Anda di halaman 1dari 14

http://www.ilmusipil.

com/rumus-hidrolika

Dalam menentukan bentuk dan dimensi saluran yang akan digunakan dalam
pembangunan saluran baru maupun dalam kegiatan perbaikan
penampang saluran yang sudah ada, salah satu hal penting yang perlu
dipertimbangkan adalah ketersediaan lahan. Mungkin di daerah pedesaan
membangun saluran dengan kapasitas yang besar tidak menjadi masalah
karena banyaknya lahan yang kosong, tapi di daerah perkotaan yang
padat tentu bisa menjadi persoalan yang berarti karena terbatasnya lahan.
Oleh karena itu, penampang saluran drainase perkotaan dan jalan raya
dianjurkan mengikuti penampang hidrolis terbaik, yaitu suatu penampang
yang memiliki luas terkecil untuk suatu debit tertentu atau memiliki keliling
basah terkecil dengan hantaran maksimum. Dimensi saluran harus
mampu mengalirkan debit rencana atau dengan kata lain debit yang
dialirkan harus sama atau lebih besar dari debit rencana. Untuk mencegah
muka air ke tepi (meluap) maka diperlukan adanya tinggi jagaan pada
saluran, yaitu jarak vertikal dari puncak saluran ke permukaan air pada
kondisi debit rencana.

Bentuk penampang saluran pada muka tanah umumnya ada beberapa


macam antara lain; bentuk trapesium, empat persegi panjang, segitiga,
setengah lingkaran. Beberapa bentuk saluran dan fungsinya dijelaskan
pada tabel berikut ini;

Tabel bentuk-bentuk umum saluran terbuka dan fungsinya


Selain bentuk-bentuk yang tertera dalam tabel, masih ada bentuk-bentuk
penampang lainnya yang merupakan kombinasi dari bentuk-bentuk
tersebut, misalnya kombinasi antara empat persegi panjang dan setengah
lingkaran, yang mana empat persegi panjang pada bagian atas yang
berfungsi untuk mengalirkan debit maksimum dan setengah lingkaran
pada bagian bawah yang berfungsi untuk mengalirkan debit minimum.
B. Persamaan yang Digunakan untuk Menghitung Dimensi Saluran

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa bentuk saluran ada berbagai macam


dan yang akan dibahas persamaannya dibatasi hanya pada bentuk empat
persegi panjang dan trapesium.

1. Persamaan pada bentuk saluran empat persegi panjang


W= tinggf jagaan
h = tinggi muka air
B = lebar dasar saluran

*) Persam aan untuk m enghitung debit s aluran (Q}

dim ana:
Q = debit rencana (m’/det)
A = luas penam pang (m“)
V = kecepatan aliran (m/det)

A —— B h

A=LoupemmpwgbaA(W)
B=Lebarbauah(#
h=Kéddamansdumn(#
)Pmwmianunmk buahsdumn#)
P —— B + 2 h

B=Lebarbauah(#

R = Jari—jari hidrolis (m)


A = Luas permirpaig (

1 ( t 2/3t )1/2
v R
2. Persamaan pada bentuk saluran trapesium

C. Contoh Perhitungan

Soal 1 !

Saluran drainase berbentuk empat persegi panjang dengan kemiringan dasar


saluran 0,015, mempunyai kedalaman air 0,45 meter dan lebar dasar
saluran 0,50 meter, koefisien kekasaran Manning n= 0,010. Hitung
kecepatan aliran dalam saluran, jika debit rencana sebesar 1,25 m3/det ?

Diketahui :

n = 0,010

S = 0,015

Q = 1,25 m3/det

h = 0,45 m

B = 0,50 m

Ditanyakan : V ......... ?

Penyelesaian :
Soal 2 !
Saluran drainase berbentuk trapesium dengan kemiringan dinding saluran m=
1, mempunyai kedalaman air 0,65 meter, lebar dasar 1,25 meter, koefisien
kekasaran Manning n = 0,010. Hitung kemiringan dasar saluran jika debit
yang mengalir sebesar 3,10 m3/det ?

Diketahui :

m=1

h = 0,65 m

B = 1,25 m

n= 0,010

Q = 3,10 m3

Ditanya : S ?

Penyelesaian :
Soal 3 !

Saluran drainase sekunder berbentuk trapesium mengalirkan debit sebesar


2,3 m3/det. Kemiringan dasar saluran 1 : 5000. Dasar saluran mempunyai
koefisien kekasaran n = 0,012. Tentukan dimensi tampang saluran yang
paling ekonomis ?
Diketahui :

Q = 2,3 m3/det

S = 1 : 5000

n = 0,012

Ditanyakan : dimensi penampang yang ekonomis ?

Penyelesaian :

Bentuk trapesium yang paling ekonomis adalah setengah heksagonal,


dengan jari-jari hidraulik setengah dari kedalaman air.
Sumber :

Wesli,Ir.,2008, Drainase Perkotaan, Graha Ilmu, Yogyakarta

http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/2014/05/bentuk-dan-dimensi-saluran-
terbuka_18.html
Di dalam praktek, faktor penting dalam studi hidraulika adalah kecepatan Vatau debit
aliran Q. Dalam hitungan praktis, rumus yang banyak digunakan adalah persamaan
kontinuitas, Q = AV, dengan A adalah tampang aliran. Apabila kecepatan dan
tampang aliran diketahui, maka debit aliran dapat dihitung. Demikian pula jika
kecepatan dan debit aliran diketahui maka dapat dihitung luas tampang aliran yang
diperlukan untuk melewatkan debit tersebut. Dengan kata lain dimensi pipa atau
saluran dapat ditetapkan. Biasanya debit aliran ditentukan oleh kebutuhan air yang
diperlukan oleh suatu proyek (kebutuhan air minum suatu kota atau untuk irigasi,
debit pebangkitan tenaga listrik, dan sebagainya) atau debit yang terjadi pada proyek
tersebut (debit aliran melalui sungai). Dengan demikian besarnya debit aliran adalah
sudah tertentu. Berarti untuk bisa menghitung tampang aliran A, terlebih dahulu
harus dihitung kecepatan V.

A. Rumus Chezy

Seperti yang telah diketahui, bahwa perhitungan untuk aliran melalui saluran terbuka
hanya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus empiris, karena adanya
banyak variabel yang berubah. Untuk itu berikut ini disampaikan rumus-rumus
empiris yang banyak digunakan untuk merencanakan suatu saluran terbuka.

Chezy berusaha mencari hubungan bahwa zat cair yang melalui saluran terbuka akan
menimbulkan tegangan geser (tahanan) pada dinding saluran, dan akan diimbangi
oleh komponen gaya berat yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam
aliran seragam, komponen gaya berat dalam arah aliran adalah seimbang dengan
tahanan geser, dimana tahanan geser ini tergantung pada kecepatan aliran. Setelah
melalui beberapa penurunan rumus, akan didapatkan persamaan umum :

Dengan V adalah Kecepatan aliran (m/det), R adalah Jari-jari Hydraulik (m), I adalah
Kemiringan dasar saluran dan C adalah Koefisien Chezy
B. Rumus Manning
Rumus Manning yang banyak digunakan pada pengaliran di saluran terbuka, juga
berlaku untuk pengaliran di pipa. Rumus tersebut mempunyai bentuk:
Dengan n adalah koefisien Manning dan R adalah jari-jari Hydraulik, yaitu
perbandingan antara luas tampang aliran A dan keliling basah P.

Untuk pipa lingkaran, A = πD2/4 dan P = π D , sehingga:

Atau
D = 4R
Untuk aliran di dalam pipa persamaan menjadi:

Contoh soal hidrolika:


Saluran terbuka berbentuk segiempat terbuat dari pasangan batu bata yang difinish
dengan plester & aci (n=0,025) mempunyai lebar 10 m dan kedalaman air 3 m.
Apabila kemiringan dasar saluran adalah 0,00015. Hitung Debit aliran.

Penyelesaian :
Luas tampang basah :
A=Bxh
= 10 x 3 = 30 m
Keliling basah :
P = B + 2h
= 10 + 2 x 3 = 16 m

http://jharwinata.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-hidrolika.html

Ilustrasi ilmu hidrolika ( sumber gambar : Wikipedia.org )

Anda mungkin juga menyukai