Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Pemrograman Web Dinamis


“Fungsi-Fungsi PHP”
PMI (1312)

Disusun Oleh
RHEYA FIARGANANTA TUMANGGOR
18753053
MI 3B
Jurusan Ekonomi dan Bisnis
Manajemen Informatika
Politeknik Negeri Lampung
2019
BAB I
PENDAHULUAN
PHP merupakan bahasa pemrograman yang dibuat untuk pengembangan web. Awalnya PHP
merupakan singkatan dari Personal Home Page, tapi sekarang PHP merupakan singkatan dari akronim
“rekursif” yaitu PHP: Hypertext Preprocessor. Saat ini PHP telah menginjak versi 7 dan tetap dapat di
gunakan secara gratis, selain itu PHP mendukung pemrograman berorientasi obyek (PBO) atau object
oriented programming (OOP) sehingga saat ini banyak bermunculan Framework PHP.

Untuk yang belum mengenal jauh bahasa pemrograman PHP dan tertarik untuk mempelajarinya,
ada baiknya mengenal terlebih dahulu kode-kode PHP dan fungsinya untuk menambah pengetahuan
mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman PHP.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian PHP

PHP merupakan bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain
itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum. PHP di kembangkan pada tahun 1995
oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di
http://www.php.net.

PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda
dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web
browser (client).

Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP
digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma
menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman
web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia,
wordpress, joomla, dll.

Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni
permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor.

PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License,
sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open
Source.

Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia.
Menurut wikipedia pada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP. PHP juga
menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management System) populer seperti Joomla, Drupal, dan
WordPress.

Dikutip dari situs w3techs.com, (diakses pada 28 Januari 2019), berikut adalah market share penggunaan
bahasa pemrograman server-side untuk mayoritas website di seluruh dunia:

Market Share Bahasa Pemrograman Web Server Side

Dapat dilihat dari tampilan di atas bahwa mayoritas website modern saat ini menggunakan PHP.

Fungsi PHP Dalam Pemrograman Web

Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa pemrograman yang wajib digunakan.
Kita bisa saja membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan
CSS) ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.

Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP adalah situs web yang bisa
menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi. Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam
database, membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll.
Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan ke dalam dokumen HTML. Karena fitur inilah PHP
disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.

Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat list dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan
menggunakan HTML murni, kita bisa membuatnya secara manual seperti kode berikut ini:

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>Contoh list dengan HTML</title>

</head>

<body>

<h2>Daftar Absensi Mahasiswa</h2>

<ol>

<li>Nama Mahasiswa ke-1</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-2</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-3</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-4</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-5</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-6</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-7</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-8</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-9</li>

<li>Nama Mahasiswa ke-10</li>

</ol>

</body>

</html>

Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara men-copy-paste tag <li> sebanyak 10
kali dan mengubah sedikit angka-angka no urut di belakangnya. Namun jika yang kita inginkan adalah
menambahkan list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-paste tersebut menjadi tidak efektif.
Jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for sebanyak 1000 kali dengan perintah yang
lebih singkat seperti berikut ini:

<!DOCTYPE html>

<html>

<head>

<title>Contoh list dengan PHP</title>

</head>

<body>

<h2>Daftar Absensi Mahasiswa</h2>

<ol>

<?php

for ($i= 1; $i <= 1000; $i++)

echo "<li>Nama Mahasiswa ke-$i</li>";

?>

</ol

</body>

</html>

Dengan menggunakan kode baris yang bahkan lebih sedikit, kita dapat membuat list tersebut menjadi
1000 kali, bahkan 100.000 kali dengan hanya mengubah sebuah variabel $i.

PHP tidak hanya dapat melakukan pengulangan tersebut, masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan
dengan PHP, seperti menginput data ke database, menghasilkan gambar, menkonversi halaman text
menjadi PDF, management cookie dan session, dan hal lainnya yang akan kita pelajari di dalam tutorial
belajar PHP di duniailkom.
BAB III
PEMBAHASAN
1. IF – ELSEIF – ELSE
Kode PHP ini berguna sebagai penyeleksi kondisi “jika kondisi terpenuhi” (IF), “jika kondisi lain
yang terpenuhi (ELSEIF, dari kata ELSE IF yang digabung), dan “jika semua kondisi tidak terpenuhi”
(ELSE). Sebagai contoh, kode di bawah ini berisi dua variabel yang berisi nilai ber-type data integer
(angka) dan nantinya akan di bandingkan menggunakan operator pembanding.

<?php

if ($a > $b) {

echo "$a lebih besar dari $b";

} elseif ($a == $b) {

echo "$a sama dengan $b";

} else {

echo "$a lebih kecil dari $b";

?>

2. SWITCH – CASE
Fungsi SWITCH – CASE mirip dengan fungsi IF – ELSEIF – ELSE yaitu untuk menyeleksi kondisi yang
bercabang. Hanya saja SWITCH – CASE lebih cocok di gunakan untuk menyeleksi nilai satu variabel
yang memiliki banyak kemungkinan, sebagai contoh kode di bawah ini berisi satu variabel bernama
“profesi” dengan tiga kemungkinan nilai variabel yaitu “Polisi”, “Guru”, dan “Pilot”.

<?php

switch ($profesi) {

case "polisi":

echo "Profesi Saya adalah POLISI";

break;

case "guru":

echo "Profesi Saya adalah GURU";

break;

case "pilot":
echo "Profesi Saya adalah PILOT";

break; }

?>

3. FOR
Kode FOR pada PHP di gunakan untuk melakukan perulangan atau proses secara berulang hingga
kondisi akhir yang di persyaratkan tercapai, kode ini umumnya di gunakan untuk mencetak record dari
database sehingga semua record di tampilkan ( satu per satu ) hingga kondisi akhir yang di persyaratkan
tercapai yaitu record yang terakhir, misalnya dalam suatu table pada database terdapat 100 record,
maka untuk menampilkan semua record di perlukan proses perulangan hingga 100 kali.
Struktur utama fungsi FOR adalah sebagai berikut:

for (ekspresi1; ekspresi2; ekspresi3){

pernyataan;

Ekspresi pertama (ekspresi1) di evaluasi atau di jalankan tanpa syarat pada awal perulangan,
“ekspresi1” biasanya berupa variabel yang memiliki nilai yang di gunakan sebagai nilai awal suatu
perulangan.

Ekspresi kedua (ekspresi2) di evaluasi pada awal setiap perulangan, jika hasil evaluasi bernilai TRUE
(kondisi terpenuhi) maka perulangan di lanjutkan, jika hasil evaluasi bernilai FALSE ( kondisi tidak
terpenuhi ) maka perulangan di hentikan.

Ekspresi ketiga (ekspresi3) di evaluasi pada akhir setiap perulangan, “ekspresi3” berisi perintah yang
harus di lakukan apabila hasil evaluasi “ekspresi2” bernilai TRUE dan perulangan di lanjutkan.

Silahkan perhatikan contoh sederhana perulangan dengan FOR di bawah ini, kode di bawah ini akan
menampilkan angka 1 sampai 10:

<?php

for ($i = 1; $i <= 10; $i++) {

echo $i;

?>

$i = 1 merupakan ekspresi pertama yang berisi nilai awal suatu perulangan, artinya perulangan di
mulai dari angka “1”.

$i <= 10 merupakan ekspresi kedua yang akan di evaluasi pada awal setiap perulangan, jika variabel
$1 memiliki nilai lebih dari sama dengan ( < = ) 10 maka perulangan akan dilanjutkan, jika tidak maka
perulangan akan di hentikan. Artinya perulangan akan terus di lakukan selama nilai dari variabel $i
tidak lebih dari 10.
$i++ merupakan ekspresi ketiga yang berisi perintah untuk mengembalikan nilai $i kemudian di
tambah 1 apabila ekspresi kedua bernilai TRUE, itu berarti apabila ekspresi kedua bernilai 8 ( TRUE,
karena 8 <=10 ) maka variabel $i bernilai 8+1. tanda “++” di depan variabel $i merupakan operator
increment (post-increment).

4. FOREACH
Perulangan menggunakan FOREACH memudahkan perulangan sebuah array, biasanya di gunakan
untuk mengambil semua nilai yang ada pada suatu array dan menyimpannya ke sebuah variabel
secara berulang, struktur dasar FOREACH adalah sebagai berikut:

<?php

foreach (array_expression sebagai $value)

pernyataan

?>

atau

<?php

foreach (array_expression sebagai $key => $value)

pernyataan

?>

Perhatikan kode di bawah ini, sebuah array bernama “$anggota” memiliki tiga nilai, dan FOREACH
di gunakan untuk menyimpan setiap nilai yang ada pada “$anggota” ke “$nama_anggota” secara
berulang, artinya variabel “$nama_anggota” akan di isi dengan satu nilai dari array “$anggota” secara
berulang ( ingat, variabel hanya memiliki satu nilai, sedangkan array bisa memiliki lebih dari dua nilai
).

<?php

$anggota = array("Ahmad", "Budi", "Cahya");

foreach ($anggota as $nama_anggota) {

echo "Nama Anggota: $nama_anggota<br />\n";

?>

5. WHILE
Perulangan dengan WHILE adalah perulangan yang paling sederhana di PHP. Bentuk dasar dari
perulangan menggunakan WHILE adalah sebagai berikut :

while (ekspresi) {

pernyataan

Perulangan WHILE hanya membutuhkan satu ekspresi yang akan di periksa setiap awal perulangan
di lakukan, sehingga apabila sejak awal ekspresi tidak memenuhi kondisi yang di persyaratkan ( bernilai
FALSE ), maka pernyataan tidak akan di proses sama sekali.

Lihat contoh kode PHP untuk perulangan sederhana di bawah ini, variabel $i bernilai 1 dan ekspresi
( kondisi yang di persyaratkan ) adalah variabel $i bernilai kurang dari sama dengan 10, artinya variabel
$i harus bernilai 1 hingga 10, jika tidak maka ekspresi bernilai FALSE dan perulangan akan di hentikan
/ tidak akan di jalankan.

<?php

$i = 1;

while ($i <= 10) {

echo $i++;

?>

6. DO – WHILE
Perulangan dengan DO – WHILE sebenarnya sangat persis dengan perulangan menggunakan
WHILE, hanya saja ekspresi di periksa pada akhir setiap perulangan, perbedaan utama dari perulangan
WHILE adalah adanya “jaminan” perulangan pertama akan di jalankan ( jika menggunakan perulangan
DO – WHILE ) karena status ( TRUE atau FALSE ) ekspresi hanya di periksa pada akhir setiap perulangan
saja.

Perhatikan potongan kode berikut:

<?php

$i = 0;

do {

echo $i;

} while ($i > 0);

?>
Variabel $i bernilai 0, sedangkan ekspresi yang di syaratkan bernilai “$i > 0” ( artinya hasil
pemeriksaan ekspresi bernilai FALSE ), namun nilai variabel $i tetap di tampilkan ( lihat baris ke 4 “echo
$i” ), inilah perbedaan utama antara WHILE dengan DO – WHILE, yaitu tahapan perulangan dan
ekspresi, perulangan WHILE memeriksa ekspresi terlebih dahulu kemudian melakukan perulangan,
sedangkan DO – WHILE melakukan (do) perulangan terlebih dahulu baru memeriksa ekspresi.

7. EMPTY
Kode EMPTY pada PHP merupakan salah satu fungsi built-in yang berfungsi untuk memvalidasi
nilai suatu variabel apakah kosong atau telah memiliki nilai, jadi fungsi EMPTY memeriksa nilai dari
variabel yang sudah ada, bukan memeriksa apakah suatu variabel ada atau tidak ada.

<?php

$usia = 0;

if (empty($usia)) {

echo 'Variabel usia bernilai kosong atau 0';

8. ISSET
Kode ISSET pada PHP merupakan salah satu fungsi built-in yang berfungsi untuk memvalidasi
eksistensi suatu variabel apakah ada atau tidak ada, berbeda dengan fungsi EMPTY yang memeriksa
nilai dari variabel yang sudah ada, fungsi ISSET memeriksa apakah variabel eksis ( ada ) atau tidak ada
tanpa menghiraukan nilai yang ada dalam variabel tersebut ( kecuali NULL ).
Perhatikan potongan kode di bawah ini:

<?php

$nama = '';

if (isset($nama)) {

echo "Variabel nama ada, evaluasi bernilai TRUE";

if (isset($alamat)) {

echo "Variabel alamat tidak ada, evaluasi bernilai FALSE";

?>
9. UNSET
Kode UNSET pada PHP merupakan salah satu fungsi built-in dengan fungsi utama untuk
menghilangkan suatu variabel termasuk nilai yang ada di dalamnya.

Perhatikan potongan kode di bawah ini:

<?php

$nama='';

if (isset($nama)) {

echo "Variabel NAMA ada.<br>";

} else {

echo "Variabel NAMA tidak ada.";

unset($nama);

if (isset($nama)) {

echo "Variabel NAMA ada.";

} else {

echo "Variabel NAMA tidak ada.";

?>

Variabel $nama ( lihat baris ke-2 ) di deklarasikan walaupun tidak memiliki nilai, artinya variabel
$nama eksis atau ada, kemudian di periksa menggunakan fungsi ISSET ( lihat baris ke-3 ) dan tentu saja
hasilnya TRUE ( “Variabel NAMA ada.” ), kemudian variabel nama di hilangkan dengan fungsi UNSET (
lihat baris ke-9 ) dan di periksa menggunakan fungsi ISSET ( lihat baris ke-11 ), hasilnya FALSE ( “Variabel
NAMA tidak ada.” ).

10. IS_ARRAY
Kode IS_ARRAY merupakan salah satu kode PHP yang berfungsi untuk memeriksa suatu variabel
apakah berjenis array atau bukan, sebagaimana telah kita singgung sebelumnya bahwa variable hanya
dapat berisi satu nilai sedangkan variable yang memiliki banyak nilai di sebut array.

Perhatikan kode di bawah ini:

<?php
$penulis = array('Adam','Benny','Carla');

$domain = "DosenIT.com";

if (is_array($penulis)) {

echo "Variabel 'penulis' adalah ARRAY.";

} else {

echo "Variabel 'penulis' BUKAN ARRAY.";

echo "<br/>";

if (is_array($domain)){

echo "Variabel 'domain' adalah ARRAY.";

} else {

echo "Variabel 'domain' BUKAN ARRAY.";

?>

Terdapat dua variabel dengan nama $penulis yang di atur sebagai array ( memiliki banyak nilai,
dalam hal ini tiga nilai ) dan variabel dengan nama $domain yang hanya berisi satu nilai ( berjenis data
string ) di deklarasikan pada baris ke-2 dan ke-3, variabel tersebut kemudian di periksa ( di validasi )
menggunakan fungsi IS_ARRAY ( lihat baris ke-5 dan baris ke-13 ) dan variabel “penulis” bernilai TRUE
( “Variabel ‘penulis’ adalah ARRAY.” ) sedangkan variabel “domain” bernilai FALSE ( “Variabel ‘domain’
BUKAN ARRAY.” ).

11. IS_INT
Integer merupakan tipe data yang berisi nilai bilangan bulat, fungsi IS_INT memeriksa apakah
suatu variabel memiliki nilai bertipe data integer atau bukan, perhatikan contoh kode di bawah ini,
terdapat empat variabel dengan nilai yang bervariasi, variabel pertama ($variabel1) bertipe data
integer, variabel kedua ($variabel2) bertipe data string, variabel ketiga ($variabel3) bertipe data float,
dan variabel keempat ($variabel4) bertipe data string.

<?php

$variabel1 = 23;

$variabel2 = "23";
$variabel3 = 23.5;

$variabel4 = "23.5";

if (is_int($variabel1)){

echo "Variabel 1 merupakan integer, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 1 bukan integer, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_int($variabel2)){

echo "Variabel 2 merupakan integer, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 2 bukan integer, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_int($variabel3)){

echo "Variabel 3 merupakan integer, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 3 bukan integer, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_int($variabel4)){

echo "Variabel 4 merupakan integer, TRUE.";


} else {

echo "Variabel 4 bukan integer, FALSE.";

?>

12. IS_FLOAT
Secara sederhana, tipe data float ( juga di kenal sebagai “floating-point”, “double”, atau “real
number” ) merupakan tipe data yang memuat nilai numerik pecahan, berbeda dengan tipe data
integer, float mendukung nilai pecahan dengan titik sebagai pemisahnya ( nilai pecahan di tulis 12.34
bukan dengan koma 12,34 ).

Perhatikan contoh kode di bawah ini, struktur kode sengaja Saya samakan dengan validasi IS_INT:

<?php

$variabel1 = 23;

$variabel2 = "23";

$variabel3 = 23.5;

$variabel4 = "23.5";

if (is_float($variabel1)){

echo "Variabel 1 merupakan float, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 1 bukan float, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_float($variabel2)){

echo "Variabel 2 merupakan float, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 2 bukan float, FALSE.";

}
echo "<br/>";

if (is_float($variabel3)){

echo "Variabel 3 merupakan float, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 3 bukan float, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_float($variabel4)){

echo "Variabel 4 merupakan float, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 4 bukan float, FALSE.";

?>

13. IS_BOOL
Boolean merupakan tipe data yang merepresentasikan nilai ‘true’ atau ‘false’ dari suatu variabel,
fungsi IS_BOOL memeriksa nilai suatu variabel apakah bernilai ‘true’ / ‘false’ atau tidak, perlu di garis
bawahi bahwa penulisan ‘true’ atau ‘false’ bersifat case-insensitive sehingga penulisan ‘TRUE’ dengan
‘true’ di anggap sama.

<?php

$variabel1 = TRUE;

$variabel2 = "TRUE";

$variabel3 = FALSE;

$variabel4 = "FALSE";

if (is_bool($variabel1)){
echo "Variabel 1 merupakan boolean, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 1 bukan boolean, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_bool($variabel2)){

echo "Variabel 2 merupakan boolean, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 2 bukan boolean, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_bool($variabel3)){

echo "Variabel 3 merupakan boolean, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 3 bukan boolean, FALSE.";

echo "<br/>";

if (is_bool($variabel4)){

echo "Variabel 4 merupakan boolean, TRUE.";

} else {

echo "Variabel 4 bukan boolean, FALSE.";

?>
BAB IV
PENUTUP
Demikian pembahasan mengenai kode kode PHP dan fungsinya, semoga bermanfaat untuk
menambah pengetahuan, jangan berhenti belajar dan jangan hanya belajar dengan membaca teorinya
saja, karena materi mengenai pemrograman umumnya baru dapat di pahami apabila sudah di
praktikkan.

Anda mungkin juga menyukai