Duplik PTUN
Duplik PTUN
Kepada Yth,
di-
Jakarta
Dengan hormat,
Untuk dan atas nama serta guna kepentingan hukum Walikota Jakarta Pusat selaku Tergugat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :73/DS/IX/2018 tertanggal 20 Juni 2108 , saya yang
namanya tersebut dibawah ini:
1. Ramanda Bambang,S,H.,M.H.
2. Daffa Damayantia,S.H.,M.H.
DALAM EKSEPSI:
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil para Penggugat kecuali yang diakui secara
tegas dan jelas
2. Bahwa perlu Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta ,Terguggat, PD.DHARMA JAYA
mejelaskan ke hadapan majelis hakim Pengadila Tata Usaha Negara Jkarta tentang
permasalahan perkara ini sebagaoi berikut:
a) Bahwa pada tanggal 24 Juli 1992 PD.DHARMA JAYA telah menyewakan tanah
yang berletak di Jalan Gunung Sahari VII Nomor 36 A,36B,36C,36D,36E,36F
Keluruhan Gunungan Sahari, Penjaringan(sekarang Kcematan Sawah Besar )
Jakarta Pusat,seluas lebih kurang 759 meter persegi kepada THIO TJUN ENG
dan TAN LIO LOH berdasarkan akte perjanjian sewa menyewa nomor 53
dihadapan notaris TJAHJADI HARTANTO (Bukti I,II,III-4)
b) Bahwa Pasal 9 Perjanjian sewa menyewa nomor 53 tanggal 24 juli 1992
menyatakan “pihak pertama pada setiap saat setelah tanggal 24 juli 2017 berhak
membeli bangunan-bangunan yang telah didirikan oleh pihak kedua diatas
sebgaian tanah-tanah yang telah disewakan dengan akta ini menurut harga pasar
pada waktu itu (maksudnya tahun 2017); Dalam krjadian demikian maka
perjanjian sewa menyewa berakhir pada saat bangunan-bangunan itu dibeki oleh
pihak pertama
c) Bahwa Berdasarkan pasal 9 perjanjian sewa menyewa nomor 53 tahun 1992
tergugat 3 telah memberi tahukan maksud pengakhiran perjanjian sewa menyewa
tanah dalam perkara a quo kepada para penghuni bangunan atau rumah di Jalan
Gunung Sahari VII Nomor 36A samapai dengan 36F DENGAN SURAT
TANGGAL 20 agustus 2017,Nomor 026.DU.08. 2017 (Bukti TI,II,III-5)
d) Bahwa sekali pun para Penggugat telahmengajukan permohonan untuk membeli
tanah di Jaalan Gunung Sahari VII Nomor 36 DIMANA bangunan tersebut
berdiri ,hal itu tidak mungkin karena tanah tersebut telah disertifikatkan dengan
sertifikat hak guna bangunan nomor 1034 adalah asset pemerintah daerah khusus
ibukota Jakarta (Bukti TI,II,III-6) yang diperuntukkan untuk kepentingan umum
oleh PD.DHARMA JAYA yaitu untuk kegiatan unit perdagangan daging
PD.DHARMA JAYA
e) Bahwa berdasarkan surat persetujuan Gubernur Nomor 2432/1.711 tim penaksir
Daerah Khusu Ibukota Jakarta yang diketuai oleh Dinas Tata Bangunan dan
Pemugaran yang anggota anggotanya terdiri dari:
- Dinas Pengawasan Pembanguan Kota (P2K) DKI JAKARTA;
- Biro Perlengkapan dan perawatan DKI JAKARTA;
- Biro Hukum DKI JAKARTA;
- Dinas tata bangunan dan pemugaran DKI JAKARTA;
Telah menetapkan besarnya ganti rugi bangunan rumah yang hasilnya dituangkan
dalam berita acara Nomor 026/Sub.Pansir/IX/2017 tanggal 27 september 2017 (
Bukti TI,II,III-7)
f) Bahwa sebarnya ganti rugi rumah atau bangunan dijalan Gunung Sahari VII
Nomor 36A samapai dengan 36F,sesuai dengan berita acara tersebut adalah
sebagai berikut:
f.1. Rumor no 36 A nilai ganti ruginya sebesar
Rp 29.461.560,00
f.2. Rumah No 36 B nilai ganti ruginya sebesar
Rp 21.734.460,00
f.3. Rumah No 36 C nilai ganti ruginya sebesar
Rp. 21.767.120,00
f.4. Rumah No 36 D nilai ganti ruginya sebesar
Rp. 20.640.540,00
f.5. Rumah No 36 E nilai ganti ruginya sebesar
Rp. 18.423.000,00
Rp. 21.512.060,00
g) Bahwa berdasarkan Akte Jual Beli rumah atas tanah sewaan Nomor 23 tanggal 19
Juli 1993 (Bukti I, II, III - 8), dapat diketahui bahwa bangunan rumah tersebut
telah ada pada Tahun 1966 yang berarti telah berusia 25 tahun sampai saat ini dan
telah mengalami penyusutan nilai bangunan, maka dengan demikian ganti rugi
yang telah ditawarkan oleh PD. DHARMA JAYA kepada para Penggugat atas
bangunan rumah tersebut telah sesuai dan wajar dengan harga pasaran pada saat
ini.
h) Bahwa berdasarkan hasil Tim Penaksir sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
Nomor 026/Sub. Pansir/IX/1990 tersebut diatas, PD. DHARMA JAYA telah
memberitakan kepada para Penghuni bangunan sebanyak 3 kali untuk mengambil
uang ganti rugi bangunan/rumah di kantor PD. DHARMA JAYA masing-masing;
i) Bahwa walaupun kepada para Penggugat telah diberitahukan secara patut ileh
PD.DHARMA JAYA , namun Para Penggugat tidak mau mengambil uang ganti
rugi bangunan/rumah dimaksud;
j) Bahwa oleh karena para penghuni tidak bersedia mengambil uang ganti rugi
bangunan/rumah ,maka PD.DHARMA JAYA telah mengupaykan untuk
melakukan pembayaran melalui Pengadilan Ngeri Jkarta Pusat/mengkonsinanikan
tanggal 14 Februari 2016 daft,nomor 06/2017/CON (Bukti TI,II,III-12)
3. Bahwa bedasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka dalil para Penggugat dalam butir 1
dan 2 gugatannya yang menyatakan keluarnya Surat Perintah Pengosongan oleh Tergugat
Nomor 1703/1.711.9 tanggal 15 Juni 2018 didasakan atas instruksi Gubernur Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, serta penghentian Perjanjian sewa menyewa atas
sebidang tanah seluaskurang lebih 759 meter persegi yang terletak di Jalan Gunung
Sahari VII nomor 36Asampai dengan 36F Jakarta Pusat secara sepihak dari PD.
DHARMA JAYA adalah dalil yang tidak berdasar karenanya harus ditolak, sebab
penghentian perjanjian sewa menyewa tanah jalan Gunung Sahari VII nomor 36A sampai
dengan 36F Jakarta tersebut telah sesuai dengan isi pasal 9 perjanjian sewa menyewa
tanah nomor 53 tanggal 24 Juli 1992 (Bukti TI, II, III -13)
4. Bahwa kemudian para Penggugat dalam butir 3 mendalilkan menempati rumah tersebut
atas dasar perjanjian sewa menyewa dengan PD. DHARMA JAYA yang tertuang dalam
Akte Notaris Nomor 53 tanggal 2 Juli 1992, hal tersebut tidak benar dan harus ditolak
karena PD. DHARMA JAYA hanya mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan Tuan
THIO TJUNG ENG dan Tuan TAN LIO LOH yang berakhir masa sewanya tanggal 24
Juli 2017 sesuai Akte Notaris Nomor 53 tanggal 24 Juli 1992
5. Bahwa tidak benar dan harus ditolak dalil para Penggugat pada butir 6 yang menyatakan
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan PD. DHARMA JAYA telah
menetapkan ganti rugi yang tidak layak dan dilakukan secara sepihak pula karena hak
tersebut tidak berdasar
6. Bahwa penentuan besarnya ganti rugi bangunan tidak diatur dalam perjanjian sewa
menyewa Nomor 53 tahun 1992, oleh karena itu melalui tim penaksir yang dibentuk oleh
Pemerintah Daeran Khusus Ibukota Jakarta telah ditentukan besarnya ganti rugi yang
dituangkan dalam berita acara Nomor 026/Sub.Pansir/IX/1990 tanggal 27 September
2017(sebagaimana poin 3f)
7. Bahwa lagi pula bangunan rumah tersebut telah ada sejak tahun 1993 yang berarti telah
berusia 25 tahun,tentunya telah mengalami penyusutan nilai bangunan;
Dengan demikian ganti rugi yang telah ditawarkan oleh Tergugat hasil tim Penaksir dari
Pemerintah sudah sesuai dan wajar dengan harga pasaran pada saat ini sebagaiman yang
ditentukan dalam akte sewa menyewa Nomor 53 tanggal 24 Juli 1992 pasal 9
8. Bahwa selanjutnya para Penggugat mendalilkan dalam Gugatanya butir 8 yang
menyatakan waktu 7 x 24 jan yang diberikan oleh Tergugat terhadap para Penggugat
adalah sangat singkat, hal tersebut adalah tidak benar dan harus ditolak justru Gubernur
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Tergugat, PD. DHARMA JAYAlah yang merasa
berlarut-larut dan berkepanjangan, yang pada akhirnya tidak dapat memanfaatkan tanah
asse Pemerintah Daerah yang teah bersertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1034 untuk
kepentingan umum, mengingat masa sewa tanah tersebut telah berakhir pada tanggal 24
Juli 2017.
RAMANDA BAMBANG,S.H.,M.H.
Daffa Damayanti,S.H.,M.H.