Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
DOSEN PEMBIMBING :
H. AMRIL M.Kes
A. LATAR BELAKANG
Jumlah penduduk yang terus meningkat dan rendahnya konsentrasi
hemoglobin merupakan masalah besar badi negara – negara didunia
khususnya di nedara berkembang.penurunan konsentrasi hemoglobin di bawah
11,0 g/dl dialami lebih dari 600 juta manusia didunia. Perkiraan secara global
mencapai 51 persen. Perempuan usia reproduksi dan tidak hamil sebanyak 35
persen. Dinedara berkembang penurunan kadar hemoglobin mencapai 36
persen atau 1400 juta orang eari perkiraan populasi 3800 juta orang.
Upaya yang dilakukan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yaitu
dengan keluarga berencana yang dimaksud untuk menjaga kedehatan
reproduksi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.kebijakan tersebut
tertuang dalam upaya safe motherhood yang dinyatakan sebagai empat pilar
pertama safe motherhood yang memastikan bahwa setiap orang atau pasangan
mempunyai akses informasi dan pelayanan keluarda berencana adar dapat
merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan dan jumlah anak. Dengan
demikian diharapkan tidak ada kehamilan yand tidak diinginkan
Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim didunia mencaoai 19 persen.
Pasandan usia subur dinedara maju mengandalkan kontrasepsi orak. Komdom,
sawar vagina dan keluarda berencana alami sedangkan dinegara berkembang
lebih mengandalkan sterilisasi vagina atau AKDR. WHO,2007. hasil susenas
2002 menunjukan peserta KB aktif diindonesia mencapai 35 persen,
sedangkam AKDR 10,93 persen. Pada tahun 2011 ini pasangan usia subur
berjumlah 455 orang didesa kp. Baru kecamatan pariaman tengah dan aksptor
AKDR didesa kp. Baru mencapai 91 orang.
Tidak ada satupun alat kontrasepsi yang aman dan efektif bagi semua klien
karena masing – masind mempunyai kelemahan dan kelebihan yang harus
disesuaikan setiap klien. AKDR adalah kontrasepsi efektif jangka panjang
yang dianjurkan sebagai pilihan utama pada fase menjarangkan kelahiran
namun mempunyai efek samping yang lebih banyak dibandingkan dengan
kontrasepsi yang lain.salah satu komplikasi AKDRadalah perdarahan hebat
pada saat menstruasi atau diantaranya yang memungkinkan
terjadinyapenurunan kadar hemoglobin sampai dengan anemia. Dalam
prosedur tetap layanan keluarga berencana di indonesia untuk akseptor AKDR
tidak ada pemeriksaam hemoglobindan tidak ada suplementasi tablet besi saat
menstruasi.
Akseptor AKDR mengalami penurunankadar HB sampai dibawah normal
atau anemia maka perempuan tersebut akan mengalami anemia pula pada
kehamilan berikutnya pada kehamilan berikutnya yang akan berpengaruh
buruk pada kesehatan reproduksinya dan meningkatkan prevalensi kematian
dan kesakitan ibu serta bagi bayi dapat meningkatkan resiko kesakitan dan
kematian bayi termasuk BBLR.
Lama penggunaan AKDR dapat meningkatkan resiko kesehatan yang
disebabkan olek karena kehilangan darah yang banyak pada saat menstruasi.
AKDR dapat meningkatkan pengeluaran darah pada saat menstruasi.
Perempuan pemakai AKDR kehilangan darah lebih dari 80 ml per bulan
sedangkan perempuan bukan pemakai AKDRhanya mengeluarkan darah 32
ml pada setiap siklus menstruasi pada 28 hari. Lama penggunaan akdr dan
banyaknya darah yang keluar berperan terjadi penurunan kadar hemoglobin
dalam tubuh atau mengalami anemia defiensi besi. Dampak penurunan kadar
hemoglobin dalam tubuh menyebabkan gangguan pada otak sehingga
menurunkan daya ingat seseorang, dandduan pada otot yang menyebabkan
cepat lelah dan letih sehingga produtifitas atau kinerja seseorang akan
menurun serta lama penyembuhan penyakit menjadi lebih lama. Dampak lain
yang dapat terjadi akibat penurunan kadar hemoglobin dibawah normal adalah
gangguan pada jantung dengan gejala – gejala dada berdebar dan sesak nafas
serta gangguan pada organ uterus yang dapat menyebabkan bahaya
pendarahan dan infeksi serta hypoksia pada janin dan meningkatkan resiko
kesakitan dan kematian ibu maupun anak pada saat persalinan.
Dari hasil wawancara terhadap 15 responden didapatkan hasil 3 orang
dengan kadar hemoglobin 12,0 g/dl, sedangkan 12 orang mempunyai kadar
hemoglobin kurang dari 12,0gr/dl dan salah satu diantaranya mempunyai
kadar hemoglobin 7 g/dl sehingga disarankan untuk melakukan transfusi
darah.
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat
permasalahan ini dalam penelitian. Berdasarkan penelusuran yang telah
penulis lakukan, sejauh ini belum ada penelitian tentasng lama penggunaan
akdr dan kadar hemoglobin pada akseptor KB sehingga penulis ingin
mengetahui lebih jauh lagi hubungan lama penggunaan AJDR dengan kadar
hemoglobin pada peserta KB di Desa Kp baru Kecamatan Pariaman Tengah
Kota Pariaman.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian galam latar belakang masalah diatas ,maka rumusan
masalah penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan lama penggunaan
AKDR dengan kadar hemoglobin pada akseptor KB didesa Kp. Baru
Kecamatan Pariaman Tengah.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan lama penggunaa AKDR dwngan kadar hemoglobin
pada peserta KB di Desa kp. Baru Kecamatan Pariaman Tengah tahun 2011
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui lama penggunaan AKDR pada peserta KB di Desa kp. baru
Kecamatan Pariaman Tengah.
b. Mengetahui kadar hemoglobin pada peserta KB AKDR di Desa kp.
baru Kecamatan Pariaman Tengah.
c. Mengetahui hubungan lama penggunaan AKDR dan kadar hemoglobin
pada peserta KB di Desa kp. baru Kecamatan Pariaman Tengah.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi masyarakat terutama pengguna AKDR
Memberikan Informasi dibidang kesehatan terutama lama penggunaan
AKDR pada peserta KB dengan kadar hemoglobin.
2. Bagi Akademi Kebidanan Bina Nusantara Mandiri Pariaman
Menambahkan kepustakaan ilmu kesehatan masyarakat khususnya tentang
keluarga berencana.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Memberrikan informasi ilmiah dibidang kesehatan khususnya tentang
kadar hemoglobin pada peserta KB AKDR
4. Bagi Peneliti
Mengatahui gamabaran lama penggunaan AKDR dan kada hemoglobin
pada peserta KB.
BAB II
TINJAUAN PUSAKA
A. Haemoglobin
1. Pengertian Haemoglobin
Haemoglobin adalah protein berpigmen merah yang terdapat dalam sel
darah merah. Fungsi haemoglobin adalah meningkatkan dan membawa
oksigen dari paru-paru untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh sel di
berbagai jaringan.
Haemoglobin adalah pramater yang digunakan secara luas untuk
menetapkan prevelasi anemia. Haemoglobin merupakan senyawa pembawa
oksigen pada sel darah merah. Haemoglobin dapat diukur secara kimia dan
jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan serbagai indeks kapasitas
pembawa oksigen pada darah. Kandungan haemoglobin yang rendah
mengidentifikasikan anemia
Gangguan pada:
F. Kerangka Konsep
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hubungan lama penggunaan AKDR
dengan kadar hemoglobin pada peserta KB di Desa Kp. Baru Kec. Pariaman
Tengah Kota Pariaman
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Kp. Baru. Kecamatan. Pariaman
Tengah Kota Pariaman
𝑛 = 60,29 (60)
Sampel penelitian ini diambil dengan teknik random sampling
yang artinya pengambilan sampel secara acak dan menggunakan cara
undian dengan pengembalian sehingga semua anggota populasi
berpeluang menjadi anggota sampel.
D. Defenisi Operasional
a. Lama penggunaan AKDR adalah lamanya waktu ibu menggunakan alat
kontrasepsi jenis AKDR terhitung sejak tanggal pemasanagan AKDR
yang terakir sampai hari ketika penelitian dilakukan. Lama penggunaan
AKDR diketahui melalui wawancara terhadap responden dan melihat
catatan pada kartu akseptor
Lama penggunaan dikategorikan pemakaian jangka pendek jika pemakaian
AKDR sampai dengan 4 tahun dan pemakaian jangka panjang jika
pemakai AKDR lebi dari 4 tahun. Skala data dominal
b. Kadar hemoglobin adalah kadar Hb ibu pengguna AKDR ketika dilakukan
penelitian nilai kadar hemoglobin dikategorikan anaemia jika kadar
hemoglobin < 12,0gr%