Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL RENCANA BISNIS

Produk Olahan Buah – buahaan dan Kacang - kacangan Minuman dan


Makanan Protein Tinggi Sebagai Asi Booster
“Lactation Drink and Laction Eat”

“BIDANG USAHA”
Pangan Kesehatan

Bukittinggi, September 2019

Disusun oleh:
Yunita Eka Putri Rangkuti
1815301394
(General Manager)
Tim Bisnis Produk Olahan Kacangan STIKes Fort De Kock

STIKes Fort De Kock


Jl.Soekarno Haatta, Kelurahan Manggis Gantiang
Kec. Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi
No. Telepon 0752-31877 No. Fax 0752-31878
Alamat e-mail infostikes@gmail.comSitus Web www.stikesfdk.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bisnis


Kebutuhan akan makanan sehat terkadang belum dapat dipenuhi oleh
sebagian masyarakat yang mempunyai kesibukan tersendiri. Terbatasnya
waktu dan tenaga merupakan faktor utama yang menyebabkan masyarakat
menyepelekan asupan gizi dari makanan yang mereka konsumsi. Hal itu juga
menyebabkan berkurangnya aktivitas makan besar dalam satu hari.
Masyarakat pun cenderung memilih alternatif cemilan atau kudapan ringan
lain untuk mengganjal kebutuhan perut.
Begitu pula pada ibu yang menyusui ia memiliki keterbatasan waktu
dan tenaga untuk mencukupi asupan gizi dari makanan yang mereka
konsumsi. Sehingga asupan gizi yang ia konsumsi tidak terpenuhi dalam
proses laktasi. Dan menyebabkan berkurangnya produksi ASI,bahkan banyak
ibu mengeluh ASI nya tidak keluar. Disamping hal itu ibu yang berkerja
dengan tuntutan kerja yang berat juga dapat mempengaruhi produksi ASI.
Banyak ibu yang mengambil jalan pintas untuk mengkonsumsi suplemen
yang belum tau pasti kandungannya agar ASI nya kaluar.
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia memiliki
keanekaragaman tanaman. Potensi produksi buah – buahan dan kacang -
kacangan di Sumatera Barat cukup besar, namun belum dimanfaatkan secara
optimal. Tanaman buah – buahan dan kacang – kacangan merupakan tanaman
yang mudah di budidayakan serta merupakan sumber protein dan lemak
nabati yang baik untuk kesehatan. Buah-buahan merupakan bahan makanan
yang kaya akan vitamin. Tentu pada masa menyusui, ibu menyusui
memerlukan banyak asupan vitamin, khususnya vitamin C, Ibu menyusui
membutuhkan lebih banyak vitamin C daripada saat dirinya masih hamil.
Vitamin C berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sehingga
sangat diperlukan oleh ibu dan bayi. Vitamin C penting dalam pertumbuhan
tulang, gigi, dan kolagen. Kedelai, kacang tanah dan kacang hijau merupakan
sumber protein nabati kaya akan protein, zat besi, kalsium dan vitamin B
kompleks, fosfor dan lemak. Dengan adanya pergeseran pola konsumsi
masyarakat dewasa ini dari bahan makanan hewani ke bahan makanan nabati
, maka kacang-kacangan tersebut mempunyai peluang yang besar untuk di
kembangkan dan di kombinasikan dengan buah – buahan sehingga jadilah
suatu produk olahan asi booster.
Kacang - kacangan dan buah – buahan yang memiliki banyak manfaat
belum banyak dieksplorasi menjadi komoditi unggulan hingga produk terapan
yang aplikatif yang memiliki banyak manfaat khususnya bagi kesehatan.
Kondisi ini membuat peluang industri produk kacang-kacang dan buah –
buahan di Sumatera Barat sangat besar. Produk pangan tersebut dapat terdiri
dari makanan dan minuman inovatif yang dapat diketahui gizi dan manfaat
secara menyeluruh dengan pengkajian komposisi.
Produk olahan yang paling strategis untuk dikembangkan dalam
rangka menunjang penganekaragaman (diversifikasi) pangan adalah ... yang
berkualitas baik, namun dengan harga kompetitif. Melalui penganekaragaman
pangan akan didapatkan variasi makanan atau minuman yang dapat
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat khusus nya ibu yang menyusui agar
produksi asi nya melimpah. Makanan dan minuman yang di variasikan
cenderung lebih menarik minat konsumsi sehingga berpeluang lebih besar
untuk menjadi produk yang berkelanjutan. Produk tersebut akan di lakukan
pengkajian farmasi dan studi kelayakan serta izin pemasaran lebih lanjut. Hal
ini untuk mempertanggung jawabkan produk secara ilmiah.
Proses produksi bahan alam dapat diiringi dengan kerja sama dengan
masyarakat yang berprofesi sebagai petani untuk membudidayakan bahan
alam yang potensial tersebut. Sehingga dapat dikatakan, ketersediaan bahan
baku bersifat kontiniu dan terjangkau. Konsep dari produk olahan buah dan
kacang adalah edukasi terhadap manfaat buah an kacang serta pengetahuan
tentang komposisi dan takaran yang baik.
Kita ketahui bahwa ibu menyusui membutuhkan cukup banyak energi
tambahan karena harus siap sedia ketika si kecil meminta ASI. Selama proses
memberikan ASI eksklusif kepada si kecil tak jarang banyak permasalahan
yang justru menghambat semuanya. Untuk meminimalisir segala
permasalahan yang muncul selama menyusui, ada baiknya ibu menyusui
mengkonsumsi makanan tambahan produk olahan sebagai asi booster.

B. Tujuan dan Sasaran Bisnis


Adapun tujuan dan sasaran dalam program Enterpreneurship Award
III 2019 adalah sebagai berikut :
1. Membuat makanan atau minuman olahan ASI Booster.
2. Membuat racikan bahan pelancar ASI yang tidak hanya efektif namun
juga disukai oleh ibu menyusui.
3. Mengembangkan hasil olahan makanan atau minuman buah –buahan dan
kacang – kacangan serta daun katu menjadi sebuah perusahaan.

C. Manfaat
Output dari rancangan Enterpreneurship Award III 2019 ini adalah
inovasi makanan / minuman ASI Booster yang olahannya berbahan baku
buah dan kacang serta daun katu. Semua bahan-bahan yang digunakan
natural, ada buah – buahan dan kacang – kacangan, oat, chia seed, soya dan
lain lain yang diracik dengan sedemikian rupa menjadi susu yang luar biasa
lezatnya. Kacang dan buah yang diolah memiliki kualitas yang lebih baik.
Karena proses produksi dilakukan sesuai dengan standar pengolahan pada
bahan dasar. Di sisilain waktu yang di gunakan untuk produksi relatif lebih
cepat dan biaya yang di gunakan lebih murah. Sedangkan untuk outcome
adalah berdirinya perusahaan berbasis kacang dan buah serta daun katu yang
memiliki manfaat bagi ibu menyusi sebagai asi booster. Selain itu bagi
masyarakat petani buah dan kacang produk ini dapat meningkatkan daya
saing di pasaran serta meningkatan kesejahteraan petani.
BAB II
ASPEK PRODUK YANG DI KEMBANGKAN

A. Bahan Baku
1. Kacang Merah
Kacang merah adalah sumber protein nabati yang cukup potensial
sekaligus sumber energi yang cukup tinggi, berperan sebagai sumber
protein nabati yang sangat penting dalam rangka peningkatan gizi ibu
menyusui serta sebagai ASI booster. Karena selain aman bagi kesehatan
juga sebagai sumber protein yang paling murah di bandingkan dengan
sumber protein lainnya. Menurut Kementrian Pertanian (2014), produksi
kacang merah mengalami kenaikan setiap tahunnya, sehingga mudah
ditemukan dipasaran. Namun di masyarakat, kacang merah biasanya
hanya dikonsumsi sebagai sayuran dan campuran salad (Bestari dan
Pujonarti, 2013). Dalam 100 gram kacang merah terdapat (22,4) gram
karbohidrat, (9,3) gram serat, (32) gram asam lemak omega-3, (9,1) gram
protein, (3) IU vitamin A, (1,2) miligram vitamin C (74 mikrogram )
asam folat, (419 miligram) kalium, (137) miligram fosfor, (66) miligram
kalsium, (48) miligram magnesium.
Bila dibandingkan dengan tepung terigu yang hanya memiliki
kandungan protein 10 g/100 g dan kalsium 22 mg/100 g, kacang merah
memiliki kandungan protein yang lebih tinggi yaitu 22,3 g/100 g dan
kalsium 502 mg/100 g (Astawan, 2009). Kacang merah memiliki
kandungan protein yang baik, salah satu indikatornya adalah memiliki
kandungan leusin sebesar 76,16 mg (Astawan, 2009).
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L) merupakan jenis tanaman
kacang-kacangan yang biasanya dikosumsi sebagai sayur, campuran salad
ataupun aneka kue. Kacang merah hanya dimakan dalam bentuk biji yang
sudah tua, baik dalam bentuk segar maupun yang telah dikeringkan. Biji
kacang merah merupakan sumber protein nabati yang cukup potensial
sekaligus sumber energi yang cukup tinggi (Astawan, 2009). Kacang
merah tidak hanya dikenal sebagai sumber protein nabati tetapi juga
sumber energi, karbohidrat, serat, serta mineral yang cukup tinggi.
Dibandingkan dengan kacang lainnya, kacang merah memiliki kadar
karbohidrat yang tertinggi, kadar lemak yang lebih rendah , dan kadar serat
yang lebih tinggi dibandingkan kacang kedelai dan kacang tanah (TKPI,
2009). Kacang merah kering memiliki kandungan protein yang hampir
setara dengan kacang hijau yaitu mencapai 22,1 g per 100 g bahan
(TKPI,2009).
Institute of Medicine’s Food and Nutrition menyatakan bahwa
salah satu indikator protein berkualitas adalah memiliki kandungan leusin
minimal 25 mg per gram protein. Pada kacang merah terkandung kadar
leusin yang mencapai 76,16 mg per gram protein. Jumlah tersebut
termasuk jumlah yang cukup banyak sehingga menjadikan kacang merah
sebagai salah satu sumber makanan yang memiliki kandungan protein
berkualitas baik. Leusin merupakan asam amino essensial yang berfungsi
untuk memacu fungsi otak, menambah tingkat energi otot, membantu
menurunkan kadar gula darah yang berlebihan, dan membantu
penyembuhan tulang, jaingan otot, dan kulit.

2. Kacang Hijau

Kacang hijau (Phaseolus Radiatus) sebagai galactogogue


didasarkan pada kandungan nutrisinya diantaranya karbohidrat yang
merupakan komponen terbesar dari kacang hijau yaitu sebesar 62-63% .
Kandungan lemak pada kacang hijau adalah 0,7-1 gr/kg kacang hijau
segar yang terdiri atas 73% lemak tak jenuh dan 27% lemak jenuh,
sehingga aman dikonsumsi. Berdasarkan jumlahnya, protein merupakan
penyusun utama kedua setelah karbohidrat. Kacang hijau mengandung
20-25% protein. Protein pada kacang hijau mentah memiliki daya cerna
sekitar 77%. Daya cerna yang tidak terlalu tinggi tersebut disebabkan oleh
adanya zat anti gizi, seperti antitrypsin dan tanin (polifenol) pada kacang
hijau. Pemenuhan nutrisi yang adekuat selama proses laktasi dapat
mempengaruhi pengeluaran hormon prolaktin setelah makan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Ali Khomsan (2005) yang
menyebutkan jika salah satu kacang kacangan yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu kacang hijau, jenis kacang ini mempunyai kelebihan
utama yaitu kadar vitamin E yang tinggi yang tidak terdapat dalam jenis
kacang-kacangan lain, serta vitaminnya tidak rusak saat mengalami proses
pemanasan.
Kandungan utama kacang hijau berupa protein dan vitamin B
kompleks (B1, B6). Tiamin (B1) dalam biji kacang hijau terdapat dalam
lapisan aleuron yang mudah larut dalam air, sehingga dalam usus halus
mudah diserap ke dalam jaringan mukosa. Kacang hijau bisa menjadi
sumber protein alternatif bagi para vegetarian. Kandungan protein dalam
setiap 100 gr kacang hijau sebesar 7 gr protein. Kacang hijau
mengandung asam folat sebesar 159 µg/100 gr dan vitamin B1 sebesar 0,2
mg, potasium (266 mg), fosfor (99 mg), mangan (48 mg), kalsium (27
mg), magnesium (0,3 mg), zat besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5
µg). Omega-3 sebesar 0,9 mg/100gr dan Omega-6 sebesar 119 mg
(Fatsecret,2017).
3. Kacang Kedelai
salah satu makanan yang sehat untuk dikonsumsi ibu menyusui
adalah kacang kedelai. Selain bisa diolah menjadi berbagai olahan
makanan seperti tahu dan tempe, kacang kedelai juga bisa diolah menjadi
susu yang tentunya segar untuk dikonsumsi ibu menyusui.
Kacang Kedelai terbentuk dari 40% protein dan lemak sekitar 20%,
dibagi menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh, jumlah kandungan mineral
juga sangat melimpah di antara yang utama diwakili oleh kalium, kalsium
fosfor, dan magnesium. Dan beberapa sejumlah vitamin adalah vitamin A,
B1, B2, B3, B5, B6, dan sedikit vitamin C (Fatsecret, 2017).

4. Kacang Tanah

Mengikuti berbagai makanan sehat untuk ibu menyusui memang


akan menguntungkan untuk ibu dan bayi. Ibu membutuhkan nutrisi untuk
mensuplai agar ASI yang diproduksi oleh kelenjar susu tetap mengalir.
Bisa memberikan ASI secara penuh dengan kualitas gizi yang baik juga
akan meningkatkan status kesehatan bayi setelah dilahirkan. Salah satu
camilan yang sering dikonsumsi oleh ibu adalah kacang tanah.

Kacang tanah mengandung vitamin, mineral dan lemak yang


sangat sehat. Kacang tanah mengandung protein dan lemak tak jenuh
yang sangat tinggi. Protein sangat baik untuk membantu agar luka bekas
melahirkan ibu cepat sembuh. Kemudian kandungan lemak tak jenuh juga
akan membantu cara agar ASI keluar banyak setelah melahirkan sehingga
ibu tidak perlu menggunakan suplemen atau pijat laktasi.

Kacang tanah adalah bahan makanan tumbuh-tumbuhan yang bisa


tumbuh di Indonesia. Kacang tanah mengandung energi sebesar 525 kilo
kalori, protein 27,9 gram, karbohidrat 17,4 gram, lemak 42,7 gram,
kalsium 315 miligram, fosfor 456 miligram, dan zat besi 5,7 miligram.
Selain itu di dalam kacang tanah juga terkandung vitamin A sebanyak 0
IU, vitamin B1 0,44 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut
didapat dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 gram kacang
tanah, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 % (Fatsecret,
2017)

5. Pisang ambon
Pisang ambon adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Buah pisang ambon sangat baik di konsumsi ibu
yang menyusui, dengan mengkonsumsi buah pisang ambon dapat
memproduksi ASI lebih banyak. Selain Buah Pisang Ambon mengandung
energi sebesar 99 kilokalori, protein 1,2 gram, karbohidrat 25,8 gram,
lemak 0,2 gram, kalsium 8 miligram, fosfor 28 miligram, dan zat besi 1
miligram. Selain itu di dalam Buah Pisang Ambon juga terkandung
vitamin A sebanyak 146 IU, vitamin B1 0,08 miligram dan vitamin C 3
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100
gram Buah Pisang Ambon, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak
75 %.
Dalam buah pisang tentunya mengandung vitamin C yang dapat
membantu tubuh manusia untuk menyerap zat besi dari sumber makanan
lain. Maka dari itu ibu menyusui yang rutin mengkonsumsi buah pisang
dapat membantunya dalam penyerapan zat besi.
Bahwasanya ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori sekitar
400-500 kalori per hari, dimana tambahan kalori tersebut digunakan untuk
menjaga stabilitas energi dalam ibu menyusui. Buah pisang inilah yang
bisa digunakan sebagai penambah kalori dalam tubuh ibu menyusui. Di
dalam satu buah pisang juga terdapat kalsium yang berguna untuk
membantu pertumbuhan bayi Anda serta menjaga kondisi tulang Anda.
Dimana ibu menyusui diharuskan menkonsumsi sebanyak 1.200 mg
kalsium setiap harinya. vitamin C, kalium, kalsium, vitamin B6, juga zat
besi.

6. Alpukat.
Menyediakan stok ASI perah yang bisa mencukupi kebutuhan
bayi tentu menjadi dambaan semua ibu, khususnya ibu bekerja. Salah satu
cara untuk mewujudkannya adalah dengan selalu memperhatikan asupan
nutrisi yang dikonsumsi. Kita harus ingat bahwa apa yang di makan, tentu
akan diserap kembali oleh bayi melalui ASI yang diberikan. salah satu
buah yang dipercaya bisa meningkatkan kualitas ASI perah adalah
alpukat. Selain lezat dan mudah ditemukan, alpukat juga mengandung
banyak nutrisi dan vitamin yang baik untuk ibu menyusui. Menurut Fat
Secret Indonesia, alpukat mengandung karbohidrat, protein, kalori, dan
asam lemak. Buah berwarna hijau ini juga sama sekali tidak mengandung
kolesterol.
Alpukat mengandung banyak lemak sehat yang sangat baik untuk
ibu menyusui. Selain sumber vitamin A, C, D, E dan K, alpukat juga
mengandung Omega-3 dan asam folat yang bisa membantu pertumbuhan
dan perkembangan otak bayi di dalam kandungan

7. Jeruk manis
Jeruk adalah buah yang sangat umum dikonsumsi masyarakat
Indonesia. Jeruk merupakan makanan ibu menyusui yang kaya akan
vitamin C. Vitamin C yang ada di dalam jeruk ini sangat tinggi
dibandingkan buah-buah yang lain. Vitamin C adalah komponen yang
sangat esensial untuk menyehatkan tulang, gigi, ligamen, dan pembuluh
darah Bunda dan buah hati Bunda.
8. Wortel
Ketika memasuki masa menyusui, apa pun yang ibu makan akan
berpengaruh pada kualitas ASI dan kesehatan si kecil. Oleh karena itu,
asupan nutrisi yang seimbang tentu saja sangat diperlukan. Termasuk
sayuran seperti wortel. Wortel adalah sayur yang memiliki tekstur renyah
dan memiliki rasa yang manis. Wortel merupakan makanan ibu menyusui
yang kaya akan vitamin A., wortel juga adalah makanan yang disarankan
untuk ibu yang menyusui karena kandungan vitamin A dan nutrisi-nutrisi
lain yang ada di dalamnya akan membantu memproduksi ASI serta
perkembangan dan pertumbuhan mata dan kulit si kecil, dan membantu
memelihara mata dan kulit ibu.
Selain bermanfaat bagi kulit dan mata ibu dan anak wortel juga
bermanfaat sebagai antioksidan. Semua jenis wortel mengandung
antioksidan yang sangat tinggi, yaitu vitamin C dan beta karotena. Selain
dua komponen tersebut, komponen lain di dalam wortel yang berperan
sebagai antioksidan adalah alpha karotena, lutein, asam caffeic, asam
coumaric, asam ferulic, cyanidin, dan malvidin. Berikut dibawah ini
adalah tabel kandungan gizi wortel pada setiap 100 gram-nya.
Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%
Kalori 41kal –
Karbohidrat 9,6g –
Air 88% –
Protein 0,9g –
Gula 4,7g –
Serat 2,8g –
Lemak 0,2g –
Vitamin A 835µg 93%
Vitamin C 5,9mg 7%
Vitamin D 0µg –
Vitamin E 0,66mg 4%
Vitamin K 13,2µg 11%
Vitamin B1 (Thiamine) 0,07mg 6%
Vitamin B2 (Riboflavin) 0,06mg 4%
Vitamin B3 (Niacin) 0,98mg 6%
Vitamin B5 (Panthothenic
acid) 0,27mg 5%
Vitamin B6 (Pyridoxine) 0,14mg 11%
Vitamin B9 (Folat) 19µg 5%
Vitamin B12 0µg –
Cholin 8,8mg 2%
Kalsium 33mg 3%
Zat Besi 0,3mg 4%
Magnesium 12mg 3%
Fosfor 35mg 5%
Potassium (Kalium) 320mg 7%
Sodium 69mg 5%
Seng (Zinc) 0,24mg 2%
Tembaga (Copper) 0,05mg 5%
Manganese 0,14mg 6%
Selenium 0,1µg 0%

9. Pepaya
Ibu yang memberikan ASI eksklusif untuk anaknya pasti akan
sangat gembira jika produksi ASI nya lancar. Banyak sekali makanan
yang bisa menjadi ASI booster. Salah satunya adalah buah-buahan. Buah
pepaya sangat bermanfaat untuk memperbanyak produksi ASI. Pepaya
muda alias pepaya hijau merupakan salah satu buah terbaik yang
dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI. Buah pepaya hijau ini
adalah pepaya yang belum matang sempurna. Kelebihan buah ini adalah
kandungan kaliumnya cukup tinggi yakni 50% lebih banyak dibandingkan
jeruk. Kandungan kalium ini sangat dibutuhkan ibu semasa menyusui.

Mengonsumsi pepaya muda atau pepaya hijau akan membantu


produksi ASI karena meningkatkan produksi hormon oksitosin. Hormon
ini akan bisa meningkatkan suasana hati. Suasana hati yang baik akan
membuat produksi ASI makin lancar dan melimpah.Buah pepaya hijau
mengandung berbagai vitamin penting seperti Vitamin A, B, C dan E..
10. Sawo
Sawo, atau chiku, merupakan salah satu buah untuk ibu menyusui.
Buah ini tinggi kalori yang dibutuhkan untuk menghasilkan ASI yang
lebih banyak. Seperti yang kita ketahui, proses menyusui tentu tidak
mudah. Bahkan sering kali terasa begitu melelahkan. Artinya, ibu akan
membutuhkan energi untuk memberi makan bayi. Buah sawo merupakan
salah satu buah terbaik yang dibutuhkan untuk ibu menyusui. Aktivitas
menyusui bisa membakar hingga 500 kalori sehari.
Buah pepaya memberikan tubuh ibu kekuatan dan energi yang
dibutuhkan untuk merawat anak. Lagipula, buah sawo juga kaya vitamin
A dan C, juga membantu pencernaan dan menyediakan antioksidan.
Banyaknya manfaat sawo bagi kesehatan sangat terkait dengan kandungan
zat dan nutrisi di dalam buah sawo. Di dalam buah sawo,
terkandung protein nabati, lemak sehat, kalsium, karbohidrat, fosfor,
hingga berbagai vitamin layaknya vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan
vitamin E, sawo juga kaya akan kandungan serat.
11. Terong Belanda
Terong Belanda yang mengandung provitamin A yang baik untuk
kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan, panas dalam
dan meningkatkan daya tahan tubuh serta baik di konsumsi untuk
meningkatskan produksi asi ibu menyusui. Terung Belanda mengandung
antosianin yang termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan
salah satu jenis antioksidan, serat yang tinggi di dalam buahnya
bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit.

12. Daun Katuk


Daun katuk atau Sauropus androgynus (L.) Merr merupakan
tanaman yang ada di Indonesia dan berbagai negara di Asia yang
mempunyai banyak manfaat. Salah satu manfaat daun katuk yang terkenal
yaitu untuk memperlancar ASI. Daun katuk mengandung banyak zat gizi
seperti asam folat, Vitamin A, B, C. Di daun berwarna hijau ini mampu
meningkatkan hormon prolaktin yang mampu membuat produksi ASI
meningkat. Daun katuk mengandung steroid dan polifenol yang dapat
meningkatkan kadar prolaktin atau hormon pelancar ASI. Kadar prolaktin
yang tinggi akan meningkatkan, mempercepat dan memperlancar
produksi ASI. Daun katuk mengandung hampir 7% protein dan hingga
19% serat kasar. Katuk mempunyai kandungan kaya vitamin K, selain
pro-vitamin A (beta-karotena), vit B, dan vit C. Mineral yang terkandung
di dalamnya adalah kalsium (hingga 2,8%), besi, fosfor, kalium, dan
magnesium. Warna daunnya hijau gelap disebabkan kadar klorofil yang
tinggi.
Ibu menyusui biasanya disarankan untuk mengonsumsi daun katuk
dengan cara dimasak terlebih dahulu atau dimakan langsung sebagai
lalapan. Beberapa mungkin mengonsumsinya dengan dibuat menjadi
jamu atau merebus daun katuk dan meminum air hasil rebusannya.
Namun, seiring perkembangan zaman untuk lebih memudahkan para ibu
menyusui mendapatkan manfaat dari daun katuk, maka sekarang sudah
banyak produk-produk dari daun katuk. Kandungan lain dalam daun
katuk adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, beberapa vitamin B,
vitamin C, kalsium, zat besi, dan masih banyak lagi. Kandungan vitamin
C dalam daun katuk menambah fungsi daun katuk sebagai antioksidan.

B. Produk Olahan
1. Jus Daun Katuk
Produk olahan berbentuk minuman atau jus mempunyai peluang
cukup besar untuk di kembangkan, hal ini sejalan dengan perkembangan
zaman dalam masalah hidangan. Dengan ada nya produk olahan jus daun
katuk yang di kombinasikan dengan buah- buahan dan di sajikan di dalam
botol dengan varian rasa yang berbeda akan menarik minat ibu menyusui
dalam mengkonsumsi asi bosser ini.
a. Jus Daun Katuk Original
Bahan – bahan :
1) 50 gram daun katuk
2) 1 sdm madu
3) 150 ml air putih
4) Es batu atau es serut
Cara membuat :
a. Bersihkan daun katuk memakai air mengalir.
b. Masukan ke dalam blender, tambahkan air putih
c. Belender hingga halus
d. Tambahkan madu sebagai pemanis jus,jika kurang tambahkan gula
aduk rata.
e. Siapkan botol saji / gelas saji, tuangkan hasil blender.
f. Tambahkan potongan es agar lebih segar.
g. Masukan dalam kemasan.
2. Jus Daun Katuk Terong Belanda , alpukat
Bahan – bahan :
a. 1 genggam daun katuk
b. 100 gram terong belanda
c. 150 gram alpukat
d. 1 sdt chia seed
Cara membuatnya :
a. Siapkan daun katuk terong belanda dan alpukat yang bermutu baik
b. Cuci dan bersihkan daun katuk dan terong belanda
c. Ambil sari terong belanda dengan cara di blender lalu saring airnya.
d. Masukan daun katuk, alpukat dan sari terong belanda ke dalam
blender.
e. Haluskan.
f. Tuang ke gelas saji, taburi chia seed untuk menambah nutrisi asam
lemak esensial.
g. Jus daun katuk terong belanda rasa alpukat siap di kemas.
3. Jus Daun Katuk Penambah ASI Kombinasi Buah
Bahan – bahan :
a. 1 genggam daun katuk
b. 50 gram pisang ambon
c. 100 gram sawo
d. 1 sdt kacang tanah.
Cara membuat :
a. Siapkan daun katuk pisang ambon buah sawo dan kacang tanah yang
bermutu baik.
b. Ambil sari buah sawo dengan cara di blender lalu saring airnya.
c. Masukkan buah sawo daun katuk kecuali kacang tanah ke dalam
blender. Haluskan
d. Siapkan gelas saji, tuangkan jus kedalamnya.
e. Tambahkan kacang tanah untuk topping nya
f. Jus daun katuk siap di sajikan.
4. Jus kacang ijo
Bahan – bahan :
a. 100 gram kacang ijo
b. 4 sdm gula
c. Air putih
Cara membuat :
a. Rendam kacang ijo yang sudah di cuci selama minimal 4 jam
b. Rebus kacang ijo di air mendidih. Tambahkan gula. Aduk sampai
larut. Rebus kurang lebih 10-15 menit.
c. Setelah di rebus, diamkan sampai adem. Lalu blender sampai halus.
d. Lalu saring hasil blenderan tersebut.
e. Dan tuangkan ke gelas saji.
f. Jus kacang ijo siap di saji.

5. Jus Kacang Merah


Bahan – bahan :
a. 300 gram kacang merah
b. 200 gram pisang ambon
c. 200 gram dancow actigo / 2 ssdm milo
d. 600 ml air hangat
e. Es batu secukupnya.
Cara membuat :
a. Siapkan kacang merah bermutu baik.
b. Kemudian rendamlah kacang yang siap pakai tersebut di dalam
baskom atau juga mangkok yang berisikan air dengan perbandingan 4
kali lebih banyak dari pada jumlah kacang. Rendamlah kacang selama
1 x 24 jam. Hal ini bertujuan untuk melunakkan kacang dan kulitnya
agar mudah terlepas.
c. Cuci bersih dan rebus sampai empuk dan matang.
d. Masukan es batu, kacang merah haluskan
e. Jika hampis halus masukan pisang ambon, susu dancow/milo dan air
dan secukupnya kedalam blender. Haluskan sampai lembut.
f. Jika sudah halus tuangkan ke gelas saji.
g. Dan sajikan jus dalam kemasan dan siap di pasarkan.

6. Susu kedelai rasa jeruk


Sudah merupakan rahasia umum jika susu kedelai murni kaya akan
gizi dan nutrisi yang tentu saja bagus untuk kesehatan. Tentu saja berbeda
dengan susu sapi, kita tidak memerah susu dari tanaman kedelai namun
membuatnya dari memblender biji kedelai dengan air. Cara membuat susu
kedelai tentu sangat mudah. Selain membuat susu kedelai sendiri bisa
tahu kebersihannya, susu kedelai dapat menjadi peluang usaha yang
bagus. Susu kedelai memang kalah populer jika dibandingkan dengan
susu sapi. Beberapa beralasan karena rasa dari susu kedelai murni aneh
atau kurang lezat, untuk itu perlu disiasati pula dengan memberi
campuran rasa baik rasa coklat maupun rasa buah lainnya.
Bahan – bahan :
a. Biji kedelai ¼ kg
b. Air mineral 10 L
c. Gula 4 sdm
d. Garam 1sdt
e. Daun pandan 3 lembar
f. Perasa vanili bubuk atau cair 1 sdt
g. Jeruk manis
h. Kayu manis 1 batang
Cara membuat :
a. Siapkan kacang kedelai yang bermutu baik.
b. Cuci bersih biji kedelai lalu rendam biji kedelai dengan air selama 8
jam. Cuci lagi dan buang kulitnya.
c. Blender biji kedelai yang sudah direndam dengan 10 L air mineral.
Lalu saring dengan kain katun bersih sebelum direbus.
d. Rebus susu kedelai dengan api sedang. Masukkan pula gula, daun
pandan, dan kayu manis. Aduk terus hingga tercampur merata.
e. Masukkan perasa vanili bubuk atau cair dan esens jeruk. Aduk hingga
tercampur merata.
f. Tambahakan pewarna makanan warna kuning aduk hingga warna
tercamput rata. Aduk hingga mendidih.
g. Saring susu kedelai menggunakan kain katun bersih.
h. Sajika susu kedelai dalam kemasan/ botol.
i. Susu kedelai rasa jeruk siap disajikan dan di pasarkan.

7. Jus wortel dan jeruk manis


Sebelum mengetahui cara membuat jus wortel, anda seharusnya
tahu tentang kandungan nutrisi dalam wortel itu sendiri. Nah, berikut ini
adalah beberapa kandungan penting yang terdapat dalam 100 gram
wortel: 80 kalori, Vitamin A, 3 miligram vitamin C, 0,3 miligram vitamin
E, 0,01 miligram vitamin B1, 0,02 mg vitamin B2.
Bahan – bahan :
a. 200 gram wortel
b. 100 ml air matang
c. 4 buah jeruk manis
d. Gula pasir secukupnya
e. Es batu secukupnya
Cara membuat :

a. Cuci wortel hingga bersih, kemudian kupas dan potong menyerupai


dadu.
b. Belah jeruk manis dan ambil airnya.
c. Masukkan wortel, air, serta gula ke dalam blender. Haluskan.
d. Tambahkan air jeruk lalu aduk sampai rata.
e. Tuang ke dalam gelas saji, lalu tambahkan es batu secukupnya
(opsional/sesuai selera)
f. Sajikan di dlam botol kemasan dan siap di pasarkan

8. Cookies daun katuk


Bahan –bahan :
a. Daun katuk
b. Tepung terigu
c. Gula
d. Margarin / mentega
e. Telur
f. Susu ovalet
g. Backing powder
h. Coklat bubuk
Cara membuat :

a. Pilih dahulu daun katuk yang mudah dan segar sebanyak 50 g


Pemilihan daun katuk muda dan segar karena daun katuk muda dan
segar memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan daun
katuk yang sudah tua.
b. Kemudian daun katuk yang segar tersebut dicuci.
c. Rebus daun katuk selama 20 menit.
Jadi proses perebusan dilakukan menghilangkan sifat anti protozoa
yang berbahaya bagi tubuh.
d. Lalu setelah perebusan air perebusan dibuang kemudian daun katuk
akan dihaluskan dengan cara digiling atau ditumbuk baru direndam air
lalu kemudian diperas dan diambil ekstraknya.
e. Setelah ekstrak daun katuk telah siap ambil 400 gram tepung terigu,
400 gram margarin atau butter, 200 gram gula apsir, 3 kuning telur, 1
sdt vanili cair, 1 sdt baking powder.
f. Setelah bahan siap mula-mula kosok butter, gul, telur dan vanili
sampai putih kemudian setelah dikocok hingga mengembang
tambahkan cklat bubuk mix hingga rata, lalu campurkan ekstrak daun
katuk kental tadi sedikit demi sedikit.
g. Terakhir masukkan sedikit demi sedikit tepung terigu.
h. Campur sampai kalis, kemudian bentuk sesuai selera. Setelah itu
adonan siap untuk dipanggang.
Waktu pemanggangan cukup sekitar 15-20 menit tergantung besar
kecil bentuk adonanny. Upayakan apinya sesuai dengan kondisi oven,
dan janganlah terlalu panas.
C. Keunggulan Produk Olahan
Sistem produk minuman dan makanan olahan ini akan
menggunakan bahan baku pilihan yang memilikik ualitas unggul, di olah
tanpa bahan kimia berbahaya, disesuaikan dengan kandungan yang
terdapat pada buah dan kacang tersebut dalam hal memperbanya produksi
ASI dalam proses laktasi. Memiliki beberapa varian rasa yang berasal dari
buah – buahan, harga yang terjangkau dan di kemas dalam kemasan yang
menarik dan di gemari banyak orang ibu menyusui khususnya.
D. Perbandingan dengan Produk Kompetitor
Banyak produk buah dan kacangan yang beredar di pasaran baik
dalam bentuk minuman yang rasa nya bervariasi. Kelemahan dari produk
olahan ini karena memiliki jangka waktu penggunaan lebih singkat karena
tidak menggunakan bahan pengawet. Namun, untuk mengembangkan
produk untuk di pasarkan dan mendapatkan izin pemasaran penambahan
pengawet akan di lakukan sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan
oleh pemerintah.
E. Spesivik Produk Inovasi.
Produk olahan buah dan kacang serta daun katuk ini akan di kemas
dalam berbagai bentuk
1. Jus daun katuk alpukat dalam berbentuk cup.
Jus ini di sajikan dalam bentuk cup karena agar mempermudah
konsumen dalam mengkonsumsinya. Ada juga d kemas dalam bentuk
botol kaca.
2. Jus kacang merah dalam bentuk botol
Jus kacang merah yang di sajikan di kemas dalam botol agar bisa
digunakan satu atau 2 kali pakai, dan dengan warna merahnya akan
membuat konsumen tertarik.

3. Jus kacang kedelei jeruk dalam benuk botol kotak


Jus kacang kedelai rasa jeruk yang di kemas dalam bentuk botol kotak
akan tampak menarik dan membuat konsumen penasaran akan isi nya.
4. Jus wortel jeruk dalam bentuk botol
Jus / minuman ini akan di kemasan dalam bentuk botol sehingga
tampak menarik dan nampak temus pandang langsung ke isi nya.

5. Coockies daun katuk dalam bentuk toples kaleng dan kemasan plastik
Cookies daun katuk di kemas dalam kemasan toples kaleng /
alumunium dalam porsi besar, dan di kemas di dalam kemasan plsatik
dalam porsi kecil.
F. Ketersediaan bahan baku.
Sumatera Barat merupakan daerah produksi buah – buahan dan
kacang – kacangan ketiga di sumatera, hal ini berpotensi besar untuk
menjaga ketersediaan bahan baku. Ketika perusahaan sudah di jalankan
untuk menjaga mutu dan ketersediaan dari bahan baku maka akan
dilakukan kerja sama dengan petani buah dan kacang.

G. Prototype Produk

ASI Booster

Produk Bahan baku : Protein Nabati


buah – buahan
dan kacang –
1. Jus daun katuk kacangan serta Masalah :
original daun katuk
2. Jus daun katuk, 1. Keluhan ibu
terong belanda, terhadap
dan alpukat. Studi kelayakan: produksi ASI.
3. Jus daun katuk 2. Harga protein
1. Komoditi hewani mahal
kombinasi buah 2. Keberlanjutan
4. Jus kacang ijo 3. Minat
3. Proses konsumsi
5. Jus kacang merah produksi
6. Jus wortel jeruk protein nabati
produk rendah.
manis. 4. Perizinan
7. Cookies daun 4.
katuk

Proses Produksi

Pemasaran
BAB III
ASPEK PROSPEK DAN POTENSI DASAR

A. Roadmap Entrepreneurship Award III 2019


Pada program Entrepreneurship Award III 2019 ini tim berusaha
membuat sebuah inovasi olahan makanan dan minuman dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat khususn nya ibu menyusui dalam meningkatkan
produksi asi dengan mengkonsumsi asi booster dari produk olahan ini.
Strategi Pemasaran :
1. Sebelum menjalankan perusahaan, setidaknya mendapatkan konfirmasi
ketertarikan pengolahan makanan jenis kacang-kacangan dan buah –
buahan melalui uji organoleptik.
2. Mensosialisasikan produk kepada konsumen, memberikan harga diskon.
3. Menyediakan tester untuk memperkenalkan produk yang didistribusikan
melalui orang lain.
B. Target Pemasaran

Produk di targetkan untuk di konsumsi oleh ibu menyusui yang


menginginkan produksi asi yang lebih banyak dan lancar, hal ini karena
produk hanya disversifikasi olahan makanan dan minuman. Produk ini di
harapkan mampu menjawab keluhan ibu dalam meningkatkan produksi asi
pada ibu menyusui. Produk yang di ajukan merupakan salah satu alternatif
dalam menjawab permasalahan produksi asi yang minim terhadap ibu
menyusui selama ini.
C. Dampak Positif Produk
Produk olahan yang di rancang sesuai dengan pola hidup masyarakat
khususnya ibu menyusui. Hal ini di nilai mampu akan menarik minat
konsumsi ibu menyusui sehingga secara tidak lansung produk akan
memberikan nilai manfaat kesehatan dan nilai tambah untuk meningkatkann
produksi asi pada ibu menyusui sebagai asi booster.
BAB IV
RENCANA KEGIATAN

No Nama Rincian kegiatan Target Durasi


kegiatan luaran kegiatan
(terukur)
1 Survey bahan Survey dilakukan Kerja sama I bulan
baku. ke kebun-kebun untuk
buah dan kacang mendapatkan
milik petani untuk buah dan
mengetahui jumlah kacangan.
produksi, dan
kualitas buah dan
kacang.
2 Survey Survey yang di Tersedianya 1 bulan
tempat lakukan untuk tempat
produksi mendapatkan tempat produksi
untuk produksi
3 Survey alat Survey ke tempat Tersedianya 1 bulan
penunjang peminjaman alat- inventaris
alat aset
4 Survey bahan survey ke tempat Tersedia nya 1 bulan
habis pakai penjualan bahan bahan habis
habis pakai dalam pakai
menunjang proses
produksi
5 Bimbingan Kegiatan yang Tersedianya 1 bulan
dan Pelatihan dilakukan dalam tenaga kerja
tenaga kerja proses perekrutan yang
tenaga kerja dan kompeten
melakukan
bimbingan dan
pelatihan untuk
proses
Produksi

6 Pengurusan Kegiatan untuk Legalitas 1 bulan


izin mengurus produk
legalitas produk
7 Produksi Kegiatan yang di produk 1 bulan
produk lakukan dalam pertama-
proses produksi selanjutnya
produk
8 Promosi Pembuatan brosur, Produk mulai 1 bulan
produk penyewaan stand di kenal
untuk
proses promosi
BAB V
RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN

Penggunaan anggaran akan diseusaikan dengan kebutuhan dalam proses


produksi produk yang tercantum dalam tabel di bawah

NO URAIAN KEGIATAN JUMLAH BIAYA


1 Gaji, upah dan honor (1 tahun) Rp. 14.400.000,-
2 Bahan habis pakai Rp. 1.000.000,-
3 Perjalanan dinas Rp. 1.500.000,-
4 Promosi Rp. 500.000,-
5 Pengembangan produk Rp. 500.000,-
6 Lain-lain (legalitas
usaha/izin/sertifikasi, penyusunan Rp. 1.000.000,-
laporan,dll
Total Rp. 18.900.000,-

Anda mungkin juga menyukai