Anda di halaman 1dari 11

TUGAS FISIKA DASAR

RESUME TEORI RELATIVITAS

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Dasar


Dosen Pengampu :Dr. Lutfi Rohman, S.Si, M.Si..,

Diselesaikan Oleh :

Wiwit Mila Rahayu (191710101024)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
TEORI RELATIVITAS

Relativitas adalah salah satu teori ilmiah paling terkenal dari Abad ke-20. Namun,
hanya sedikit dari kita yang memahami dan menyadari bahwa penjelasannya terpampang
nyata dalam kehidupan sehari-hari. Teori Relativitas adalah buah pikiran manusia cerdas,
ilmuwan Fisika teoretis jenius, Albert Einstein pada tahun 1905. Pada prinsipnya merupakan
gagasan bahwa hukum fisika adalah sama di mana pun. Hukum fisika yang berlaku di bumi
berlaku juga di seluruh jagat raya.

Teori tersebut juga menjelaskan perilaku objek dalam ruang dan waktu, yang juga
bisa digunakan untuk memprediksi banyak hal -- dari eksistensi lubang hitam (black hole),
melengkungnya cahaya oleh pengaruh gravitasi, hingga sifat Planet Merkurius pada orbitnya.

Teori tersebut bisa dipahami secara sederhana. Meski sejatinya sangat rumit.
Pemahaman pertama, bahwa tidak ada kerangka acuan 'mutlak'. Setiap saat ketika kita
mengukur kecepatan, momentum, atau pengalaman terhadap waktu sebuah objek, itu selalu
dalam kaitannya dengan sesuatu yang lain. Kedua, cepat rambat cahaya di dalam ruang
hampa ke segala arah adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak
sumber cahaya maupun pengamat. Yang ketiga, bahwa tak ada yang melampaui kecepatan
cahaya.

Implikasi dari teori tersebut sangat besar. Jika kecepatan cahaya selalu sama, 300.000.000
m/detik, itu berarti pesawat yang membawa astronot bergerak sangat cepat relatif terhadap
Bumi. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, waktu astronot melambat. Sebuah fenomena
yang disebut 'dilatasi waktu'. Juga akan terjadi 'kontraksi panjang' di mana pesawat yang
membawa para penjelajah angkasa terlihat seperti memanjang bagi para pengamat di Bumi.
Sementara, bagi astronot yang ada di dalamnya, semua berjalan normal. Tak ada yang
berbeda.

A. Prinsip Teori Relativitas


Teori relativitas menurut Einstein didasarkan pada dua prinsip yaitu:
1. “ Tidak mungkin menentukan objek yang bergerak dan objek yang diam.”
Prinsip pertama adalah ketika terdapat dua objek, Maka tidak mungkin
untuk mengatakan objek mana yang bergerak, dan objek mana yang diam,
bahkan jika salah satu objeknya adalah planet. Hukum fisika berlaku untuk
setiap objek dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan
kecepatan tetap terhadap yang lain; artinya bentuk persamaan fisika akan
selalu sama walaupun diamati dalam keadaan bergerak. Sebagai contoh
yaitu dengan pengamatan melalui sudut pandang sebagai berikut:
 Dari sudut pandang pengamat pertama (Adam) di kapal ruang angkasa,
pesawat ruang angkasa diam, dan planetlah yang bergerak hal tersebut
dibuktikan dengan percobaan dengan melempar bola keatas maka bola
tersebut akan naik dan turun seolah-olah membuktikan bahwa Adam
tidak bergerak atau diam.
 Berdasarkan sudut pandang kedua (Sarah), bola yang di lempar Adam
bergerak bersamaan dengan pesawat ruang angkasa tersebut, dan bola
menjaga momentumnya kedepan ketika Adam melempar bola tersebut
ke udara.

Berdasarkan beberapa sudut pandang diatas dapat disimpulkan bahwa


pengamat akan selalu seolah-olah diam, sedangkan benda yang diamati
terlihat bergerak.

2. “ Kecepatan cahaya (C) adalah sama untuk semua pengamat.”


Kelajuan cahaya dalam ruang hampa selalu sama untuk semua
pengamat dan tidak tergantung pada gerak sumber cahaya maupun
pengamatnya (cahaya melaju secepat c = 300.000.000 m/s). Misalnya
Adam menembakkan laser ke tanah yang memantul dari cermin kemudian
kembali ke pesawat. Berdasarkan perspektif adam cahaya dari sinar laser
lurus kebawah dan keatas. Sedangkan berdasarkan perspektif pengamat di
bumi sinar laser mengikuti pola garis “V”. jalur “V” lebih panjang
dibandingkan dengan pendapat Adam sehingga menurut pengamat di bumi
waktu yang diperlukan lebih lama. Hal tersebut disebut dilatasi waktu.
Einstein menunjukkan bahwa tidak ada benda bermassa yang dapat
menempuh menyamai kecepatan cahaya.
B. Perubahan Meyimpang Pada Kehidupan Sehari-Hari Menurut Teori Relativias
Einstein
1. Relativitas Kecepatan
“Misalkan ada tiga pesawat bergerak bersamaan, dan adam menembakkan
laser ke dua pesawat lainnya. Maka, dari perspektif adam ketiga pesawat diam dan
dua pesawat lainnya akan menerima sinar laser pada saat yang sama. Dari
perspektif sarah, sarah melihat kedua laser bergerak dengan kecepatan yang sama.
Oleh karena itu, sarah akan melihat pesawat kiri akan menerima sinar laser
sebelum pesawat kanan. Kita dapat mengetahui laju objek I terhadap objek II jika
kita mengetahui laju objek lain (objek III) terhadap objek II dan laju objek I
terhadap objek III. Hal tersebut dapat dinyatakan dengan rumus:
𝑣1 + 𝑣2
v=
𝑣1 × 𝑣2
1+
𝐶2
Keterangan :
v = laju objek I terhadap objek II
v1= laju objek III terhadap objek II
v2 = laju objek II terhadap objek I
c =kecepatan cahaya

2. Pemuaian Waktu
“Tidak peduli berapa cepat perjalanan pesawat,adam tidak akan pernah tahu
bahwa waktunya semakin lambat. Dari sudut pandang adam pesawatnya diam dan
semua benda bergerak, oleh karena itu adam berfikir jam semua orang bergerak
lambat”. Karena ruang dan waktu tidaklah konstan, maka selang waktu yang
diamati oleh pengamat yang diam dengan selang waktu yang diamati oleh
pengamat yang bergerak dengan kecepatan v tidaklah sama. Sehingga diperoleh
rumus:
∆𝑡0
∆𝑡 = 2
√1− 𝑣 2
𝐶

Keterangan :
Δt = selang waktu yang diamati pengamat pada kecepatan v
Δt0= selang waktu pengamat diam
v = kecepatan pengamat.
3. Kontraksi Lorentz
“Misalkan adam mengirim perintah pada semua pesawat untuk menyalakan
mesin mereka secara bersamaan. Sarah akan melihat pesawat kiri berakselerasi
terlebih dahulu dan pesawat kanan berakselerasi terakhir sehingga jarak antar
pesawat menjadi lebih pendek. Semakin pesawat mendekati kecepatan cahaya ,
maka semakin pendek jaraknya”. Karena ruang dan waktu tidaklah konstan, maka
benda yang panjangnya L0 akan teramati sebesar L oleh pengamat yang bergerak
sejajar dengan benda tersebut dengan kecepatan v. sehingga didapatkan formula :

𝑣2
𝐿 = 𝐿𝑜 × √1 − o×&1-v^2/C^2
𝐶2

Keterangan :
L = panjang benda yang siamati pengamat yang bergerak dengan kecepatan v
Lo = panjang benda yang diamati pengamat diam
4. Relativitas Energi dan Massa
“Misal kedua pesawat saling melempar bola identik, bola memantul satu sama
lain dan kembali ke setiap pesawat. Dari sudut pandang sarah, waktu di pesawat
adam bergerak lebih lambat serta adam melempar bolanya jauh lebih lambat.dari
sudut pandangnya bola adam dan semua yang berada di pesawat adam harus
memiliki massa yang lebih banyak. Jika tidak maka bola adam tidak memiliki
momentum yang cukup untuk bolanya memantul kembali. Sehingga ketika sebuah
benda bergerak dengan lebih banyak energy maka massanya akan bertambah”.
Sehingga diperoleh formula:

𝐸 = 𝑀 × 𝐶2
Keterangan :
E= energy
M = massa benda
Contoh Teori Rlativitas Einsten yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari dan
membuktikan teori Einstein benar adanya.

1. GPS

Dengan kecanggihan teknologi saat ini membuat siapa saja mudah bepergian
tanpa perlu takut tersesat. GPS ternyata tidak sekadar kartografi digital untuk
menunjukkan arah dan tempat. Ada penghitungan besar dan pembuktian teori
relativisme Einstein di balik akurasi sistem kerja GPS.
Kerja GPS bergantung pada satelit yang mengorbit tinggi di atas kita.
Gravitasi bumi lebih lemah sehingga membuat waktu berjalan lebih lambat. Hal ini
disebabkan lengkungan ruang-waktu lebih besar akibat dari massa bumi, sedangkan
semakin jauh dari bumi lengkungan ruang-waktu lebih besar dan waktu berjalan lebih
cepat.
Nah, jam atom (atomic clocks) yang dipasangkan pada satelit berjalan 45 juta
detik lebih cepat setiap harinya daripada waktu di Bumi. Itu bukan karena jam di
satelit kurang akurat ketika berada di ruang angkasa, melainkan waktu berlalu dengan
kecepatan yang berbeda dengan di Bumi.
Jika GPS tidak memiliki relativitas (tidak disesuaikan secara akurat untuk
memperhitungkan perbedaan waktu ini) di dalam teknologinya, GPS akan tidak
berfungsi sebagaimana mestinya dan bisa memandu Anda berkilometer-kilometer
jauhnya. Meleset sepersatu juta detik saja ketika sinyal satelit disinkronkan, koordinat
GPS akan menjauh lebih dari 10 kilometer.

2. Pembangkit Tenaga Nuklir dan Supernova


Relativitas adalah salah satu alasan di mana massa dan energi bisa dikonversi
menjadi satu sama lain -- yang menjelaskan bagaimana pembangkit listrik tenaga
nuklir (PLTN) beroperasi, juga mengapa Matahari menyinari siang. Efek lain yang
tak kalah penting adalah ledakan supernova: sinyal kematian sebuah bintang.
"Supernova ada karena efek relativistik melampaui efek kuantum dalam inti
bintang yang besar, yang memungkinkan bintang itu meledak secara tiba-tiba dan
menjadi bintang neutron yang jauh lebih kecil dan lebih keras," kata Moore. Saat
supernova, lapisan luar bintang merangsek masuk ke inti dan memicu ledakan raksasa
yang menciptakan elemen yang lebih berat dari besi. Jika tak ada relativitas, bintang-
bintang raksasa yang menua tak akan meledak dan menjadi katai putih (white dwarf).

3. Elektromagnetik
Magnet adalah efek relativistik. Dan kerja generator yang menghasilkan listrik
adalah bukti nyata dari Teori Relativitas. Kumparan kawat yang bergerak pada medan
magnet bisa menghasilkan arus listrik. Partikel bermuatan dalam kawat dipengaruhi
perubahan medan magnet -- yang memaksanya bergerak dan menghasilkan arus
listrik. Namun, saat kawat diam pada medan magnet, ternyata arus listrik masih
timbul, bukan sebaliknya. Itu membuktikan tak ada kerangka acuan yang 'mutlak'.
Thomas Moore, dosen Fisika dari Pomona College di Claremont, California
menggunakan prinsip relativitas untuk mendemonstrasikan Hukum Faraday, yang
menyebut bahwa medan magnet yang berubah menimbulkan arus listrik, adalah
benar. "Karena itu adalah prinsip dasar trafo dan generator listrik, siapapun yang
menggunakan listrik akan mengalami efek relativitas," kata dia.

4. Teori Big Bang


Menurut teori Big Bang, alam semesta berawal dari ukuran yang kecil dengan
keadaan yang sangat panas dan sangat padat. Alam semesta kemudian mengembang
secara terus-menerus hingga saat ini.
(Foto: dok. commons.wikimedia.org/NASA/PublicDomain)
Relativitas mengatakan bahwa ketika ruang-waktu membentang di sekitar
objek besar, cahaya yang menjelajah ruang-waktu itu juga meregang dan sedikit
bergeser warnanya. Pergeseran warna ini disebut pergeseran merah kosmologis
(merah adalah warna dengan panjang gelombang terpanjang) dan tingkat pergeseran
merah dalam cahayanya memungkinkan kita mengukur seberapa jauh galaksi lain
berada.
Bahkan ada seorang pendeta Belgia yang juga ahli astrofisika
bernama Georges Lemaître mampu melacak galaksi-galaksi yang mengembang itu
berpusat ke satu titik asal alam semesta. Gagasan inilah yang kemudian dikenal
sebagai teori Big Bang.

5. Lubang Hitam (Black Hole)

Lubang hitam diibaratkan seperti 'monster' yang melahap segala sesuatu yang
ada di semesta dan tak ada yang bisa lepas dari tarikan gravitasinya. (Foto:
NASA/CXC/M.Weiss)

Einstein pernah meramalkan bahwa di akhir kehidupan nanti bintang-bintang


akan runtuh karena gravitasi mereka sendiri. Lapisan luar bintang (circumstellar
envelope) akan meledak dalam supernova sementara bagian inti akan membentuk
benda yang sangat padat yang dikenal sebagai bintang neutron atau pulsar yang
berputar cepat. Mereka bahkan bisa berubah menjadi lubang hitam (black hole).
Lubang hitam adalah ruang dengan daya gravitasi yang sangat kuat bahkan kecepatan
cahaya pun tak bisa menghindarinya dan merusak ruang-waktu.

Sisa-sisa bintang mati yang sangat padat ini sangat kecil namun gravitasinya
sangat kuat, sehingga kecepatan lebih besar daripada kecepatan cahaya. Sayangnya
lubang hitam hanya terlihat seperti sesuatu yang hitam dan tidak memantulkan
cahaya. Temperatur lubang hitam berkisar miliaran kelvin untuk sehingga mustahil
untuk diamati.

6. Matahari menghambat sinyal radio

Prediksi relativitas Einstein mengklaim bahwa cahaya dibelokkan (terdefleksi)


oleh gravitasi matahari. Hasilnya memang terjadi keterlambatan dalam transmisi
cahaya di dekat Matahari karena alasan geometris (Foto: SplitShire)

Pesawat ruang angkasa pengeksplorasi planet juga menunjukkan bahwa


Einstein benar mengenai relativitas umumnya. Karena pesawat ruang angkasa
berkomunikasi dengan bumi menggunakan cahaya dalam bentuk gelombang radio,
berpeluang besar untuk membuktikan apakah gravitasi matahari dapat mengubah jalur
cahaya.
Pada 1970, Jet Propulsion Laboratory NASA mengumumkan bahwa Mariner
VI dan VII telah melakukan percobaan menggunakan sinyal radio. Menggunakan
Deep Space Network (DSN) NASA, peneliti mengukur waktu yang dibutuhkan untuk
mentransmisikan sinyal radio dari antena DSN di Goldstone, California, ke pesawat
ruang angkasa kemudian mengembalikannya lagi.
Tepat seperti perkiraan Einstein, ada keterlambatan (delay) dalam total waktu
transmisi pulang-pergi akibat gravitasi Matahari. Untuk Mariner VI, keterlambatan
maksimum adalah 204 mikrodetik. Meskipun kurang dari satu detik, namun hampir
persis dengan yang diantisipasi oleh teori Einstein. Dengan teori relativitas itulah
memungkinkan kita membuat prediksi tentang alam semesta dan mengubah konsep
tentang kosmos menjadi sains.

7. Warna Kuning Emas


Kebanyakan logam mengkilap karena elektron-elektron pada atomnya
melompat dari tingkat energi atau 'orbital' yang berbeda. Sejumlah partikel cahaya
atau foton yang mengenai logam akan terserap dan dipancarkan kembali dengan
gelombang yang lebih panjang.
Emas memiliki atom yang berat. Jadi, elektronnya bergerak cukup cepat dan
membuat peningkatan massa relativistik yang signifikan. Sehingga, elektron berputar
di sekitar inti atom atau nukleus dengan jalur yang lebih pendek, namun dengan
momentum yang lebih besar. Elektron dalam orbital membawa energi yang lebih
dekat dengan energi elektron terluar, dan panjang gelombang yang bisa diserap dan
dipantulkan lebih panjang. Panjang gelombang cahaya yang lebih panjang berarti,
sejumlah cahaya yang terlihat --yang biasanya hanya terefleksi -- juga terserap di
ujung spektrum biru.
Cahaya putih adalah percampuran semua warna pembentuk pelangi. Namun,
dalam kasus emas, saat cahaya terserap dan terpancar kembali dengan gelombang
cahaya yang biasanya lebih panjang. Itu berarti percampuran cahaya yang kita lihat
memiliki warna biru dan ungu yang kurang. Itu yang membuat emas berwarna kuning
sebab kuning, oranye, dan merah memiliki gelombang lebih panjang dari biru.

Anda mungkin juga menyukai