Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu dorongan orang berkerja pada suatu organisai atau perusahaan adalah karena disana
kesempaan untuk maju. Kesempatan untuk maju yang termasuk dalam program pengembangan
dapat diwujudkan jika mereka diberikan kesempatan, program pendidikan dan pelatihan.
Program pendidkan dan pelatihan yang mana diikuti perlu direncanakan dengan baik, agar pada
gilirannya mereka mempunyai kesempatan untuk dipromosikan, dipindahkan dari suatu jabatan
ke jabatan lain yang lebih tinggi.
Proses perencanaan memungkinkan Sumber Daya Manusia mengetahui tujuan-tujuan karier
dan jenjang yang mengarah pada pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.
Perencanaan karier sebagai suatu sistem tidak akan menjamin karier seseorang berkembang,
tanpa ada respon dari karyawan yang dalam hal ini tenaga kependidikan. Akan tetapi, setidaknya
lebih baik, sehingga ketika peluang muncul dapat dimanfaatkan oleh karyawan yang berminat.
Bilamana karyawan tidak merepon berakibat perkembangan karier karyawan tersebut akan
menjadi lamban dan akibatnya SDM akan terhambat dalam mengisi tempat-tempat dalam suatu
pekerajan yang ada. Oleh karena itu, pengelolaan karier menjadi sangat penting sebagai usaha
pengembangan karyawan dan peningkaan kemampuan organisasi.
Berikut akan diberikan peemahaman tentang pengertian perencanaan dan pengembangan
karier, manfaat pengembangan karier bagi karyawan maupun perusahaan dan yang lainnya.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam penulisan makalah ini
kami mengemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan karier ?
2. Apa yang manfaat perencanaan karier ?
3. Apa yang fungsi perencanaan karier ?
4. Apa yang faktor - faktor yang mempengaruhi perencanaan karier ?
5. Apa yang dimaksud dengan pengembangan karier ?

1
6. Apa yang manfaat pengembangan karier ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan karier.
2. Mengetahui apa manfaat perencanaan karier.
3. Mengetahui apa saja fungsi perencanaan karier.
4. Mengetahui apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi perencanaan karier.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengembangan karier.
6. Mengetahui apa saja manfaat pengembangan karier.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian karier

Yang dimaksud dengan karir adalah suatu rangkaian perilaku dan sikap yang
berhubungan dengan pengalaman maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan
seorang individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan. Karir yaitu kondisi
yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian seorang individu dalam
organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan oleh organisasi tersebut.

Karir merupakan kedudukan, rangkaian pekerjaan dan posisi yang pernah diduduki oleh
seseorang selama masa kerjanya. Karir dapat menunjukan peningkatan maupun perkembangan
pegawai secara individu pada suatu jenjang yang dicapai selama masa kerjanya di dalam
organisasi.

B. Definisi Karir Menurut Para Ahli

 Ekaningrum (2002 : 256). Karir tidak lagi diartikan sebagai adanya penghargaan
institusional dengan meningkatkan kedudukan dalam hirarki formal yang sudah
ditetapkan dalam organisasi. Dalam paradigma tradisional, pengembangan karir sering
dianggap sinonim dengan persiapan untuk mobilitas kejenjang lebih tinggi, sehingga
karir akan mendukung efektifitas individu dan organisasi dalam mencapai tujuannya.
 Menurut Dalil S (2002 : 277) “ karir merupakan suatu proses yang sengaja diciptakan
perusahaan untuk membantu karyawan agar membantu partisipasi ditempat kerja.
Sementara itu Glueck (1997 :134) menyatakan karir individual adalah urutan pengalaman
yang berkaitan dengan pekerjaan yang dialami seseorang selama masa kerjanya.
Sehingga karir individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai kesempatan, tapi
dari sudut pandang organisasi karir merupakan proses regenerasi tugas yang baru.
 Sedangkan pendapat Ekaningrum (2002:258) karir digunakan untuk menjelaskan
orang-orang pada masing-masing peran atau status. Karir adalah semua jabatan
(pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu.

3
 Soetjipto dkk (2002:276) Karir adalah bagian dari perjalanan hidup seseorang bahkan
bagi sebagian orang merupakan suatu tujuan hidup.
 Menurut Wilson (2012) Karir adalah keseluruhan pekerjaan tang kita lakukan semala kita
hidup baik itu dibayar maupun tidak.

C. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

Menurut KBBI, Karir adalah perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan,
pekerjaan atau jabatan seseorang. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang
mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai
seseorang dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai, prilaku dan motivasi
dalam individu. Contoh dari karir misalnya seperti pada tenaga pendidik: guru, dosen, tutor,
konselor dan lain-lain. Dan pada tenaga kependidikan: kepala sekolah, administrasi, pengawas
sekolah, pustakawan dan lain-lain. Keberhasilan karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal
sebagai berikut:

a) Pendidikan formalnya
b) Pengalaman kerjanya
c) Sikap atasannya
d) Prestasi kerjanya
e) Bobot pekerjaanya
f) Adanya lowongan jabatan
g) Produktifitas kerjanya

D. Perencanaan Karir.

Perencanaan karir adalah proses dimana seorang individu dapat menidentifikasi maupun
mengambil langkah-langkah dalam mencapai tujuan karirnya. Melalui perencanaan karir ini
nantinya setiap individu dapat mengevaluasi kemampuan maupun minat yang dimilikinya, dapat
mempertimbangkan karir pilihannya, memilih karir alternatif, menyusun tujuan karirnya dan
lain-lain.

Perencanaan sebuah karir juga merupakan perencanaan mengenai kemungkinan seorang


pegawai, anggota organisasi maupun seorang individu untuk meniti proses kenaikan pangkat
atau jabatan sesuai dengan syarat-syarat jabatan tersebut dengan kemampuannya. Saat ini
keterlibatan organisasi pada perencanaan sebuah karir semakin kesini semakin bertambah.

4
Bahkan saat ini banyak sekali calon pegawai pada suatu organisasi khusunya calon yang
pendidikannya tinggi mereka menginginkan sebuah karir bukan hanya pada satu jabatan saja,
akan tetapi banyak yang ingin lebih.

Menurut Winkel & Hastuti (2006), terdapat 3 (tiga) aspek dalam perencanaan karir diantaranya
yaitu:

a. Pengetahuan dan pemahaman diri sendiri seperti pengetahuan dan pemahaman akan bakat,
minat, kepribadian, potensi, prestasi akademik, ambisi, keterbatasan dan sumber yang dimiliki.

b. Pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu pengetahuan akan syarat dan kondisi yang
dibutuhkan untuk sukses dalam suatu pekerjaan, keuntungan dan kerugian, kompensasi,
kesempatan dan prospek kerja di berbagai bidang dalam dunia kerja.

c. Penalaran yang realistis akan hubungan pengetahuan dan pemahaman diri sendiri dengan
pengetahuan dan pemahaman dunia kerja, yaitu kemampuan untuk membuat penalaran realistis
dalam merencanakan atau memilih bidang kerja dan/atau pendidikan lanjutan yang
mempertimbangkan pengetahuan dan pemahaman diri yang dimiliki dengan pengetahuan dan
pemahaman dunia kerja yang tersedia.

E. Pengembangan Karir

Pengertian pengembangan karier (career development) adalah suatu kondisi yang


menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karir yang
telah ditetapkan dalam organisasi.

Menurut Siagian (2006:215), terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi pengembangan karir
seseorang, diantaranya yaitu:

Prestasi kerja yang memuaskan dari apa yang dipercayakan padanya.

 Pengenalan oleh pihak lain.


 Kesetiaan pada organisasi.
 Pembimbing dan sponsor.
 Dukungan para bawahan.
 Kesempatan untuk bertumbuh.
 Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri.

1. Tahap perkembangan karier

5
 Karier awal
Karier awal tidaklah selalu mulus karena adanya masalah-masalah berikut ini.
a. Frustasi dan ketidakpastian disebabkan harapannya tidak sesuai realitas.
b. Kegagalan dalam memantau lingkungan internal dan eksternal.
c. Mengabaikan kriteria sesungguhnya untuk pengevaluasian kinerja dari karyawan yang baru
diangkat atau baru memulai karier.
d. Insentivitas terhadap aspek politis organisasi.
 Karier pertengahan
Salah satu strategi untuk menyikapi masalah dipertengahan karier adalah dengan melatih
karyawan pada karier pertengahan untuk membina karyawan yang lebih junior.
 Karier akhir
Pada akhirnya, individu mulai melepaskan diri dari belitan tugas-tugasnya dan bersiap
untuk pensiun. Pemberian pelatihan kepada penerus, pengurangan beban kerja, atau
pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir (late career) adalah agar tetap
produktif dan menyiapkan diri untuk pensiun.

F. Bentuk Pengembangan Karir

Umumnya bentuk pengembangan karir yang dipilih perusahaan atau organisasi,


diantaranya yaitu:

1. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan adalah suatu kegiatan perusahaan yang dimaksudkan untuk
memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan para
pegawai sesuai keinginan dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Promosi

Promosi adalah suatu perubahan posisi atau jabatan dari tingkat yang rendah ke tingkat
yang lebih tinggi, perubahan ini biasanya akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab,
hak, serta status sosial seseorang.

3. Mutasi

Mutasi adalah bagian dari proses kegiatan yang bisa mengembangkan posisi atau status
seseorang dalam suatu organisasi. Mutasi juga diartikan sebagai perubahan jabatan dalam
organisasi.

6
G. Ruang Lingkup Perencanaan Karier

Ruang lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan

Terdapat piramida kepangkatan yang serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali (span
of control) dalam suatu organisasi/perusahaan karena Semakin tinggi pangkat, semakin terbatas
pula jumlah personil yang menduduki kepangkatan tersebut.
Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan perlu memperhatikan faktor-faktor
diantaranya: sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul pejabat yang
bersangkutan.

2. Perencanaan tujuan-tujuan organisasi/perusahaan.

Tujuan-tujuan organisasi mulai dari tingkat teratas sampai dengan eselon-eselon


dibawahnya, akan menentukan jalur karir anggota organisasi bersangkutan. Disinilah
kemampuan intelektual maupun kepribadian kepemimpinan akan diuji, untuk dapat meniti karier
tersebut.

Tujuan organisasi sangat penting dirumuskan agar setiap anggota organisasi mempunyai
tujuan yang jelas terarah. Dari tujuan organisasi akan dapat ditentukan:
1) Besar kecilnya misi organisasi
2) Berat ringannya tugas pekerjaan
3) Spesifikasi pekerjaan yang perlu dirumuskan
4) Jenis kelompok pekerjaan yang perlu disusun
5) Kuantitas dan kualitas personel yang diperlukan Jenjang karier seseorang akan menunjang
kepentingan dan atau tujuan-tujuan organisasi/perusahaan yang telah disiapkan.

Manfaat perencanaan karier adalah:


• Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan (potensial)
• Menurunkan perputaran karyawan
• Mengungkap potensi kayawan
• Mendorong pertumbuhan

7
• Mengurangi penimbunan
• Memuaskan kebutuhan karyawan
• Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui

H. Penyusunan Perencanaan Karier

Terdapat empat hal pokok dalam penyusunan perencanaan karier yaitu jabatan pokok,
pola jalur karier bertahap, jabatan struktural, dan tenggang waktu jabatan.

a) Jabatan pokok dan jabatan penunjang


Jabatan pokok adalah jabatan yang fungsi dan tugas pokoknya menunjang langsung
tercapainya sasaran pokok organisasi/perusahaan. Misalnya dalam dunia pendidikan
jabatan pokoknya adalah bidang jabatan yang menangani operasional pendidikan dan
pengajaran. Jabatan penunjang adalah jabatan yang fungsi dan tugas-tugasnya
menunjang/membantu tercapainya sasaran pokok organisasi. Jabatan penunjang dalam
dunia pendidikan adalah bagian umum dan bagian keuangan.
b) Pola jalur karier bertahap
Pola jalur karir bertahap adalah suatu pola yang menunjukkan urutan berjenjang dan
bertahap dari jabatan-jabatan dalamstruktur organisasi yang membentuk karier seseorang.
Disini sangat diperhatikan latar belakang pendidikan dan pengalaman tugas dari masing
masingindividu.
c) Jabatan structural
Jabatan struktural adalah jabatan karier, artinya jenjang jabatan yang diperuntukkan bagi
mereka yang diarahkan kejenjang lebih tinggi dalam organisasi. Disini sangat diperlukan
kematangan psikologis dan kemantapan kemampuan pribadi masing-masing.

d) Tenggang waktu
Masa jabatan seseorang dalam organisasi sebaiknya ditentukan secara tegas dan tepat.

I. Manfaat perencanaan karier

a) Manfaat perencanaan karier dapat dikemukakan sebagai berikut:


Mengembangkan karyawan yang dapat dpromosikan. Perencanaan karir dapat membantu
suplai karyawan internal terutama karyawan yang potensial.
b) Menurunkan perputaran karyawan (turnover). Perhatian terhadap karir individual dapat
meningkatkan loyalitas pada organisasi tempat mereka bekerja.

8
c) Mengungkap potensi karyawan. Adanya perencanaan karir yang jelas mendorong
individu untuk menggali potensi masing-masing untuk mencapai sasaran karir yang
diinginkan.
d) Mendorong perubahan. Perencanaan karir yang baik mendorong semangat kerja
karyawan dan motivasi kerja dapat dipelihara.
e) Mengurangi penimbunan. Perencanaan karir dapat membantu karyawan yang tidak
berkualifikasi untuk maju.
f) Memuaskan kebutuhan karyawan. Perencanaan karir berarti adanya pengakuan dan
penghargaan terhadap individu karyawan.
g) Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan karyawan yang telah disetujui. Perencanaan
karier yang efektif dan realistis mendorong para pekerja dapat lebih proaktif dan dapat
mengantisipasi setiap masalah dan tantangan secara lebih baik.

J. Langkah – Langkah Perencanaan Karier

Proses atau langkah-langkah yang akan ditempuh untuk menyusun rencana karir terdiri atas hal-
hal berikut ini :

1. Menilai Diri Sendiri


Hal utama dalam memulai perencanaan karir adalah bertanya atau memahami diri sendiri.
Mengenali peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan,
konsekuensi-konsekuensi, keterampilan, bakat dan nilai berhubungan pada kesempatan
karir.
2. Menetapkan Tujuan Karir
Setelah orang dapat menilai kekuatan, kelemahan, dan setelah mendapat pengetahuan
tentang arah dari kesempatan kerja, maka tujuan karir dapat diidentifikasi dan kemudian
dibentuk.
3. Menyiapkan Rencana-Rencana
Rencana tersebut mungkin dibuat dari berbagai macam desain kegiatan untuk mencapai
tujuan karir.
4. Melaksanakan Rencana- Rencana
Untuk mengimplementasika satu rencana kebanyakan diperlukan iklim organisasi yang
mendukung. Artinya bahwa manajemen tingkat atas harus mengajak semua tingkatan dari
manajemen untuk membantu bawahan mereka dalam meningkatkan karir mereka.
5. Menyusun Visi
Jika perusahaan punya visi dan misi, maka karyawan juga harus punya visi. Visi ini bisa
berawal dari mimpi yang ingin diraih. Merujuk pada ulasan Cambridge Dictionary, visi

9
adalah pandangan masa depan (view of the future). Jadi jika ingin membuat visi maka
harus bisa membayangkan diri di masa mendatang, 5 sampai 10 tahun ke depan.
6. Fokus dan Tingkatkan terus Keterampilan yang Dikuasai
Keterampilan biasanya sejalan dengan minat. Keterampilan tidak pelu banyak-banyak,
yang penting ahli di satu bidang yang diminati, misalnya ketrampilan menulis untuk
pekerjaan reporter, selain itu kemampuan observasi, menginterview, menginvestigasi,
menulis, mengedit, dan lain sebagainya. Dengan mencatat dan mengetahui keterampilan
yang dikuasai, kita dapat menyesuaikan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
keterampilan tersebut. Perencanaan karier juga lebih mudah dilakukan karena tidak
terbatas dengan satu jenis pekerjaan saja.
7. Ikuti Passion karena Passion akan Menunjang Keterampilan sehingga Bisa Menjadi
Profesional dalam Bekerja
Bekerja dengan passion akan membuat semakin produktif, karena dengan passion Anda
akan rela berkorban apa saja termasuk uang, waktu dan tenaga. Passion akan memberikan
kepuasan dan rasa bahagia yang tak bisa dibayar dengan apapun juga.
8. Jalankan Rencana Karir yang sudah Dibuat dengan Disiplin dan Bertanggung Jawab

K. Pertimbangan Dan Perencanaan Karier

A. Masa jabatan yang singkat


Jika seseorang memangku jabatan cukup singkat akan mengakibatkan:
 Mereka belum mengenal dan menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
 Belum terselesainya program kerja yang mungkin sudah ditetapkan
 Penghayatan pada jabatan sebelumnya belum mendalam,tetapi sudah menyiapkan diri
untuk tugas baru
 Menimbulkan pertanyaan yang tidakmudah untuk dijawab untuk mengetahui
penyebabnya.
B. Masa jabatan yang terlalu lama. Masa jabatan yang terlalu lama juga menimbulkan gejala
yang tidak sehat, akibat-akibatnya antara lain:
 Adanya rasa bosan karena kurang bervariasi
 Sikap pasif dan apatis sehingga menurunnya motivasi dan inisiatif dalam bekerja
 Kurang munculnya ide-ide baru/kreatifitas karena kurangnya tantangan yang berarti
 Menimbulkan iklim kerja yang statis
C. Keinginan pindah jabatan. Berbagai penyebab keinginan pindah jabatan antara lain:
 Seseorang yang terlalu lamamenjebat didaerah terpencil sehingga tidakmudah
mengembangkan diri
 Perasaan kurang tepat pada jabatannya sekarang
 Merasa bahwa jabatan sekarang sekedar batu loncatan untukmeniti karier lebih lanjut

10
L. Informasi Dan Konseling Pada Perencanaan Karier

A. Informasi karier
Adanya informasi/penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karier bagi para anggota
organisasi/karyawan memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui ketentuan,
persyaratan, jenjang/arah karier dalam organisasi. Pemberian informasi karier dapat
dilakukan melalui ceramah, pidato pengarahan, surat edaran, lokakarya, seminar, social
meeting, dan sebagainya.
B. Konseling karier
Menurut T. Hani Handoko, pembimbing karier perlu menyadari bahwa karier merupakan
bagian dari rencana hidup seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan seharusnya
adalah bagian integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karier
untuk penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi minat,
bakat, kemampuan, motivasi, semangat, ketrampilan, dan moral seseorang.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan karier berhubungan erat dengan masa depan organisasi atau individu sendiri,
karena perencanaan karier yang berarti proses dimana seseorang menyeleksi tujuan karier dan
arus karier untuk mencapai tujuan yang direncanakan merupakan suatu gambaran masa depan
organisasi atau individu tersebut.

Perencanaan karier memiliki banyak manfaat, selain untuk menata masa depan
perencanaan karier juga berfungsi untuk kedisplinan dalam bekerja, karena perencanaan karier
dapat menjadi patokan dan cabuk motivasi agar rencana tersebut dapat dicapai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nasihudin Mustofa. Makalah Perencanaan dan Pengelolaan Karir dalam


Organisasi.http://endikiapendidikan.blogspot.com/2015/10/makalah-dan pengelolaan.htm?
m=1(Diakses pada tanggal 10 Mei 2016, pukul 23.20 WIB)

Lia Putri Novitasari. Makalah


PerencanaanKarier. http://liaputriusm.blogspot.com/2015/09/makalah-perencanaan-karier.html?
m=1 (Diakses pada tanggal 11 Mei 2016, pukul 00.30 WIB)

13

Anda mungkin juga menyukai