Anda di halaman 1dari 3

BLOK 1 Palu, 26 Agustus 2019

LEARNING OBJECTIVE
SKENARIO 4 TUMOR
“KAKIKU NYERI DAN MEMBESAR”

NAMA : NURUL ANNISAH


STAMBUK : N101 18 010
KELOMPOK : 3 (TIGA)
DOSEN PEMBIMBING : dr.NURSYAMSI

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
1. Jelaskan faktor resiko dan patofisiologi Osteosarkoma !

Jawab : Ada banyak faktor risiko osteosarcoma, yaitu:

 Gangguan genetik bawaan. Sindrom genetik langka tertentu yang menurun


dalam keluarga meningkatkan risiko kanker tulang, termasuk sindrom Li-
Fraumeni dan retinoblastoma bawaan.
 Penyakit tulang Paget.
 Terapi radiasi kanker. mengalami dosis radiasi besar misalnya yang diberikan
selama terapi radiasi kanker juga meningkatkan risiko osteosarcoma di masa
depan.
 Saat ini atau sebelumnya memiliki sejumlah tumor di dalam tulang rawan, yang
merupakan jaringan penghubung di dalam tulang.

Patofisiologi Osteosarkoma menurut Saferi Wijaya dan Mariza Putri (2013),


adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons
osteolitik (destruksi tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang).
Beberapa tumor tulang sering terjadi dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak
menimbulkan masalah, sementara lainnya ada yang sangat berbahaya dan
mengancam jiwa. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang panjang dan
biasa ditemukan pada ujung bawah femur, ujung atas humerus dan ujung atas
tibia. Secara histolgik, tumor terdiri dari massa sel-sel kumparan atau bulat
yang berdiferensiasi jelek dan sering dengan elemen jaringan lunak seperti
jaringan fibrosa atau miksomatosa atau kartilaginosa yang berselang seling
dengan ruangan darah sinusoid. Sementara tumor ini memecah melalui dinding
periosteum dan menyebar ke jaringan lunak sekitarnya; garis epifisis
membentuk terhadap gambarannya di dalam tulang.Adanya tumor pada tulang
menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang
normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran
tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi
destruksi tulang lokal. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka
terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi terjadi
sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.

Sumber :

Nurhikmayanti,A.2016. ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK F YANG


MENGALAMI OSTEOSARKOMA DI RUANG MELATI RSUD ABDUL WAHAB
SYAHRANIE SAMARINDA.Jurnal kesehatan.vol 3 (1).Viewed on 29 Agustus
2019.from https://ummkt.ac.id
Sapiezynski,A., Czopowicz.M.2017. The animal-dependent risk factors in canine
osteosarcomas. Polish Journal of Veterinary Science.Vol 20 (2).Viewed on 29 Agustus
2019.from https://nih.gov

2. Buatlah gejala dan tanda tumor tulang primer dan sekunder !


Jawab :

Gejala Tanda
Tumor Tulang Mudah berkeringat pada Nyeri,pembengkakan,mudah
Primer malam hari,BB turun patah
tanpa sebab,tubuh mudah
lelah,demam,
Tumor Tulang Tidak selalu Sakit,patah tulang
Sekunder menunjukkann
gejala,kalau pun ada
bergantung pada jenis
dan frekuensi dari kanker
yang menyebar.

Ex:Kanker Payudara
yaitu terdapat
hiperkalsemia
menyebabkan mual,tidak
nafsu makan,dan
sembelit.

Sumber :

Durfee, et al. (2016). Review of Osteosarcoma and Current Management.


Rheumatology and Therapy, 3(2), pp. 221-243.

Sun, et al. (2015). Chordoma: An Update on the Pathophysiology and Molecular


Mechanisms. Current Reviews in Musculoskeletal Medicine, 8(4), pp. 344-352.

Anda mungkin juga menyukai