Bab Ii
Bab Ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan yang dilaksanakan
harus dapat menjamin bahwa manfaatnya dapat diterima oleh semua pihak, berdampak
adil bagi perempuan dan laki-laki (responsif gender).
Di dalam Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada pasal 2
dan 3 dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak
dan kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya bagi
masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Apa itu Kebijakan ?
2. Apa itu Kebijakan Kesehatan ?
3. Apa saja program kebijikan kesehatan yang disusun oleh pemerintah
C. Manfaat
Manfaat dari makah ini yaitu :
1. Kita dapat memperoleh pengetahuan mengenai Kebijakan Kesehatan di
Indonesia.
2. Kita dapat mengetahui kebijakan-kebijakan kesehatan yang disusun oleh
pemerintah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Menurut menkes, sesuai perpres no. 29 tahun 2010 tentang rencana kerja pemerintah
tahun 2011, terdapat 5 kebijakan program prioritas. pertama, pelaksanaan program
kesehatan preventif terpadu yang meliputi pemberian imunisasi dasar, penyediaan akses
sumber air bersih dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas, penurunan tingkat kematian
ibu, serta tingkat kematian bayi. kedua, revitalisasi progam KB melalui peningkatan
kualitas dan jangkauan layanan KB. ketiga, peningkatan sarana kesehatan melalui
penyediaan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit berakreditasi internasional.
keempat, peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat terutama obat esensial
generik. kelima, universal coverage (cakupan pembiayaan kesehatan untuk semua
penduduk).
Salah satu kebijakan program kesehatan prioritas yang pertama adalah Pelakasanaan
Program Preventif Terpadu yang meliputi
Ada beberapa sasaran yang akan dicapai dari program imunisasi dasar yakni
meliputi:
mencakup bayi usia 0-1 tahun untuk mendapatkan vaksinasi bcg, dpt, polio, campak
dan hepatitis-b.
mencakup ibu hamil dan wanita usia subur dan calon pengantin (catin) untuk
mendapatkan imunisasi tt.
mencakup anak-anak sd (sekolah dasar) kelas 1, untuk mendapatkan imunisasi dpt.
mencakup anak-anak sd (sekolah dasar) kelas ii s/d kelas vi untuk mendapatkan
imunisasi tt (dimulai tahun 2001 s/d tahun 2003), anak-anak sd kelas ii dan kelas iii
mendapatkan vaksinasi tt (depkes ri, 2005).
Indikator atau hasil yang ingin dicapai pemerintah dalam program pemberian
imunisasi dasar adalah meningkatnya persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap
Pemerintah membagi beberapa jenis vaksin imunisasi dasar dalam program
imunisasi yang harus diberikan, yaitu:
a. Vaksin BCG ( bacillius calmette guerine )
Diberikan pada umur sebelum 3 bulan. namun untuk mencapai cakupan yang lebih
luas, departemen kesehatan menganjurkan pemberian BCG pada umur antara 0-12
bulan.
b. Hepatitis B
diberikan segera setelah lahir, mengingat vaksinasi hepatitis B merupakan upaya
pencegahan yang sangat efektif untuk memutuskan rantai penularan melalui transmisi
maternal dari ibu pada bayinya.
c. DPT (dhifteri pertusis tetanus)
diberikan 3 kali sejak umur 2 bulan ( DPT tidak boleh diberikan sebelum umur 6
minggu ) dengan interval 4-8 minggu.
d. Polio
diberikan segera setelah lahir sesuai pedoman program pengembangan imunisasi (
PPI ) sebagai tambahan untuk mendapatkan cakupan yang tinggi.
e. Campak
rutin dianjurkan dalam satu dosis 0,5 ml secara sub-kutan dalam, pada umur 9 bulan.
2. Penyediaan akses sumber air bersih dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas,
Ada dua tujuan secara garis besar terkait program penyediaan akses sumber air bersih
dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas, yaitu:
a. Tujuan umum
bertujuan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia,
biologi, di udara, air, dan tanah termasuk lingkungan sosial, maupun lingkungan
tidak sehat yang disebabkan oleh adanya perubahan iklim global (global warming)
b. Tujuan khusus
meningkatnya persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat menjadi 95
persen;
terlaksananya fasilitasi pembangunan air minum di 130 kawasan, 500 desa, dan
169 ibukota kecamatan (ikk) dan pembangunan sanitasi di 72 kawasan dan 115
kabupaten/kota.
Pemerintah mencanangkan beberapa kegiatan yang dilakukan pada program ini,
kegiatan tersebut antara lain:
a. Penyehatan lingkungan
b. Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan sumber pembiayaan dan pola
investasi, serta pengembangan sistem penyediaan air minum
c. Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan sumber pembiayaan dan pola
investasi, serta pengelolaan pengembangan infrastruktur sanitasi dan persampahan
Dari kegiatan diatas ada beberapa sasaran yang ingin dicapai oleh pemerintah,
sasaran tersebut antara lain:
a. Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan
b. 1.063 kawasan dan 4.650 desa
Indikator atau hasil yang ingin dicapai oleh pemerintah dari program ini melalui
beberapa kegiatan yang dilakukan dalah:
a. Persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas yang
meningkat.
b. Peningkatan Persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat
c. Peningkatan Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat
d. Peningkatan Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan air minum
e. Bertambahnya Jumlah kawasan dan desa yang terfasilitasi pembangunan sanitasi (air
limbah, persampahan, dan drainase)
Sedangkan indikator atau hasil yang ingin dicapai pemerintah dalam kegiatan
yang direncanakan pada program ini adalah
a. Peningkatan Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
(cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN)
b. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan
kehamilan ke empat (K4) yang meningkat
c. Peningkatan Persentase fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
KB sesuai standar
d. Cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1)
e. Cakupan pelayanan kesehatan bayi
f. Cakupan pelayanan kesehatan balita
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah sederhana ini adalah :
Daftar pustaka
http://www.scribd.com/doc/32379202/imunisasi-dasar
http://herrysusant.wordpress.com/2010/05/18/5-vaksin-imunisasi-dasar-bayi/
http://www.scribd.com/doc/40148940/kebijakan-kesehatan
http://sanitasibersih.blogspot.com/2010/08/kebijakan-penyehatan-lingkungan
2010.html
http://dinas%20kesehatan%c2%a0kabupaten%20mojokerto.htm
http://dinas%20kesehatan%c2%a0kabupaten%20mojokerto.htm
http://www.uj.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=613:seminar
--kebijakan-kementerian-kesehata-dalam-upaya-percepatan-penurunan-angka-
kematian-ibu-dan-bayi-&catid=98:akademik&itemid=975
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=program%20penurunan%20tingkat%20
kematian%20ibu%2C%20serta%20tingkat%20kematian%20bayi%20tahun%
202011&source=web&cd=2&ved=0CB4QFjAB&url=http%3A%2F%2Fww
w.dinkesjatengprov.go.id%2Fdokumen%2FRakernis2011%2Fjuknis_Jampers
al.pdf&ei=WOTKTs_MEYjIrQfggoHJDA&usg=AFQjCNEovx7Ir9ktHDl6cT
eYOVhZJVeX7g
http://datamart.bappenas.go.id/spreadsheet/338