“BIDANG USAHA”
Pangan Kesehatan
Disusun oleh:
Yunita Eka Putri Rangkuti
1815301394
(General Manager)
Tim Bisnis Produk Olahan Kacangan STIKes Fort De Kock
C. Manfaat
Output dari rancangan Enterpreneurship Award III 2019 ini adalah
inovasi makanan / minuman ASI Booster yang olahannya berbahan baku
buah dan kacang serta daun katu. Semua bahan-bahan yang digunakan
natural, ada buah – buahan dan kacang – kacangan, oat, chia seed, soya dan
lain lain yang diracik dengan sedemikian rupa menjadi susu yang luar biasa
lezatnya. Kacang dan buah yang diolah memiliki kualitas yang lebih baik.
Karena proses produksi dilakukan sesuai dengan standar pengolahan pada
bahan dasar. Di sisilain waktu yang di gunakan untuk produksi relatif lebih
cepat dan biaya yang di gunakan lebih murah. Sedangkan untuk outcome
adalah berdirinya perusahaan berbasis kacang dan buah serta daun katu yang
memiliki manfaat bagi ibu menyusi sebagai asi booster. Selain itu bagi
masyarakat petani buah dan kacang produk ini dapat meningkatkan daya
saing di pasaran serta meningkatan kesejahteraan petani.
BAB II
ASPEK PRODUK YANG DI KEMBANGKAN
A. Bahan Baku
1. Kacang Merah
Kacang merah adalah sumber protein nabati yang cukup potensial
sekaligus sumber energi yang cukup tinggi, berperan sebagai sumber
protein nabati yang sangat penting dalam rangka peningkatan gizi ibu
menyusui serta sebagai ASI booster. Karena selain aman bagi kesehatan
juga sebagai sumber protein yang paling murah di bandingkan dengan
sumber protein lainnya. Menurut Kementrian Pertanian (2014), produksi
kacang merah mengalami kenaikan setiap tahunnya, sehingga mudah
ditemukan dipasaran. Namun di masyarakat, kacang merah biasanya
hanya dikonsumsi sebagai sayuran dan campuran salad (Bestari dan
Pujonarti, 2013). Dalam 100 gram kacang merah terdapat (22,4) gram
karbohidrat, (9,3) gram serat, (32) gram asam lemak omega-3, (9,1) gram
protein, (3) IU vitamin A, (1,2) miligram vitamin C (74 mikrogram )
asam folat, (419 miligram) kalium, (137) miligram fosfor, (66) miligram
kalsium, (48) miligram magnesium.
Bila dibandingkan dengan tepung terigu yang hanya memiliki
kandungan protein 10 g/100 g dan kalsium 22 mg/100 g, kacang merah
memiliki kandungan protein yang lebih tinggi yaitu 22,3 g/100 g dan
kalsium 502 mg/100 g (Astawan, 2009). Kacang merah memiliki
kandungan protein yang baik, salah satu indikatornya adalah memiliki
kandungan leusin sebesar 76,16 mg (Astawan, 2009).
Kacang merah (Phaseolus vulgaris L) merupakan jenis tanaman
kacang-kacangan yang biasanya dikosumsi sebagai sayur, campuran salad
ataupun aneka kue. Kacang merah hanya dimakan dalam bentuk biji yang
sudah tua, baik dalam bentuk segar maupun yang telah dikeringkan. Biji
kacang merah merupakan sumber protein nabati yang cukup potensial
sekaligus sumber energi yang cukup tinggi (Astawan, 2009). Kacang
merah tidak hanya dikenal sebagai sumber protein nabati tetapi juga
sumber energi, karbohidrat, serat, serta mineral yang cukup tinggi.
Dibandingkan dengan kacang lainnya, kacang merah memiliki kadar
karbohidrat yang tertinggi, kadar lemak yang lebih rendah , dan kadar serat
yang lebih tinggi dibandingkan kacang kedelai dan kacang tanah (TKPI,
2009). Kacang merah kering memiliki kandungan protein yang hampir
setara dengan kacang hijau yaitu mencapai 22,1 g per 100 g bahan
(TKPI,2009).
Institute of Medicine’s Food and Nutrition menyatakan bahwa
salah satu indikator protein berkualitas adalah memiliki kandungan leusin
minimal 25 mg per gram protein. Pada kacang merah terkandung kadar
leusin yang mencapai 76,16 mg per gram protein. Jumlah tersebut
termasuk jumlah yang cukup banyak sehingga menjadikan kacang merah
sebagai salah satu sumber makanan yang memiliki kandungan protein
berkualitas baik. Leusin merupakan asam amino essensial yang berfungsi
untuk memacu fungsi otak, menambah tingkat energi otot, membantu
menurunkan kadar gula darah yang berlebihan, dan membantu
penyembuhan tulang, jaingan otot, dan kulit.
2. Kacang Hijau
4. Kacang Tanah
5. Pisang ambon
Pisang ambon adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Buah pisang ambon sangat baik di konsumsi ibu
yang menyusui, dengan mengkonsumsi buah pisang ambon dapat
memproduksi ASI lebih banyak. Selain Buah Pisang Ambon mengandung
energi sebesar 99 kilokalori, protein 1,2 gram, karbohidrat 25,8 gram,
lemak 0,2 gram, kalsium 8 miligram, fosfor 28 miligram, dan zat besi 1
miligram. Selain itu di dalam Buah Pisang Ambon juga terkandung
vitamin A sebanyak 146 IU, vitamin B1 0,08 miligram dan vitamin C 3
miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100
gram Buah Pisang Ambon, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak
75 %.
Dalam buah pisang tentunya mengandung vitamin C yang dapat
membantu tubuh manusia untuk menyerap zat besi dari sumber makanan
lain. Maka dari itu ibu menyusui yang rutin mengkonsumsi buah pisang
dapat membantunya dalam penyerapan zat besi.
Bahwasanya ibu menyusui membutuhkan tambahan kalori sekitar
400-500 kalori per hari, dimana tambahan kalori tersebut digunakan untuk
menjaga stabilitas energi dalam ibu menyusui. Buah pisang inilah yang
bisa digunakan sebagai penambah kalori dalam tubuh ibu menyusui. Di
dalam satu buah pisang juga terdapat kalsium yang berguna untuk
membantu pertumbuhan bayi Anda serta menjaga kondisi tulang Anda.
Dimana ibu menyusui diharuskan menkonsumsi sebanyak 1.200 mg
kalsium setiap harinya. vitamin C, kalium, kalsium, vitamin B6, juga zat
besi.
6. Alpukat.
Menyediakan stok ASI perah yang bisa mencukupi kebutuhan
bayi tentu menjadi dambaan semua ibu, khususnya ibu bekerja. Salah satu
cara untuk mewujudkannya adalah dengan selalu memperhatikan asupan
nutrisi yang dikonsumsi. Kita harus ingat bahwa apa yang di makan, tentu
akan diserap kembali oleh bayi melalui ASI yang diberikan. salah satu
buah yang dipercaya bisa meningkatkan kualitas ASI perah adalah
alpukat. Selain lezat dan mudah ditemukan, alpukat juga mengandung
banyak nutrisi dan vitamin yang baik untuk ibu menyusui. Menurut Fat
Secret Indonesia, alpukat mengandung karbohidrat, protein, kalori, dan
asam lemak. Buah berwarna hijau ini juga sama sekali tidak mengandung
kolesterol.
Alpukat mengandung banyak lemak sehat yang sangat baik untuk
ibu menyusui. Selain sumber vitamin A, C, D, E dan K, alpukat juga
mengandung Omega-3 dan asam folat yang bisa membantu pertumbuhan
dan perkembangan otak bayi di dalam kandungan
7. Jeruk manis
Jeruk adalah buah yang sangat umum dikonsumsi masyarakat
Indonesia. Jeruk merupakan makanan ibu menyusui yang kaya akan
vitamin C. Vitamin C yang ada di dalam jeruk ini sangat tinggi
dibandingkan buah-buah yang lain. Vitamin C adalah komponen yang
sangat esensial untuk menyehatkan tulang, gigi, ligamen, dan pembuluh
darah Bunda dan buah hati Bunda.
8. Wortel
Ketika memasuki masa menyusui, apa pun yang ibu makan akan
berpengaruh pada kualitas ASI dan kesehatan si kecil. Oleh karena itu,
asupan nutrisi yang seimbang tentu saja sangat diperlukan. Termasuk
sayuran seperti wortel. Wortel adalah sayur yang memiliki tekstur renyah
dan memiliki rasa yang manis. Wortel merupakan makanan ibu menyusui
yang kaya akan vitamin A., wortel juga adalah makanan yang disarankan
untuk ibu yang menyusui karena kandungan vitamin A dan nutrisi-nutrisi
lain yang ada di dalamnya akan membantu memproduksi ASI serta
perkembangan dan pertumbuhan mata dan kulit si kecil, dan membantu
memelihara mata dan kulit ibu.
Selain bermanfaat bagi kulit dan mata ibu dan anak wortel juga
bermanfaat sebagai antioksidan. Semua jenis wortel mengandung
antioksidan yang sangat tinggi, yaitu vitamin C dan beta karotena. Selain
dua komponen tersebut, komponen lain di dalam wortel yang berperan
sebagai antioksidan adalah alpha karotena, lutein, asam caffeic, asam
coumaric, asam ferulic, cyanidin, dan malvidin. Berikut dibawah ini
adalah tabel kandungan gizi wortel pada setiap 100 gram-nya.
Jenis Nutrisi / Gizi Kandungan AKG%
Kalori 41kal –
Karbohidrat 9,6g –
Air 88% –
Protein 0,9g –
Gula 4,7g –
Serat 2,8g –
Lemak 0,2g –
Vitamin A 835µg 93%
Vitamin C 5,9mg 7%
Vitamin D 0µg –
Vitamin E 0,66mg 4%
Vitamin K 13,2µg 11%
Vitamin B1 (Thiamine) 0,07mg 6%
Vitamin B2 (Riboflavin) 0,06mg 4%
Vitamin B3 (Niacin) 0,98mg 6%
Vitamin B5 (Panthothenic
acid) 0,27mg 5%
Vitamin B6 (Pyridoxine) 0,14mg 11%
Vitamin B9 (Folat) 19µg 5%
Vitamin B12 0µg –
Cholin 8,8mg 2%
Kalsium 33mg 3%
Zat Besi 0,3mg 4%
Magnesium 12mg 3%
Fosfor 35mg 5%
Potassium (Kalium) 320mg 7%
Sodium 69mg 5%
Seng (Zinc) 0,24mg 2%
Tembaga (Copper) 0,05mg 5%
Manganese 0,14mg 6%
Selenium 0,1µg 0%
9. Pepaya
Ibu yang memberikan ASI eksklusif untuk anaknya pasti akan
sangat gembira jika produksi ASI nya lancar. Banyak sekali makanan
yang bisa menjadi ASI booster. Salah satunya adalah buah-buahan. Buah
pepaya sangat bermanfaat untuk memperbanyak produksi ASI. Pepaya
muda alias pepaya hijau merupakan salah satu buah terbaik yang
dipercaya mampu meningkatkan produksi ASI. Buah pepaya hijau ini
adalah pepaya yang belum matang sempurna. Kelebihan buah ini adalah
kandungan kaliumnya cukup tinggi yakni 50% lebih banyak dibandingkan
jeruk. Kandungan kalium ini sangat dibutuhkan ibu semasa menyusui.
B. Produk Olahan
1. Jus Daun Katuk
Produk olahan berbentuk minuman atau jus mempunyai peluang
cukup besar untuk di kembangkan, hal ini sejalan dengan perkembangan
zaman dalam masalah hidangan. Dengan ada nya produk olahan jus daun
katuk yang di kombinasikan dengan buah- buahan dan di sajikan di dalam
botol dengan varian rasa yang berbeda akan menarik minat ibu menyusui
dalam mengkonsumsi asi bosser ini.
a. Jus Daun Katuk Original
Bahan – bahan :
1) 50 gram daun katuk
2) 1 sdm madu
3) 150 ml air putih
4) Es batu atau es serut
Cara membuat :
a. Bersihkan daun katuk memakai air mengalir.
b. Masukan ke dalam blender, tambahkan air putih
c. Belender hingga halus
d. Tambahkan madu sebagai pemanis jus,jika kurang tambahkan gula
aduk rata.
e. Siapkan botol saji / gelas saji, tuangkan hasil blender.
f. Tambahkan potongan es agar lebih segar.
g. Masukan dalam kemasan.
2. Jus Daun Katuk Terong Belanda , alpukat
Bahan – bahan :
a. 1 genggam daun katuk
b. 100 gram terong belanda
c. 150 gram alpukat
d. 1 sdt chia seed
Cara membuatnya :
a. Siapkan daun katuk terong belanda dan alpukat yang bermutu baik
b. Cuci dan bersihkan daun katuk dan terong belanda
c. Ambil sari terong belanda dengan cara di blender lalu saring airnya.
d. Masukan daun katuk, alpukat dan sari terong belanda ke dalam
blender.
e. Haluskan.
f. Tuang ke gelas saji, taburi chia seed untuk menambah nutrisi asam
lemak esensial.
g. Jus daun katuk terong belanda rasa alpukat siap di kemas.
3. Jus Daun Katuk Penambah ASI Kombinasi Buah
Bahan – bahan :
a. 1 genggam daun katuk
b. 50 gram pisang ambon
c. 100 gram sawo
d. 1 sdt kacang tanah.
Cara membuat :
a. Siapkan daun katuk pisang ambon buah sawo dan kacang tanah yang
bermutu baik.
b. Ambil sari buah sawo dengan cara di blender lalu saring airnya.
c. Masukkan buah sawo daun katuk kecuali kacang tanah ke dalam
blender. Haluskan
d. Siapkan gelas saji, tuangkan jus kedalamnya.
e. Tambahkan kacang tanah untuk topping nya
f. Jus daun katuk siap di sajikan.
4. Jus kacang ijo
Bahan – bahan :
a. 100 gram kacang ijo
b. 4 sdm gula
c. Air putih
Cara membuat :
a. Rendam kacang ijo yang sudah di cuci selama minimal 4 jam
b. Rebus kacang ijo di air mendidih. Tambahkan gula. Aduk sampai
larut. Rebus kurang lebih 10-15 menit.
c. Setelah di rebus, diamkan sampai adem. Lalu blender sampai halus.
d. Lalu saring hasil blenderan tersebut.
e. Dan tuangkan ke gelas saji.
f. Jus kacang ijo siap di saji.
5. Coockies daun katuk dalam bentuk toples kaleng dan kemasan plastik
Cookies daun katuk di kemas dalam kemasan toples kaleng /
alumunium dalam porsi besar, dan di kemas di dalam kemasan plsatik
dalam porsi kecil.
F. Ketersediaan bahan baku.
Sumatera Barat merupakan daerah produksi buah – buahan dan
kacang – kacangan ketiga di sumatera, hal ini berpotensi besar untuk
menjaga ketersediaan bahan baku. Ketika perusahaan sudah di jalankan
untuk menjaga mutu dan ketersediaan dari bahan baku maka akan
dilakukan kerja sama dengan petani buah dan kacang.
G. Prototype Produk
ASI Booster
Proses Produksi
Pemasaran
BAB III
ASPEK PROSPEK DAN POTENSI DASAR