Anda di halaman 1dari 45

BAB III

REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan dan Output

Kegiatan Habituasi ini dilaksanakan di SMP Negeri 16 Satap Tambusai

Utara, adapun dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis diharuskan memilih isu

yang urgent terjadi di SMP Negeri 16 Satap Tambusai Utara, kemudian penulis

memilih salah satu isu untuk diangkat dan diharuskan memecahkan isu yakni

pembuatan alokasi waktu wudhu dan pelaksanaan sholat Dhuha di SMP Negeri 16

Satap Tambusai Utara. Seharusnya dilingkungan sekolah sudah dialokasikan

waktu untuk melaksanakan sholat Dhuha.

Untuk menyelesaikan isu yang terpilih, maka ada beberapa kegiata dan

tahapan kegiatan yang dilakukan. Berikut ini penulis jabarkan realisasi kegiatan

dan tahapan kegiatan secara rinci dan output sebagai bukti yang real.

1. Kegiatan I : Pelaksanaan konsultasi dengan kepala sekolah

tentang Pembuatan Alokasi Waktu Wudhu dan Sholat Dhuha di SMP

Negeri 16 Satap Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

Dalam berkonsultasi kepada kepala sekolah, Penulis melakukan beberapa

tahapan, yaitu:

a. Membuat rancangan pelaksanaan pembuatan alokasi waktu wudhu

dan pelaksanaan sholat Dhuha di SMP Negeri 16 Satap Tambusai Utara.


22
1

Senin, 23 September 2019

Untuk melakukan sebuah konsultasi dengan atasan, tentunya ada

yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah rancangan kegiatan yang

telah disusun secara sistematis dan jelas agar pembicaraan konsultasi

menjadi terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu,

1 hari menjelang konsultasi dengan kepada sekolah penulis menyusun

sebuah rancangan dalam bentuk lembaran yang akan penulis berikan

kepada kepala sekolah dan akan penulis jabarkan, dan penulis mencetak

lembaran rancangan tersebut secara pribadi. Output dari tahapan kegiatan

ini adalah rancangan kegiatan.


2

Gambar 3.1 lembar rancangan kegiatan


a.Melaksanakan Konsultasi dengan kepala sekolah berupa gambaran pelaksanaan.

Selasa, 24 September 2019, pukul 10.00 saat jam istirahat pertama penulis

menjumpai kepala sekolah. Setelah menjumpai kepala sekolah di ruangannya,

terlebih dahulu penulis mengucapkan salam serta menyampaikan makud

penulis menjumpai beliau. Kemudian Penulis memaparkan rencana aktualisasi

yang akan penulis terapkan ,menjelaskan tentang isu yang di angkat serta

gagasan pemecahan isu, tak lupa penulis menyampaikan tentang kegiatan yang

akan penulis laksanakan secara jelas sesuai dengan rancangan yang telah

penulis siapkan.

Penulis menjelaskan kepada sekolah, bahwa aktualisasi yang akan penulis

lakukan ini sangat bermanfaat dan bersifat urgent apabila tidak segara

dilakukan inovasi. Karena akan menyangkut kepada peserta didik dan demi

pengamalan nilai –nilai keislaman. Penulis menerima, mencatat, dan

menghormati saran dan arahan yang disampaikan oleh kepala sekolah. Kepala

sekolah mendukung ide aktualiasasi untuk membuat alokasi waktu

pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha bagi peserta didik SMP Negeri 16 Satap

Tambusai Utara karena belum adanya alokasi waktu khusus untuk

melaksanakan wudhu dan sholat Dhuha.

Output dari kegiatan ini adalah catatan hasil diskusi dengan kepala

sekolah berupa saran dan akan menjadi panduan untuk melaksanakaan

aktualisasi.
(a) (b)

(c)

Gambar 3.2 (a) foto saat


menyampaikan rancangan kegiatan, (b) video menyampaikan
rancangan kegiatan, (c) catatan hasil diskusi manual

b.Meminta izin untuk menerapkan kegiatan aktualisasi di SMP Negeri 16

Satap Tambusai Utara.

Setelah berdiskusi dengan kepala sekolah terkait aktualisasi yang akan di

lakukan, penulis akan meminta izin untuk menerapkan program aktualisasi


dengan tidak memaksakan kehendak dan dengan bahasa yang santun. Output
dari kegiatan ini adalah mendapatkan surat izin untuk melaksakan aktualisasi

tentang pembuatan alokasi waktu khusus pelaksanaan wudhu dan sholat

Dhuha

(a) (b)

Gambar 3.3 (a) foto saat menyampaikan rancangan kegiatan, (b) video menyampaikan
rancangan kegiatan, c) catatan hasil diskusi manual.

2. Kegiatan II Pengaturan Alokasi Waktu dan Jadwal

Kegiatan II ini penulis laksanakan pada Kamis, 26 September 2019, dengan


beberapa tahapan kegiatan, yaitu:
Pengaturan alokasi waktu dan jadwal berwudhu siswa dan sholat Dhuha

Sesuai dengan arahan kepala sekolah untuk membuat alokasi waktu

untuk melaksanakan wudhu dan sholat Dhuha, Penulis meminta alokasi

waktu untuk melaksanakan wudhu dan sholat Dhuha dilaksanakan setelah

istirahat pertama dengan menambah waktu istirahat lebih kurang 15 menit.

Output dari tahapan ini adalah screenshoot tentang alokasi waktu dan

jadwal pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha


(b)

Gambar 3.4 (a) screenshoot pemberitahuan akan dilaksanakanya musyawarah


dan (b) daftar hadir guru
a. Melaksanakan konsultasi pada pimpinan

Kamis, 26 September 2019

Setelah mendapatkan alokasi waktu dan jadwal untuk berwudhu dan

melaksanakan sholat Dhuha penulis melakukan konsultasis pada pimpinan.

Pimpinan menyampaikan apresiasi terhadap alokasi waktu pelaksanaan

wudhu dan sholat Dhuha.

Pimpinan tidak lupa memberikan saran setelah tersedianya alokasi

waktu dan jadwal untuk pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha, agar

menginformasikan alokasi waktu dan jadwal kepada majelis guru.

Tidak lupa pula penulis meminta saran dalam hal menginformasikan

alokasi waktu dan jadwal berwudhu, Output dalam kegiatan ini adalah

lembar catatan konsultasi dan dokumentasi berupa foto.


(a) (b)

Gambar 3.5 (a) saat penulis bermusyawarah dengan guru dan (b)
catatan hasil diskusi yang disetujui kepala sekolah.
b. Menginformasikan waktu dan jadwal pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha
kepada majelis guru

Setelah berkonsultasi kepada kepala sekolah , maka penulis

menginformasikan tentang alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan wudhu

dan sholat Dhuha kepada majelis guru.

Majelis guru mengapresiasi pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha

serta menerima alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan wudhu dan sholat

Dhuha. Output dari tahapan kegiatan ini adalah daftar nama guru yang

diberikan informasi serta dokumentasi berupa foto.

(a) (b)

Gambar 3.6 (a) Kepala sekolah menandatangani rancangan yang akan dilaksanakan, (b)
Rancangan kegiatan yang disetujui Kepala sekolah.
3. Pembekalan Materi Wudhu dan Sholat Dhuha

Kegiatan III ini penulis laksanakan pada Jumat, 27 September 2019 –


Rabu, 2 Oktober 2019, dengan beberapa tahapan kegiatan, yaitu:
a. Pembuatan materi tentang sholat wudhu dan Sholat Dhuha.

Setelah melakukan sosialisasi kepada majelis guru, penulis

melakukan pembuatan materi tentang wudhu dan sholat Dhuha sebagai bekal

bagi siswa-siswi dalam melaksanakan wudhu dan sholat Dhuha.

Output dari tahapan kegiatan ini adalah screenshot materi wudhu dan

sholat Dhuha.

Gambar3.7Rancangan pembuatan slogan yang disetujui oleh kepala


sekolah
b. Memberikan materi tentang wudhu dan sholat Dhuha

setelah melakukan pembuatan materi tentang wudhu dan sholat Dhuha,

kegiatan selanjutnya yaitu memberikan materi tentang wudhu dan sholat

Dhuha kepada siswa-siswi SMPN 16 Satap Tambusai Utara. Hal ini

dilakukan supaya pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha yang dilakukan oleh

siswa-siswi dilakukan dengan benar sesuai dengan tuntunan dari Rosulullah

Shollallahu Alaihi Wasallam.

Adapun Output dari kegiatan ini berupa absen siswa, dokumentasi

berupa foto dan video.


(a) (b)

(c) (d)

Gambar 3.8 (a) desain slogan wajib menggunakan aplikasi photoshop (b) desain slogan
yang siap untuk dicetak, (c) daftar alat dan bahan pembuatan slogan, dan (d) Video
pembuatan papan slogan
c. Melaksanakan tanya jawab.

Setelah materi diberikan kepada siswa-siswi, dibukalah sesi tanya jawab

untuk memberikan kesempatan bertanya kepada siswa –siswi. Hal ini

dimaksudkan agar siswa yang belum memahami materi tentang whudu dan

sholat Dhuha bisa bertanya dan mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya,

sehingga memahami materi tentang wudhu dan sholat Dhuha bisa dipahami dengan

baik untuk selanjutnya dipraktekkan dalam pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha.

Adapun Output dari kegiatan ini berupa catatan daftar pertanyaaan yang

diberikan siswa-siswi seputar pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha.

(a)

Gambar 3.9 (a) dan (b) guru


olahraga sedang memberikan saran lokasi penempatan slogan (c) daftar lokasi
penempatan papan slogan.
4. Penerapan Kebersihan Diri dengan Berwudhu

Kegiatan IV ini penulis laksanakan pada Kamis, 3 Oktober 2019 - Sabtu,

5 Oktober 2019 dengan beberapa tahapan kegiatan, yaitu:

a. Membuat jadwal berwudhu

Kamis, 3 Oktober 2019

Penulis membuat jadwal berwudhu dengan bekerja sama dengan beberapa

orang guru, setelah itu penulis menginformasikan kepada siswa tentang jadwal

wudhu yang akan dilaksanakan. Berwudhu dilaksakan pukul 09.30 atau setelah

bel istirahat berbunyi, hal ini dilaksanakan agar proses berwudhu berjalan

dengan baik.

Adapun Output dari kegiatan ini berupa screenshot jadwal berwudhu.

(a)

Gambar 3.11 (a) jadwal berwudhu


b. Menugaskan siswa-siswi untuk berwudhu

Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan siswa –siswi berwudhu

pada pukul 09.30 WIB atau setelah bel istirahal pertama, seluruh siswa –

siswi penulis tugas kan untuk melaksanakan wudhu.

Output dari tahapan kegiatan ini adalah daftar absen siswa yang

melaksanakan wudhu dan dokumentasi berupa foto.

PEMBERITAHUAN KEPADA GURU

(a) (b)

Gambar 3.12 (a) penguman yang ditempelkan pada papan informasi, (b) Pemberitahuan
kepada majelis guru, dan (c) pengumuman yang dilihat oleh peserta didik

c. Membuat pengamatan wudhu

Pada pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan pengamatan terhadap

proses pelaksanaan wudhu siswa-siswi SMPN 16 Satap Tambusai Utara.


Pengamatan ini dilakukan untuk sebagai catatan bagaimana proses wudhu itu

dilaksanakan dengan sebaik baiknya sesuai dengan tuntunan dari Nabi

Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam.

Adapun Output dari kegiatan ini adalah catatan berupa lembar

pengamatan

Gambar 3.13 (a) Lembar pengamatan

5. Kegiatan V Pelaksanaan Sholat Dhuha

Kegiatan V ini penulis laksanakan dengan beberapa tahapan kegiatan, yaitu:

a. Melaksanakan sholat Dhuha

Untuk pelaksanaan sholat Dhuha ini dilaksanakan di musholla yang berada

tidak jauh dari sekolah. Sholat Dhuha dilaksanakan secara berjamaah, dimana

pada awal pelaksanaan nya penulis sendiri yang memimpin pelaksanaan sholat

Dhuha sebagai imam, baru pada pelaksanaan berikutnya siswa secara

bergantian menjadi imam.


Adapun Output pada kegiatan ini berupa absen siswa yang melaksanakan

sholat Dhuha, kemudian dokumentasi berupa foto dan video.


.

(a) (b)
Gambar 3.14 (a) video pejelasan blanko pemantauan kepada guru, (b) video penjelasan
blanko pemantauan kepada ketua kelas, (c) blanko pemantauan dari guru, dan (d) blanko
pemantauan dari ketua kelas.

b.Membuat lembar pengamatan sholat Dhuha

Pada pelaksanaan kegiatan ini, penulis melakukan pengamatan terhadap

proses pelaksanaan sholat Dhuha siswa-siswi SMPN 16 Satap Tambusai Utara.

Pengamatan ini dilakukan untuk sebagai catatan bagaimana proses sholat

Dhuha itu dilaksanakan dengan sebaik baiknya sesuai dengan tuntunan dari

Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam.

Gambar 3.15 Blanko Pemantauan yang telah diisi


c. Membuat analisis pengamatan

Setelah melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan sholat Dhuha siswa-

siswi SMPN 16 Satap Tambusai Utara. Penulis melakukan analisis berdasarkan

lembar pengamatan yang telah penulis buat pada kegiatan sebelumnya.

Hal ini dilakukan untuk menganalis sejauh mana keberhasilan siswa dalam

melakukan sholat Dhuha sesuai dengan yang penulis sampaikan.

Adapun Output dari kegiatan ini adalah lembaran analisis pengamatan.

Gambar 3.16 Lembaran


Analisis Pengamatan
6. Kegiatan VI Pembuatan Laporan Aktualisasi

a. Membuat laporan kegiatan pembuatan alokasi waktu khusus

pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha di SMPN 16 Satap Tambusai Utara

Pada tanggal 10 Desember 2019 penulis menyelesaikan seluruh

rangkaian kegiatan pelaksanaan wudhu dan sholat Dhuha di SMPN 16

Satap Tambusai Utara.

Adapun Output dari kegiatan ini adalah berupa draf laporan


Gambar 3.20 Laporan Kegiatan

b. Konsultasi kepada kepala sekolah mengenai laporan kegiatan

Selama penulis membuat laporan aktualisasi, penulis mengonsultasikannya

kepada pembimbing pada 11 Desember 2019. Penulis meminta saran kepada

kepala sekolah dengan bahasa yang sopan. Kepala sekolah pun demikian,

memberikan arahan yang baik dan mudah dipahami oleh penulis. Tidak lupa,

penulis selalu mencatat hasil konsultasi pada lembar konsultasi, dan meminta

kepala sekolah menandatanginya. Output dari tahapan kegiatan ini adalah

lembar konsultasi penulisan laporan aktualisasi dan dokumentasi berupa foto.

(a) (b)

Gambar 3.21 (a) hasil diskusi dengan kepala sekolah, dan (b) lembar saran dari kepala
sekolah.

c. Memperbaiki laporan kegiatan Pembuatan Alokasi Waktu


Khusus Pelaksanaan Wudhu dan Sholat Dhuha di SMPN 16 Satap

Tambusai Utara

Setelah mendapat komentar dan saran dari kepala sekolah, Penulis

memperbaikinya sesuai dengan arahan beliau. Penulis memperbaiki laporan

dengan penuh rasa tanggung jawab, agar kepala sekolah merasa tidak sia-sia

memberikan saran kepada penulis. Setelah diperbaiki, pada tanggal 13

Desember 2019, penulis menyerahkan hasil laporan kepada kepala sekolah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau, karena telah memberikan


arahan selama proses kegiatan aktualisasi. Output dari tahapan kegiatan ini

adalah laporan aktualisasi yang disetujui kepala sekolah.

Gambar 3.21 Laporan Kegiatan yang telah disetujui Kepala Sekolah

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi

Berdasarkan hasil dari aktualiasasi yang penulis lakukan di SMP Negeri 16

Satap Tambusai Utara dalam penerapan nilai-nilai ANEKA di lingkungan sekolah.

Terdapat beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan. Faktir

pendukung yang dimaksud antara lain:


1. Adanya waktu yang cukup untuk berdiskusi dengan kepada sekolah

untuk meminta saran dan masukan guna mencapai tujuan pada kegiatan

aktualisasi ini.
2. Adanya kerja sama yang baik antara guru yang sangat membantu dan

mendukung program yang akan dilaksanakan.

3. Adanya jaringan yang lancar sehingga mendukung penulis untuk

mencari referensi saat melaksanakan maupun pembuatan laporan aktualiasasi.

4. Adanya dukungan dan bimbingan yang diberikan oleh kepala

sekolah, mentor, coach untuk pelaksanaan dan penyelesaian aktualisasi.

5. Tingginya semnagra peserta didik dalam setiap pelaksanaan wudhu

dan sholat Dhuha, sehingga penulis menjadi lebih bersemangat dalam

pelaksanan dan penyelesaiannya.

6. Isu permasalahan yang diangkat sesuai dengan kondisi di lapangan,

sehingga memepermudah untuk melaksanakan Program Aktualisasi.

C. Faktor Penghambat Realisasi

Berdasarkan dari hasil aktualiasi yang Penulis lakukan di SMP Negeri 16

Satap Tambusai Utaradalam penerapan nilai-nilai ANEKA di lingkungan sekolah

terdapat beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan, yaitu:

1. Belum adanya musholla milik sekolah sehingga waktu wudhu dan

pelaksanaan sholat Dhuha kurang efisien.


31
Waktu ujian yang telah tiba, sehingga disamping pembuatan aktualisasi penulis juga membuat soal
ujian, melakukan pemeriksaan terhadap hasil ujian.
A. Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

1. Kegiatan I

Pelaksanaan konsultasi dengan kepala sekolah tentang Pembuatan

Alokasi Waktu Khusus Untuk Pelaksanaan Wudhu dan Sholat

Dhuhadi SMP Negeri 16 Satap Tambusai Utara Kabupaten Rokan

Hulu Provinsi Riau.

a) Dalam kegiatan memohon persetujuan dan konsultasi kepada

kepala sekolah mengenai rancangan aktualisasi tentang Gerakan Satu

Hari Wajib Berbahasa Indonesia, tercipta suatu komunikasi yang

ramah dan aktif antara bawahan dan atasan. inovatif dalam melakukan

rencana perubahan, profesionalisme dalam menjalankan kegiatan

aktualisasi mulai dari tahap pertama ini. Selain itu nilai organisasi

lainnya yang muncul dalam tahap kegiatan ini adalah komunikatif,

dimana dalam tahap kegiatan ini penulis menyampaikan kepada

atasan mengenai apa saja yang akan dilakukan selama kegiatan

habituasi ini dan secara langsung juga termasuk dalam kegiatan yang

bersifat demokratis.

b) Kegiatan aktualiasi memberikan dampak yaitu dapat

meningkatkan kerjasama baik dari hasil komunikasi yang ramah dan

aktif antara bawahan dan atasan. Sehingga diharapkan dengan adanya

hubungan yang baik tersebut maka akan menjadi faktor pendukung


terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan habituasi ini. Dan jika

apabila tidak diterapkan dnilai-nilai organisasi yang disebutkan maka

menyebabkan
tidak terjalin komunikasi yang baik antara penulis dan kepala sekolah

untuk menyelenggarakan program ini.

c) Penulis berkomitmen untuk menjaga komunikasi yang baik

kepada atasan, karena dengan adanya komunikasi dan kerjasama yang

baik tentu akan menciptakan lingkungan kerja yang baik pula

sehingga pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

2. Kegiatan II

Pelaksanaan musyawarah dengan seluruh guru terkait program

Gerakan Satu Hari Wajib Berbahasa Indonesia.

a. Dalam pelaksanaan musyawarah dengan seluruh guru terkait

program Gerakan Satu Hari Wajib Berbahasa Indonesia, tercipta nilai-

nilai organisasi yakni kerja sama, profesionalisme, dan komunikatif .

Kerja sama yang dimaksud adalah penulis bekerja sama dengan

seluruh guru- guru demi terlaksananya program Gerakan Satu Hari

Wajib Berbahasa Indonesia, yaitu dengan membantu memantau

kesalahan komunikasi pada peserta didik. Profesionalime pada

kegiatan ini adalah penulis memosisikan dirinya sebagai guru yang


selaras dengan guru yang lain dalam bermusyawarah, tetap menghargai

pendapat guru. Nilai komunikatif pada kegiatan ini adalah penulis

menjaga komunikasi dengan seluruh guru pada saat musyawarah

berlangung.
b. Dampak ketika penulis menerapkan nilai-nilai organisasi pada

kegiatan II adalah dapat terselenggaranya musyawarah dengan lancar,

sehingga tujuan dari penulis untuk bermusyawarah kepada guru-guru

tercapai. Dan jika penulis tidak menerapkan nilai-nilai organisasi yang

dimaksud maka musyawarah tidak efektif, tujuan dari musyawarah

tidak tersampaikan, sehingga pelaksanaan program menjadi terhambat.

c. Penulis berkomitmen untuk tetap bekerja sama kepada rekan

kerja, bersifat profesionalisme sebagai ASN baik pada pengerjaan

aktualisasi maupun selanjutnya.

3. Kegiatan III

Pembuatan Papan Slogan sebagai Atribut Pendukung

d. Dalam kegiatan pembuatan Papan Slogan yang berisi

mengenai bahasa Indonesia, maka penulis berkontribusi terhadap

penguatan nilai-nilai organisasi yaitu tanggung jawab dan kreatif.

a. Kegiatan pembuatan papan slogan memberikan dampak terhadap

kelancaran pelaksanaan kegiatan. Bertanggung jawab dalam membuat

slogan secara khusus dan secara umum bertanggung jawab dalam

memberikan perubahan di tempat tugas. Kreatif dalam memilih gambar

dan kalimat untuk slogan sehingga slogan menjadi menarik perhatian

dan diharapkan dapat menjadi pengingat bagi warga sekolah untuk

selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam


berkomunikasi.
b. Penulis berkomitmen untuk tetap bertanggungjawab terhadap

pelaksanaan kegiatan ini karena sebagai warga sekolah penulis juga

berkewajiban menjaga nilai nasionalisme, salah satunya dengan cara

mengingatkan warga sekolah selalu berbahasa Indonesia yang baik dan

benar.

4. Kegiatan IV

Sosialiasasi “Satu Hari Wajib Berbahasa Indonesia” dan pentingnya

menggunakan bahasa Indonesia.

a. Pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi Gerakan Satu Hari Wajib

Berbahasa Indonesia, maka penulis berkonstribusi terhadap penguatan

nilai-nilai organisasi, yaitu tanggung jawa, profesional, dan

komunikatif. Bertanggung jawab dalam menggunakan fasilitas dan

sarana prasarana sekolah. Professional dalam membuat daftar hadir

sosialisasi kegiatan Gerakan Satu Hari Wajib Berbahasa Indonesia, dan

komunikatif dalam memberikan penyampaian mengenai sosialisasi

“Mengapa Bahasa Indonesia itu Penting?”

b. Kegiatan sosialisasi dengan menerapkan nilai-nilai organisasi

memberikan dampak yaitu meningatkan pemahaman peserta didik

terhadap pentingnya menggunakan bahasa Indonesia terhadap tanggung

jawab atas kewajiban berbahasa Indonesia.

c. Melalui kegiatan ini, penulis berkomitmen untuk terus bertanggung

jawab mengontrol pada pelaksanaan Gerakan Satu Hari Wajib


Berbahasa Indonesia tentunya dengan sifat profesionalisme.
5. Kegiatan V

Pelaksanaan Gerakan Satu Hari Wajib Berbahasa Indonesia di

Sekolah.

a. Pada pelaksanaan gerakan Satu Hari Wajib Berbahasa

Indonesia yang dilaksanakan selama 4 minggu, penuis telah

berkontribusi terhadap nilai organisasi yakni kerja sama, komunikasitf,

dan tanggung jawab. Penulis bekerja sama dengan guru dan ketua

kelas dalam pengisian blanko pemantauan kesalahan berbahasa pada

peserta didik. Penulis tetap menjalin komunikasi yang baik kepada

seluruh guru dan ketua kelas demi kesuksesan program yang

dilaksanakan. Penulis, guru, serta ketua kelas bertanggung jawab

penuh atas blanko pemantauan yang diisi.

b. Kegiatan pelaksaaan Gerakan Satu Hari Wajib Berbahasa

Indonesia, terlaksana baik dengan menerapkan nilai-nilai organisme

kerja sama, komunikatif, dan tanggung jawab. Sehingga berdampak

pada kesuksesan program dilihat dari rekapitulasi blanko yang

menunjukkan kemampuan berbahasa peserta didik mengalami

kemajuan. Jika tidak diterapkan maka penulsi tidak bisa melaporkan

hasil evaluasi kepada kepala sekolah.

c. Penulis berkomitmen untuk selalu menerapkan nilai-nilai

organisasi pada setiap program yang akan dilaksanakan di lingkungan

kerja.
6. Kegiat

an VI

Evaluasi

a. Pada pelaksanaan evaluasi Gerakan Satu Hari Wajib

Berbahasa Indonesia, penulis telah berkontribusi terhadap nilai

oragnisasi yaitu, akuntable (tanggung jawab), profesionalisme, dan

inovatif. Akuntable dan Profesionalisme yang dimaksud adalah penulis

bertanggung jawab menyelesaikan rekapitulasi blanko pemantauan

hingga pembuatan laporan hasil evaluasi yang diserahkan kepada

kepala sekolah. Inovatif maksudnya adalah penulis merekap blanko

yang telah diisi tidak secara manual, tetapi dengan bantuan teknologi.

b. Penerapan nilai-nilai organisasi pada kegiatan ini berdampak

baik terhadap pelaksanaan program, yakni dapat dengan cepat

melaksanakan aktualisasi dengan bantuan teknologi dan penulis

bertanggung jawab. Jika tidak diterapkan nilai-nilai organisasi pada

kegiatan ini maka penulsi tidak bisa melaporkan hasil evaluasi kepada

kepala sekolah.

c. Penulis berkomitmen untuk selalu menerapkan nilai-nilai

organisasi pada setiap program yang akan dilaksanakan di lingkungan

kerja.

7. Kegiatan VII
Pembuatan Laporan

a. Dengan pembuatan laporan aktualisasi, penulis telah

memperkuat nilai- nilai organisasi yaitu kerja keras, tanggung jawab,

dan tepat waktu. Nilai


organisasi ini berguna untuk tahap penyelesaikan laporan tepat

waktu dan sesuai yang disarankan oleh kepala sekolah.

b. Nilai-nilai organisasi yaang telah dirapkan sangat

berdampak positif terhadap penyelesaian laporan kegiatan.

Apabila penulis tidak menerapkan nilai-nila organisasi yang

disebutkan maka laporan tidak akan siap tepa waktu dan tidak

sesua dengan arahan kepala sekolah.

c. Penulis berkomitmen untuk menjalankan niilai- nilai

organisasi untuk perbaikan kegiatan melalui masukan dari hasil

evaluasi yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan agar

pencapaian mutu dari pelaksanaan gerakan Satu Hari Wajib

Berbahasa Indonesia dapat dilaksanakan secara berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai