Diajukan Untuk Memenuhi Salah Tugas Mata Kuliah Kebidanan Dalam Islam
Disusun Oleh :
RahmaSalsabella (1610104035)
Dara Violetta Ariza (1610104038)
Intan Wahyuningsih (1610104039)
Wahyu Setyaningrum (1610104043)
Mayang NurmaYesinta (1610104045)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Definisi Asi Eksklusif ...................................................................................... 4
B. Manfaat Asi Eksklusif ...................................................................................... 4
C. Asi Eksklusif dalam Pandangan Islam ............................................................. 4
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 5
B. Saran ................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World HealthOrganisation (WHO) menganjurkan agar pemberian ASI
dilakukan secara eksklusif sejak bayi lahir hingga bayi berusia enam bulan. Anjuran
tersebut telah diikuti oleh berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia.
Walaupun ASI eksklusif telah dianjurkan oleh pemerintah, kegagalan ASI eksklusif
sangat umum terjadi di Indonesia (maritalia, 2012) ASI eksklusif sangat penting bagi
kelangsungan hidup bayi. ASI mengandung growthfactor dan zat antibodi.
Growthfactor dalam ASI berperan dalam membantu proses pematangan organ dan
hormon, sedangkan zat antibodi berfungsi membantu proses pematangan sistem
imun. Proses pematangan sistem imun sangat penting karena sistem imun bayi baru
lahir belum sempurna (Wiji, 2013). Apabila ASI tidak diberikan secara eksklusif,
proses pematangan sistem imun akan terganggu dan menyebabkan bayi mudah
terserang infeksi. Penanganan infeksi yang terlambat dapat memicu kematian
(Nugroho, 2011).
Islam tidak menginginkan pemeluknya memiliki generasi atau keturunan
yang lemah, tidak saja lemah iman, lemah ekonomi tapi juga tidak menginginkan
lemah dalam masalah fisik. Begitu juga suatu bangsa menginginkan anak bangsanya
memiliki kecerdasan dan kebugaran fisik. Untuk mendapatkan semua itu berbagai
upaya dilakukan agar anak tumbuh dengan sehat baik jasmani maupun rohani. Di
dalam al-Qur’an ada beberapa ayat yang menganjurkan kepada para ibu yang
melahirkan untuk memberikan ASI kepada anaknya, bahkan dianjurkan untuk
menyusui hingga sang anak berumur dua tahun, sebagaimana yang dijelaskan dalam
surah al-Baqarah ayat 233 Allah memberi sinyal pada ibu yang melahirkan untuk
memberikan air susu ibu pada anaknya dan suami berkewajiban mencarikan nafqah
yang baik bagiiisteri agar dapat memproduksi air susu ibu yang berkualitas.
Berdasarkan permasalahan yang penulis uraikan di atas, penulis ingin
membahas tentang pentingnya asi eksklusif dalam ppandangan islam ditinjau
menurut al- Qur’an maupun dalam pandangan ilmu pengetahuan.
1
2
B. Rumusan masalah
1. Apa itu asi eksklusif?
2. Apa saja manfaat asi eksklusif untuk ibu dan bayi?
3. Bagaimana pandangan islam tentang asi eksklusif?
C. Tujuan
1. Untuk menrtahui definisi asi eksklusif
2. Untuk mengetahui manfaat asi eksklusif bagi ibu dan bayi
3. Untuk mengetahui pandangan islam tentang asi eksklusif
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan
lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan
makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali
vitamin dan mineral dan obat. Selain itu, pemberian ASI eksklusif juga berhubungan
dengan tindakan memberikan ASI kepada bayi hingga berusia 6 bulan tanpa makanan
dan minuman lain, kecuali sirup obat. Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi mulai
diberikan makanan pendamping ASI, sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun
atau lebih.
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi
baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur
kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup
ASI adalah sebuah cairan ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi
zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki
bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga
sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan
3
1.2 Manfaat ASI eksklusif
Komposisi ASI yang unik dan spesifik tidak dapat diimbangi oleh susu
formula. Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bagi ibu yang
menyusui. Manfaaat ASI bagi bayi antara lain; ASI sebagai nutrisi, ASI dapat
Manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai nutrisi. ASI merupakan sumber gizi
yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan
pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas dan
kuantitasnya. Dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan
tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
Setelah usia 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan padat, tetapi ASI dapat
Selain itu juga, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Dengan
diberikan ASI berarti bayi sudah mendapatkan immunoglobulin (zat kekebalan atau
daya tahan tubuh ) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan
cepat akan menurun segera setelah kelahirannya. Badan bayi baru lahir akan
bulan. Pada saat kadar immunoglobulin bawaan dari ibu menurun yang dibentuk
sendiri oleh tubuh bayi belum mencukupi, terjadilah suatu periode kesenjangan
4
immunoglobulin pada bayi. Selain itu, ASI merangsang terbentuknya antibodi bayi
lebih cepat. Jadi, ASI tidak saja bersifat imunisasi pasif, tetapi juga aktif. Suatu
kenyataan bahwa mortalitas (angka kematian) dan mobiditas (angka terkena penyakit)
pada bayi ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak anak adalah nutrisi yang
diterima saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat. Lompatan
pertumbuhan atau growt spourt sangat penting karena pada inilah pertumbuhan otak
pertumbuhan otak bayi sempurna dengan cara memberikan nutrisi dengan kualitas
dan kuantitas optimal karena kesempatan itu bagi seorang anak tidak akan berulang
lagi.
Air susu ibu selain merupakan nutrient ideal, dengan komposisi tepat, dan
sangat sesuai kebutuhan bayi, juga mengandung nutrient-nutrien khusus yang sangat
otak bayi yang diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan akan optimal dengan
kualitas yang optimal pula. Hasil penelitian terhadap 1.000 bayi prematur
membuktikan bayi prematur yang diberi ASI eksklusif mempunyai IQ lebih tinggi
8,3 poin. Hasil penelitian Dr.Riva (1977) menunjukan bayi ASI eksklusif pada usia 9
5
tahun mempunyai IQ 12,9 poin lebih tinggi dibanding anak yang ketika bayi tidak
Kemudian yang terakhir adalah ASI dapat menjalin kasih sayang. Bayi yang
sering berada dalam dekapan ibunya karena menyusui, dapat merasakan kasih sayang
ibu dan mendapatkan rasa aman, tenteram, dan terlindung. Perasaan terlindung dan
disayangi inilah yang menjadi dasar perkembangan emosi bayi, yang kemudian
membentuk kepribadian anak menjadi baik dan penuh percaya diri (Ramaiah, 2006).
2001). Karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna
cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan. Selain
itu juga, dengan menyusui dapat menjarangkan kehamilan pada ibu karena menyusui
merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil. Selama ibu
memberi ASI eksklusif 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi merusia 12 bulan (Glasier, 2005).
Disamping itu, manfaat ASI bagi ibu dapat mengurangi terjadinya kanker.
terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan
menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker
payudara akan berkurang sampai sekitar 25%. Beberapa penelitian menemukan juga
bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur. Salah satu
6
dari penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker indung telur pada ibu
yang menyusui berkurang sampai 20-25%. Selain itu, pemberian ASI juga lebih
praktis, ekonomis, murah, menghemat waktu dan memberi kepuasan pada ibu
(Maulana, 2007).
besar dibandingkan yang lain. Laktasi mempunyai dua pengertian yaitu pembentukan
ASI (Refleks Prolaktin) dan pengeluaran ASI (Refleks Let Down/Pelepasan ASI)
(Maryunani, 2009).
disebabkan oleh adanya proliferasi sel-sel duktus laktiferus dan sel-sel kelenjar
pembentukan ASI serta lancarnya peredaran darah pada payudara. Proses proliferasi
sekitar kehamilan 5 bulan atau lebih, kadang dari ujung puting susu keluar cairan
kolostrum. Cairan kolostrum tersebut keluar karena pengaruh hormon laktogen dari
plasenta dan hormon prolaktin dari hipofise. Namun, jumlah kolostrum tersebut
terbatas dan normal, dimana cairan yang dihasilkan tidak berlebihan karena kadar
7
prolaktin cukup tinggi, pengeluaran air susu dihambat oleh hormon estrogen
(Maryunani, 2009).
plasenta, sedangkan prolaktin tetap tinggi sehingga tidak ada lagi hambatan terhadap
prolaktin oleh estrogen. Hormon prolaktin ini merangsang sel-sel alveoli yang
produksi ASI pun mulai. Produksi prolaktin yang berkesinambungan disebabkan oleh
bayi menyusui pada payudara ibu. Pada ibu yang menyusui, prolaktin akan
menyebabkan prolaktin terhambat pengeluarannya pada keadaan: ibu gizi buruk, dan
pelepasan ASI yang berada dibawah kendali neuroendokrin, dimana bayi yang
kontraksi sel-sel mioepitel. Kontraksi dari sel-sel ini akan memeras air susu yang
telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke sistem duktus untuk selanjutnya
mengalir melalui duktus laktiferus masuk ke mulut bayi sehingga ASI tersedia bagi
yaitu pada saat ibu : melihat bayinya, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, dan
8
reflex”letdown/pelepasan ASI yaitu stress seperti : keadaan bingung/psikis kacau,
mengurangi terjadinya perdarahan. Oleh karena itu, setelah bayi lahir maka bayi
harus segera disusukan pada ibunya (Inisiasi Menyusui Dini ). Dengan seringnya
menyusui, penciutan uterus akan terjadi makin cepat dan makin baik. Tidak jarang
perut ibu akan terus terasa mulas yang sangat pada hari-hari pertama menyusui, hal
ini merupakan mekanisme alamiah yang baik untuk kembalinya uterus ke bentuk
ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi
yang mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun berada
ditempat yang suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi,
sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat
menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula.Komposisi ASI
dalam ASI yang berfungsi sebagai salah satu sumber untuk otak. Kadar laktosa yang
terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada
susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi
jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah
9
melahirkan). Setelah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.
(Badriul, 2008).
cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu
formula. Protein dalam ASI dan susu formula terdiri dari protein whey dan casein.
Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap
oleh usus bayi, sedangkan susu formula lebih banyak mengandung protein casein
yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah casein yang terdapat di dalam ASI
hanya 30%, dibanding susu formula yang mengandung protein dalam jumlah yang
tinggi (80%) (Badriul, 2008). Disamping itu juga, ASI mempunnyai asam amino
yang lengkap yaitu taurin. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan
otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak
ASI juga mengandung lemak, kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah
setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi secara otomatis. Selain jumlahnya yang
mencukupi, jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang
merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna serta
mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA
vitamin K, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin yang larut dalam air.
10
Hampir semua vitamin larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C
terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar
vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi
kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang
(Badriul, 2008).
Alasan ibu untuk tidak menyusui terutama yang secara eksklusif sangat
prelaktal (bayi diberi minum sebelum ASI keluar ), apalagi memberikannya dengan
botol/dot 4) kesalahan pada posisi dan perlekatan bayi pada saat menyusui (Badriul,
2008 ).
Inisiasi menyusui dini adalah meletakkan bayi diatas dada atau perut ibu
segera setelah dilahirkan dan membiarkan bayi mencari puting ibu kemudian
menghisapnya setidaknya satu jam setelah melahirkan. Cara bayi melakukan inisiasi
menyusui dini disebut baby crawl. Karena sentuhan atau emutan dan jilatan pada
puting ibu akan merangsang pengeluaran ASI dari payudara. Dan apabila tidak
(Maryunani, 2009).
11
Ibu sebaiknya tidak menjadwalkan pemberian ASI. Menyusui paling baik
dilakukan sesuai permintaan bayi (on demand ) termasuk pada malam hari, minimal 8
kali sehari. Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh seringnya bayi menyusui. Makin
jarang bayi disusui biasanya produksi ASI akan berkurang. Produksi ASI juga dapat
berkurang bila menyusui terlalu sebentar. Pada minggu pertama kelahiran sering kali
bayi mudah tertidur saat menyusui. Ibu sebaiknya merangsang bayi supaya tetap
menyusui dengan cara menyentuh telinga/telapak kaki bayi agar bayi tetap menghisap
(Badriul, 2008).
Seringkali sebelum ASI keluar bayi sudah diberikan air putih, air gula, air
madu, atau susu formula dengan dot. Seharusnya hal ini tidak boleh dilakukan karena
reaksi intoleransi atau alergi. Apabila bayi malas menyusui maka produksi ASI dapat
(Danuatmaja, 2003).
keterampilan yang perlu dipelajari. Ibu seharusnya memahami tata laksana laktasi
yang benar terutama bagaimana posisi menyusui dan perlekatan yang baik sehingga
bayi dapat menghisap secara efektif dan ASI dapat keluar dengan optimal. Banyak
sedikitnya ASI berhubungan dengan posisi ibu saat menyusui. Posisi yang tepat akan
12
2.1.2 Pekerjaan /aktivitas
diperlakukan berbeda dengan pria dalam hal pelayanan kesehatan terutuma karena
wanita hamil, melahirkan, dan menyusui. Padahal untuk meningkatkan sumber daya
manusia harus sudah sejak janin dalam kandungan sampai dewasa. Karena itulah
wanita yang bekerja mendapat perhatian agar tetap memberikan ASI eksklusif sampai
6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun (pusat kesehatan kerja Depkes RI,2005).
pekerjaan adalah tempat kerja yang terlalu jauh, tidak ada penitipan anak, dan harus
kembali kerja dengan cepat karena cuti melahirkan singkat (Mardiati, 2006).
Cuti melahirkan di Indonesia rata-rata tiga bulan. Setelah itu, banyak ibu
khawatir terpaksa memberi bayinya susu formula karena ASI perah tidak cukup.
Bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI eksklusif, karena waktu ibu
bekerja bayi dapat diberi ASI perah yang diperah minimum 2 kali selama 15 menit.
Yang dianjurkan adalah mulailah menabung ASI perah sebelum masuk kerja.
2.1.3 Pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini
13
pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar yang juga terkait dengan masa lalunya.
Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam dirinya secara sukarela ddan penuh
rasa percaya diri untuk mampu menyusui bayinya. Pengalaman ini akan memberikan
pengetahuan, pandangan dan nilai yang akan menberi sikap positif terhadap masalah
formula sama baiknya , bahkan lebih baik dari ASI . Hal ini menyebabkan ibu lebih
cepat memberikan susu formula jika merasa ASI kurang atau terbentur kendala
menyusui. Masih banyak pula petugas kesehatan tidak memberikan informasi pada
Untuk dapat melaksanakan program ASI eksklusif , ibu dan keluarganya perlu
pemberian susu formula, pentingnya rawat gabung,cara menyusui yang baik dan
benar, dan siapa harus dihubungi jika terdapat keluhan atau masalah seputar
menyusui.
Tiga hari pasca persalinan payudara sering terasa penuh, tegang, dan nyeri.
Kondisi ini terjadi akibat adanya bendungan pada pembuluh darah di payudara
sebagai tanda ASI mulai banyak diproduksi. Tetapi, apabila payudara merasa sakit
pada saat menyusui ibu pasti akan berhenti memberikan ASI padahal itu
menyebabkan payudara mengkilat dan bertambah parah bahkan ibu bisa menjadi
demam (Roesli, 2000). Jika terdapat lecet pada puting itu terjadi karena beberapa
faktor yang dominan adalah kesalahan posisi menyusui saat bayi hanya menghisap
14
pada putting. Padahal seharusnya sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi.
Puting lecet juga dapat terjadi pada akhir menyusui, karena bayi tidak pernah
melepaskan isapan. Disamping itu, pada saat ibu membersihkan puting menggunakan
alkohol dan sabun dapat menyebabkan puting lecet sehingga ibu merasa tersiksa saat
eksklusif. Pada keadaan tertentu, bayi tidak mendapat ASI sama sekali, misalnya
dokter melarang ibu untuk menyusui karena sedang menderita penyakit yang dapat
jantung berat, ibu sedang menderita infeksi virus berat, ibu sedang dirawat di Rumah
pada bayi 0-6 bulan adalah kegagalan menyusui dan penyakit pada ibu. Kegagalan
ibu menyusui dapat disebakan karena produksi ASI berkurang dan juga dapat
disebabkan oleh ketidakpuasan menyusui setelah lahir karena bayi langsung diberi
makanan tambahan.
bagian yang terkait, agar dihasilkan suatu pelayanan yang komrehensif dan terpadu
bagi ibu yang menyusui sehingga promosi ASI secara aktif dapat dilakukan tenaga
15
kesehatan. Dalam hal ini sikap dan pengetahuan petugas kesehatan adalah faktor
penentu kesiapan petugas dalam mengelola ibu menyusui. Selain itu sistem pelayanan
2004).
Perilaku tenaga kesehatan biasanya ditiru oleh masyarakat dalam hal perilaku
sehat. Promosi ASI eksklusif yang optimal dalam setiap tumbuh kembangnya
sangatlah penting untuk mendukung keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya (Elza,
2008). Selain itu adanya sikap ibu dari petugas kesehatan baik yang berada di klinis
secara eksklusif pada usia 0-6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun dan juga
eksklusif. Bayi diare tiap kali mendapat ASI, misalnya jika ia menderita penyakit
bawaan tidak dapat menerima laktosa, gula yang terdapat dalam jumlah besar pada
Faktor kesehatan bayi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan ibu
memberikan makanan tambahan pada bayinya antara lain kelainan anatomik berupa
sumbing pada bibir atau palatum yang menyebakan bayi menciptakan tekanan negatif
pada rongga mulut, masalah organik, yaitu prematuritas, dan faktor psikologis
dimana bayi menjadi rewel atau sering menangis baik sebelum maupun sesudah
16
menyusui akibatnya produksi ASI ibu menjadi berkurang karena bayi menjadi jarang
Meskipun mendapat predikat The Gold Standard, makanan paling baik, aman,
dan satu dari sedikit bahan pangan yang memenuhi kriteria pangan berkelanjutan
tantangan, terutama dari kompetitor utama produk susu formula yang mendisain susu
eksklusif karena para ibu lebih memilih memberikan susu formula kepada bayinya.
Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya penggunaan susu formula lebih dari 3x lipat
selama 5 tahun dari 10,8% pada tahun 1997 menjadi 32,5% tahun 2002 (Depkes,
2006).
2.2.4 Keyakinan
Kebiasaan memberi air putih dan cairan lain seperti teh, air manis, dan jus
kepada bayi menyusui dalam bulan-bulan pertama umum dilakukan. Kebiasaan ini
seringkali dimulai saat bayi berusia sebulan. Riset yang dilakukan di pinggiran kota
Lima, Peru menunjukkan bahwa 83% bayi menerima air putih dan teh dalam bulan
melaporkan bahwa lebih dari 60% bayi baru lahir diberi air manis dan/atau teh. Nilai
budaya dan keyakinan agama juga ikut mempengaruhi pemberian cairan sebagai
17
bahwa bayi sebaiknya diberi cairan. Air dipandang sebagai sumber kehidupan,
1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Anak harus mendapatkan Air susu Ibunya jika hal tersebut tidak memungkinkan,
dianjurkan untuk mencari ibu susu mukmin dan sehat lahir dan batin. Namun bila ibu
susu dengan kriteria tersebut tidak didapatkan, kita diperbolehkan untuk mengambil ibu
susu yang tidak beragama (agama islam) dengan syarat melarangnya meminum-
minuman keras dan memakan atau meminum segala sesuatu yang dapat
membahagiakan kaselamatan anak.
Kestabilan mental dan emosional ibu dan kesehatan jasmaninya haruslah diperhatikan.
Selain itu, untuk mendapatkan air susu dalam jumlah yang banyak dan berkrealitas
tinggi, dianjurkan agar ibu memakan makanan yang mengandung banyak gizi karena
hal itu sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan psikis anak.
B. SARAN
Disarankan kepada Ibu-ibu untuk dapat memberikan ASI kepada bayinya secara
ekslusif. Karena selain dianjurkan oleh medis untuk kesehatan Ibu dan bayi, juga
dianjurkan dalam agama islam.
2
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik, 2009. Asuhan pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum). Jakarta:
EGC
Roesli, U., 2005. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta : PT Pustaka Pembangunan Swadaya
Nusatara
Dahlan, S. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan ed.3. Jakarta : Salemba Medika
Depkes, 2005. Manajemen Laktasi. Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan
di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Baskoro, A, 2008. ASI Panduan Praktis Ibu menyusui, Banyu media
Maritalia, D. (2012). Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Wiji, R.N. (2013). ASI dan Pedoman Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika.