NPM : 20191120002
Uji Tarik Dan Uji Kekerasan
Uji Tarik adalah suatu metode yang digunakan untuk menguji kekuatan suatu
bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang sesumbu [Askeland, 1985].
Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling mendasar. Uji tarik
rekayasa banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan
suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan (Dieter, 1987). Pada
uji tarik, benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinyu,
bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan terhadap perpanjangan yang dialami
benda uji (Davis, Troxell, dan Wiskocil,1955).
1. Mengapa melakukan Uji Tarik?
profil tarikan yang lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan pada Gambar1.
Kurva ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang.
Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang memakai bahan tersebut
Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut
dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut “Ultimate Tensile
Strength” disingkat dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan tarik
maksimum.
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang
ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas.
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus
dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya, atau lewat rumus matematis
ntuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan
tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva pertambahan
panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut:
Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan
panjang dibagi panjang awal bahan.
Stress: σ = F/A F: gaya tarikan, A: luas penampang
E=σ/ε
Tegangan luluh pada data tanpa batas jelas antara perubahan elastis dan plastis
Untuk hasil uji tarik yang tidak memiliki daerah linier dan landing yang jelas,
tegangan luluh biasanya didefinisikan sebagai tegangan yang menghasilkan regangan
permanen sebesar 0.2%, regangan ini disebut offset-strain (Gambar.6).
Gambar.6 Penentuan tegangan luluh (yield stress) untuk kurva tanpa daerah linier
Perlu untuk diingat bahwa satuan SI untuk tegangan (stress) adalah Pa (Pascal, N/m2)
dan strain adalah besaran tanpa satuan.
Kelenturan (ductility)
Merupakan sifat mekanik bahan yang menunjukkan derajat deformasi plastis yang
terjadi sebelum suatu bahan putus atau gagal pada uji tarik. Bahan disebut
lentur (ductile) bila regangan plastis yang terjadi sebelum putus lebih dari 5%, bila
kurang dari itu suatu bahan disebut getas (brittle).
Derajat kelentingan (resilience)
Derajat kelentingan didefinisikan sebagai kapasitas suatu bahan menyerap energi
dalam fase perubahan elastis. Sering disebut dengan Modulus Kelentingan (Modulus
of Resilience), dengan satuan strain energy per unit volume (Joule/m3 atau Pa). Dalam
Gambar.1, modulus kelentingan ditunjukkan oleh luas daerah yang diarsir.
Derajat ketangguhan (toughness)
Kapasitas suatu bahan menyerap energi dalam fase plastis sampai bahan tersebut
putus. Sering disebut dengan Modulus Ketangguhan (modulus of toughness). Dalam
Gambar.5, modulus ketangguhan sama dengan luas daerah dibawah kurva OABCD.
Pengerasan regang (strain hardening)
Sifat kebanyakan logam yang ditandai dengan naiknya nilai tegangan berbanding
regangan setelah memasuki fase plastis
UJI KEKERASAN
Kekerasan (Hardness) adalah salah satu sifat mekanik (Mechanical properties) dari
suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material
yang dalam penggunaanya akan mengalami pergesekan (frictional force), dalam hal
ini bidang keilmuan yang berperan penting mempelajarinya adalah Ilmu Bahan
Teknik (Metallurgy Engineering).
Kekerasan diartikan juga sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban
identasi atau penetrasi (penekanan). Didunia teknik, umumnya pengujian kekerasan
menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni :
1.Brinnel
Pengujian brinell adalah salah satu cara pengujian kekerasan yang paling banyak
digunakan. Pada pengujian brinel digunakan bola baja yang dikeraskan sebagai
indentor. Kekerasan Brinel zl dihitung sebagai
Pada cara rockwell pengukuran langsung dilakukan oleh mesin, dan mesin langsung
menunjukan angka kekerasan dari bahan yang di uji. Cara ini lebih cepat dan lebih
akurat. Pada cara rockwell yang normal , permukaan logam yang di uji di tekan oleh
indentor dengan gaya tekan 10 kg, beban awal (minor load Po) sehinga ujung
indikator menembus permukan sedalam h.
Selama itu penekanan di teruskan dengan memberikan beban utama di lepas; hanya
tinggal beban awal pada saat ini kedalaman penetrasi ujung indentor adalah Dengan
cara rokwell dapat digunakan beberapa skala tergantung pada kombinasi jenis
indentor dan besar beban utama yang digunakan
3.Vikers
Uji kekerasan rockwell ini juga didasarkan kepada penekanan sebuah indentor
dengan suatu gaya tekan tertentu kepermukaan yang rata dan bersih dari suatu logam
yang diuji kekerasannya. Setelah gaya tekan dikembalikan ke gaya minor maka yang
dijadikan dasar perhitungan nilai kekerasan rockwell bukanlah hasil pengukuran
diameter ataupun diagonal bekas lekukan tetapi justru “dalamnya bekas lekukan yang
terjadi itu
Inilah cara rockwell dibandingkan dengan cara pengujian kekerasan lainnya. Angka
kekerasan vickers dihitung dengan :
hasil pengujian kekerasan vickers ini tidak akan bergantung pada besar gaya tekan
(tidak seperti pada Brinell), dengan gaya tekan yang berbeda akan menunjukan hasil
yang sama untuk bahan yang sama. dengan demikian vickers dapat mengukur
kekrasan bahan mulai dari yang sangat lunak (5HV) sampai yang amat keras
(1500HV) tanpa perlu mengganti gaya tekan.
4.Micro Hardness
Pada mikro vicker, indentor yang di gunakan juga sama seperti pada vickers biasa,
juga cara perhitungan angka kekerasannya, hanya saja gaya tekan yang di gunakan
kecil sekali , 1 sampai 1000 garam dan panjang diagonal indentasi diukur dalam
mikron.
• HK = 14,229 P/ l
Referensi:
Daftar Pustaka
http://www.alatuji.com/m/article/detail/656/metode-pengujian-kekerasan
http://www.infometrik.com/2009/09/mengenal-uji-tarik-dan-sifat-sifat-mekanik-logam/