Anda di halaman 1dari 8

Telaah jurnal

PENGARUH HIDROTERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT TERHADAP


KEKUATAN OTOT EKSTERMITAS BAWAH PADA PASIEN
STROKE NON HEMORAGIK DI RSUD dr. SOEDIRAN
SUMARSO WONOGIRI

Disusun oleh : kelompok 5


Kelas : 3 A

1. Arya Zumiarti
2. Dhinda Grivta Dinanti
3. Gafitri Diani
4. May Siska Ayu Putri
5. Nada Kumala Sari
6. Nora Agustina
7. Shindy Tannia
8. Tharina Mirza

Dosen pembimbing : Ns.Lola Depitasari,M.Kep

Prodi S1 Keperawatan
STIKes MERCBAKTIJAYA PADANG
2019/2020
BAB 1
MASALAH KLINIS DAN METODOLOGI PENCARIAN

1.1 Pertanyaan Klinis

Tabel1.1 Format PICO


P I C O
(Population) (Intervention) (Comparative) (Outcome)
Semua pasien Hidroterapi rendam - Untuk mengetahui
pengaruh hidroterapi
dengan penyakit kaki air hangat
rendam kaki air
Stroke Non Hemoragik hangat terhadap
kekuatan otot
ekstermitas bawah
pada pasien stroke
non
hemoragik.

Pertanyaan klinis:
Seberapa besar pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot
ekstermitas bawah pada pasien stroke non hemoragik.?

1.2 Metodologi Penelusuran

Strategi penelusuran menggunakan google scholar.strategi pencarian menggunakan kata kunci


tunggal / gabungan dari jurnal intervensi keperawatan mengenai Stroke non hemoragik Non
farmakologi artikel yang d telusuri dalam bahasa indonesia,full text ,bukan cash study dan di
batasi 5 tahun terakhir.
Berdasarkan jurnal yang di dapati referensi (Daftar pustaka) :
1. Damayanti, D., Aniroh, U& Priyanto., (2014). Perbedaan Tekanan darah sebelum dan
Sesudah dilakukan hidroterapi rendam hangat rendam hangat pada penderita hipertensi.
Jurnal kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran.
2. Dharma, Kusuma Kelana (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans InfoMedia.
3. Dinanti, Elisa Ling,. dkk (2015), Pengaruh Range Of Motion (Rom) Pasif Terhadap
Peningkatan Sudut Rentang Gerak Ekstremitas Atas Pasien Stroke Di RSUD Tugurejo
4. Semarang Dilianti, I, C & Candrawati, E,. (2017). Evektivitas hidroterapi terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita Hipertensi dip anti wreda Al-isilah
malang.
5. Dipura, A, Indra, (2013). Pengaruh Latihan Gerak Aktif Menggenggam Bola Terhadap
Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pada Pasien Stroke Iskemia di BRSU Tabanan
6. Hidayat, A.Azis (2014), Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data,
Jakarta, Salemba Medika.

BAB 2
RINGKASAN JURNAL
2.1 Penjelasan Artikel Jurnal Pilihan
Penjelasan singkat artikel jurnal rujukan utama yang dipilih dari beberapa artikel jurnal yang
ditemukan adalah sebagai berikut:

Judul : Pengaruh hidroterapi rendam air kaki hangat terhadap kekutan otot ekstremitas
bawah pada pasien stroke non hemoragik di RSUD dr. SOEDIRAN SUMARSO
WONOGIRI

Penulis: Fransiska Anita, Henny Pongantung , Putri Veni Ada , Vhiola Hingkam

Publikasi: Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Kusuma Husada


Surakarta, Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Kusuma Husada
Surakarta

Abstrak :

Konteks: Stroke non hemoragik merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang
dapat mengakibatkan kematian dan penyebab utama kecacatan. Masalah yang sering dialami
oleh penderita stroke dan yang paling ditakuti adalah gangguan gerak atau gangguan kekuatan
otot. Gejala klinis yang sering muncul pada stroke non hemoragik adalah adanya hemiparese
atau hemiplegi, yang menyebabkan hilangnya mekanisme refleks postural normal untuk
keseimbangan, rotasi tubuh untuk gerak-gerak fungsional pada ekstremitas (Soeparman, 2004
dalam Irdawati, 2012). Kelumpuhan atau kelemahan sisi tubuh bagian kanan pasien stroke non
hemoragik biasanya disebabkan karena
kegagalan fungsi otak kiri, sebaliknyaapi non farmakologi yang memiliki manfaat bagi
penderita stroke non hemoragik salah satunya adalah hidroterapi. Hidroterapi merupakan
metode terapi dengan pendekatan “lowtech” yang mengandalkan pada respon-respon tubuh
terhadap air untuk mengobati atau meringankan kondisi yang menyakitkan.

Objektif: Tujuan : untuk mengetahui pengaruh hidroterapi Rendam kaki air hangat terhadap
kekuatan otot ekstermitas bawah pada pasien stroke non hemoragik.

Metode: Populasi pada penelitian ini pasien stroke non hemoragik yang mengalami
hemiparesis sebanyak 57 pasien. Hidroterapi rendam kaki air hangat selama 20 menit selama
3 kali, responden juga sering menggerak-gerakan ekstermitas yang mengalami
kelemahan dengan cara dibantu ekstermitas yang sehat.

Hasil: ada pengaruh rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot ekstermitas bawah pasien
stroke non hemoragik dan ada perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi
pasien stroke non hemoragik dengan nilai p-value 0,000.

Kesimpulan: Terdapat pengaruh hidroterapi rendam kaki air hangat terhadap kekuatan otot
ekstermitas bawah pada pasien stroke non hemoragik di RSUD dr.Soediran Mangun sumarso
Wonogiri

BAB 3
TELAAH KRITIS

3.1 Subjek
Kriteria Inkulsi
Subjek yang dirancanakan terlibat dalam penerapan penelitian adalah kriteria inklusi: Semua
pasien dengan stroke non hemoragik menjalani Hidroterapi rendam kakiair hangat terhadap
kekuatan otot ekstermitas bawah pada pasien stroke non hemoragik di RSUD dr.Soediran
Mangun sumarso Wonogiri

Adapun kriteria subjek yang cocok untuk pelkasana penelitian ini adalah :

1. Bersedia ikut serta dalam pelaksana penelitian dan telah menandatangani informed
consent
2. Pasien dengan stroke non hemoragik
Kriteria ekslusi : pasien stroke non hemoragik yang mengalami hemiparesis

Waktu dan tempat


Penerapan di RSUD dr.Soediran Mangun sumarso Wonogiri

Prosedur pelaksanaan

a. Tahap persiapan
 Mengajukan dan mempresentasikan jurnal penelitian kepada bagian bidang
keperawatan
 Berkoordinasi dengan unit tempat pelaksanaan penelitian terkait penetapan
pasien, penetapan waktu pelaksanaan penelitian dan pembagian peran serta
tanggung jawab dalam sosialisasi penelitian pada perawat dan pasien.
 Mempersiapkan protap pelaksanaan penelitian tentang Hidroterapi rendam
kaki air hangat terhadap rentang gerak sendi ekstremitas bawah pada pasien
stroke non hemoragik
 Mensosialisasikan dan memberikan penjelasan kepada perawat dan
keluarga yang terlibat dalam perawatan pasien tentang tujuan, manfaat, dan
prosedur pelaksanaan penelitian
b. Tahap pelaksanaan
 Mengidentifikasi pasien yang cocok sesuai dengan kriteria inklusi
 Memberikan informasi dan menjelaskan kepada pasien /keluarga tentang tujuan,
manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian
 Pasien yang setuju terlibat dalam pelaksanaan penelitian menandatangani
lembar persetujuan.
Prosedur pelaksanaan:
 Memperhatikan kondisi klinis pasien
 Mengkaji data dasar pasien yang meliputi umur, jenis kelamin,
pekerjaan ,pendidikan dan protokol pada pasien stroke non hemoragik

c. Tahap evaluasi
 Evaluasi penelitian dilakukan intervensi dengan melakukan latihan ROM
terhadap rentang gerak sendi ekstremitas atas pada pasca stroke.
 Mengevaluasi keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan, pencapaian tujuan,
dan kelebihan serta kekurangan pelaksanaan penelitian melakukan latihan
ROM terhadap rentang gerak sendi ekstremitas atas pada pasien pasca
stroke
 Mengevaluasi kepuasan pasien setelah pelaksanaan latihan ROM terhadap
ekstremitas atas pada pasien pasca stroke
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Stroke non hemoragik merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang
dapat mengakibatkan kematian dan penyebab utama kecacatan. Sebagian besar kasus stroke
dijumpai pada orang-orang yang berusia di atas 40 tahun. Semakin tua umur, resiko terkena
stroke semakin besar (Aliah dkk., 2007 dalam Nasution, 2013). Beberapa faktor resiko
terjadinya stroke, antara lain: usia lanjut, hipertensi, DM, hiperlipidemia dan penyakit jantung
(Irfan, 2010).
4.2 Saran
Diharapkan dengan penelitian ini perawat dapat menerapkan hidroterapi rendam kaki
air hangat pada pasien stroke non hemoragik.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 3. Jakarta :
penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai