Anda di halaman 1dari 7

Jakarta, 5 Juli 2018

Kepada Yth,

Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara

Dalam Perkara Register Nomor :065/G/2018/Pr/PTUN-JKT

di-

Jakarta

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama serta guna kepentingan hukum Walikota Jakarta Pusat selaku Tergugat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor :73/DS/IX/2018 tertanggal 20 Juni 2108 , saya yang
namanya tersebut dibawah ini:

1. Ramanda Bambang,S,H.,M.H.
2. Daffa Damayantia,S.H.,M.H.

Keduanya Kewarganegaraan : Indonesia,Pekerjaan: Advokat pada kantor hukum BAMBANG


AND PARTNERS yang beralamat di Jalan Senen Raya Nomor 67 Lantai 2 Jakarta Pusat,dengan
ini hendak menyampaikan duplik sehubungan dengan Replik sebagaimana yang telah ditelahkan
oleh Para Penggugat tertanggal 28 Juni 2018 sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI:

1. Bahwa gugatan Penggugat Mengandung cacat Formil,yaitu Pihak Tergugat Tidak


Lengkap (Plurium Litis Consurtium).
2. Bahwa Para Penggugat dalam surat gugatannya seharsnya menarik serta orang atau badan
hukum public yang ikut serta dalam penerbitan Surat Perintah Pengosongan Bangunan
Rumah Nomor 1703/1.711.9 tanggal 15 Juni 2018.
3. Bahwa Tergugat telah mengeluarkan Surat Perintah Pengosongan Bangunan Rumah
Nomor 1703/1.711.9 tanggal 15 Juni 2018,yang sekarang menjadi objek gugatan adalah
sebagai akibat dari suatu proses dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara.
4. Bhawa sebelum Tergugat menerbitkan Keputusan a quo didahului dengan kegiatan
persiapan dan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Para penggugat.
5. Bahwa dalam mengeluarkan Surat Perintah Pengosongan Bangunan Rumah Nomor
1703/1.711.9 tanggal 15 Juni 2018,Tetgugat tidak melanggar azas-azas umum
pemerintahan yang baik,sesuai dalam pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 30 tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan.
6. Bahwa pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tidak berwenang memeriksa , memutus ,
dan menyelesaikan sengketa yang diberikan dengan gugtan Nomor: 65/G/2018/Pr/PTUN-
JKT yaitu terhadap Surat/Keputusan Nomor :1703/1.711.9 tentang pengosongan
bangunan rumah.
7. Bahwa sebelum Tergugat menerbitkan keputusan a quo didahului dengan kegiatan
pemberitahuan akan adanya perintah pengosongan bangunan rumah kepada Para
Penguggat.
8. Bahwa Tergugat tidak mengakui kedudukan para Penggugat sebagai mana Penggugat
karena Tergugat tidak mempunyai hubungan hukum dengan para Penggugat yang ada
adalah antara Tergugat dengan THIO TJUN ENG dan TAN LIO LOH sesuai dengan akta
notaris nomor 53 tahun 1992 tanggal 24 juli 1992.
9. Bahwa para Penggugat dengan tegas menyebutkan Gubernur Kepala Daerah Khusus
Ibukota Jakarta hal tersebut adalah tidak benar yang bertentangan dengan hukum, karena
Gubernur hanyalah sebagai jabatan (ambt) merupakan bukan hukum public sehingga
tidak dapat dijadikan sebagai pihak atau partij.
10. Bahwa seharusnya Penggugat cukup berpedoman pada pasal 23 ayat (1) undang-undang
nomor 5 tahun 1974 yang berbunyi: Kepala Daerah memiliki daerahnya didalam dan
diluar Pengadilan sehingga dapat di ajukan sebagai pihak atau partij adalah daerah khusus
Ibukota Jakarta .
11. Bahwa kemudian para Penggugat menyebut Walikota Jkarta Pusat sebagai tergugat.Hal
ini tersebut adalah tidak benar dan harus ditolak karena walikota adalah perangkat
Gubernur Kepala Daerah ditingkat wiliyah kota yang dalam melakasanakan pekerjaan
dan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan kepadanya bertanggung jawan kepada gubernur
kepala daerah
12. Bahwa lebih lanjut para Penggugat menyebutkan PD.DHARMA JAYA ,hal tersebut
adalah tidak tidak benar dan bertentangan dengan hukum karena PD DHARMA JAYA
adalah aparat pelaksana dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah
berdasarkan pasal 13 ayat (10 Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1985) .
13. Bahwa Para Pengugat tidak mempumyai kapasistas untuk mengajukan gugatan ,sesuai
dengan ketetuan pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara ,menegaskan bawhwa seseorang atau badan hukum perdata yang dapat
mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tata Usaha Neegara adalah yang merasa
kepentinganna dirugikan sebagi akibat diterbitkannya Keputusan Tata Usaha Negara
14. Bahwa untuk mengajukan gugatan terhadap Keputusan Tata Usaha Negara harus ada
kepentingan yang dorugikan secara nyata/riil,baik kerugian moril maupun materiil
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara
15. Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya pada tanggal 17 Juni 2018 dan telah
didaftarkan Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta serta telah dibacakan
pula dalam persidangan pada tanggal 21 Juni 2018,tidak merinci secara jelas kepentingan
yang dirugikan secara naya/riil baik kerugian moril maupun materiil yang di derita Para
Penggugat.Hal ini sesuai dengan pendapat Indroharto,S.H. dalam bukunya Usaha
Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara XII.3.Pengertian
Kepentingan halaman 37 yang menyatakan bahwa kepentingan itu adalah merupakan
suatu syarat minimal untuk dijadikan alas an pengajuan suatu gugatan di Pengadilan Tata
Usaha Negara.Kepentingan itu dapat bersifat materiil atau immaterial,individual atau
umum(Kolektif).

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil para Penggugat kecuali yang diakui secara
tegas dan jelas
2. Bahwa perlu Gubernur Kepala Daerah Ibukota Jakarta ,Terguggat, PD.DHARMA JAYA
mejelaskan ke hadapan majelis hakim Pengadila Tata Usaha Negara Jkarta tentang
permasalahan perkara ini sebagaoi berikut:
a) Bahwa pada tanggal 24 Juli 1992 PD.DHARMA JAYA telah menyewakan tanah
yang berletak di Jalan Gunung Sahari VII Nomor 36 A,36B,36C,36D,36E,36F
Keluruhan Gunungan Sahari, Penjaringan(sekarang Kcematan Sawah Besar )
Jakarta Pusat,seluas lebih kurang 759 meter persegi kepada THIO TJUN ENG
dan TAN LIO LOH berdasarkan akte perjanjian sewa menyewa nomor 53
dihadapan notaris TJAHJADI HARTANTO (Bukti I,II,III-4)
b) Bahwa Pasal 9 Perjanjian sewa menyewa nomor 53 tanggal 24 juli 1992
menyatakan “pihak pertama pada setiap saat setelah tanggal 24 juli 2017 berhak
membeli bangunan-bangunan yang telah didirikan oleh pihak kedua diatas
sebgaian tanah-tanah yang telah disewakan dengan akta ini menurut harga pasar
pada waktu itu (maksudnya tahun 2017); Dalam krjadian demikian maka
perjanjian sewa menyewa berakhir pada saat bangunan-bangunan itu dibeki oleh
pihak pertama
c) Bahwa Berdasarkan pasal 9 perjanjian sewa menyewa nomor 53 tahun 1992
tergugat 3 telah memberi tahukan maksud pengakhiran perjanjian sewa menyewa
tanah dalam perkara a quo kepada para penghuni bangunan atau rumah di Jalan
Gunung Sahari VII Nomor 36A samapai dengan 36F DENGAN SURAT
TANGGAL 20 agustus 2017,Nomor 026.DU.08. 2017 (Bukti TI,II,III-5)
d) Bahwa sekali pun para Penggugat telahmengajukan permohonan untuk membeli
tanah di Jaalan Gunung Sahari VII Nomor 36 DIMANA bangunan tersebut
berdiri ,hal itu tidak mungkin karena tanah tersebut telah disertifikatkan dengan
sertifikat hak guna bangunan nomor 1034 adalah asset pemerintah daerah khusus
ibukota Jakarta (Bukti TI,II,III-6) yang diperuntukkan untuk kepentingan umum
oleh PD.DHARMA JAYA yaitu untuk kegiatan unit perdagangan daging
PD.DHARMA JAYA
e) Bahwa berdasarkan surat persetujuan Gubernur Nomor 2432/1.711 tim penaksir
Daerah Khusu Ibukota Jakarta yang diketuai oleh Dinas Tata Bangunan dan
Pemugaran yang anggota anggotanya terdiri dari:
- Dinas Pengawasan Pembanguan Kota (P2K) DKI JAKARTA;
- Biro Perlengkapan dan perawatan DKI JAKARTA;
- Biro Hukum DKI JAKARTA;
- Dinas tata bangunan dan pemugaran DKI JAKARTA;

Telah menetapkan besarnya ganti rugi bangunan rumah yang hasilnya dituangkan
dalam berita acara Nomor 026/Sub.Pansir/IX/2017 tanggal 27 september 2017 (
Bukti TI,II,III-7)

f) Bahwa sebarnya ganti rugi rumah atau bangunan dijalan Gunung Sahari VII
Nomor 36A samapai dengan 36F,sesuai dengan berita acara tersebut adalah
sebagai berikut:
f.1. Rumor no 36 A nilai ganti ruginya sebesar
Rp 29.461.560,00
f.2. Rumah No 36 B nilai ganti ruginya sebesar
Rp 21.734.460,00
f.3. Rumah No 36 C nilai ganti ruginya sebesar
Rp. 21.767.120,00
f.4. Rumah No 36 D nilai ganti ruginya sebesar
Rp. 20.640.540,00
f.5. Rumah No 36 E nilai ganti ruginya sebesar
Rp. 18.423.000,00

f.6. Rumah No 36 F nilai ganti ruginya sebesar

Rp. 21.512.060,00
g) Bahwa berdasarkan Akte Jual Beli rumah atas tanah sewaan Nomor 23 tanggal 19
Juli 1993 (Bukti I, II, III - 8), dapat diketahui bahwa bangunan rumah tersebut
telah ada pada Tahun 1966 yang berarti telah berusia 25 tahun sampai saat ini dan
telah mengalami penyusutan nilai bangunan, maka dengan demikian ganti rugi
yang telah ditawarkan oleh PD. DHARMA JAYA kepada para Penggugat atas
bangunan rumah tersebut telah sesuai dan wajar dengan harga pasaran pada saat
ini.
h) Bahwa berdasarkan hasil Tim Penaksir sebagaimana tertuang dalam Berita Acara
Nomor 026/Sub. Pansir/IX/1990 tersebut diatas, PD. DHARMA JAYA telah
memberitakan kepada para Penghuni bangunan sebanyak 3 kali untuk mengambil
uang ganti rugi bangunan/rumah di kantor PD. DHARMA JAYA masing-masing;

h.1. Surat Tanggal19 Januari 2017,


(Bukti TI,II,III-9);

h.2. Surat Tanggal 21 Januari 2017


(Bukti TI,II,III-10);

h.3. Surat Tanggal 2 Februari 2017


(Bukti TI,II,III-11);

i) Bahwa walaupun kepada para Penggugat telah diberitahukan secara patut ileh
PD.DHARMA JAYA , namun Para Penggugat tidak mau mengambil uang ganti
rugi bangunan/rumah dimaksud;
j) Bahwa oleh karena para penghuni tidak bersedia mengambil uang ganti rugi
bangunan/rumah ,maka PD.DHARMA JAYA telah mengupaykan untuk
melakukan pembayaran melalui Pengadilan Ngeri Jkarta Pusat/mengkonsinanikan
tanggal 14 Februari 2016 daft,nomor 06/2017/CON (Bukti TI,II,III-12)

3. Bahwa bedasarkan uraian-uraian tersebut diatas maka dalil para Penggugat dalam butir 1
dan 2 gugatannya yang menyatakan keluarnya Surat Perintah Pengosongan oleh Tergugat
Nomor 1703/1.711.9 tanggal 15 Juni 2018 didasakan atas instruksi Gubernur Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, serta penghentian Perjanjian sewa menyewa atas
sebidang tanah seluaskurang lebih 759 meter persegi yang terletak di Jalan Gunung
Sahari VII nomor 36Asampai dengan 36F Jakarta Pusat secara sepihak dari PD.
DHARMA JAYA adalah dalil yang tidak berdasar karenanya harus ditolak, sebab
penghentian perjanjian sewa menyewa tanah jalan Gunung Sahari VII nomor 36A sampai
dengan 36F Jakarta tersebut telah sesuai dengan isi pasal 9 perjanjian sewa menyewa
tanah nomor 53 tanggal 24 Juli 1992 (Bukti TI, II, III -13)
4. Bahwa kemudian para Penggugat dalam butir 3 mendalilkan menempati rumah tersebut
atas dasar perjanjian sewa menyewa dengan PD. DHARMA JAYA yang tertuang dalam
Akte Notaris Nomor 53 tanggal 2 Juli 1992, hal tersebut tidak benar dan harus ditolak
karena PD. DHARMA JAYA hanya mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan Tuan
THIO TJUNG ENG dan Tuan TAN LIO LOH yang berakhir masa sewanya tanggal 24
Juli 2017 sesuai Akte Notaris Nomor 53 tanggal 24 Juli 1992
5. Bahwa tidak benar dan harus ditolak dalil para Penggugat pada butir 6 yang menyatakan
Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan PD. DHARMA JAYA telah
menetapkan ganti rugi yang tidak layak dan dilakukan secara sepihak pula karena hak
tersebut tidak berdasar
6. Bahwa penentuan besarnya ganti rugi bangunan tidak diatur dalam perjanjian sewa
menyewa Nomor 53 tahun 1992, oleh karena itu melalui tim penaksir yang dibentuk oleh
Pemerintah Daeran Khusus Ibukota Jakarta telah ditentukan besarnya ganti rugi yang
dituangkan dalam berita acara Nomor 026/Sub.Pansir/IX/1990 tanggal 27 September
2017(sebagaimana poin 3f)
7. Bahwa lagi pula bangunan rumah tersebut telah ada sejak tahun 1993 yang berarti telah
berusia 25 tahun,tentunya telah mengalami penyusutan nilai bangunan;
Dengan demikian ganti rugi yang telah ditawarkan oleh Tergugat hasil tim Penaksir dari
Pemerintah sudah sesuai dan wajar dengan harga pasaran pada saat ini sebagaiman yang
ditentukan dalam akte sewa menyewa Nomor 53 tanggal 24 Juli 1992 pasal 9
8. Bahwa selanjutnya para Penggugat mendalilkan dalam Gugatanya butir 8 yang
menyatakan waktu 7 x 24 jan yang diberikan oleh Tergugat terhadap para Penggugat
adalah sangat singkat, hal tersebut adalah tidak benar dan harus ditolak justru Gubernur
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Tergugat, PD. DHARMA JAYAlah yang merasa
berlarut-larut dan berkepanjangan, yang pada akhirnya tidak dapat memanfaatkan tanah
asse Pemerintah Daerah yang teah bersertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1034 untuk
kepentingan umum, mengingat masa sewa tanah tersebut telah berakhir pada tanggal 24
Juli 2017.

DALAM POKOK PERKARA:

1. Menerima seluruh dalil-dalil Tergugat dalam pokok perkara


2. Menolak seluruh dalil-dalil gugatan Para Penggugat atau setidaknya menyatakan
gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvanklijke Verklaard)
3. Menyatakan Surat Perintah Pengosongan Bangunan Rumah Nomor 1703/1.711.9
tanggal 15 Juni 2018. Tidak bertentangan dengan azas-azs umum pemerintahan baik
dan tidak merugikan kepentingan Para Penggugat
4. Menghukum Para Penggugatuntuk membayar biaya perkara

HORMAT KAMI KUASA TERGUGAT

RAMANDA BAMBANG,S.H.,M.H.

Daffa Damayanti,S.H.,M.H.

Anda mungkin juga menyukai