Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT.TRUBAINDO COAL MINING


MUARA BUNYUT,KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR

Oleh :
Muhammad Husein Hidup

16642035

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah S.W.T., karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa memberi petunjuk, ketekunan dan kesabaran dan
tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih yang sebanyak- banyaknya kepada kedua
orang tua dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan baik berupa moril,
materil, serta doa yang tiada henti sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja lapangan ini dengan tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini penyusun mengambil judul Laporan Praktek Kerja Lapangan
yang berjudul “Pemeliharaan Motor Listrik“. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan ini
adalah untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata 1 pada Jurusan
Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Samarinda.
Akhir kata semoga Allah S.W.T dapat melimpahkan rahmat dan karunia Nya
kepada mereka semua dan membalas segala kebaikan serta pengorbanan yang telah
diberikan kepada penulis dan semoga Laporan Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin.

Samarinda, Agustus 2019

Muhammad Husein Hidup


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Batasan Masalah....................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................................6
1.6 Metode Dan Sistematika Penelitian.......................................................6

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Motor Induksi.....................................................................8
2.2 Prinsip Kerja Motor Induksi..................................................................8
2.3 Definisi Daya Listrik Secara Umum....................................................10

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Profile Perusahaan................................................................................12
3.2 Kegiatan Yang Di Laksanakan
3.3 Tata Cara Pemeliharaan Motor Induksi
3.4 Program Rencana Kegiatan Electrical Department TCM
3.5 Rincian Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan..............................................................................................20
4.2 Saran....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Motor Listrik di Bidang Industri memegang peranan penting serta banyak
digunakan. Hal ini di Karenakan Motor Listrik merupakan salah satu system
peralatan yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Selanjutkan
energi Mekanis ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan pelayanan beban
ekonomis.
Pada umumnya Motor Listrik banyak digunakan di pabrik-pabrik dan di
industri pertambangan maupun industri lainnya yang membutuhkan Motor Listrik
sebagai penggerak Komponen Peralatan . adapun Motor Listrik yang digunakan
adalah Motor Induksi 1 Fasa dan 3 Fasa dikarenakan motor tersebut memiliki
konstruksi yang sangat sederhana dan tidak mudah rusak, sehingga mudah dalam
perawatan dan putaran putaran rotor relative konstan dengan perubahan beban. Di
samping itu juga keandalannya tinggi dan memiliki faktor daya yang sangat baik.
Pada PT. Trubaindo Coal Mining Belt Conveyor adalah sarana yang
digunakan untuk pengangkut Batubara dari Stockpile hingga ke Shipload dimana
Stockpile dan Shipload Memiliki perananan penting untuk Pengisian Batubara
kedalam Tongkang . Jika terjadi trouble Motor di Stockpile maupun di Shipload
maka pengangkutan Batubara akan berhenti dan akan menyebabkan kerugian
yang sangat besar bagi Perusahaan. Oleh karena itulah dalam kesempatan
Pembuatan Laporan Praktek Praktek Kerja Lapangan penulis memilih judul “
Maintenance/Pemeliharaan Motor induksi “

1.2 Rumusan Masalah


Arikunto (2013:22) dalam buku Prosedur Penelitian menjelaskan bahwa
suatu pendekatan praktik, dikatakan bahwa masalah itu mesti merupakan bagian
dari “kebutuhan” seseorang untuk dipecahkan. Penyebab orang ingin mengadakan
penelitian adalah karena ia ingin mendapatkan jawaban dari masalah yang
dihadapi.

4
Berdasarkan latar belakang yang telah di tulis, berikut ini adalah
identifikasi masalah yang akan di jadikan bahan penulisan .
1. Apa itu Motor Induksi
2. Bagaimana Pemeliharaan Motor Induksi
3. Bagaimana Lingkungan Kerja di Industri Tambang Batubara

1.3 Batasan Masalah


Pada laporan ini penulis akan membahas kegiatan yang di percayai oleh
pihak PT.TCM untuk di jalani , yaitu “ Pemeliharaan Motor Induksi”

1.4 Tujuan Penulisan


Moleong (2014:62) dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif
menjelaskan tujuan suatu penelitian ialah memecahkan masalah. Jadi, jika ingin
mengetahui sesuatu atau ingin memecahkan masalah maka kita berusaha untuk
mendapatkan, mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam apa yang
sudah ada atau masih diragukan, sampai kita mendapatkan pemecahan masalah
yang dihadapi. Jadi, tujuan penelitian adalah dalam rangka menyelesaikan
masalah. Berdasarkan uraian di atas, tujuan penulisan karya ilmiah memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Menguasai Tata Cara melakukan pemeliharaan Motor Induksi dan
perbaikan Motor Induksi.
2. Mengenal dan terbiasa dengan mekanisme, sistem dan lingkungan kerja
di PT.TCM pada umumnya.
3. Meningkatkan kualitas skill/ keterampilan yang didapat selama Praktik
Kerja Lapangan (PKL) berlangsung
4. Membiasakan dan menjalin hubungan yang baik (relationship) dengan
rekan kerja, pendamping dan penjabat di lingkungan PT.TCM serta orang-
orang di luar lembaga yang diperlukan untuk terwujudnya kegiatan kerja
yang baik.

5
5. Membangun sinergi kerjasama dan network industi tambang batu bara
dengan PT.TCM Kalimantan Timur sehingga terjalin kemitraan antara
Polnes Teknik Elektro khususnya pada Pengembangan alat alat kelistrikan.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Menguasai manajemen dan teknik kegiatan kegiatan sasaran PKL.
2. Menguasai dan terbiasa dengan kerjasama dalam tim kerja yang solid,
bernegosiasi untuk memecahkan masalah dan melobi (pendekatan)
terhadap pejabat dan/atau orang orang penting untuk
mewujudkan/mensukseskan kegiatan kegiatan sasaran PKL.
3. Terbentuknya SDM pertelevisian yang handal (tidak mudah menyerah
dan dapat menghasilkan karya berkualitas), profesional (berdisiplin dan
mempunyai komitmen tinggi terhadap pekerjaan) dan berdedikasi
(beretika dan mempunyai tanggung jawab tinggi).

1.6 Metode & Sistematika Penelitian


1. Observasi (pengamatan)
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengamati secara visual kegiatan
produksi program acara dengan tujuan untuk mengetahui dan/atau
membandingkan dengan apa yang diberikan pada pembelajaran (perkuliahan) di
kampus dalamrangka menguasai teknik/pengetahuan kegiatan tersebut.

2. Interview (wawancara)
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mewawancarai personel dan/atau pejabat
PT.TCM Kalimantan timur yang berkompeten atau menguasai permasalahan
peserta PKL,
baik terkait klariflkasi maupun sharing (berbagi) dan lain lain.

3. Praktik (pastisipasi ikut kerja)


Kegiatan ini dilakukan dengan cara terlibat langsung dalam praktek
Maintenance and Repair, termasuk salah satunya “Pemeliharaan Motor Induksi

6
dan Perbaikan Motor Induksi” dengan tujuan menguasai dan mendalami teknik
pelaksanaan kegiatan membuat suatu program serta membandingkan dengan
pengalaman yang didapat ketika di kampus.

4. Literatur (dokumen)
Telah terhadap buku referensi/literature (studi kepustakaan) ini dilakukan
apabila terhadap ketiga metode tersebut di atas masih dirasakan kurang
membérikan penjelasan terhadap masalah/kegiatan PKL atau untuk
menyempurnakan penjelasan dari apa yang sudah didapat pada ketiga metode di
atas.

7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motor Induksi
atauMotor induksi juga disebut sebagai Mesin Asinkron . Kata
Asynchronous berarti bahwa mesin tidak pernah berjalan dengan kecepatan
sinkron. Motor induksi terutama terdiri dari dua jenis. Itu bisa berupa motor
induksi satu fasa atau tiga fasa.

Motor induksi satu phase biasanya dibangun dalam ukuran kecil (hingga
3 HP). Sedangkan Motor induksi tiga phase adalah motor AC yang paling umum
digunakan di industri. Mereka sederhana dalam konstruksi, dapat diandalkan.
Motor ini memiliki biaya rendah, efisiensi tinggi, faktor daya yang cukup
baik, dapat diandalkan, torsi mulai sendiri dan perawatan yang rendah. Hampir
lebih dari 90% energi mekanik yang digunakan dalam industri ini disediakan oleh
motor induksi tiga phase.
Motor induksi tiga phase biasa digunakan dalam industri untuk konversi
daya, yaitu konversi daya listrik ke mekanik dalam jumlah besar atau .
Tetapi untuk konversi daya kecil motor induksi satu fasa digunakan. Motor
induksi melakukan berbagai layanan di rumah, kantor, bisnis, pabrik, dll.

2.2 Prinsip Kerja Motor Induksi


Motor yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dikenal
sebagai motor induksi. Induksi elektromagnetik adalah fenomena di mana gaya
gerak listrik menginduksi melintasi konduktor listrik ketika ditempatkan dalam

8
medan magnet yang berputar.
Stator dan rotor adalah dua bagian penting dari motor. Stator adalah
bagian yang diam, dan ia membawa belitan yang tumpang tindih sementara rotor
membawa belitan utama atau medan. Gulungan stator sama-sama dipindahkan
satu sama lain dengan sudut 120 °.
Ketika pasokan tiga fase diberikan ke stator, medan magnet berputar diproduksi di
atasnya. Gambar di bawah ini menunjukkan medan magnet berputar yang diatur
di stator.

Prinsip kerja motor induksi adalah bahwa medan magnet yang berputar
mengarah ke arah berlawanan arah jarum jam. Medan magnet yang berputar
memiliki polaritas yang bergerak. Polaritas medan magnet bervariasi dengan
memperhatikan setengah siklus positif dan negatif dari suplai. Perubahan
polaritas membuat medan magnet berputar.
Konduktor rotor tidak bergerak. Konduktor stasioner ini memotong
medan magnet berputar dari stator, dan karena induksi elektromagnetik, EMF
menginduksi dalam rotor. EMF ini dikenal sebagai EMF yang diinduksi rotor, dan
ini disebabkan oleh fenomena induksi elektromagnetik.
Konduktor rotor dihubung pendek baik oleh cincin akhir atau dengan
bantuan resistansi eksternal. Gerakan relatif antara medan magnet yang
berputar dan konduktor rotor menginduksi arus dalam konduktor rotor. Ketika

9
arus mengalir melalui konduktor, fluks menginduksi padanya. Arah fluks rotor
sama dengan arah arus rotor.

Sekarang kita memiliki dua fluks, satu karena rotor dan yang lain karena stator.
Aliran-aliran ini saling berinteraksi. Di satu ujung konduktor fluks saling
membatalkan, dan di ujung lainnya, kerapatan fluks sangat tinggi.
Dengan demikian, fluks densitas tinggi mencoba untuk mendorong
konduktor rotor menuju daerah fluks densitas rendah. Fenomena ini menginduksi
torsi pada konduktor, dan torsi ini dikenal sebagai torsi elektromagnetik.
Arah torsi elektromagnetik dan medan magnet yang berputar adalah sama.
Dengan demikian, rotor mulai berputar ke arah yang sama dengan medan magnet
yang berputar.
Kecepatan rotor selalu kurang dari medan magnet yang berputar atau
kecepatan sinkron. Rotor mencoba berlari dengan kecepatan rotor, tetapi selalu
terlepas.
Dengan demikian, motor tidak pernah berjalan pada kecepatan medan
magnet yang berputar, dan ini adalah alasan karena motor induksi juga dikenal
sebagai motor asinkron.

2.3 Definisi Daya Listrik Secara Umum


Definisi daya listrik adalah laju perpindahan energi persatuan waktu, yang
dilambangkan dengan P. Satuan internasional adalah Watt, yang diambil dari
Nama James Watt (1736-1819). Dalam satuan yang umumnya dipakai adalah
Horse Power (HP), dimana : 1 HP = 746 watt.

Adapun beberapa pengertian daya yakni : daya aktif (daya nyata), daya reaktif dan
daya semu ialah :
a.Daya Aktif (nyata) adalah daya yang dapat diubah menjadi daya thermis
mekanis langsung dapat dirasakan oleh konsumen. Satuannya adalah watt (W),
kilo watt (KW), dan Mega watt (MW).

10
b. Daya reaktif adalah daya yang diperlukan oleh rangkaian magnetisasi peralatan
listrik. jadi tidak langsung dipakai, hanya untuk tujuan magnetisasi. Satuannya
Volt Ampere Reaktif (VAR), kilo Volt Ampere Reaktif (KVAR), dan Mega Volt
Ampere Reaktif (MVAR).

c. Daya semu adalah jumlah secara vektoris daya aktif (nyata) dan daya
reaktifnya.Satuannya adalah Volt Ampere (VA). Kilo Volt Ampere (KVA),
dan Mega Volt Ampere (MVA).
Jadi hubungan antara daya aktif, daya reaktif dan daya semu dapat
digambarkan pada segitiga daya berikut ini :
P
Q

S
Dari gambar diatas terdapat tiga jenis persamaan daya untuk tegangan 1 fasa
dan 3 fasa yaitu :
S = √3 . V . I

P = √3 . V . I . cos φ

Q = √3 . V . I . sin θ

11
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profile Perusahaan

PT.Trubaindo Coal Mining terletak di Muara Bunyut, Kecamatan Melak,


Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur. PT.TCM Merupakan Anak
Perusahaan dari PT.ITMG atau Indo Tambangraya Megah Tbk yang Berpusat di
Jakarta.

12
3.1.1 Struktur Organisasi dan Tata Kelola
Selayaknya perusahaan besar atau perseroan lain nya PT.Trubaindo Coal
Mining Memiliki struktur Organisasi. Pengolaan tenaga kerja di PT.Trubaindo
Coal Mining terdiri dari Karyawan tetap , Karyawan kontrak satu tahun dan tiga
bulan , dan pekerja borongan.
Karyawan tetap adalah pekerja yang memiliki perjanjian kerja dengan Perusahaan
untuk jangka waktu yang tidak tertentu (Permanent), serta memperoleh
penghasilan dengan jumlah tertentu secara teratur. Karyawan kontrak adalah
pekerja yang memiliki perjanjian kerja dengan Perusahaan untuk jangka waktu
yang telah di sepakati kontrak( 1 bulan , 3 bulan,1 tahun) dengan penghasilan
yang menyesuaikan dengan waktu kerja dan tidak mendapatkan jaminan sosial.
PT.Trubaindo Coal Mining mempunyai beberapa departemen,
departement tersebut meliputi :
1.Departemen HR
2.Departemen Civil
3.Departemen Mechanic
4.Departemen Elektrik
Untuk mengetahui susunan pengurus dari tiap tiap departemen yang
menjadi satu kesatuan divisi ,berikut ini adalah Struktur Organisasi PT.Trubaindo
Coal Mining Departemen Elektrik :

13
3.2 Kegiatan yang Dilaksanakan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang penulis jalani di
PT.Trubaindo Coal Mining yang beralamatkan di Muara Bunyut, Kecamatan
Melak, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur dimulai pada tanggal
8 Juli 2019 - 8 September 2019.
Dalam pelaksanaan PKL Penulis di berikan desk job yang di lakukan
secara berkelompok bersama dengan Foreman maupun Supervisor Departemen
Elektrik , pada Laporan PKL Penulis hanya membahas tentang “Maintenance And
Repair pada Motor Listrik”.
banyak sekali desk job yang penulis lakukan selama PKL di PT.Trubaindo Coal
Mining Departemen Elektrik, tetapi Penulis akan merangkum menjadi satu Pokok
Bahasan.

3.3 Maintenance Motor and Repair Motor Listrik


Pada Kegiatan Praktek Kerja Lapangan(PKL) di PT.TCM Penulis
berkesempatan untuk menyaksikan dan berkontribusi dalam Pemeliharaan dan
Perbaikan Motor Listrik, pada Kesempatan kali ini Penulis akan menjabarkan tata
cara yang benar saat melakukan Pemeliharaan dan Perbaikan pada Motor Listrik.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam Melakukan Pemeliharaan dan
Perbaikan Motor Listrik yang Benar :
3.3.1 Perawatan Motor Listrik
Pemeliharaan Motor Listrik merupakan salah satu hal yang paling penting
dalam Realibility/Keandalan proses produksi pada Industri.
Dalam berbagai kegiatan industri yang tentunya penuh dengan proses - proses
yang ada, motor listrik merupakan salah satu equipment atau peralatan yang
banyak digunakan untuk menunjang berbagai proses tersebut. biasanya motor
listrik digunakan sebagai pemutar pompa, blower, atau juga Sebagai penggerak
Conveyor.
Dalam industri manufacture seperti industri semen, industri pupuk,
industri baja, dan banyak lagi. Motor listrik / motor induksi menjadi penggerak

14
utama untuk menggerakkan peralatan - peralatan seperti compressor, pompa,
pengaduk dan banyak lagi.
Motor listrik digunakan karena memang sangat mudah untuk digunakan
dan dikombinasikan dengan peralatan lainnya semisal pompa, fan atau
compressor. Namun dibalik kemudahan keguanaannya itu motor listrik juga
memerlukan peralatan agar tetap dapat dijalankan dengan baik dan memiliki
ketahanan yang lama.
Motor listrik mempunyai karakteristik masing - masing yang khas
tentunya sesuai pabrikasi masing - masing. kita dapat melihat detail karakteristik
tersebut dari nameplate yang ada, yang digunakan untuk perawatan selama
menjalankan motor listrik tersebut antara lain tegangan kerja, arus
kerja, insulation class, power factor, frame, dll.
Lalu apa yang kita perlu lakukan sebagai user untuk dapat menunjang
perawatan motor listrik sehingga selalu bekerja secara normal, Penulis
membaginya dalam 2 (dua) hal; pertama preventif maintenence dan breakdown
maintenance.
3.3.1.1 Preventif Maintenance
Jenis perawatan ini diperlukan selama motor listrik masih berjalan artinya
masih difungsikan baik sebagai penggerak pompa, fan atau juga compressor. ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk me monitor keadaan motor listrik kita.
1. Current Check
Ketika motor dalam keadaan berjalan kita dapat me-monitor keadaan
motor dengan melakukan pengecekan atas arus listrik yang bekerja pada
motor. Pastikan arus listrik yang bekerja pada motor masih dibawah arus
maksimal yang tertera pada nameplate motor. atau juga kita dapat melakukan
perhitungan:

I max = P / V . cos phi . 1.73

Jika arus kerja motor masih dibawah arus max yang tertera
pada nameplate atau hasil perhitungan maka motor masih dalam keadaan baik.

15
Pengukuran arus motor dengan menggunakan Tang Ampere

Jika arus melebihi full load ampere yang tertera di nameplate motor. Kita
harus periksa beban yang digerakkan oleh motor baik pompa, kompresor atau
apapun. Bisa juga arus lebih dikarenakan internal motor, misalnya kondisi bearing
yang sudah aus sehingga terjadi gesekan antara rotor dan bearing.
Kalau hal ini tidak kita atasi, akan terjadi short circuit pada motor karena
kegagalan isolasi dikarenakan arus berlebih yang ditanggung oleh motor induksi.

2. Insulation resistance Check


Jika motor dalam keadaan mati (standby) kita dapat melakukakan
pengecekan berapa tahanan isolasi yang ada pada motor sekarang dengan
menggunakan insulation tester atau lebih dikenal dengan megger.
Ukur tahanan isolasi tiap phasa terhadap ground jika tahanan isolasinya
lebih dari 5 Mega Ohm artinya motor dalam keadaan baik karena jika lebih kecil
dari 1 mega Ohm artinya keadaan lilitan terhadap ground lembab dan bisa
mengakibatkan short ciruit ketika motor dijalankan.

16
Prinsip kerja pengukuran tahanan isolasi pada motor induksi atau sering disebut
insulation resistance test, kadang disebut megger (mengacu kepada brand yang
memproduksi peralatan tersebut)

3. Temperature Check
Pada nameplate motor selalu tertera insulation class yang menerangkan tentang
ketahanan isolasi motor terhadap suhu kerja. Pengecekan ini bisa kita lakukan
dengan visual check atau akan lebih akurat jika kita menggunakan temperature
gun. pengecekan suhu ini dilakukan untuk memastikan agar motor tidak
mengalami overheating saat dijalankan.

4.2.1.2 Breakdown Maintenance


Lalu langkah apa yang dapat kita lakukan jika terjadi kerusakan terhadap motor
artinya motor tersebut mati total dan tidak dapat dijalankan. Pada dasarnya sesuai
dengan prinsip kerja motor bahwa gerakan pada motor dihasilkan dari induksi
elektromagnetik yang terjadi sehingga jika tidak terjadi putaran hal pertama yang
perlu kita periksa adalah apakah lilitan pada motor yang menghasilkan induksi
elektromagnetik itu dalam kondisi baik atau tidak.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus di lakukan pada Breakdown
Maintenance :

17
1. Rewinding Motor Induksi
Ini merupakan kerusakan yang paling parah yang terjadi pada motor listrik/motor
induksi. Perbaikan yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki kerusakan pada
lilitan adalah melilit ulang (rewinding).
Kerusakan seperti ini terjadi jika motor mengalami short circuit pada lilitan, baik
dikarenakan proteksi yang gagal bekerja atau juga kerusakan isolasi akibat
kualitas isolasi yang memburuk karena usia maupun air.
2. Penggantian Bearing
karena bearing mempunyai lifetime sehingga sebaik apapun pelumasan
yang kita berikan, penggantian bearing tetap dilakukan. lifetime bearing sesuai
dengan ukuran dan speed motor induksi misal 10000 running hour untuk speed
3000 rpm.
Jika kita tidak melakukan penggantian bearing sesuai ketentuan, maka akan bisa
menimpulkan vibrasi pada motor bahkan dapat menyebabkan motor mengalami
short circuit karena putaran rotor yang tidak balance dapat menyentuh lilitan dan
merusaknya.

3. Balancing Rotor
Balancing rotor juga diperlukan ketika kita mengganti bearing. Karena
bearing yang aus bisa jadi telah menyebabkan vibrasi dan membuat konstruksi
rotor tidak balance lagi.
Untuk itu ketika kita melakukan penggantian bearing, ada baiknya kita juga
melakukan balancing pada rotor sehingga perbaikan yang kita lakukan lebih baik.

3.4 Rincian Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Banyak sekali Pengalaman yang di dapatkan selama Melakukan Praktek
Kerja Lapangan di PT.Trubaindo Coal Mining dimana Pekerjaan yang di lakukan
berdasarkan dari Instruksi Mentor di lapangan dalam memberikan Work Order ,
dan Work Order tersebut akan di Rincikan sebagai Berikut ini :

18
1. Tanggal 8 Juli – 12 Juli 2019
Melakukan Induksi Safety dan Induksi Company Profile untuk
mendapatkan Izin memasuki Site atau Tempat Pekerjaan.
2.Tanggal 15 Juli -19 Juli 2019
Melakukan Pengecekan dan Perbaikan Motor Pompa di Dekat Control
Room dan Pergantian Lampu Tanda pada Pull Emergency stop .
3.Tanggal 22 Juli – 26 Juli 2019
Melakukan Pengukuran Grounding/Penghantar tanah di Laundry dan
Didaerah sekitar Site, dan Pengecekan Arus dan Tegangan di beberapa
Gedung di sekitar Area Office.
4. Tanggal 29 Juli – 2 Agustus 2019
Melakukan Tripping system jika terjadi arus bocor pada Cv 01 – 04 ,dan
Melakukan pergantian bandol Miss Element

5. Tanggal 5 Agustus – 9 Agustus 2019


Melakukan Pengecekan Horn/Tanda suara di sekitar conveyor dan
Pengecekan sistem sampling dan perbaikan automatic system sampling
pada Panel Box dan Pergantian Kabel Source pada mesin bor
6. Tanggal 12 Agustus – 23 Agustus 2019
Melakukan Pergantian Lampu Penerangan untuk Shipload dan Melakukan
Pengecekan dan Pergantian Dioda dan Trafo di dalam panel Box untuk
Penyaluran Sumber listrik dari Genset ke MCC dan

19
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
Simpulan yang di dapat setelah melakukan Praktek di Lapangan adalah
sebagai berikut:
1. Conveyor merupakan komponen utama dalam sistem penyaluran batubara
di PT.TCM untuk pengiriman ke tongkang dan kemudian di kirim ke
Negara Pembeli , Conveyor di gerakkan menggunakan Motor
listrik/induksi 3 Phase .
2. Pemeliharaan motor listrik wajib di lakukan secara berkala agar
menghindari komponen yang rusak yang dapat menyebabkan kerugian
secara material dan sumber daya manusia nya.
3. Pemeliharaan motor listrik pun harus di lakukan step by step agar tidak
terjadi kecelakaan kerja yang bisa merugikan diri sendiri dan selalu
utamakan kesehatan dan keselamatan kerja.

4.2 Saran
Sebelum penulis menutup Laporan Praktek Kerja Lapangan ini , Penulis
ingin memberikan beberapa saran untuk perbaikan dan pengembangan Laporan
ini :
1. Menggunakan Motor Listrik sebagai penggerak conveyor harus di
lakukan step by step dari menyalakan dan mematikan nya sehingga
mengurangi Kerusakan kecil maupun besar yang dapat merugikan
perusahaan

20
DAFTAR PUSTAKA

Frederick, J, BUECHE, PH.D. Teori dan Soal –Soal Fisika.

Hagendorn, JJ,M.1992. Konstruksi Mesin, Bandung : Remaja Rosda

Karya Offset Rijono, Yon. 1997. Dasar Teknik Tenaga Listrik,

Yogyakarta : Andi Yogyakarta Sumanto, Drs, 1993. Motor Listrik Arus

Bolak-Balik, Andi Offset, Yogyakarta Wijaya Mochtar, 2001. Dasar-

dasar Mesin Listrik, Penerbit Djambatan, Jakarta Zuhal, 1995, Dasar

Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta

21

Anda mungkin juga menyukai