Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
3. Meminimalkan AKI
1. Defenisi
PEMBAHASAN
2.1. DEFENISI
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Reproduksi adalah fungsi MH untuk
menurunkan generasi penerusnya dilengkapi organ secara biologis.
Keadaan sejahtera fisik, mental, social yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit/
kecacatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi dan
prosesnya.( WHO, 1992)
2. KB
Bagian dari hak asasi manusia yang meliputi hak setiap pasangan/individu untuk
memutuskan secara bebas dab bertanggung jawab mengenai jumlah, jarak dan waktu kelahiran
anak serta memiliki informasi dan cara - cara untuk melakukannya.
Hak reproduksi didasarkan pada pengakuan akan hak-hak asasi manusia yang diakui
internasional.
Adanya hak untuk memperoleh KB yang aman , efektif, terjangakau sesuai dengan
pilihan , tanpa paksaan dan tanpa melawan hokum.
Hubungan suami istri tanpa paksaan yang didasari penghargaan terhadap pasangan
masing – masing
Para remaja laik-laki dan perempuan berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar
tentang kespro remaja sehingga dapat berprilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual
yang bertanggung jawab.
Para remaja laik-laki dan perempuan berhak mendapt informasi yang mudah di peroleh,
lengkap dan akurat mengenai PMS.
Namun di Indonesia derajat kesehatan reproduksi masih rendah. Beberapa hal yang dapat
berpengaruhi buruknya terhadap kespro peorang :
o Kemiskinan ( 40 % )
1. Pendidikan
Pendidikan kurang kesehatan kesehatan tahun 2004 : 11,71% wanita usia 10 th keatas
tidak bisa membaca menulis dan menulis di bandingkan dengan laki – laki 5,34%
2. Penghasilan
Berhubungan dgn status social ekonomi. Ekonomi yang kurang menimbulkan masalah
kesehatn wanita. Misal : kejadian anemia karena asupan gizi yang kurang, anemia pada
ibu hamil mengancam keselamatan bumil dan ibu post partum.
Adalah Sebagai Rata – Rata Jumlah tahun kehidupan yang masih di jalani oleh seseorang
yang telah berhasil mencapai umur tepat kali dalam situasi mortilitas. Tahun 2005 uhh
perempuan : 71,1 tahun. Berdasarkan WHO ( 1999) AHH Indonesia menepati urutan ke
103 dalam dunia.
4. AKI
Indikator menilai derajat kesehatan wanita tahun 2006 AKI 226/100.000 kehidupan.
Factor penybabnya ( WHO ) : infeksi, pendarahan, penyulit persalinan.
Factor penolong
Factor serana
Factor akses
3. factor personality
Perawatan ANC
Paritas
Gizi kurang
Keselamatn kerja
4. factor psikologi
2. Nilai wanita
Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh
seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya.
3. Peran wanita
NO. REGISTER :
BIODATA PASIEN
Nama :Ny. “ N “
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Nama : NY “ W “
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
DATA SUBJEKTIF
Kunjungan pertama
Kunjungan ulang
Keluhan utama : pasien mengatakan mengalami keputihan sejak 14 hari yag lalu, warna
kuning kehijau-hijauan, berbau, gatal, tidak banyak.
3. Riwayat menstruasi
Menarce : 12 tahun
Siklus : 30 hari
Lama : 7 hari
5. Riwayat kontrasepsi yang digunakan : pasien belum pernah menggunakan alat/ metode
kontrasepsi
6. Riwayat kesehatan
a. Penyaki sistemik yang pernah/ sedang diderita : pasien mengatakan tidak dan tidak
sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM, jantung , TBC
b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga : pasien mengatakan dari keluarga
tidak ada yang pernah dan sedang menderita penyakit berat seperti hipertensi, DM,
TBC, jantung.
d. Riwayat penyakit sekrang : pasien sejak 14 hari yang lalu mengalami keputihan
warna kuning kehijau-hijauan, berbau, gatal tidak banyak, tidak perlu memakai
pembalut. Pasien belum pernag memeriksakan kondisi.
a. Pola nutrisi
Frekuensi : 3x sehari
b. Pola eliminasi
o BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : kuning
Bau : khas
Konsistensi : lunak
o BAK
Bau : khas
Konsistensi : encer
c. Pola aktivitas
d. Personal hygien
Mandi : 2x sehari
Menurut pasien, keputihan yang nomal adalah pada saat menjelan dan sesudah
menstruasi, putih, tidak berbau, tidak menimbulkan gatal.
d. Ketaatan beribadah
DATA SUBJEKTIF
1. Permeriksaan fisik
b. Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/i
Suhu : 36.5oC
Pernapasan : 20 x/i
c. TB : 155 cm
BB : 50 kg
d. Kepala da leher
g. Ektremitas
h. Genetalia luar
ASSESMENT
1. Diagnosa kebidanan : Ny. “N” G0 P0 A0 H0, usia 25 tahun denhan flour albus 14
Hari
laboraturium
2. Menjelaskan kepada pasien bahwa keputihan bisa menjadi salah satu indikasi adanya
infeksi alat reproduksi bagian dalam. Bila tidak diobati secara dengan tepat, bisa
menyababkan infertilitas. Pasien memahami dan menginginkan dirinya sembuh
3. Menjelaskan kepada pasien bahwa keputihan yang dialami belum diketahui penyabanya,
sebelum ada tes laboraturium . sehingga pasien perlu dilakukan pemeriksaan swab vagina
4. Melakukan pemeriksaan swab vagina dan menyerahkan specimen kepada pasien untuk
dikirim ke laboraturium. Specimen swab dibawa oleh pasien uuntuk dikirim ke
laboraturium
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Bahwa kesehatan reproduksi utu sangat penting untuk kelangsungan hidupan manusia dan
perlu perwatan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA