Anda di halaman 1dari 8

PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

KETERLIBATAN KELUARGA DALAM KEGIATAN DI SEKOLAH


DALAM PERSPEKTIF KEMITRAAN
1)
Ihat Hatimah
1
Dosen Departemen Pendidikan Luar Sekolah
Faskultas ILmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Email: ihat hatimah.@yahoo.co.id

Abstract
Keluarga sebagai lembaga pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak
mempunya peran yang sangat besar untuk membekali anak menuju kehidupannya. Sesuai
UUSPN No 20 tahun 2003, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah, Pentingnya kemitraan sekolah dan keluarga
adalah: 1) Keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama, tetapi dalam
praktiknya masih banyak keluarga yang menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab
pendidikan anak pada sekolah, 2) Peran sekolah adalah membantu keluarga agar
pelaksanaan pendidikan lebih sistimatis, efektif, dan hasilnya tersertifikasi, 3) Tidak
semua kebutuhan pendidikan anak dapat dipenuhi oleh satuan pendidikan maupun
keluarga, 4) Kerjasama keluarga dengan satuan pendidikan mutlak diperlukan,
5)Satuan pendidikan wajib mendorong kemitraan dan pelibatan keluarga dalam
memajukan pendidikan anak mereka. Berdasarkan berbagai hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan adanya kolaborasi antara keluarga dan sekolah
berpengaruh meningkatkan kemajuan dan kesusksesan anak-anaknya.

Kata kunci: Keluarga,kemitraan, pengaruh kolaborasi

I. PENDAHULUAN bentuk pendidikan informal (keluarga) ke


Undang-Undang No 20 Tahun pendidikan formal memerlukan kerjasama
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional antara orang tua dan lembaga formal.
(UUSPN) menjadi acuan untuk membuat Keluarga sebagai lembaga
kebijakan dan manajemen pendidikan pada pendidikan yang pertama dan utama bagi
tingkat nasional, regional, maupun di seorang anak mempunyai andil yang
tingkat satuan pendidikan. Pendidikan sangat besar bagi perkembangan anak
Nasional bertujuan menyiapkan sumber untuk menuju kehidupannya yang lebih
daya manusia (SDM) yang berkualitas, komplek. Apabila kehidupan keluarga
memiliki kompetensi, berkarakter dan dibina dengan baik, maka kehidupan
berdaya saing tinggi. Sesuai UUSPN no 20 mayarakat akan baik pula. Melalui
tahun 2003, pendidikan adalah tanggung keluarga diharapkan anak dan anggota
jawab bersama antara keluarga, keluarga lainnya dapat tumbuh dan
masyarakat dan pemerintah, yang berkembangbsesuai dengan
merupakan tri pusat pendidikan. Peralihan kemampuannya untuk menjadi seseorang
290
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

yang mandiri dan dapat menjadi insan 4. Kerjasama keluarga dengan satuan
yang produktif bgi dirinyan sendiri dan pendidikan mutlak diperlukan
lingkungannya. Menurut Riana dkk. (2012 5. Satuan pendidikan wajib mendorong
hal 3): kemitraan dan pelibatan keluarga
Keluarga memiliki peranan penting dalam memajukan pendidikan anak
untuk memberikan dasar mereka
pendidikan, sikap serta
keterampilan dasar, seperti:
pendidikan agama, budi pekerti, II. KAJIAN TEORETIS
sopan santun, estetika, kasih
sayang, rasa aman, dasar-dasar Pendidikan keluarga adalah
untuk mematuhi peraturan- bagian pendidikan luar sekolah yang
peraturan, dan menanamkan termasuk dalam satuan-satuan
kebiasaan-kebiasaan. Selain hal pendidikan dalam system pendidikan
tersebut, keluarga memiliki nasional. Pendidikan keluarga adalah
kewajiban mengajarkan nilai-nilai pendidikan yang diperoleh seseorang
dan tingkah laku sesuai dengan dengan pengalaman sehari-hari
norma-norma yang berlaku di dengan sadar atau tidak sadar, sejak ia
masyarakat. lahir sampai meninggal di dalam
keluarga/pergaulannya sehari-hari.
Sebagai realisasi dari bentuk Orang tua dalam keluarga mempunyai
tanggung jawab dalam penyelenggaraan peran yang sangat penting dalam
pendidikan, diperlukan adanya kerjasama perkembangan seorang anak, hal ini
yang harmonis antara keluarga, sekolah, sesuai dengan yang tercantum dalam
dan masyarakat sebagai bentuk kemitraan. buku Riana dkk. (2012, hal 12), peran
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan keluarga yaitu:
oleh Palupi Raraswati (2016, hal: 2), yaitu a. Sumber dan pemberi rasa kasih
pentingnya kemitraan sekolah dengan sayang.
keluarga yaitu: Kasih sayang dapat merupakan alat
1. Keluarga adalah pendidik yang pertama pendidikan, sehingga dengan kasih
dan utama, tetapi dalam praktiknya sayang yang tulus dari keluarga,
masih banyak keluarga yang seorang anak akan merasa nyaman,
menyerahkan sepenuhnya tanggung terlindungi, sehingga anak akan
jawab pendidikan anak pada sekolah berkembang secara maksimal
2. Peran sekolah adalah membantu secara fisik maupun mental
keluarga agar pelaksanaan pendidikan b. Pengasuh dan pemelihara
lebih sistimatis, efektif, dan hasilnya Orang tua mempunyai kewajiban
tersertifikasi untuk mengasuh/membimbing anak
3. Tidak semua kebutuhan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
anak dapat dipenuhi oleh satuan perkembangannya. Pola
pendidikan maupun keluarga pengasuhan yang tepat digunakan
dalam keluarga akan berdampak

291
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

positif terhadap perkembangan menciptakan hubungan yang


anak tersebut harmonis dalam keluarga, sehingga
c. Tempat mencurahkan isi hati setiap anggota keluarga merasa
Seorang anak akan merrasa nyaman saling membutuhkan.
untuk mencurahkan hatinya ketika
orang tua mau mendengar. Orang Selanjutnya peran keluarga
tua harus menyediakan waktu diperkuat oleh Palupi Raraswati
khusus ketika anak (2016) yang diungkapkan dalam
membutuhkannya, sehingga anak Seminar Nasional tentang Teori,
akan merasa aman ketika orang Kebijakan dan Praktek Pendidikan
tuanya bersedia setiap saat untuk Keluarga di Indonesia yaitu:
menerima segala curahan hati anak- a. Menciptakan lingkungan
anaknya belajar di rumah yang
d. Mengatur kehidupan dalam rumah menyenangkan,
tangga menumbuhkan budi pekerti,
Orang tua mempunyai peran dan budaya prestasi
sebagai pengelola dalam keluarga, b. Menjalin interaksi dan
sehingga orang tua harus mampu komunikasi yang hangat
melaksanakan perannya tersebut dan penuh kasih saying
yang akhirnya dapat menumbuhkan dengan anak
rasa tanggung jawab pada setiap c. Memberikan motivasi yang
anggota keluarga sesuai dengan menumuhkan rasa percaya
perannya masing-masing. diri pada anak
e. Pembimbing dalam hubungan d. Menjalin hubungan aktif
pribadi dengan pihak sekolah untuk
Orang tua harus mampu menciptakan lingkungan
memerankan sebagai pembimbing belajar yang kondusif
untuk anak-anaknya di dalam e. Berpartisipasi aktif dalam
menjalani berbagai aspek kegiatan keluarga di sekolah
kehidupan. Orang tua harus mampu
mencari solusi yang tepat ketika Menurut Megawangi (2003)
anak-anaknya memiki ada beberapa kesalahan orang tua
permasalahan dalam kehidupannya, dalam mendidik anak-anaknya yang
sehingga orang tua dianggap dapat dapat mempengaruhi perkembangan
menjadi pembimbing utama bagi kecerdasan emosi anak, yaitu:
anak-anaknya a. Kurang menunjukkan
f. Pendidik dalam segi-segi ekspresi kasih sayang secara
emosional verbal maupun fisik
Hubungan emosinal antara orang b. Kurang meluangkan waktu
tua dengan anak tidak bisa yang cukup untuk anaknya
dilepaskan begidtu saja, sehingga c. Bersikap kasar secara
orang tua harus mampu verbal, misalnya menyindir,

292
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

meremehkan anak, dan orang tua dalam pendidikan di


berkata kasar lembaga pendidikan menurut Epstein
d. Bersikap kasar secara fisik, (1991) dalam Brewer (2007, hal.238)
misalnya memukul, adalah: 1) orang tua dan guru lebih
mencubit, dan memberikan banyak memiliki kesamaan
hukuman badan lainnya dibandingkan perbedaan dalam
e. Terlalu memaksa anak mendidik anak. Mereka banyak
untuk menguasai memiliki tujuan dan kebutuhan yang
kemampuan kognitif secara perlu dibagi satu dengan lainnya, 2)
dini keterlibatan orang tua dalam program
f. Tidak menanamkan good tidak hanya berjenti pada pendidikan
character kepada anak anak, tetapi sebaiknya berlanjut
sampai pada jenjang berikutnya, 3)
Program yang disusun lembaga
III. METODE PENELITIAN pendidikan melibatkan semua anggota
Penelitian ini dilakukan melalui kajian keluarga, 4) program yang disusun
kepustakaan terhadap sejumlah laporan lembaga pendidikan menjadikan tugas
tentang keterlibatan orang tua dalam guru menjadi lebih mudah, dan 5)
penyelenggaraan pendidikan nonformal program berkembang seiring dengan
dalam hal ini pendidikan keluarga. waktu.
Subjek penelitian adalah peserta didik Menurut Briggs dan Potter
non formal dalam bentuk pendidikan (1995, dalam Suyanto (2005, hal.225)
keluarga, sebagaimana dianalisis secara kerjasama orang tua dengan lembaga
dokumentasi. pendidikan dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: keterlibatan (parent
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN involment) dan partisipasi (parent
participation). Keterlibatan orang tua
Keterlibatan orang tua dalam merupakan tingkat kerjasama yang
lembaga pendidikan menurut Berger minimum, misalnya orang tua datang
(1991, hal.122) dapat dilakukan ke lembaga pendidikan dan membantu
melalui: 1) pelibatan orang tua sebagai lembaga pendidikan jika diundang
pendidik bagi anaknya, 2) pelibatan saja. Sebaliknya partisipasi orang tua
orang tua sebagai pengamat proses merupakan tingkat kerjasama yang
pembelajaran di kelas, 3) pelibatan lebih luas dan tinggi tingkatannya.
orang tua sebagai tenaga sukarela Orangtua dan sekolah duduk bersama
yang bersifat sementara, 4) untuk membicarakan berbagai
menjadikan orang tua sebagai sumber program dan kegiatan anak. Orangtua
tenaga sukarela, 5) menjadikan orang datang ke sekolah untuk membantu
tua sebagai pengambil kebijakan di guru melaksanakan tugas-tugas rutin,
sekolah. seperti menyiapkan makanan,
Beberapa alasan utama yang menyiapkan alat/media yang
mendasari pentingnya melibatkan

293
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

dibutuhkan untuk pembelajaran, dan mengurangi masalah kedisiplinan


ikut menjadi keamanan di sekolah, meningkatkan
Keterlibatan keluarga dalam kesuksesan di sekolah, dan
kegiatan sekolah banyak sekali peningkatan kehadiran di sekolah.
dampak positif bagi perkembangan d. Studi dampak program pendidikan
anaknya. Hal ini didasarkan pada dan pengembangan anak usia dini
beberapa hasil penelitian yang di 50 kabupaten tertinggal (World
diungkapkan dalam makalah seminar Bank, 2013), menunjukkan bahwa
Teori, Kebijakan dan Praktek intensitas dukungan keluarga
Pendidikan Keluarga di Indonesia berpengaruh meningkatkan
(2012, hal. 3) sebagai berikut: pencapaian perkembangan anak
a. Hasil penelitian Izzo dkk (1999), usia dini (usia 0-6 tahun)
dalam American Journal of e. Kajian system pembinaan
Community Psychologi, professional dan cara belajar siswa
menunjukkan bahwa ketika orang aktif (Harlen, et.all., 2001),
tua dan sekolah berkolaborasi menunjukkan bahwa kemitraan dan
secara efektif, siswa dapat peran aktif orang tua di sekolah
berperilaku dan menunjukkan berpengaruh meningkatkan
prestasi yang lebih baik di sekolah kemajuan dan kesuksesan anak-
b. Grenwood & Hickman (dalam anak mereka.
Gurbuzturk & Sad, 2010) 1. Bentuk kemitraan keluarga dengan
menyebutkan bahwa keterlibatan sekolah
orang tua di sekolah memberikan Kemitraan keluarga dengan
kontribusi yang positif dalam sekolah dapat diwujudkan dalam
prestasi akademis, frkuensi berbagai bentuk, diantaranya yaitu
kehadiran anak, iklim sekolah, melalui:
persepsi orang tua dan anak tentang a. Kegiatan pertemuan orang tua
belajar di kelas, sikap dan perilaku Kelas orang tua merupakan
positif anak, kesiapan anak untuk wadah komunikasi bagi orang
mengerjakan PR, peningkatan tua untuk saling berbagi
waktu yang dihabiskan anak informasi dan pengetahuan
bersama orang tuanya, aspirasi dalam melaksanakan pendidikan
pendidikan, kepuasan orang tua bagi anak-anaknya.
terhadap guru, dan kesadaran anak b. Keterlibatan orang tua di kelas
terhadap well being anak
c. Kotaman (dalam Gurbuzturk & Keterlibatan orang tua di kelas
Sad, 2010) menjelaskan bahwa adalah kegiatan yang
keterlibatan orang tua yang aktif melibatkan orang tua dalam
dapat memberi efek positif pada bentuk: 1) bermain bersama
berbagai aspek pendidikan anak di kelas, 2) membantu
termasuk meningkatkan perilaku pendidik dalam proses
anak dan adaptasi social, pembelajaran di kelas, 3)

294
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

memonitor pelaksanaan d. Mengambil rapor semester satu


pembelajaran anak di kelas (konsultasi kemajuan anak
c. Keterlibatan orang tua dalam acara e. Mengikuti pertemuan dengan wali
bersama kelas pada awal semester dua
Keterlibatan orang tua dalam f. Mengikuti pertemuan dengan wali
acara bersama adalah kegiatan kelas pada tengah semester dua
yang melibatkan orag tua dalam g. Membahas persiapan pentas kelas
pelaksanaan kegiatan penunjang akhir tahun bersama paguyuban
pembelajaran yang dilakukan di orang tua
luar kelas. Tujuannya adalah h. Menghadiri pentas kelas akhir
mendekatkan hubungan antar tahun dan pemberian penghargaan
orang tua dengan anak dan kepada anak dan orang tua
orang tua dengan sekolah i. Mengambil raport semester dua
d. Hari konsultasi orang tua (konsultasi kemajuan anak)
Hari konsultasi orang tua adalah Daftar dukungan keluarga di rumah
hari-hari tertentu yang dijadwalkan (Keluarga Anak usia PAUD dan SD
oleh pengelola sekolah untuk a. Membiasakan anak beribadah
beryermu dengan orang tua. sesuai agama yang dianutnya
Konsultasi dapat dilakukan secara b. Membiasakan anak sarapan/makan
individual ataupun kelompok. sebelum berangkat sekolah
Tujuannya adalah supaya orang tua c. Membiasakan anak berpamitan
memahami perkembangan anak- sebelum berangkat sekolah
anaknya, dan orang tua mengetahui d. Memberikan aturan yang disepakati
untuk melakukan pendidikan di (misalnya memberi tahu jika
keluarga. pulang terlambat, jam belajar,
Contoh daftar keterlibatan waktu tidur)
keluarga dalam kegiatan di sekolah e. Menyambut anak pulang sekolah
yang disosialisasikan oleh f. Menciptakan suasana aman dan
Kementerian Pendidikan dan nyaman di rumah
Kebudayaan Direktorat Jenderal g. Menjadi pendengar yang baik bagi
Pendidikan Anak Usia Dini dan anak
Pendidikan Masyarakat Direktorat h. Mendampingi anak saat menonton
Pembinaan Pendidikan Keluarga acara televise
yaitu: i. Membiasakan hidup sehat dan
a. Mengantar anak dan mengikuti bersih
pertemuan dengan wali kelas pada j. Mendongeng atau membackan
hari pertama masuk sekolah cerita bagi anak
b. Mengikuti pertemuan dengan wali k. Melakukan kegiatan bersama anak
kelas pada tengah semester (ibadah, olah rag, rekreasi)
c. Mengikuti kelas orang tua pada l. Dalam mendidik anak tidak
semester Satu menggunakan kekarasn

295
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI termasuk meningkatkan perilaku anak dan


Pendidikan merupakan tanggung adaptasi social, mengurangi masalah
jawab bersama antara keluarga, sekolah kedisiplinan di sekolah, meningkatkan
dan pemerintah. Untuk mewujudkan hal kesuksesan di sekolah, dan peningkatan
tersebut perlu adanya kemitraan antara kehadiran di sekolah, 4) intensitas
sekolah dan keluarga, karena: 1) Keluarga dukungan keluarga berpengaruh
adalah pendidik yang pertama dan utama, meningkatkan pencapaian perkembangan
tetapi dalam praktiknya masih banyak anak usia dini (usia 0-6 tahun), 5)
keluarga yang menyerahkan sepenuhnya kemitraan dan peran aktif orang tua di
tanggung jawab pendidikan anak pada sekolah berpengaruh meningkatkan
sekolah, 2) Peran sekolah adalah kemajuan dan kesuksesan anak-anak
membantu keluarga agar pelaksanaan mereka.
pendidikan lebih sistimatis, efektif, dan
hasilnya tersertifikasi, 3) Tidak semua DAFTAR REFERENSI
kebutuhan pendidikan anak dapat dipenuhi
oleh satuan pendidikan maupun keluarga, Berger, E.H. (1991). Parent as Partners in
4) Kerjasama keluarga dengan satuan Education. New York: Mac Millian
pendidikan mutlak diperlukan, 5) Satuan Publishing Company.
pendidikan wajib mendorong kemitraan Brewer, J. (2007). Introduction to Early
dan pelibatan keluarga dalam memajukan Childhood Education. Preschool Through
pendidikan anak mereka. Primary Ade Grades. New York: Pearson.
Bentuk kemitraan antara sekolah
dengan keluarga dapat dilakukan melalui: Brooks, J, ((2011). The Process of
1) kegiatan pertemuan orang tua, 2) Parenting.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
keterlibatan orang tua orang tua di dalam Megawangi, R. (2003) Pendidikan
kelas anak 3) keterlibatan orang tua dalam Karakter untuk Membangun Masyarakat
acara bersama, 4) Hari konsultasi anak. Madani. IPPK Indonesia Heritage
Dampak adanya kolaborasi antara Foundation.
sekolah dengan keluarga adalah:: 1) siswa
dapat berperilaku dan menunjukkan Raraswati, P. (2016. Makalah Kebijakan
prestasi yang lebih baik di sekolah, 2) Pembinaaan Pendidikan Keluarga.
memberikan kontribusi yang positif dalam Kementerian Pendidikan dan
prestasi akademis, frkuensi kehadiran Kebudayaan, Direktorat Jenderal PAUD
anak, iklim sekolah, persepsi orang tua dan dan PENMAS, PP-PAUD dan DIKMAS
anak tentang belajar di kelas, sikap dan Jawa Barat.
perilaku positif anak, kesiapan anak untuk Riana, dkk. (2012). Pendidikan
mengerjakan PR, peningkatan waktu yang Keorangtuaan dan Keluarga di Indonesia.
dihabiskan anak bersama orang tuanya, Bandung: Pusat Pengembangan Anak
aspirasi pendidikan, kepuasan orang tua Usia Dini Nonformal dan Informal
terhadap guru, dan kesadaran anak Regional I Bandung.
terhadap well being, 3) memberi efek
positif pada berbagai aspek pendidikan Suyanto, S. (2005). Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
296
PEDAGOGIA : Jurnal Ilmu Pendidikan

Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Undang-Undang Republik Indonesia No


Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Tinggi. Nasional. Bandung: Fokusmedia.

297

Anda mungkin juga menyukai