Anda di halaman 1dari 2

Step 7 no 3 dan 5

1. Penegakan DX dan diagnosis banding


a. Penegakan diagnosis
1) Klinis
a) Demam tinggi secara mendadak dan terus menerus selama 2-7hari
b) Manifestasi perdarahan stidaknya uji tourniquet positif dan salah
satu nentuk lain misalnya petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi dana tau melena
c) Pembesaran hati
d) Rejatan yang ditandai dengan nadi lemah, cepat, disertai penurunan
tekanan darah, kulit yang dingin dan lempap terutama pada ujung
hidung jari jari tangan dan kaki serta pasien gelisah dan timbul
sianosis didaerah mulut.
2) Laboratorium
a) Trombosit mengalami penurunan kurang dari samadengan 100.000
/ul (trombositopenia)
b) Hemokonsentrasi yang ditandai dengan nilai hematocrit lebih besar
sama dengan 20%
Menurut WHO minimal terdapat 2 atau 3 gejala klinis serta disertai
trombositopenia dan peningkatan hemokonsentrasi sudah cukup untuk
menenegakan diagnosis pada DBD
3) Serologis
Yaitu sebagai pemeriksaan penunjang yang akurat. Dasar pemeriksaan
serologis adalah membandingkan titer antibody pada masa akut dan
konvalesen. Teknik pemeriksaannya yang dianjurkan who adalah
pemeriksaan HI (hemaglutination inhibiting antibody) dan CF
(complement fixing antibody). Sample yang digunakan adalah darah
yang diambil pada demam akut serta yang ke 2 masa konvalensi yang
diambil pada 1-4 minggu setelah perjalanan penyakit.

b. Diagnosis banding
1) Arbovirus : chikungunyah virus
2) Arbovirus : EBV, hepatitis A, influenza
3) Bakteri : meningicoccaemia, leptospirosis, thypoid
4) Riketsia dan demam scarlet
5) Parasite : malaria
2. Komplikasi dan prognosis
a. Komplikasi
1) Perdarahan saluran cerna hebat
2) Gagal multi organ seperti disfungsi hati dan ginjal
3) Hipoksia
4) Asidosis
5) Syok refrakter
6) Kelebihan cairan dapat berupa edema paru dan gagal jantung
7) Gagal nafas sampai dengan kematian
8) Enselopati dengue
b. Prognosis
Prognosis DBD dubia ad bonam apabila penganan awal cepat dan benar
maka angka mortalitas sedikit. Akan tetapi apabila terjadi syok maka
prognosis memburuka dan mortalitas lebih buruk.

Sumber

Soedarmo, Sumarwo Dkk. Buku Ajar Infeksi Dan Pediatri Tropis Edisis 2. Jakarta :
IDAI : 2014

Anda mungkin juga menyukai