BAB III Baruuu
BAB III Baruuu
TINJAUAN KASUS
A. Gambaran Kasus
Seorang laki-laki berinisial Tn. A berusia 57 tahun 8 bulan masuk ke ruang CVCU
RSUD AA pada tanggal 22 September 2019. Tn. a didiagnosa mengalami Stemi Inferior
+ DM tipe II, berdasarkan pengkajian didapatkan bahwa pasien mengalami nyeri pada
bagian dada pada saat seusai merokok 3 hari yang lalu dan terus menerus dirasakan
sebelum ada penanganan petugas medis. Pasien mengalami sakit di bagian dada dan
terasa berdebar-debar, tampak lemah sehingga di bawa kerumah sakit RSUD AA untuk
tindakan pengobatan.
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku : Melayu
No. RM : 01025063
2. Keluhan Utama
- Nafas Sesak
- Nyeri dada sejak 3 hari ini:
21
Provoking insident: Nyeri dada bila aktifitas ringan dan tidak berkurang
dengan istrirahat.
Quality Pain: nyeri dada seperti terhimpit beban dan terasa seperti
ditusuk-tusuk.
Region, Radiation, relief: Nyeri pada ulu hati saja, tidak ada menjalar
kepunggung maupun ke lengan.
Severity/Scale of pain: skala nyeri 5 (sedang) dengan skala numerik.
Time: lama nyeri 15-20 menit dan frekuensi sering
3. Pengkajian Primer
Airway : Jalan napas paten/ bersih
Breathing : pernapasan spontan, pasien tampak sesak, pernafasan cepat dan
dalam, RR 27 x/menit, ekspansi dada tidak penuh, pasien
terpasang O2 nasal kanul 3 liter
Circulation : akral hangat, CRT 3 detik, suhu kulit lembab, sianosis perifer (-),
kualitas nadi +3, HR: 69 x/menit, TD: 118/73 mmHg
Disability : GCS: 15. Eye: 4, Motoric: 6, Verbal: 5. Kekuatan otot 4 4
4 4
Exposure : Posisi berbaring pasien semifowler, tidak ada jejas pada dada
maupun abdomen, terpasang infus Nacl 0,9% pada vena radialis
sinistra, pasien gelisah
Foley kateter: Pasien tidak terpasang kateter, BAK spontan pakai pampers.
Gastric tube : Tidak terpasang NGT, makan/minum via oral, bising usus 12
x/menit
Heart monitor: Terpasang bed side monitor, SpO2 99%, Irama EKG AV Blok
DJ II
penykit DM.
22
- Pasien mempunyai riwayat penyakit DM (+), riwayat merokok sejak umur 16
tahun.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
Pasien tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, hipertensi dan
diabetes melitus, kanker maupun TBC
6. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital
TD : 118/73mmHg
Suhu : 36,2 C
Nadi : 69 x/menit
Pernafasan : 27 x/menit
Tinggi badan : 168 cm
Berat badan : 83 Kg
a. Kepala
Wajah : Pasien tampak meringis
Rambut : Rambut pasien pendek, berwarna hitam dan sebagian beruban,
bersih dan rapi
Mata : mata simetris, ikterik (-), anemis (+), refleks cahaya (+/+), pupil
(2/2 mm), tidak ada gangguan penglihatan
23
Hidung : Perdarahan (-), tidak ada gangguan penciuman, tidak terpasang
NGT, terpasang nasal kanul dengan O2 3 L.
Mulut : Mulut bersih, tidak berbau, mukosa lembab, tidak ada perdarahan,
tidak ada sianosis.
Gigi : Gigi bersih, tidak ada gigi palsu, gigi geraham kanan atas dan kiri
bawah tidak ada lagi (ompong).
Telinga : Tidak ada perdarahan, tidak ada gangguan pendengaran
b. Leher : tidak ada pembesaran KGB, kaku kuduk (-)
c. Dada
Inspeksi : dada simetris, ekspansi dada tidak penuh, penggunaan otor bantu
nafas (+)
Palpasi : Vocal premitus sama di kedua lapang dada, ictus cordis tidak
teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Paru (sonor), Jantung (redup).
Auskultasi: Paru (ronchie di ICS 3 mid sternum), Jantung (S1dan S2) reguler
tidak terdengar bunyi tambahan murmur (-) Gallop (-)
d. Tangan : tangan utuh, CRT 3 detik, akral dingin, terpasang infus pada vena
radialis sinistra, kekeuatan otot 4/4
e. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi dan pembengkakan
Palpasi : abdomen soepel/lunak, teraba hangat, tidak ada nyeri tekan, tidak
teraba massa,
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus 10x/menit
f. Genitalia : bak spontan, terpasang pampers.
g. Kaki : Teraba hangat, CRT 3 detik, kekuatan otot 4/4.
h. Punggung : Tidak lecet, punggung bersih
i. Tingkat ketergantungan: Aktifitas dibantu (Berpakaian, BAK, BAB)
24
7. Hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis
Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
Pemeriksaan
Pemeriksaan tanggal 02-07-2019
Hematologi
Hemoglobin 15,9 gr/dl 14-18
Leukosit 20,370 /mm3 5.000-10.000
Trombosit 287.000/mm3 150.000-450.000
Hematokrit 45,6 % 40-48
Eritrosit 5,37 L 4,5-5,5
MCV 87,9 fl 80-100
MCH 29,0 pg 26-34
MCHC 33.0 32-36
Hitung jenis
Basofil 0,2 % 0-1
Eosinofil 0,8 % 0-3
Neutrofil 76,6 % 50-70
Limfosit 15,2 % 20-40
Monosit 7,2 % 2-8
Kimia klinik
SGOT 1243 U/L 15-37
SGPT 133 U/L 16-63
GDS 174 mg/dl 70-140
Ureum 1,78 mg/dl 15-39
Kreatinin 1,78 mg/dl 0,6 – 1,3
Asam urat 4,9 mg/dl 2,6 – 7,2
Kolesterol total 200 mg/dl < 200
HDL 39 mg/dl 40-60
LDL 123,0 mg/dl < 150
Trigleserida 190 mg/dl < 150
CK 11035 U/L < 12
CKMB 1325 U/L 7-25
Troponin I positif negatif
Elektrolit
Natrium 149 mmol/l 135-145
Kalium 4,0 mmol/l 3,5-5,5
Calsium 112 mmol/l 0,90-1,08
25
Pemeriksaan EKG
Interpretasi:
- Irama : tidak teratur
- HR : 6x10 = 60 x/menit
- Gelombang P : ukuran normal. Gel P dan QRS berdiri sendiri-sendiri, ada
gelombang P yang tidak diikuti kompleks QRS
- PR Interval : Berubah-ubah
- Gel QRS : Normal (0,06-0,12 detik)
- ST Segmen : ST Elevasi dilead III,AVF, ST Depresi di lead I, AVL,
V1-V6
- Gelombang T : T tall tinggi > 5 mm di lead V2,V3.T Inverted di Lead III
dan AVF
- QT Interval : QT Interval 0,52 detik (memanjang)
- Tanda-tanda Hipertropi: Tidak Ada
- Tanda Iskemia/Infark: Q Pathologis dilead III,AVF
Kesimpulan : AV Blok derajat III + Infark Inferior + Iskemia Ekstensive
Anterior + Long QT + T Tall
26
8. Medikasi/obat-obat yang diberikan saat ini
Tanggal 21 09 2019
No Nama Obat Dosis
1. Ranitidine 2x1 mg
2. Furosemide 2x1 mg
3. Novorapid 3x1 mg
4. Ceftriaxone 1x2 mg
5. Cpg 1x75 mg
6. Aspilet 1x80 mg
7. Isdn 3x5 mg
8. Codein 3x10 mg
9. Asetyl sistein 3x 20 mg
C. Analisa Data
NO MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Data Subjektif:
- Nyeri dada sejak 3 hari ini:
Provoking insident:
Nyeri dada bila aktifitas
ringan dan tidak berkurang
dengan istrirahat.
Quality Pain: nyeri
dada seperti terhimpit
Infark Miokard
beban dan terasa seperti
ditusuk-tusuk.
Region, Radiation,
Kemampuan sintesa ATP
relief: Nyeri pada ulu hati
secara aerob berkurang
saja, tidak ada menjalar
kepunggung maupun ke
lengan.
Produksi ATP an aerob
Severity/Scale of pain:
1. skala nyeri 5 (sedang) Nyeri akut
dengan skala numerik.
Metabolisme anaerob
Time: lama nyeri 15-20
menit dan frekuensi sering
Asam laktat meningkat
Data Objektif:
- Pasien tampak meringis
kesakitan
Nyeri akut
- TD: 118/73 mmHg
- Nadi: 69 x/menit
- RR: 27 x/menit
- Suhu: 36,2 °C
- SpO2: 99 %
- Pasien gelisah
- Hasil EKG: AV Blok derajat
III + Inferior Infark + Long QT
+ Ischemic ekstensive
27
Anterior
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan sakit dada
dan nafasnya sesak menjalar ke
punggung.
Data Objektif:
- Nafas Pasien cepat dan dalam Oklusi arteri koroner
- Penggunaan otot bantu
pernafasan (+) Suplai o2 ke jaringan dan
- Ekspansi dada tidak penuh paru menurun
- Posisi semi fowler
2.
- Terpasang nasal kanul oksigen Meningkatknya kebutuhan Ketidakefektifan Pola
3L O2 dijaringan nafas
- TD: 118/73 mmHg
- Nadi: 69 x/menit hiperventilasi
- RR: 27 x/menit
- Suhu: 36,2 °C
- SpO2: 99 % ketidakefektifan pola nafas
- Pasien gelisah
- Hasil EKG tgl 2-7-2019: AV
Blok derajat III + Inferior
Infark + Long QT + Ischemic
ekstensive
Anterior
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan Infark Miokard
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
E. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri akut Tingkat nyeri Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan Tujuan: klien mampu komprehensif yang meliputi
dengan Infark mengendalikan rasa lokasi, karakteristik,
Miokard nyeri onset,/durasi, frekuensi,
Kriteria hasil: kualitas, intensitas atau
1. Nyeri yang dilaporkan beratnya nyeri dan faktor
berada pada tingkat 3-4 pencetus.
atau berkurang dalam Pertimbangkan pengaruh
skala 0-10 dalam 24 jam budaya terhadap respon
2. Ekspresi nyeri wajah nyeri
tidak tampak meringis Gali bersama pasien faktor-
3. Pengeluaran keringat faktor yang dapat
berkurang atau tidak menurunkan atau
mengeluarkan keringat memperberat nyeri
28
Mual tidak terjadi atau Berikan informasi mengenai
teratasi nyeri, seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri
akan dirasakan dan
anitisipasi dari
ketidaknyamanan akibat
prosedur
Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
Dukung istirahat/tidur yang
adekuat untuk membantu
menurunkan nyeri
29
F. Implementasi dan Evaluasi
1.
2.
Analisa:
Ketidakefektifan pola nafas
belum teratasi
Planning:
- Posisikan pasien semi
fowler
- Pertahankan jalan nafas
yang paten
- Monitor aliran oksigen
pasien
- Monitor respirasi dan status
O2 pasien
Analisa:
Ketidakefektifan pola nafas
31
belum teratasi
Planning:
- Posisikan pasien semi
fowler
- Pertahankan jalan nafas
yang paten
- Monitor aliran oksigen
pasien
- Monitor respirasi dan status
O2 pasien
Analisa :
Nyeri akut teratasi
Planning :
- Pertahankan istirahat
- Posisikan semi fowler
- Anjurkan melakukan
teknik non farmakologi
yang sudah di ajarkan
ketika nyeri datang
Analisa:
Ketidakefektifan pola nafas
belum teratasi
Planning:
- Posisikan pasien semi
fowler
- Pertahankan jalan nafas
yang paten
- Monitor aliran oksigen
pasien
- Monitor respirasi dan status
O2 pasien
33