Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MOTOR LISTRIK DAN STARTER


Matakuliah : Perancangan Sistem Tenaga Listrik
Dosen Pengampu : Sadikin S.T, M.T

Oleh
M. Maulanna Zensih (3332170028)
Niko Arfana Usti (3332170048)
Rio Yudhistira (3332170035)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy
mekanik. Begitu juga dengan sebaliknya yaitu alat untuk mengubah energy
mekanik menjadi energy listrik yang biasanya disebut dengan Generator atau
dynamo. Motor listrik dapa tkita temukan di peralatan rumahtangga seperti: kipas
angin, mesin cuci, Blender, pompa air, mixer dan penyedot debu. Adapun motor
listrik yang digunakan untuk kerja (industry) atau yang digunakan dilapangan
seperti: bor listrik, gerinda, blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan,dll.
Pada motor listrik yang tenaga listrik di ubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang
disebutsebagai elektro magnet. Sebaga imana yang telah kita ketahui bahwa kutub
– kutub dari magnet yang senama akan tolak menolak dan kutub yang tidak senama
akan tarik menarik. Dengan terjadinya proses ini maka kita dapat memperoleh
gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pad asebuahporos yang
dapatberputar dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin
tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang menyebabkan keharusan adanya
sisten starter pada kendaraaan, mobil pada umumnya menggunakan motor listrik
yang digabungkan dengan magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang
berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel, sehingga
ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).tetapi pada jaman dulu sebelu motor
starter ditemukan.untuk menghiduokan kendaraan dibutuhkan tenaga dari
seseorang untuk memutar poros engkol.selain itu ada juga motor starter yang
meggunakan energy listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan jaman
kini telah bayak ditemukan motor starter yang lebih modern dan tentunya lebih
baik. Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang
kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa
motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah)
umumnya yang dipergunakan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis motor listrik.
2. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis starter.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Makalah ini membahas tentang motor listrik dan jenis-jenis motor listrik
beserta fungsinya.
2. Makalah ini membahas tentang starter dan jenis-jenis starter beserta
fungsinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motor Listrik


Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan
digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik,kipas
angin). Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri, sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama,
yaitu:
a. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
b. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
c. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
d. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

2.2 Jenis Motor Listrik


Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC dan
motor AC. Motor tersebut diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi,
dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam bagan pada gambar 2.1
dibawah ini.
Gambar 2. 1 Klasifikasi Motor Listrik

2.2.1 Motor DC
Arus Searah Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan
arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Gambar 2.2 memperlihatkan sebuah
motor DC yang memiliki tiga komponen utama:

Gambar 2. 2 Motor DC
a. Kutub medan
Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet
akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub
medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang
diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:
kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih
besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.
b. Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi,
arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
c. Kommutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Kommutator
juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
T6JJKeuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah
dikendalikan dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC
ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
a. Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan.
b. Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
2.2.2 Motor AC
Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan
arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam Gambar 7.
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik
berputar untuk memutar as motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan
motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang
paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya.
Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah
motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi
(sekitar dua kali motor DC).
Jenis-jenis motor AC adalah sebagai berikut.
a. Motor Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada
sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena
itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Gambar Motor
Sinkron dapat dilihat pada gambar 2.3 dibawah ini.

Gambar 2. 3 Motor Sinkron


b. Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada
berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang
sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke
sumber daya AC.
2.2.3 Motor Servo
Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali
dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor
servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke
rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo adalah motor yang
mampu bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah dan sudut pergerakan
rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle)
sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. Pada gambar 2.10 bentuk fisik dari motor
servo.

Gambar 2. 4 Motor Servo

Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR)
atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk
menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut
dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor
servo.

2.3 STARTER
Sebuah motor listrik yang akan beroperasi pada saat awal pasti akan
membutuhkan arus yang sangat tinggi, yang bisa mencapai 6 kali arus nominal pada
name plate (pada beberapa tipe motor berbeda) dan ini biasa disebut dengan Inrus
current.
Motor listrik untuk beroperasi membutuhkan sebuah rangkaian yang
berfungsi mengalirkan arus listrik dari tegangan jala-jala PLN ke motor listrik, yang
rangkaian ini dikenal dengan nama starter. Dari segi rangkaian kelistrikan, starter
memiliki bermacam-macam model starter yang tentunya dengan berbagai macam
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
2.4 Jenis-jenis Starter
1) DOL (Direct On Line)
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor
motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu
proteksi arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini
adalah kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya bisa
mencapai 6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start ini juga
sangat tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat terlihat
adanya lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start. Tingginya torsi start
ini Juga akan memberikan tekanan lebih pada coupling dan beban.
2)

Gambar 2.5 Single Wiring DOL Starter


Gambar 2.6 Karakterisitik DOL Starter
Komponen penyusun starter ini harus mempunyai ampacity yang cukup
besar. Perlu diperhitungkan juga arus saat start motor, demikian juga ukuran
range overloadnya. Dari gambar grafik karakteristiknya, terlihat bahwa
pemberian tegangan ke motor listrik ialah 100% dari tegangan nominal,
sehingga starter ini memang lebih aman untuk ukuran motor listrik yang kecil.

2) Start Delta (𝑌 − ∆)
Start delta ialah ke posisi kumparan (winding) motor listrik, dimana
terjadi sebuah rangkaian START / Y pada saat awal dan terjadi juga
perpindahan posisi ke rangkaian DELTA / Δ setelah beberapa detik pada
rangkaian motor listrik, yang ini dilakukan oleh saklar listrik (contactor).
Ini merupakan metode untuk mengurangi lonjakan arus listrik pada
motor listrik yang biasanya diterapkan pada ukuran motor-motor besar
(biasanya > 5.5 KW).
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun
atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta
Contactor, Timer untuk pengalihan dari Star ke Delta serta sebuah overload
relay. Pada saat start, starter terhubung secara Star. Gulungan stator hanya
menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line. Jadi
arus dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter. Setelah
mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara
Delta. Starter ini akan bekerja dengan baik jika saat start motor tidak
terbebani denganberat.
Gambar 2.7 Single Start Delta Starter

Gambar 2.8 Karakteristik Start Delta Starter

Terlihat dengan jelas pada grafik, bahwa pemberian tegangan sebesar


58% dari tegangan nominal pada motor listrik ialah saat posisi start (Y) dan
meningkat langsung menjadi 100% saat posisi delta (Δ)

Gambar 2.9 Koneksi Start dan Delta pada Kumparan Motor Listrik
3) Auto Trafo
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan Star Delta Stater yaitu
dengan mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat
beberapa tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur
masuknya tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan yang
paling rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta starter
hanya dua step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini berguna untuk
mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
Auto Trafo Starter adalah sebuah starter motor listrik yang bekerja
dengan memberikan tegangan 80%, 65% atau 50% dari tegangan nominal
pada saat start/awal dengan menggunakan autotransformator sebagai
pengurang tegangannya.

Gambar 2.10 Wiring AutoTrafo Sarter

Gambar 2.11 AutoTrafo


Autotrafo sering dijumpai selain digunakan untuk motor listrik
tegangan rendah 380 Volts juga pada motor listrik tegangan menengah 3,3
KV.

4) Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan
thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan
diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga
rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk
menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara
perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami
percepatan kehingga tercapai kecepatan normal. Salah satu keuntungan
mempergunakan alat ini adalah kemungkinan dilakukannya pengaturan torsi
pada saat yang diperlukan, tidak terpengaruh ada atau tidaknya beban.

Gambar 2.12 Single Wiring Soft Starter

Gambar 2.13 Karakteristik Soft Starter


Hampir sama namun berbeda dengan start delta, yaitu pada soft starter
pemberian tegangan awal ke motor listrik ialah sebesar 30% dari tegangan
nominal dan secara bertahap pemberian tegangan mencapai 100% pada waktu
tertentu (t Ramp).

5) Inverter
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed
Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau Inverter. VSD terdiri dari 2
bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan
bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency
yang diinginkan. VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :

𝑅𝑃𝑀 = (120. 𝑓)/𝑝


dimana
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
f : Frequency (Hz)
p : pole

Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka kecepatan


motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start, dimulai dengan
frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya kecepatan motor
akan mengalami percepatan yang lebih halus.

Inverter juga merupakan salah satu dari keluarga elektronik, merupakan


pengembangan lanjutan dari soft starter dimana terjadi beberapa tambahan
rangkaian utamanya. Sesuai dengan namanya inverter starter, yaitu di dalam
rangkaian ini terjadi perubahan pembalikan/invert jenis tegangan listrik dari
AC ke DC dan dirubah ke kembali ke AC. Aplikasi motor listrik yang
menggunakan inverter ialah pada suatu alat yang membutuhkan kecepatan
putaran motor listrik sesuai dengan yang diinginkan. Pada Inverter, selain
tegangan juga frekuensi keluaran dapat disetting sesuai dengan yang
diinginkan.

Gambar 2.14 Single Wiring Inverter Starter

Gambar 2.15 Karakterisitik Inverter


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah dibuat dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
1. Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan
merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik.
2. Jenis-jenis motor listrik adalah motor AC, motor DC dan motor servo.
3. Starter adalah rangkaian untuk mengalirkan arus listrik dari tegangan jala-
jala PLN ke motor listrik.
4. Jenis-jenis starter adalah DOL (Direct On Line), Start Delta (𝑌 − ∆), Auto
Trafo, Soft Starter dan Inverter.

Anda mungkin juga menyukai