Anda di halaman 1dari 45

ANALISIS SISTEM PERGUDANGAN PADA PT AGILITY

INTERNATIONAL SURABAYA GREGES

LAPORAN INTERNSHIP I
Diajukan untuk memenuhi kelulusan matakuliah Internship I
Program Studi D-IV Manajemen Bisnis

Oleh :
Edo Dwi Pramana
NPM : 4.17.4.030

POLITEKNIK POS INDONESIA


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
MANAJEMEN BISNIS
2019
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Internship I tentang
“Analisis Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai pada Pusat Sains Antariksa
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung” tepat pada
waktunya. Laporan Internship I ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Internship I di Program Studi D4 Manajemen Bisnis
Politeknik Pos Indonesia.
Dalam kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada
segenap pihak yang telah membantu untuk menyusun laporan Internship I ini, yaitu
:
1. Angga Dewi Anggraeni, SE., MM. Selaku dosen pembimbing Internship I.
2. Senny Handayani, SE., MM. Selaku dosen penguji Internship I dan Ka. Prodi
D4 Manajemen Bisnis.
3. Bambang Triputranto, SE., MM. Selaku koordinator Program Internship I.
4. Nurkhamdani, S.IP. Selaku Ka. Bag. Administrasi Pusat Sains Antariksa
LAPAN.
5. Sucipto, S.AB. Selaku Ka. Subbag. Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha Pusat
Sains Antariksa LAPAN.
6. Eki Rizaldy Salim, S.AP. Selaku mentor penulis dalam menyusun laporan
Internship I.
7. Pihak-pihak yang telah memberi saran dan dorongan untuk dapat menyelesaikan
laporan Internship I ini.
Penulis sadar dalam penulisan laporan Internship I ini tentunya banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak akan
penulis terima dengan senang hati demi sempurnanya laporan Internship I ini.
Semoga laporan Internship I ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung, November 2017

Penulis

v
RINGKASAN
Informasi dalam era saat ini berkembang dengan pesat sehingga dalam
waktu yang singkat sudah mampu memberikan kontribusi dan bahkan
menumbuhkan kesadaran pada berbagai pihak tentang pentingnya informasi
sebagai suatu sumber organisasi yang strategis. Salah satu organisasi yang dituntut
untuk mengikuti perubahan yang terjadi yaitu Pusat Sains Antariksa Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung pada Subbagian Sumber Daya
Manusia dan Tata Usaha (Subbag SDM dan TU). Subbagian Sumber Daya Manusia
dan Tata Usaha membuat sistem pelayanan pegawai terkait pengelolaan data
pegawai. Output yang akan dihasilkan yaitu merubah data manual menjadi data
elektronik dan disimpan melalui sistem pelayanan pegawai berupa aplikasi berbasis
elektronik yang menyimpan data pegawai.
Teori yang digunakan dalam analisis perencanaan sistem pelayanan
pegawai yaitu teori perencanaan dimensi waktu yang terdiri dari rencana jangka
panjang, rencana jangka menengah, dan rencana jangka pendek menurut Andri
Feriyanto dan Endang Shyta Triana. Teori proses perencanaan yaitu menetapkan
tujuan atau serangkaian tujuan, merumuskan keadaan saat ini, mengidentifikasi
segala kemudahan dan hambatan, mengembangkan rencana atau serangkaian
kegiatan untuk pencapaian tujuan Menurut T. Hani Handoko.
Analisis terhadap perencanaan sistem pelayanan pegawai melalui tahap
perencanaan yang terdiri dari menetapkan tujuan yaitu untuk mengoptimalkan
pelayanan dan sebagai informasi terkait data pegawai, merumuskan keadaan saat
ini dimana kegiatan pengelolaan data pegawai masih bersifat manual (berkas
pegawai) dan mengembangkan rencana berdasarkan perencanaan dimensi waktu
untuk pencapaian tujuan. Hambatan yang terjadi pada perencanaan sistem
pelayanan pegawai yaitu dari tim sistem pelayanan pegawai meliputi pegawai Pusat
Sains Antariksa yang memiliki banyak tugas pokok dan fungsi masing- masing.
Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan adanya
dukungan stakeholder internal kepada tim sistem pelayanan pegawai.

vi
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN ......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Internship I ......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Internship I................................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan Internship I .................................................................. 2
1.4 Sistematika Pembahasan .............................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 5
2.1 Pengertian Manajemen ................................................................................ 5
2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen .......................................................................... 5
2.2.1 Perencanaan (Planning) ................................................................... 6
2.2.2 Pengorganisasian (Organizing)........................................................ 6
2.2.3 Penggerakan (Actuating).................................................................. 7
2.2.4 Pengawasan (Controlling) ............................................................... 9
2.3 Pengertian Perencanaan (Planning)........................................................... 10
2.4 Konsep Perencanaan .................................................................................. 11
2.4.1 Alasan Perlunya Perencanaan ........................................................ 11
2.4.2 Sifat Perencanaan ........................................................................... 11
2.4.3 Manfaat Perencanaan ..................................................................... 11
2.4.4 Kelemahan Perencanaan ................................................................ 12
2.4.5 Dimensi Perencanaan ..................................................................... 12
2.4.6 Proses Perencanaan ........................................................................ 14
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................ 15
3.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................... 15
3.1.1 Sejarah Perusahaan ........................................................................ 16
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan............................................................... 16
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 17
3.1.4 Job Description .............................................................................. 18
3.2 Deskripsi Internship I ................................................................................ 22
3.3 Analisis ...................................................................................................... 24
3.3.1 Analisis Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai.......................... 24
3.3.2 Hambatan yang Terjadi pada Perencanaan Sistem Pelayanan
Pegawai .......................................................................................... 25
3.3.3 Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan yang Terjadi
pada Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai ............................... 26

vii
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 27
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 27
4.2 Saran .......................................................................................................... 27
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 28
Lampiran-Lampiran

viii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
3.1 Struktur Organisasi LAPAN ........................................................................ 17
3.2 Struktur Organisasi Pusat Sains Antariksa .................................................. 18

ix
DAFTAR LAMPIRAN
A. Surat Pengantar Internship I
B. Surat Balasan Internship I
C. Absensi Bimbingan
D. Daftar Hadir Internship I

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Internship I


Inventory atau manajemen persediaan adalah bagian yang sangat penting
bagi perusahaan dimana bagian ini memantau keadaan persediaan dalam suatu
perusahaan untuk memenuhi berbagai permintaan. Peran inventory sangat penting
dalam proses operasi perusahaan karena semua kegiatan operasi produksi dan
kegiatan supply chain akan berkaitan dengan manajemen inventory, oleh karena itu
inventory menjadi perhatian khusus bagi perusahaan.

Pada sistem penyimpanan, khususnya pergudangan industri, gudang


merupakan tempat pemberhentian produk yang sudah jadi sebelum dilakukan
proses pemasaran atau distribusi, hal ini berkaitan dengan stok atau persediaan yang
berada di dalam gudang. Kegiatan pergudangan tidak sekedar kegiatan
memasukkan barang dalam ruang penyimpanan (gudang), dalam kegiatan
pergudangan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian
logistik baik secara teknis maupun administratif sehingga kegiatan tersebut dapat
menjamin dan menjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap aktivitas dalam
setiap unit kerja.

Sistem manajemen gudang merupakan kunci utama dalam supply chain


(rantai pasok), dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses
yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving (penerimaan),
putaway (penyimpanan), move (pergerakan), dan picking (pengambilan). Dengan
sistem manajemen pergudangan, proses pengontrolan pergerakan dan penyimpanan
dapat berlangsung lebih baik dan lebih optimal dalam pemakaian ruang dalam
gudang, serta meningkatkan efektifitas proses penerimaan dan pengiriman, bahkan
untuk mengetahui jumlah stok dengan lebih akurat.

1
2

Kegiatan pengelolaan data pegawai pada Subbagian Sumber Daya Manusia


dan Tata Usaha masih bersifat manual yaitu berupa berkas pegawai (data manual)
sehingga menyebabkan pencarian informasi terkait data pegawai dilakukan secara
konvensional. Melihat hal tersebut, Pusat Sains Antariksa membuat sistem
pelayanan pegawai terkait pengelolaan data pegawai. Output yang akan dihasilkan
yaitu merubah data manual menjadi data elektronik dan disimpan melalui sistem
pelayanan pegawai berupa aplikasi berbasis elektronik yang menyimpan data
pegawai.
Pengelolaan data pegawai melalui sistem pelayanan pegawai sangat
berguna untuk dapat menyederhanakan kegiatan administrasi serta meningkatkan
pelayanan kepada pegawai Pusat Sains Antariksa, LAPAN Bandung. Sistem
pelayanan pegawai ini masih dalam tahap perencanaan dan belum di
implementasikan. Berdasarkan latar belakang tesebut, penulis mengambil judul
“Analisis Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai pada Pusat Sains Antariksa
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung”.

1.2 Identifikasi Internship I


1. Bagaimana analisis perencanaan sistem pelayanan pegawai di Pusat Sains
Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung?
2. Apa saja hambatan yang terjadi pada perencanaan sistem pelayanan
pegawai di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional Bandung?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan yang
terjadi pada perencanaan sistem pelayanan pegawai di Pusat Sains
Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Internship I


A. Maksud Internship I
1. Bagi Mahasiswa
a. Mampu mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dan
memberikan alternatif pemecahan terhadap masalah yang terjadi.
3

b. Mendapatkan pengalaman praktek kerja di dunia kerja yang


sesungguhnya.
c. Melatih dan menumbuhkan rasa tanggung jawab serta rasa disiplin
saat bekerja.
2. Bagi Program Studi D-IV Manajemen Bisnis
a. Terjalinnya kemitraan dan kerjasama antara Politeknik Pos Indonesia
dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung.
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa di dunia kerja sebagai umpan
balik dalam proses belajar mengajar yang akan meningkatkan kualitas
mahasiswa.
B. Tujuan Internship I
1. Untuk mengetahui analisis perencanaan sistem pelayanan pegawai di Pusat
Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung.
2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi pada perencanaan sistem
pelayanan pegawai di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional Bandung.
3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan
yang terjadi pada perencanaan sistem pelayanan pegawai di Pusat Sains
Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung.

1.4 Sistematika Pembahasan


Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang
Internship I mengenai fenomena di Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata
Usaha Pusat Sains Antariksa yaitu Sistem Pelayanan Pegawai, identifikasi
Internship I yang berisi uraian-uraian masalah mengenai Analisis Perencanaan
Sistem Pelayanan Pegawai yang akan dibahas pada Bab III dalam laporan
Internship I, maksud dan tujuan Internship I yang memuat manfaat yang diperoleh
dari pelaksanaan Internship I bagi mahasiswa dan program studi D-IV Manajemen
Bisnis serta tujuan yang menjelaskan tujuan-tujuan dari Identifikasi Internship I,
sistematika pembahasan yang menjelaskan uraian mengenai masing-masing bab
beserta subbab dalam laporan.
4

Bab II Landasan Teori. Dalam bab ini berisi penjelasan tentang landasan
teori dari pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen yang mencakup
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
dan pengawasan (controlling); pengertian perencanaan; konsep perencanaan yang
mencakup alasan perlunya perencanaan, sifat perencanaan, manfaat perencanaan,
kelemahan perencanaan, dimensi perencanaan, proses perencanaan.
Bab III Pembahasan. Dalam bab ini berisi penjelasan tentang gambaran
umum perusahaan yang mencakup sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan,
struktur organisasi, job description; deskripsi Internship I berisi tentang kegiatan-
kegiatan yang dilakukan selama Internship I; analisis berisi tentang uraian-uraian
pembahasan dari identifikasi Internship I meliputi analisis perencanaan sistem
pelayanan pegawai, hambatan pada perencanaan sistem pelayanan pegawai, upaya
yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan yang terjadi pada perencanaan
sistem pelayanan pegawai.
Bab IV Penutup. Dalam bab ini berisi penjelasan tentang kesimpulan dari
hasil pembahasan analisis perencanaan sistem pelayanan pegawai dan saran berisi
tentang tindak lanjut dari kesimpulan berupa anjuran atau rekomendasi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen


Menurut Rochaety (2017 : 8) menjelaskan pengertian manajemen menurut
beberapa ahli yaitu, menurut George R. Terry secara umum dikatakan bahwa
manajemen merupakan proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia maupun
sumber daya lainnya; menurut Stoner AF menjelaskan definisi manajemen
merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan
antar anggota organisasi perusahaan dengan menggunakan seluruh sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 4) manajemen berasal dari kata to
manage yang berarti mengatur (mengelola). Manajemen adalah suatu proses
penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai
kemampuan atau keterampilan orang yang menduduki jabatan manajerial untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-
kegiatan orang lain.
Dari pengertian manajemen tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen
adalah mengatur berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh sumber daya manusia
berdasarkan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen


Fungsi-fungsi manajemen terdiri dari Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Penggerakan (Actuating), dan Pengawasan
(Controlling) yang akan dijelaskan sebagai berikut :

5
6

2.2.1 Perencanaan (Planning)


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 13) pada dasarnya perencanaan yaitu
memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), mengapa (why), dan
bagaimana (how). Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan dan pengontrolan tidak dapat berjalan.

2.2.2 Pengorganisasian (Organizing)


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 26) menjelaskan pengertian
organisasi menurut beberapa ahli yaitu, menurut Chester I. Bernard menjelaskan
organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih; menurut David R. Hampton menjelaskan bahwa organisasi adalah
suatu pengelompokan manusia yang bertahan lama dalam suatu sistem yang
terstruktur dan berkembang, di mana usaha-usahanya yang terkoordinir di
maksudkan untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang dinamis. Definisi ini
mengandung tiga unsur pokok, yaitu:
1. Koletivitas manusia dengan pengaturan yang berkelanjutan dalam suatu sistem
yang memiliki struktur tertentu.
2. Koordinasi usaha dengan orientasi tujuan, yang membedakannya dari
kelompok lain, seperti keramaian dan keluarga.
3. Interaksi dengan lingkungan dalam arti organisasi memengaruhi lingkungan,
dan lingkungan memengaruhi organisasi.
Berdasarkan deskripsi tentang organisasi di atas, pengorganisasian
(organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh
anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di
antara mereka, dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat difenisikan
sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan
aktivitas yang dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena
itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut :
1. Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
7

2. Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.


3. Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4. Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak
diselesaikan, sarana dan prasarana fisik, serta lingkungan yang diperlukan untuk
setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5. Menunjukkan sumber daya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6. Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.

2.2.3 Penggerakan (Actuating)


Menurut Husein Umar dalam Feriyanto dan Triana (2015 : 45) menjelaskan
bahwa di dalam bahasa Inggris, ada lima istilah yang artinya hampir sama tetapi
maknanya berbeda untuk pengertian menggerakkan orang lain, seperti dijelaskan
berikut ini :
a) Directing, adalah menggerakkan orang lain dengan memberikan berbagai
pengarahan.
b) Actuating, adalah menggerakkan orang lain dalam artian umum.
c) Leading, adalah menggerakkan orang lain dengan cara menempatkan diri di
muka orang-orang yang digerakkan, membawa mereka ke suatu tujuan tertentu
serta memberikan contoh-contoh.
d) Commading, adalah menggerakkan orang lain disertai unsur paksaan.
e) Motivating, adalah menggerakkan orang lain dengan terlebih dahulu
memberikan alasan-alasan mengapa hal itu harus dikerjakan.
Dari lima pengertian penggerakan di atas, maka dapat dikatakan bahwa
penggerakkan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya
secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Selain itu, penggerakan (actuating) memiliki prinsip serta tujuan dan fungsi,
yaitu :
8

1. Prinsip Penggerakan
Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 46) dalam manajemen, penggerakan
ini bersifat sangat kompleks karena di samping menyangkut manusia, juga
menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia
dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda, memiliki pandangan serta
pola hidup yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan
oleh pemimpin harus berpegang pada tiga prinsip, yaitu :
a. Prinsip mengarah kepada tujuan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan.
c. Prinsip kesatuan komando.

2. Tujuan dan Fungsi Penggerakkan


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 47) tujuan dan fungsi penggerakan
sebagai berikut :
a. Tujuan penggerakkan
Tujuan penggerakkan dalam suatu organisasi adalah usaha atau tindakan dari
pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu
pekerjaannya, sehingga secara sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Fungsi penggerakkan
Adapun fungsi pokok penggerakkan di dalam manajemen adalah sebagai
berikut :
1) Memengaruhi orang-orang supaya bersedia menjadi pengikut.
2) Menaklukkan daya tolak orang-orang.
3) Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan
baik.
4) Mendapatkan, memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas,
dan organisasi tempat mereka bekerja.
5) Menanamkan, memelihara dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang
terhadap masyarakat.
9

2.2.4 Pengawasan (Controlling)


Sebagai salah satu fungsi manajemen, mekanisme pengawasan di dalam
suatu rencana atau program tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan yang
baik dan berkesinambungan, jelas akan mengakibatkan lambatnya atau bahkan
tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 63) menjelaskan pengertian
pengawasan menurut beberapa ahli yaitu, istilah pengawasan dalam bahasa Inggris
disebut Controlling, oleh Dale dikatakan bahwa : “… the modern concept of control
… provides a historical record of what has happened … and provides date the
enable the … executive … to take corrective steps …”. Hal ini berarti bahwa
pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil
kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya
sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncakan; menurut
Admosudirdjo yang mengatakan bahwa pada pokoknya controlling atau
pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau
mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma,
standar, atau rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengawasan
(controlling) adalah melihat apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan sesuai
rencana. Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan penyimpangan-penyimpangan yang
tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-tujuan dapat tercapai dengan baik.
Pengawasan (controlling) memiliki prinsip serta manfaat, yaitu :
1. Prinsip Pengawasan
Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 67) prinsip pengawasan yaitu
memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana, sehingga harus ada
perencanaan tertentu, instruksi, dan wewenang kepada bawahan kita. Prinsip
lainnya adalah harus merefleksikan sifat-sifat kebutuhan dari aktivitas yang
harus dievaluasi, dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-
penyimpangan, fleksibel dapat merefleksikan pola organisasi, ekonomis, dapat
dimengerti, dan dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.
10

2. Manfaat Pengawasan
Manfaat perencanaan menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 67) sebagai
berikut :
a. Untuk memberikan ruang reguler bagi supervisi guna merenungkan isi dan
pekerjaan mereka.
b. Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam bekerja.
c. Untuk menerima informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang.
d. Untuk menjadi dukungan, baik segi pribadi ataupun pekerjaan.

2.3 Pengertian Perencanaan (Planning)


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 13) menjelaskan pengertian
perencanaan adalah suatu proses yang rasional dengan menggunakan fakta masa
lalu dan dugaan masa depan untuk menggambarkan perkiraan yang akan datang.
Menurut Robbins dan Coulter dalam Sinambela (2017 : 57) perencanaan
adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan kegiatan,
menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan
mengembangkan struktur rencana menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengoordinasikan kegiatan.
Menurut Handoko dalam Usman (2016 : 77) perencanaan meliputi (1)
pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, (2) penentuan strategi,
kebijakan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran, dan standar yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Dari pengertian perencanaan tersebut dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.
11

2.4 Konsep Perencanaan


2.4.1 Alasan Perlunya Perencanaan
Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 15) salah satu maksud dibuat
perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan untuk
meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan datang,
sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik. Ada dua
alasan dasar perlunya perencanaan :
a. Untuk mencapai protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
b. Untuk mencapai positive benefits dalam bentuk meningkatkan sukses
pencapaian tujuan organisasi.

2.4.2 Sifat Perencanaan


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 14) dalam sebuah perencanaan perlu
memperhatikan sifat rencana yang baik, yakni :
1. Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh
yang menerima sehingga penafsiran yang berbeda-beda dapat ditiadakan.
2. Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang
sebenarnya. Bila ada perubahan maka tidak semua rencana dirubah melainkan
diadakannya penyesuaian-penyesuaian saja.
3. Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan tetapi harus
dijaga stabilitasnya setiap ada dalam pertimbangan. Ada dalam pertimbangan
berarti bahwa pemberian waktu dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan
organisasi seimbang dengan kebutuhan.
4. Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada
dalam organisasi.

2.4.3 Manfaat Perencanaan


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 16) manfaat perencanaan sebagai
berikut :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
12

2. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi yang lebih


jelas.
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat.
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi.
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci, dan lebih mudah dipahami.
7. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana.

2.4.4 Kelemahan Perencanaan


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 16) kelemahan perencanaan sebagai
berikut :
1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada
kontribusi nyata.
2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan.
3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi.
4. Ada beberapa rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

2.4.5 Dimensi Perencanaan


Menurut Feriyanto dan Triana (2015 : 17) dimensi perencanaan dalam
pengantar manajemen dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Perencanaan Dimensi Waktu
a. Rencana Jangka Panjang
Suatu rencana jangka panjang (long-range plan) meliputi banyak tahun,
mungkin bahkan beberapa dekade.
b. Rencana Jangka Menengah
Suatu rencana yang agak bersifat sementara dan lebih mudah berubah
dibanding rencana jangka panjang. Rencana jangka menengah biasanya
meliputi periode satu hingga lima tahun.
13

c. Rencana Jangka Pendek


Suatu rencana jangka pendek yang memiliki kerangka waktu satu tahun atau
kurang.
2. Perencanaan Dimensi Jenis
a. Perencanaan dari Atas ke Bawah (Top Down Planning)
Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur organisasi,
misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan tersebut
disampaikan ke tingkat provinsi/kabupaten/kota untuk dilaksanakan.
b. Perencanaan dari Bawah ke Atas (Bottom-Up Planning)
Perencanaan ini dibuat oleh tenaga perencanaan di tingkat bawah dari struktur
organisasi, misalnya dibuat di provinsi/kabupaten/kota untuk disampaikan ke
pemerintahan pusat.
c. Perencanaan Mendatar (Horizontal Planning)
Perencanaan mendatar biasanya dibuat pada saat membuat perencanaan lintas
sektoral oleh pejabat selevel. Misalnya perencanaan peningkatan sumber
daya manusia melibatkan pejabat departemen pendidikan, departemen
agama, departemen tenaga kerja dan transmigrasi, departemen kesehatan, dan
departemen sosial.
d. Perencanaan Gabungan Atas ke Bawah dan Bawah ke Atas (Top Down And
Buttom-Up Planning)
Perencanaan ini dibuat untuk mengakomodasikan kepentingan pemerintah
pusat dengan pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Oleh sebab itu,
pembuatannya melibatkan partisipasi aktif kedua belah pihak.
3. Perencanaan Organisasi
a. Perencanaan Strategi
Adalah suatu rencana yang dikembangkan untuk mencapai tujuan strategis.
Tepatnya rencana strategi adalah rencana umum yang mendasari keputusan
alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis.
14

b. Perencanaan Taktis
Adalah suatu rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis
untuk mencapai tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer tingkat
menengah dan tingkat bawah, rencana operasional memiliki fokus jangka
pendek dan lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing rencana
operasional berkaitan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas.

2.4.6 Proses Perencanaan


Menurut Handoko (2016 : 79) menjelaskan semua kegiatan perencanaan
pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini :
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau
kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas,
organisasi akan menggunakan sumber daya-sumber dayanya secara tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan saat ini.
Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai
atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah
sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.
Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisis, rencana dapat dirumuskan
untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai
tujuan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif untuk pencapaian tujuan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang selanjutnya dalam
Peraturan Presiden disebut dengan LAPAN adalah lembaga pemerintah non-
kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui
menteri yang membidangi urusan pemerintah di bidang riset dan teknologi.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memiliki tugas pokok dan
fungsi, yaitu :
1. Tugas Pokok
LAPAN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfataannya serta
penyelenggaran keantariksaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Fungsi
Dalam mengemban tugas pokok di atas LAPAN menyelenggarakan fungsi-
fungsi :
a. Penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan pengembangan sains
antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan
penginderaan jauh serta pemanfaatannya;
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer,
teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta
pemanfaatannya;
c. Penyelenggaraan keantariksaan;
d. Pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN;
e. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN;
f. Pelaksanaan kajian kebijakan strategis penerbangan dan antariksa;
g. Pelaksanaan penjalaran teknologi penerbangan dan antariksa;

15
16

h. Pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan sistem informasi penerbangan dan


antariksa;
i. Pengawasan atas pelaksanaan tugas LAPAN; dan
j. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian dan
pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan
antariksa, dan penginderaan jauh serta pemanfaatannya.

3.1.1 Sejarah Perusahaan


Sejarah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional terdiri dari :
a. Kronologi pembentukan LAPAN sebagai berikut :
1. Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri
Pertama Republik Indonesia, Ir. Juanda (Selaku Ketua Dewan Penerbangan
RI) dan R.J. Salatun (Selaku Sekretaris Dewan Penerbangan Republik
Indonesia).
2. Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer
Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan meluncurkan
dua roket seri Kartika berikut telematrinya pada tahun 1964.
3. Tanggal 27 November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963
tentang LAPAN.
b. Penyempurnaan organisasi diantaranya melalui :
1. Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 1974.
2. Keppres Nomor 33 Tahun 1988.
3. Keppres Nomor 33 Tahun 1988 jo Keppres Nomor 24 Tahun 1994.
4. Keppres Nomor 166 Tahun 2000 sebagaimana diubah beberapa kali yang
terakhir dengan Keppres Nomor 4 Tahun 2013.
5. Perpres Nomor 49 Tahun 2015.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan


Berikut visi dan misi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional :
17

a. Visi 2015-2019
Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa Untuk mewujudkan
Indonesia yang maju dan mandiri.
b. Misi 2015-2019
1. Meningkatkan kualitas litbang penerbangan dan antariksa bertaraf
internasional.
2. Meningkatkan kualitas produk teknologi dan informasi di bidang
penerbangan dan antariksa dalam memecahkan permasalahan nasional.
3. Melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan keantariksaan untuk
kepentingan nasional.

3.1.3 Struktur Organisasi


A. Struktur Organisasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

sumber : lapan.go.id, 2017


Gambar 3.1 Struktur Organisasi LAPAN
18

B. Struktur Organisasi Pusat Sains Antariksa

sumber : pussainsa.sains.lapan.go.id, 2017


Gambar 3.2 Struktur Organisasi Pusat Sains Antariksa

3.1.4 Job Description


Berikut tugas dari struktur organisasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional dan Pusat Sains Antariksa :
A. Job Description Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mempunyai tugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan
kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Kepala LAPAN
Kepala LAPAN mempunyai tugas memimpin LAPAN dalam melaksanakan
tugas dan fungsi LAPAN.
2. Sekretariat Utama
Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan
tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi di lingkungan LAPAN. Sekretariat Utama terdiri atas :
19

a. Biro Perencanaan dan Keuangan


Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi,
pembinaan, dan pengendalian perencanaan program dan anggaran,
pemantauan dan evaluasi kinerja, serta pengelolaan keuangan.
b. Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum
Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian sumber daya
manusia aparatur, organisasi, tata laksana, penyusunan peraturan perundang-
undangan, dan advokasi hukum
c. Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum
Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kerja sama,
hubungan masyarakat, pengelolaan Barang Milik Negara, serta persuratan
dan arsip.
3. Inspektorat
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan internal di
lingkungan LAPAN.
4. Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa
Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa mempunyai tugas
melaksanakan pengkajian kebijakan strategis di bidang penerbangan dan
antariksa.
5. Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara
Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan dan pemanfaatan teknologi penerbangan dan antariksa.
6. Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa
Pusat Teknologi Informasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan infrastruktur dan tata kelola
teknologi informasi, pengembangan sistem informasi, serta penyusunan standar
di bidang penerbangan dan antariksa.
20

7. Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer


Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang
sains antariksa dan atmosfer. Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer
terdiri atas :
a. Pusat Sains Antariksa
Pusat Sains Antariksa mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan
keantariksaan di bidang sains antariksa.
b. Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer mempunyai tugas melaksanakan
penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta
penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains dan teknologi atmosfer.
8. Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa
Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penelitian,
pengembangan, dan pemanfaatan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang
teknologi penerbangan dan antariksa. Deputi Bidang Teknologi Penerbangan
dan Antariksa terdiri atas :
a. Pusat Teknologi Penerbangan
Pusat Teknologi Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta penyelenggaraan
keantariksaan di bidang teknologi aeronautika.
b. Pusat Teknologi Roket
Pusat Teknologi Roket mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta penyelenggaraan
keantariksaan di bidang teknologi roket.
21

c. Pusat Teknologi Satelit


Pusat Teknologi Satelit mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan, serta penyelenggaraan
keantariksaan di bidang teknologi satelit.
9. Deputi Bidang Penginderaan Jauh
Deputi Bidang Penginderaan Jauh mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penelitian,
pengembangan dan pemanfaatan serta penyelenggaraan keantariksaan di bidang
penginderaan jauh. Deputi Bidang Penginderaan Jauh terdiri atas :
a. Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh
Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh mempunyai tugas
melaksanakan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, serta
penyelenggaraan keantariksaan di bidang teknologi dan data penginderaan
jauh.
b. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh mempunyai tugas melaksanakan
penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, serta penyelenggaraan
keantariksaan di bidang pemanfaatan penginderaan jauh.

B. Job Description Pusat Sains Antariksa


Berikut tugas-tugas dari struktur Pusat Sains Antariksa :
1. Bagian Administrasi
Bagian Administrasi mempunyai tugas melaksanakan administrasi
keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, pengelolaan rumah tangga,
sumber daya manusia aparatur, dan tata usaha pusat. Bagian Administrasi terdiri
atas :
a. Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara
Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas melakukan
pelaksanaan administrasi keuangan, penatausahaan Barang Milik Negara, dan
pengelolaan rumah tangga.
22

b. Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha


Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha mempunyai tugas
melakukan pengelolaan sumber daya manusia aparatur dan pelaksanaan
urusan ketatausahaan.
2. Bidang Program dan Fasilitas
Bidang Program dan Fasilitas mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana program, kegiatan, dan anggaran, pengelolaan fasilitas penelitian,
pengembangan, dan perekayasaan, serta pemantauan dan pelaporan kinerja
pusat.
3. Bidang Diseminasi
Bidang Diseminasi mempunyai tugas melaksanakan dokumentasi dan
diseminasi hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, pengelolaan
informasi teknis, pemberian informasi khusus tentang cuaca antariksa, mitigasi,
antisipasi, penanganan bencana akibat cuaca antariksa, dan peringatan dini, dan
pemberian bantuan teknis, serta penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama teknis
di bidang sains antariksa.
4. Kelompok Jabatan Fungsional
Pada lingkungan LAPAN dapat ditetapkan Kelompok Jabatan Fungsional
tertentu sesuai dengan kebutuhan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

3.2 Deskripsi Internship I


Internship I dilaksanakan di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional yang terletak di Jalan Dr. Djundjunan No. 133 Bandung.
Kegiatan Internship I dilaksanakan selama tiga bulan terhitung dari Bulan Oktober
sampai Bulan Desember. Jam kerja Internship I dilakukan bersamaan dengan jam
kerja pegawai mulai Hari Senin sampai Hari Jumat dari pukul 07.30 - 16.00 WIB.
Selama Internship I, diberikan kesempatan istirahat mulai dari pukul 12.00 - 13.00
WIB.
23

Selama Internship I berlangsung, penulis diberikan tugas untuk membantu


pada Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha (Subbag SDM dan TU)
Pusat Sains Antariksa, LAPAN Bandung. Kegiatan yang dilakukan selama
Internship I pada Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha sebagai berikut
:
1. Menginput data, meliputi data induk pegawai Pusat Sains Antariksa, catatan
keluar masuk Bulan September.
2. Membuat surat, meliputi Surat Keputusan Pengamanan Tes Cat CPNS tanggal
11 Oktober 2017, Surat Keputusan Petugas KPPN 2017, Surat Keputusan
Narasumber Sosialisasi Amarasi-Oekabiti Kabupaten Kupang, Surat Keputusan
DED Pembangunan Teleskop 3.8 m, Surat Keputusan Pejabat Pengadaan
Barang/Jasa, Perjanjian Kerja Satpam Kupang, Perjanjian Kerja PPNPN, KIPS,
surat panggilan, nota dinas, Surat Ijin Belajar, Surat Tugas Dukungan Kegiatan
FMIPA ITB.
3. Merekapitulasi, meliputi berkas arsip aktif 2016, Surat Tugas Perjalanan Dinas
pada Microsoft Excel dan buku rekapitulasi surat tugas, surat
sakit/ijin/cuti/absensi dari Bulan November 2016 - Oktober 2017.
4. Memeriksa surat, meliputi surat tugas perjalanan dinas dan kegiatan, daftar
penyerahan laporan bulanan dan lainnya.
5. Mengarsipkan, seperti surat tugas, surat keputusan, surat ijin jalan, nota dinas,
tanda terima surat dan lain-lain.
6. Ekspedisi surat meliputi surat keputusan, surat tugas kegiatan, surat panggilan
dan lain-lain.
7. Kegiatan lainnya, meliputi fotocopy surat, print file, scan berkas, membantu
pegawai seperti menyiapkan/mengambil berkas yang diperlukan, memberi
nomor surat, membagikan surat, menyerahkan surat, dan lain-lain.
24

3.3 Analisis
Menjelaskan mengenai uraian jawaban dari identifikasi Internship I sebagai
berikut :

3.3.1 Analisis Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai


Analisis perencanaan sistem pelayanan pegawai berdasarkan proses
perencanaan menurut Handoko (2016 : 79) sebagai berikut :
1. Menetapkan Tujuan atau Serangkaian Tujuan
Sistem pelayanan pegawai bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan dan
sebagai sistem informasi terkait data pegawai dengan menggunakan sebuah
sistem berupa aplikasi berbasis elektronik yang menyimpan data pegawai.
Sistem tersebut dapat diakses oleh Pegawai Pusat Sains Antariksa secara online
sehingga memudahkan pegawai mencari data yang dibutuhkan tanpa harus
datang ke Subbagian Sumber Daya Manusia dan Tata Usaha.
Perubahan yang akan dilakukan terkait pengelolaan data pegawai yaitu
melakukan penataan terhadap berkas pegawai (data manual) menjadi data
elektronik (database) melalui scan data. Pengolahan dari data manual menjadi
data elektronik tersebut diharapkan memberikan kemudahan akan informasi
mengenai data pegawai untuk seluruh pegawai di lingkungan Pusat Sains
Antariksa, LAPAN Bandung. Dengan adanya sistem pelayanan pegawai
diharapkan cepat, akurat dan terintegrasi dalam memberikan pelayanan kepada
pegawai Pusat Sains Antariksa.
2. Merumuskan Keadaan Saat Ini
Kegiatan pengelolaan data pegawai pada Subbagian Sumber Daya Manusia
dan Tata Usaha Pusat Sains Antariksa masih bersifat manual yaitu berkas
pegawai (data manual). Berkas pegawai tersebut sudah tersusun dan tertata
dengan baik, namun dikarenakan pencarian informasi terkait data pegawai masih
dilakukan secara konvensional, sehingga layanan yang diberikan kepada
pegawai kurang optimal. Pusat Sains Antariksa juga selama ini tidak melakukan
pengembangan terkait pengelolaan data pegawai.
25

3. Mengembangkan Rencana Atau Serangkaian Kegiatan untuk Pencapaian Tujuan


Berikut serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan dari perencanaan
sistem pelayanan pegawai berdasarkan dimensi waktu menurut Feriyanto dan
Triana (2015 : 17) :
1. Jangka Pendek
a. Pembentukan tim sistem pelayanan pegawai yang terdiri dari dua tim yaitu
tim teknis dan tim administrasi.
b. Scan data manual (berkas pegawai) menjadi data elektronik (database) yang
kemudian disusun dan ditata menjadi sebuah folder berdasarkan daftar
pegawai beserta bagiannya yang akan disimpan secara digital.
c. Update data pegawai baik secara manual dan digital.
d. Membuat rancangan sistem pelayanan pegawai yang akan dilakukan oleh tim
teknis.
2. Jangka Menengah
a. Penerapan sistem pelayanan pegawai.
b. Menginput seluruh data elektronik ke dalam sistem pelayanan pegawai.
c. Sosialisasi sistem pelayanan pegawai kepada user (pengguna).
3. Jangka Panjang
a. Perluasan cakupan pengguna sistem pelayanan pegawai seperti penerapan
sistem pelayanan pegawai untuk Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
sehingga seluruh pegawai Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
dapat menggunakannya.
b. Survei tingkat kepuasan user (pengguna) sistem pelayanan pegawai.

3.3.2 Hambatan yang Terjadi pada Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai


Hambatan yang terjadi berkaitan dengan pegawai dan pejabat Pusat Sains
Antariksa yang memiliki keterbatasan pengetahuan serta kemampuan dalam
penggunaan teknologi informasi sehingga kesulitan untuk mencari pegawai yang
akan terlibat dalam tim sistem pelayanan pegawai. Dalam tim sistem pelayanan
pegawai yang selanjutnya disebut tim efektif terdapat dua tim, yaitu tim teknis dan
26

tim administrasi. Tim teknis bertugas untuk perencanaan, pembuatan dan


implementasi program sedangkan tim administrasi bertugas untuk mengurus berkas
pegawai dan upload data.
Selain itu, tim efektif yang terlibat dalam perencanaan memiliki banyak
tugas pokok dan fungsi masing-masing. Hal tersebut mengakibatkan tim efektif
memiliki waktu yang terbatas untuk melaksanakan tugas terkait sistem pelayanan
pegawai seperti pada tim administrasi yang memiliki tugas menscan berkas
pegawai menggunakan alat scan yang mengharuskan satu per satu berkas pegawai
di scan sehingga membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan untuk tim teknis tidak
terlalu mengalami hambatan hanya programmer yang sedang tugas belajar ke luar
negeri. Apabila salah satu pegawai dari tim efektif terdapat tugas pokok yang harus
dilaksanakan akan menghambat penyempurnaan sistem pelayanan pegawai
sehingga hanya beberapa orang dalam tim tersebut yang fokus terhadap sistem
pelayanan pegawai.

3.3.3 Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan yang Terjadi pada
Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai
Upaya yang dapat dilakukan terkait hambatan yang terjadi dalam
perencanaan tersebut yaitu stakeholder internal terlibat dalam tim sistem pelayanan
pegawai dengan memberikan dukungan kepada tim seperti motivasi dan
mengingatkan secara terus menerus untuk pencapaian tujuan dari sistem pelayanan
pegawai sehingga dalam tim sistem pelayanan pegawai semua anggota dapat fokus
kepada tugas yang ditanggungjawabkan kepadanya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis selama Internship I
di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengenai
Perencanaan Sistem Pelayanan Pegawai, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Analisis perencanaan sistem pelayanan pegawai melalui tahap perencanaan yang
terdiri dari menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan yaitu untuk
mengoptimalkan pelayanan dan sebagai sistem informasi terkait data pegawai
melalui sebuah sistem berupa aplikasi berbasis elektronik yang menyimpan data
pegawai, merumuskan keadaan saat ini dimana kegiatan pengelolaan data
pegawai masih bersifat konvensional, dan mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan berdasarkan dimensi waktu untuk
memudahkan kegiatan yang akan dilaksanakan terhadap perencanaan tersebut.
2. Hambatan yang terjadi pada perencanaan sistem pelayanan pegawai yaitu dari
tim sistem pelayanan pegawai meliputi pegawai Pusat Sains Antariksa yang
memiliki banyak tugas pokok dan fungsi masing-masing.
3. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan
adanya dukungan stakeholder internal kepada tim sistem pelayanan pegawai.

4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis terkait permasalahan yang terjadi yaitu
Stakeholder internal megajak diskusi dalam pembuatan perencanaan dan tidak
hanya membebankan kepada tim sistem pelayanan pegawai saja. Selain itu,
menyediakan alat scan yang memudahkan untuk men-scan data pegawai secara
keseluruhan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Feriyanto, Andri & Endang Shyta Triana. 2015. Pengantar Manajemen (3 in 1).
Yogyakarta:Mediatera.
Handoko, T. Hani. 2016. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, (online),
(http://www.lapan.go.id), diakses 6 November 2017).
Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional No.8 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional.
Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, (online),
(http://www.pussainsa.sains.lapan.go.id), diakses 6 November 2017).
Rochaety, Eti. 2017. Sistem Informasi Manajemen Edisi 3. Jakarta:Mitra Wacana
Media.
Sinambela, Lijan Poltak. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi
Aksara.
Triputranto, Bambang. 2017. Buku Pedoman Internship I. Bandung.
Usman, Husaini. 2016. Manajemen. Jakarta:Bumi Aksara.

28
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai