com/rumus-hidrolika
Dalam menentukan bentuk dan dimensi saluran yang akan digunakan dalam
pembangunan saluran baru maupun dalam kegiatan perbaikan
penampang saluran yang sudah ada, salah satu hal penting yang perlu
dipertimbangkan adalah ketersediaan lahan. Mungkin di daerah pedesaan
membangun saluran dengan kapasitas yang besar tidak menjadi masalah
karena banyaknya lahan yang kosong, tapi di daerah perkotaan yang
padat tentu bisa menjadi persoalan yang berarti karena terbatasnya lahan.
Oleh karena itu, penampang saluran drainase perkotaan dan jalan raya
dianjurkan mengikuti penampang hidrolis terbaik, yaitu suatu penampang
yang memiliki luas terkecil untuk suatu debit tertentu atau memiliki keliling
basah terkecil dengan hantaran maksimum. Dimensi saluran harus
mampu mengalirkan debit rencana atau dengan kata lain debit yang
dialirkan harus sama atau lebih besar dari debit rencana. Untuk mencegah
muka air ke tepi (meluap) maka diperlukan adanya tinggi jagaan pada
saluran, yaitu jarak vertikal dari puncak saluran ke permukaan air pada
kondisi debit rencana.
dim ana:
Q = debit rencana (m’/det)
A = luas penam pang (m“)
V = kecepatan aliran (m/det)
A —— B h
A=LoupemmpwgbaA(W)
B=Lebarbauah(#
h=Kéddamansdumn(#
)Pmwmianunmk buahsdumn#)
P —— B + 2 h
B=Lebarbauah(#
1 ( t 2/3t )1/2
v R
2. Persamaan pada bentuk saluran trapesium
C. Contoh Perhitungan
Soal 1 !
Diketahui :
n = 0,010
S = 0,015
Q = 1,25 m3/det
h = 0,45 m
B = 0,50 m
Ditanyakan : V ......... ?
Penyelesaian :
Soal 2 !
Saluran drainase berbentuk trapesium dengan kemiringan dinding saluran m=
1, mempunyai kedalaman air 0,65 meter, lebar dasar 1,25 meter, koefisien
kekasaran Manning n = 0,010. Hitung kemiringan dasar saluran jika debit
yang mengalir sebesar 3,10 m3/det ?
Diketahui :
m=1
h = 0,65 m
B = 1,25 m
n= 0,010
Q = 3,10 m3
Ditanya : S ?
Penyelesaian :
Soal 3 !
Q = 2,3 m3/det
S = 1 : 5000
n = 0,012
Penyelesaian :
http://lorenskambuaya.blogspot.co.id/2014/05/bentuk-dan-dimensi-saluran-
terbuka_18.html
Di dalam praktek, faktor penting dalam studi hidraulika adalah kecepatan Vatau debit
aliran Q. Dalam hitungan praktis, rumus yang banyak digunakan adalah persamaan
kontinuitas, Q = AV, dengan A adalah tampang aliran. Apabila kecepatan dan
tampang aliran diketahui, maka debit aliran dapat dihitung. Demikian pula jika
kecepatan dan debit aliran diketahui maka dapat dihitung luas tampang aliran yang
diperlukan untuk melewatkan debit tersebut. Dengan kata lain dimensi pipa atau
saluran dapat ditetapkan. Biasanya debit aliran ditentukan oleh kebutuhan air yang
diperlukan oleh suatu proyek (kebutuhan air minum suatu kota atau untuk irigasi,
debit pebangkitan tenaga listrik, dan sebagainya) atau debit yang terjadi pada proyek
tersebut (debit aliran melalui sungai). Dengan demikian besarnya debit aliran adalah
sudah tertentu. Berarti untuk bisa menghitung tampang aliran A, terlebih dahulu
harus dihitung kecepatan V.
A. Rumus Chezy
Seperti yang telah diketahui, bahwa perhitungan untuk aliran melalui saluran terbuka
hanya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus empiris, karena adanya
banyak variabel yang berubah. Untuk itu berikut ini disampaikan rumus-rumus
empiris yang banyak digunakan untuk merencanakan suatu saluran terbuka.
Chezy berusaha mencari hubungan bahwa zat cair yang melalui saluran terbuka akan
menimbulkan tegangan geser (tahanan) pada dinding saluran, dan akan diimbangi
oleh komponen gaya berat yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam
aliran seragam, komponen gaya berat dalam arah aliran adalah seimbang dengan
tahanan geser, dimana tahanan geser ini tergantung pada kecepatan aliran. Setelah
melalui beberapa penurunan rumus, akan didapatkan persamaan umum :
Dengan V adalah Kecepatan aliran (m/det), R adalah Jari-jari Hydraulik (m), I adalah
Kemiringan dasar saluran dan C adalah Koefisien Chezy
B. Rumus Manning
Rumus Manning yang banyak digunakan pada pengaliran di saluran terbuka, juga
berlaku untuk pengaliran di pipa. Rumus tersebut mempunyai bentuk:
Dengan n adalah koefisien Manning dan R adalah jari-jari Hydraulik, yaitu
perbandingan antara luas tampang aliran A dan keliling basah P.
Atau
D = 4R
Untuk aliran di dalam pipa persamaan menjadi:
Penyelesaian :
Luas tampang basah :
A=Bxh
= 10 x 3 = 30 m
Keliling basah :
P = B + 2h
= 10 + 2 x 3 = 16 m
http://jharwinata.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-hidrolika.html