PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah sedang genjar-genjarnya melaksanakan agenda reformasi
birokrasi, namun karena kurangnya pemahaman, atau masih kurangnya
sosialisasi, dan terbatasnya akses informasi “yang benar” akan reformasi
birokrasi sering menyebabkan terjadi bias pemahaman akan pengertian
reformasi birokrasi itu sendiri. Hal ini dapat disebabkan karena beragamnya
latar belakang ilmu pengetahuan para aparatur pemerintah yang menyebabkan
adanya perbedaan pemahaman akan defenisi reformasi birokrasi itu sendiri.
Ironisnya karena ketidakmengertian itu, kadang menyebabkan para aparatur
berjalan justru menjauhi nilai-nilai reformasi birokrasi bukannya
mendekatinya yang akhirnya merugikan banyak pihak diatas landasan
reformasi birokrasi.
Reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama
menyangkut aspek-aspek kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya
manusia. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan sumber daya
manusia merupakan serangkaian kebijaksanaan yang berkesinambungan untuk
mewujudkan birokrasi yang modern.
Mewujudkan cita-cita bangsa dan negara sebagaimana diamanatkan dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945)
melalui proses pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila,
dibutuhkan aparatur negara yang senantiasa konsisten dan konsekuen dalam
menghayati dan mengamalkan Pancasila dan UUD 1945, bersih, bertanggung
jawab, berorientasi ke masa depan, serta penuh pengabdian dan memiliki
kemampuan profesional dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan.
Untuk itu, aparatur negara, yaitu keseluruhan lembaga dan pejabat negara serta
pemerintahan negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan aparatur
pemerintahan, harus dibangun sehingga sebagai abdi negara dan abdi
masyarakat mampu secara efisien dan efektif melaksanakan tugas dan
1
2
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
3
2
Setia Bakti, Aparatur Sipil Negara sebagai Harapan Baru, diakses melalui
media elektronik http://www.boyyendratamin.com/2015/01/diakses tanggal 9 Oktober 2018.
3
Sri Martini, Setiajeng Kadarsih dan Tedi Sudrajat, 2012, Hukum Kepegawaian di Indonesia,
Jakarta: Sinar Grafika, hlm.1.
4
kinerja yang harus dimiliki dimiliki oleh ASN yang sejalan dengan tata kelola
pemerintahan yang baik.
Aparatur negara Republik Indonesia terdiri dari 4,7 juta pegawai Aparatur
Sipil Negara, 360.000 anggota Polri, dan 330.000 anggota TNI. Semuanya
merupakan modal bangsa dan negara yang harus selalu dijaga dengan baik,
dikembangkan dan dihargai. Manajemen sumber daya ASN merupakan salah
satu bagian penting dari pengelolaan pemerintahan negara yang bertujuan
untuk membantu dan mendukung seluruh sumber daya manusia aparatur sipil
negara untuk merealisasikan seluruh potensi mereka sebagai pegawai
pemerintah dan sebagai warga negara.4
Pegawai Negeri Sipil, adalah sebuah profesi dan sebuah pekerjaan. PNS
sama halnya dengan profesi lainnya seperti pengacara, akuntan publik, notaris,
pengusaha, konsultan, artis, wartawan, petani, buruh pabrik dan sebagainya.
Sebagaimana pengertian ASN yang termaktub dalam UU ASN.
Undang-Undang ASN Pasal 1 angka (3) yang disebut sebagai PNS yaitu
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai negeri bukan saja unsur aparat
negara tetapi juga merupakan abdi negara dan abdi masyarakat yang selalu
hidup ditengah masyarakat dan bekerja untuk kepentingan masyarakat, oleh
karena itu dalam pelaksanaan pembinaan pegawai negeri bukan saja di lihat
dan diperlakukan sebagai Aparatur Negara, tetapi juga di lihat dan
diperlakukan sebagai warga negara. Hal ini mengandung pengertian, bahwa
dalam melaksanakan pembinaan hendaknya sejauh mungkin diusahakan
adanya keserasian antara kepentingan dinas dan kepentingan pegawai negeri
sebagai perorangan, dengan ketentuan bahwa apabila ada perbedaan antara
kepentingan dinas dan kepentingan pegawai negeri sebagai perorangan, maka
kepentingan dinaslah yang harus di utamakan.
Berdasarkan uraian di atas merasa tertarik untuk menulis makalah
mengenai Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri Sipil ( PNS ).
4
Naskah akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Aparatur Sipil Negara, 2013, hlm. 1.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa
permasalan, sebagai berikut:
1. Apa saja yang menjadi hak pegawai negeri sipil?
2. Apa yang menjadi kewajiban pegawai negeri sipil?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui hak-hak pegawai negeri sipil
2. Untuk mengetahui kewajiban pegawai negeri sipil
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami hak-hak pegawai negeri sipil
2. Memahami kewajiban pegawai negeri sipil
6
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
Aparatur sipil negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai ASN yaitu pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sedangkan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Pengertian hak ialah sesuatu yang mutlak bagi pemilik hak dan penggunaannya
tergantung kepada pemiliknya. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
7
BAB III
PEMBAHASAN
5
Pasal 21, 22 UU No 5 Tahun 2014
8
6
Pasal 79, 80 UU No.5 Tahun 2014
7
Diakses melalui: http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/01/peraturan-tentang-cuti-pegawai-
negeri.html diakses tanggal 9 Oktober 2018).
8
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil
9
d. Cuti Bersalin
Ketentuan Cuti Bersalin yakni
1) Untuk persalinan anaknya yang pertama, kedua, ketiga, PNS wanita
berhak atas cuti bersalin.
2) Untuk persalinan anaknya yang keempat dan seterusnya, kepada
Pegawai Negeri Sipil wanita diberikan cuti diluar tanggungan Negara.
3) Lamanya cuti-cuti bersalin adalah 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua)
bulan sesudah persalinan.
4) Untuk mendapatkan cuti bersalin, Pegawai Negeri Sipil wanita yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat
yang berwenang memberikan cuti.
5) Cuti bersalin diberikan secara tertulis oleh pejabat yang berwenang
memberikan cuti.
6) Selama menjalankan cuti bersalin Pegawai Negeri Sipil wanita yang
bersangkutan menerima penghasilan penuh.
e. Cuti Karena Alasan Penting
Cuti Karena Alasan Penting adalah cuti karena :
1) ibu, bapak, isteri/suami, anak, adik, kakak, mertua atau menantu sakit
keras atau meninggal dunia;
2) salah seorang anggota keluarga yang dimaksud dalam huruf a
meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku PNS yang
bersangkutan harus mengurus hakhak dari anggota keluarganya yang
meninggal dunia itu;
3) melangsungkan perkawinan yang pertama;
4) alasan penting lainnya yang ditetapkan kemudian oleh Presiden.
Ketentuan Cuti Karena Alasan Penting
1) Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting;
2) Lamanya cuti karena alasan penting ditentukan oleh pejabat yang
berwenang memberikan cuti untuk paling lama 2 (dua) bulan.
3) Untuk mendapatkan cuti karena alasan penting, PNS yang
bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis dengan
13
9
http://www.gajibaru.com/2015/11/jaminan-pensiun-dan-jaminan-hari-tua-pns.html/diakses
tanggal 9 Oktober 2018.
16
5. Pengembangan Potensi
Pengembangan Kompetensi dilakukan dengan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah.10
B. Kewajiban Pegawai Negeri Sipil
Kewajiban PNS adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau boleh
dilakukan oleh setiap aparatur berdasarkan sesuatu peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Berdasarkan Pasal 23 UU ASN menjelaskan mengenai
kewajiban Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai
ASN adalah Pegawai Negeri Sipil, sebagai berikut:
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945 dan Pemerintah yang sah.
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.11
Sedangkan kewajiban ini diatur lebih lanjut di dalam Pasal 3 Peraturan
Pemerintah yaitu PP No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
1. mengucapkan sumpah/janji PNS
2. mengucapkan sumpah/janji jabatan
3. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila ,UUD-RI 1945,NKRI dan
Pemerintah.
4. menaati segala ketentuan peraturan perundang- undangan.
10
Pasal 69 UU No. 5 Tahun 2014
11
Pasal 23 UU No. 5 Tahun 2014
18
BAB IV
KESIMPULAN
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki hak- hak yang harus dipenuhi yang
diatur oleh undang-undang. Diantara hak PNS adalah gaji, tunjangan, dan fasilitas;
cuti; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; perlindungan; dan pengembangan
kompetensi, sementara PPPK tidak mendapat jaminan hari tua.
Kewajiban PNS adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan atau boleh
dilakukan oleh setiap PNS berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dimana kewajiban ini diatur di dalam Pasal 23 UU ASN dan Pasal 3
PP No. 53 Tahun 2010, diantaranya adalah Setia dan taat pada Pancasila, UUD
1945 dan Pemerintah yang sah. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang,
bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan
negara;melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di
bidang keamanan, keuangan dan materiil; dll.
20
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Sri Martini, Setiajeng Kadarsih dan Tedi Sudrajat, Hukum Kepegawaian di
Indonesia, Sinar Grafika : Jakarta.
B. Peraturan Perundang – undangan
Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil
C. Sumber Elektronik
http://www.gajibaru.com/2015/11/jaminan-pensiun-dan-jaminan-hari-tua-
pns.html <diakses tanggal 9 Oktober 2018>.
Setia Bakti. Aparatur Sipil Negara sebagai Harapan Baru,
http://www.boyyendratamin.com/2015/01/ <diakses tanggal 9
Oktober 2018>
http://wikipns.com/macam-macam-cuti-pns/ <diakses tanggal 9 Oktober
2018>.
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/01/peraturan-tentang-cuti-pegawai-
negeri.html <diakses tanggal 9 Oktober 2018>.
D. Sumber Lain
Naskah akademik Rancangan Undang-Undang Tentang Aparatur Sipil Negara,
Tahun 2013.