ABSTRAK
Eceng gondok (Eichornia crassipes) adalah tumbuhan air mengapung yang berkembang sangat cepat
sehingga dianggap merusak lingkungan perairan. Anggapan negatif lainnya adalah tanaman tersebut menjadi
salah satu penyebab banjir. Saat ini mitra Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Alkaromah di Cililin,
Bandung telah memanfaatkan eceng gondok untuk kerajinan tas. Terdapat beberapa kendala yang terjadi,
seperti permasalahan kurang praktisnya manajemen pembuatan tas berbahan eceng gondok; mulai dari
proses pencabutan, pengeringan, pemilihan, pembelahan, dan penganyaman. Manajemen tidak praktis ini
menyebabkan hasil pekerjaan terlalu memakan waktu sehingga terlambat memenuhi permintaan pasar. Tim
pelaksana IbM menyarankan mitra untuk membuat mesin kempa agar proses pemanfaatan eceng gondok
berjalan lancar dan produktif. Pelaksanaan IbM ini bertujuan meningkatkan mutu manajemen usaha untuk
memperlancar proses pengeringan dan penganyaman eceng gondok. Pemakaian mesin kempa tersebut
menghasilkan dampak signifikan; proses pengeringan dan penganyaman tidak lagi memakan waktu lama, dan
hasil anyaman mulai terlihat peningkatkan kualitasnya. Tim pelaksana IbM dan mitra membahas pangsa pasar
untuk dijadikan sasaran marketing dari produk yang dihasilkan dalam meningkatkan keuntungan. Selain itu,
dibahas pula upaya pembuatan Hak Paten untuk memperoleh perlindungan hukum negara. Ini merupakan
langkah preventif untuk mencegah pihak lain melakukan pengakuan karya.
ABSTRACT
Water hyacinth (Eichornia crassipes) is floating aquatic plant that reproduces very fast so it is assumed to
damage aquatic environment. Other negative assumptions about the plant are that it can cause the flood.
Fortunately, there is now a partner, PKBM (Center of Adult Education Activities) Alkaromah in Cililin, Bandung
who has already utilized the plants to be bag craft. However, there are several obstacles faced by the partner.
The problems are the lack of practical management of bags manufacture made from water hyacinth; started
the process of revocation, drying, selection, splitting and weaving. The impractical management also leads to
the results of work that are too time-consuming so it is late in answering market demands. Based on the
situation, we as the Executive Team of IbM has assisted the Partner to make pressing machine to facilitate the
utilization of water hyacinth to be bag craft. The IbM implementation aims to improve the quality of business
management and expedite the process of drying and weaving water hyacinth by saving much time.
Consequently, the pressing machine has produced significant impacts; the process of drying and weaving
hyacinth no longer takes a long time and the results show the quality improvement. To increase the maximum
benefit, the Executive Team and Partner also discuss the market share of products. Other efforts are also
discussed to make the patent rights to obtain legal protection from the government. This is the preventive step
to avoid others from conducting work recognition.
34
Vol 3 (1): 3439 Agrokreatif
bahwa tanaman tersebut dapat menjadi salah Karomah di Desa Karangtanjung, Kecamatan
satu penyebab datangnya banjir. Cililin, Kabupaten Bandung. Jumlah peserta yang
Eceng gondok juga sering dianggap merupa- hadir mengikuti pelatihan adalah 20 orang yang
kan tumbuhan pengganggu, merusak pemanda- berasal dari daerah sekitar Kecamatan Cililin.
ngan dan tidak mempunyai nilai ekonomis atau Sebelum kegiatan pelatihan berlangsung, jumlah
tidak berfungsi (Mirawati 2007). Padahal, peserta yang mendaftarkan diri adalah lebih dari
pemanfaatan eceng gondok dapat menghasilkan 20 orang, namun pada pelaksanaannya ada be-
jenis kerajinan yang bernilai ekonomis, baik, berapa peserta yang tidak bisa hadir dengan
layak dan dapat memenuhi kebutuhan hidup berbagai alasan.
(Hidayatullah 2011). Bagi masyarakat yang
tinggal di sekitar danau, eceng gondok dianggap Bahan dan Alat
sebagai tanaman pengganggu yang menghalangi Dalam kegiatan IbM ini, tim pelaksana dan
transportasi dan menyebabkan danau menjadi mitra menggunakan bahan dan alat pendukung,
kotor (Kaleka & Hartono). Bagi sebagian kala- diantaranya adalah mesin pencetak dan kempa
ngan yang jeli melihat peluang usaha, eceng yang bahannya dari besi. Selain itu, digunakan
gondok justru merupakan peluang usaha yang pula rantai sebagai alat untuk memutarkan roda
dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pada mesin pencetak. Perputaran roda ini diper-
pembuatan kerajinan (Sittadewi 2007), salah lukan untuk proses kempa pada tanaman eceng
satunya adalah untuk pembuatan tas yang dapat gondok. Digunakan pula alat tulis untuk menyu-
menghasilkan keuntungan yang cukup besar sun draf laporan akhir dan menyampaikan
(Nuryanto 2006). materi tentang cara pemanfaatan tanaman eceng
Salah satu wilayah di Jawa Barat yang me- gondok kepada para peserta. Terdapat alat lain
manfaatkan eceng gondok adalah PKBM Al- yang digunakan, yaitu mesin jahit yang diguna-
Karomah di Desa Karangtanjung, Kecamatan kan untuk membuat jahitan ritsleting pada tas
Cililin, Kabupaten Bandung di bawah pimpinan yang telah jadi. Alat berikutnya adalah bahan
H. Abdussalam, S.Pd., M.Pd. PKBM inilah yang pernis untuk mengkilapkan tas yang sudah jadi.
menjadi mitra dari tim pelaksana IbM. Program
IbM terhadap mitra dilaksanakan untuk menga- Metode Pelaksanaan Kegiatan
tasi kendala dalam proses pembuatan tas ber- Struktur pelaksana yang terlibat dalam ke-
bahan eceng gondok agar pemanfaatan tersebut giatan IbM ini terdiri atas tim pelaksana (dua
dapat dilakukan secara efisien. Selain itu, kegia- orang) dan dibantu oleh satu orang dari pihak
tan IbM ini bertujuan untuk mengembangkan mitra. Ketua Tim IbM adalah Asep Samsudin,
kegiatan usaha dengan cara membuat mesin M.Pd, Anggota adalah Hendra Husnussalam,
pencetak dan mesin pengepres agar peman- M.Hum, dan mitra adalah H. Abdussalam, M.Pd
faatan eceng gondok untuk kerajinan tas tidak yang juga merupakan ketua PKBM Al-Karomah.
memakan waktu lama dan menciptakan hasil Kegiatan IbM ini dilakukan dalam beberapa
kerajinan tas berkualitas baik dan keuntungan tahap. Secara keseluruhan, kerja sama yang di-
usaha yang baik pula. lakukan oleh tim pelaksana dengan mitra adalah
dalam bidang penyuluhan, pendampingan pen-
didikan, pelatihan produksi, dan pelatihan
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN manajemen usaha.
Secara khusus, kegiatan penyuluhan dan pe-
Lokasi dan Partisipan Kegiatan latihan dalam pengabdian ini dilaksanakan
Program IbM ini dilaksakanakan kepada selama dua bulan, terhitung dari tanggal 15
mitra, yaitu PKBM Al-Karomah di Desa Juni31 Agustus 2016. Rangkaian kegiatan yang
Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten dilakukan selama dua bulan tersebut adalah per-
Bandung di bawah pimpinan H. Abdussalam, siapan, pembahasan materi kegiatan, penyusu-
M.Pd. PKBM ini didirikan pada tanggal 29 nan instrumen, survei lapangan, diskusi hasil
Oktober 2013. Selain kegiatan wirausaha, PKBM survei lapangan, pembahasan pembuatan mesin
tersebut juga bergerak di bidang pendidikan, kempa eceng gondok, sosialisasi kegiatan, sosia-
diantaranya Kejar Paket A, B, dan C serta lisasi pembuatan alat kempa eceng gondok,
Kelompok Belajar (Kober). pembuatan alat kempa tanaman eceng gondok,
Kegiatan IbM ini diikuti oleh masyarakat yang pembelian barang jadi, perbaikan alat olahan,
tergabung sebagai peserta dalam PKBM Al- perbaikan tempat olahan eceng gondok, pengu-
35
Agrokreatif Vol 3 (1): 3439
rusan hak paten, pembuatan leaflet, pembuatan adanya kedua mesin tersebut, maka hasilnya
booklet, pembuatan banner, dan publikasi akan lebih berkualitas.
ilmiah. Pelaksanaan IbM ini, seperti dijelaskan se-
belumnya, bertujuan untuk meningkatkan mutu
Metode Pengumpulan Data manajemen usaha, yaitu: pembuatan mesin kem-
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim pa dan pencetak untuk selanjutnya memperlan-
IbM STKIP Siliwangi Bandung terhadap mitra, car proses pengeringan dan penganyaman eceng
diketahui bahwa masalah yang terjadi adalah gondok agar tidak memakan waktu terlalu lama.
kurang praktisnya proses pemanfaatan eceng
gondok untuk kerajinan tas; mulai dari proses
pencabutan/pembersihan, pengeringan, pemili- HASIL DAN PEMBAHASAN
han, pembelahan, dan penganyaman yang meng-
hambat kelancaran produksi. Manajemen yang Pelaksanaan Kegiatan
tidak praktis ini akan menyebabkan hasil peker- Semua kegiatan penyuluhan, pendampingan,
jaan yang terlalu memakan waktu lama sehingga pembimbingan, dan pendidikan kepada para pe-
terlambat dalam memenuhi permintaan pasar. serta terangkum dalam gambar berikut. Gambar
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing 1, tim pelaksana IbM, mitra dan peserta telah me-
proses tersebut: laksanakan kegiatan. Gambar 2 merupakan me-
Tahap pembersihan (Cleaning), ketika di- sin pengepress dan pencetak hasil yang diguna-
angkat dari dalam air, bagian lain dari eceng kan untuk mengepress dan mencetak eceng
gondok seperti bunga, daun, tangkai, tunas, gondok menjadi kerajinan tas. Gambar 3 adalah
dan akar akan tercabut juga. Untuk anyaman, penyuluhan dan pendampingan oleh mitra
yang diperlukan adalah tangkainya lalu dicuci kepada peserta tentang bagaimana menggunakan
dan dibilas hingga bersih. mesin tersebut. Gambar 4 adalah peninjauan ke
Proses pengeringan (drying process), proses lokasi eceng gondok yang terdapat di Sungai
pengeringan oleh mitra bisa sampai dua Saguling.
minggu apabila cuaca normal, yaitu tidak
hujan. Bila hujan turun, proses pengeringan
akan memakan waktu yang lebih lama. Ini
mengganggu produktivitas dan kreativitas
dari para penggiat tanaman eceng gondok.
Tahap pemilihan, setelah tangkai eceng
gondok kering, selanjutnya dikelompokkan
berdasarkan warna dan panjangnya. Ukuran
panjang yang dipakai adalah 4550 cm untuk
ukuran biasa dan 5060 cm untuk ukuran
besar.
Tahap pembelahan, adakalanya karena tun-
tutan ketentuan dalam desain anyamannya,
eceng gondok kering perlu dibelah menjadi Gambar 1 Foto bersama tim pelaksana IbM dengan
beberapa bagian. mitra dan peserta.
Tahap penganyaman, eceng gondok yang
telah dipres kemudian dianyam untuk men-
dapat lembaran-lembaran eceng gondok ber-
ukuran 5060 cm.
36
Vol 3 (1): 3439 Agrokreatif
para peserta agar kegiatan pelatihan lebih Mirawati A. 2007. Perancangan buku bertema
terfokus dan terarah di masa yang akan datang. pemanfaatan eceng gondok beserta media
Diperlukan manajemen usaha dan pemasaran promosinya. [Tesis]. Surabaya (ID): Petra
yang lebih luas lagi agar produk tas berbahan Christian University.
eceng gondok memperoleh perhatian masya-
Nuryanto H. 2006. Dari Eceng Gondok Menjadi
rakat luas sehingga berdampak pada kesejah-
Rupiah. Jakarta (ID): Azka Mulia Media.
teraan ekonomi, khususnya bagi para peserta
pelatihan. Rorong JA, Suryanto E. 2010. Analisis Fitokimia
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan
Efeknya sebagai Agen Photoreduksi Fe3+.
DAFTAR PUSTAKA Chemistry Progress. 3(1): 3341.
Sittadewi EH. 2007. Pengolahan Bahan Organik
Gerbono A, Djarijah AS. 2005. Kerajinan Eceng Eceng Gondok Menjadi Media Tumbuh untuk
Gondok. Yogyakarta (ID): Kanisius. Mendukung Pertanian Organik. Jurnal Teknik
Hidayatullah A. 2011. Analisis Keuntungan Lingkungan. 8(3): 229234.
Usaha Kerajinan Anyaman Eceng Gondok Di Stefhani CA, Mumu S, Pharmawati K. 2013.
Kecamatan Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Fitoremediasi Phospat dengan Menggunakan
Sungai Utara. Ziraa’ah. 32 (3): 315325. Tumbuhan Eceng Gondok (Eichhornia
Kaleka N, Hartono ET. Tanpa tahun. Kerajinan crassipes) pada Limbah Cair Industri Kecil
Eceng Gondok. [Internet]. [Diunduh Rabu 20 Pencucian Pakaian (Laundry). Reka
April 2015]. Tersedia pada: http:// Lingkungan Jurnal Institut Teknologi Nasional.
www.mayacrafts.asia/shop/buku-kerajinan- 1(1): 111.
enceng-gondok/.
39