Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ANTROPOLOGI HUKUM

“PENYELESAIAN PERSELISIHAN MASYARAKAT TERHADAP


GEJALA-GEJALA HUKUM DI DESA /KELURAHAN

DOSEN PENGAJAR
AHMAD ZULFIKAR ,MH.

DISUSUN OLEH :
CHAIRIL SIDQI
NPM : 1900874201075

KELAS A3
UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI
FAKULTAS HUKUM
2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat Makalah ANTROPOLOGI HUKUM ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari babak AHMAD ZULFIKAR ,MH. Pada bidang studi/mata kuliah
ANTROPOLOGI HUKUM.Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang PENYELESAIAN PERSELISIHAN
MASYARAKAT TERHADAP GEJALA-GEJALA HUKUM DI
DESA/KELURAHAN.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak AHMAD ZULFIKAR ,MH.


selaku dosen bidang studi mata kuliah ANTROPOLOGI HUKUM yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yangsayai tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………........................... i


Daftar isi ………………………………………………………….....................ii

BAB I

Pendahuluan........................................................................................................l
Latar belakang.....................................................................................................ll

BAB ll

Pembahasan.........................................................................................................l
Gejala konflik dalam............................................................................................ll
Peristiwa konflik dalam........................................................................................lll
Solusi penyelesaian...............................................................................................lV

BAB lll

Penutup....................................................................................................................l
Kesimpulan...............................................................................................................ll
BAB l
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum sebagai gejala sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat bertujuan
menciptakan keseimbangan kepentingan seseorang dalam masyarakat sehingga mampu
meminimalisasi timbulnya konflik. Peranan hukum di dalam pergaulan hidup adalah
sebagai sesuatu yang melindungi, memberi rasa aman, tentram dan tertib untuk mencapai
kedamaian dan keadilan setiap orang.Aturan hukum pun perlu dijaga agar proses
interaksi anggota masyarakat untuk mencangkupi hidupnya dan hubungan kerja sama
yang positif. Dalam perilaku manusia, kedudukan hukum menjadi sangat penting,
diantaranya mengenai pekerjaan masyarakat sebagai individu atau kelompok.

Hukum, Norma, serta nilai itu ialah sebuah kesatuan yang melekat di masyarakat
dan seiring gejala sosial yang terjadi di masyarakat, seiring itu pula Hukum, Norma dan
Nilai tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan masyarakat.

Hukum, Norma,Nilai memiliki kesamaan namun pada dasarnya memiliki


perbedaan didalam prakteknya, secara general Hukum bersifat publick, dan privat,
mengatur hubungan manusia dengan Negara, Manusia dengan manusia, norma adalah
aturan yang lahir secara tidaklangsung karena tidak dapat dirasakan kehadirannya, timbul
dari masyarakat itu sendiri berikut tingkah lakunya, karena berasal dari Tuhan, dari
dirinya sendiri, serta dari Lingkungannya, sedangkan nilai lahir dari masyarakat yang
dipertahankan oleh masyarakat dan tertanam dalam jiwa masyarakat itu sendiri, bersifat
kedaerahan serta tradisionil, Norma, Nilai, Dan Hukum adalah sesuatu yang sangat
penting pada sebuah masyarakat, sehingga Hal tersebut melatarbelakangi penulisan
makalah ini, agar mampu sekedar mengetahui dan dapat memahami pungsi pentingnya
Hukum, Norma serta Nilai.
BAB II
PEMBAHASAN

A. GEJALA-GEJALA KONFLIK DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH

1) Siswa yang menentang atau melawan guru


2) Saling mengejek teman di sekolah
3) Menyakiti atau berkelahi
4) Tawuran
5) Bullying
6) Konflik saat pemilihan ketua osis atau kelas
7) Konflik karena adanya penyakit fisik
8) Konflik karena adanya penyakit mental
9) Konflik seorang siswa yang berhenti sekolah karena membantu orang tuanya
mencari nafkah.
10) Skors kepada siswa yang melanggar peraturan

B. PERISTIWA KONFLIK DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH

Konflik ini terjadi saat saya masih di bangku sd,Ada beberapa guru yang ada di
sekolah saya yang melakukan tindak kekerasan saat seorang murid tidak bisa menjawab
pertanyaan dan tidak bisa diatur.Tindak kekerasan fisik itu seperti: di suruh lari keliling
lapangan 5 sampai kadang 10 putaran, tamparan, jeweran,cubitan di tangan dan perut.

Dan oleh sebab itu,Ada beberapa murid yang sampai tidak mau sekolah dikarenakan
takut untuk bertemu dengan guru tersebut.Banyak orang tua murid memprotes kepada
pihak sekolah untuk memberi sanksi terhadap guru yang menyebabkan anak-anak nya tidak
mau sekolah.
C. Solusi Untuk Mengatasi Kekerasan di lingkungan sekolah

Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi kekerasan pada siswa di
sekolah, yaitu:
A . Bagi Sekolah

1. Menerapkan pendidikan tanpa kekerasan di sekolah. Pendidikan tanpa kekerasan adalah suatu
pendidikan yang ditujukan pada anak dengan mengatakan "tidak" pada kekerasan dan
menentang segala bentuk kekerasan. Hukuman yang diberikan, berkorelasi dengan tindakan
anak. Ada sebab ada akibat, ada kesalahan dan ada konsekuensi tanggung jawabnya. Dengan
menerapkan hukuman yang selaras dengan konsekuensi logis tindakan siswa yang dianggap
keliru, sudah mencegah pemilihan / tindakan hukuman yang tidak rasional.

2. Sekolah terus mengembangkan dan membekali guru baik dengan wawasan / pengetahuan,
kesempatan untuk punya pengalaman baru, kesempatan untuk mengembangkan kreativitas
mereka. Guru juga membutuhkan aktualisasi diri, tidak hanya dalam bentuk materi, status,
dsb. Guru juga senang jika diberi kesempatan untuk menuangkan aspirasi, kreativitas dan
mencoba mengembangkan metode pengajaran yang menarik tanpa keluar dari prinsip dan
nilai-nilai pendidikan. Selain itu, sekolah juga bisa memberikan pendidikan psikologi pada
para guru untuk memahami perkembangan anak serta dinamika kejiwaan secara umum.
Dengan pendekatan psikologi, diharapkan guru dapat menemukan cara yang lebih efektif dan
sehat untuk menghadapi anak didik.

3. Konseling. Bukan hanya siswa yang membutuhkan konseling, tapi guru pun mengalami
masa-masa sulit yang membutuhkan dukungan, penguatan, atau pun bimbingan untuk
menemukan jalan keluar yang terbaik.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

- Kekerasan merupakan bentuk perilaku salah terhadap fisik atau psikis yang dapat
berpengaruh tidak baik

- Dengan adanya peraturan dan perundang – undangan seperti yang dibahas diatas, bahwa
semua bentuk kekerasan di dalam dunia pendidikan itu dilarang. Karena kekerasan merusak
hak asasi manusia, yang dalam masalah ini adalah hak sebagai siswa di sekolah yang
sepatutnya mendapatkan kasih sayang, bimbingan, serta arahan dalam menuntut ilmu,
bukanya mendapatkan perilaku yang kurang menyenangkan, apa lagi kekerasan.

- Kekerasan akan dapat dihindari apabila semua pihak terkait di dalam dunia pendidikan dapat
memahami, mendidik anak bukan lewat kekerasan tetapi lewat kasih saying, dan perhatian
untuk menimbulkan suasana nyaman dalam proses pendidikan, dengan dudukung dari sfat
dan sikap anak yang patuh dengan aturan.

Anda mungkin juga menyukai