Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan proses mencari pengalaman yang membetuhkan proses

yang kompleks. Belajar terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya.

Sehingga proses belajar terjadi di sadari ataupun tidak di sadari, kejadian yang

dialami oleh seorang individu membuat orang tersebut memiliki pengalaman-

pengalaman yang diceritakan nantinya pada orang lain (Satrianawati, 2018).

Masalah dalam belajar yang biasa di alami oleh siswa adalah siswa yang

tidak mampu mencapai tujuan dan hasil belajarnya, di karenakan siswa yang

kurang mengerti dalam menerima atau menanggapi suatu mata pelajaran yang

di bawakan oleh seorang guru sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa

menjadi kurang baik. Ada juga siswa yang kadang sangat lambat menerima

mata pelajaran, ada siswa yang kurang motivasi dalam menerima suatu

pelajaran, dan ada juga siswa yang memiliki kebiasaan buruk dalam belajar,

serta ada siswa yang sering kali tidak mengikuti proses belajar mengajar di

dalam kelas. Adapun peneyebab atau masalah lainnya yang di hadapi oleh

seorang siswa yaitu : faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal

misalnya rasa percaya diri siswa yang kurang sehingga mengakibatkan hasil

belajarnya menjadi kurang bagus, kemudian faktor eksternal misalnya sarana

dan prasarana pembelajaran yang kurang, atau lingkungan sosial siswa

disekolah yang kurang baik.

1
Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru ketika mengajar di dalam

kelas yaitu: sedikitnya peserta didik yang aktif dalam menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru, kerja sama dalam kelompok diskusi antar peserta

didik masih kurang, yang masih cenderung individual, masih banyak peserta

didik yang mendapatkan hasil belajar kognitif dibawah KKM yang telah

ditentukan oleh sekolah yaitu 75 (Meiga, 2018).

Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

siswa yaitu menciptakan suasana belajar yang dapat menarik perhatian siswa.

Hal ini dapat diterapkan penggunaan atau penerapan metode pembelajaran

yang tepat, untuk di terapkan pada materi yang akan di ajarkan kepada siswa.

karena ketepatan dalam menerapkan metode pembelajaran yang diterapkan

dalam mengajar dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran yang akan disampaikan. Adapun salah satu metode

pembelajaran yang dapat terapkan adalah penerapan metode Quiz Team

(Meiga, 2018).

Penerapan quiz team adalah salah satu metode untuk meningkatkan hasil

belajar siswa yang mana nantinya siswa dibagi kedalam beberapa kelompok

yang setiap kelompoknya terdiri dari 4-6 siswa semua anggota bersama-sama

mempelajari materi, mendiskusikan materi, saling memberi arahan, saling

memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi disampaikan terjadi sesi

tanya jawab, setelah salah satu kelompok selesai mempresentasikan materinya

(Ibrahim, 2018)

2
Penerapan Quiz Team diharapkan agar siswa dapat memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan proses belajar terasa lebih menyenangkan sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi di SMA

Negeri 9 Makassar.

Metode pembelajaran quiz team merupakan salah satu metode

pemebelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran biologi di kelas X

pada siswa SMA, selain menyenangkan, metode ini dapat mengerahkan

keaktifan setiap siswa dalam belajar biologi. Karena dalam metode

pembelajaran ini setiap siswa di tuntut untuk aktif, baik dalam hal bertanya

tentang materi yang akan di sampaikan maupun aktif dalam hal menjawab

pertanyaan serta menanggapi sebuah pertanyaan dalam proses pembelajaran

(Ibrahim, 2018)

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh metode Quiz Team

terhadap hasil belajar siswa pada materi monera siswa Kelas X SMA Negeri

9 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh metode Quiz Team

terhadap hasil belajar siswa pada materi monera siswa Kelas X SMA Negeri

9 Makassar?

3
C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode

Quiz Team terhadap hasil belajar siswa pada materi monera siswa kelas X

SMA Negeri 9 Makassar.

D. Mamfaat Penelitian

Adapun mamfaat penelitian ini adalah :

1. Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih/bantuan kepada kualitas pembelajaran biologi, utamanya

pada peningkatan hasil belajar biologi siswa melalui metode

pemebelajaran yaitu dengan penerapan quiz team.

2. Praktis

a. Bagi peserta didik

Mendapatkan pengalaman baru dengan diterapkannya

pemberian quiz team sehingga lebih semangat dan aktif dalam

proses pembelajaran, dapat menguasai materi yang di sampaikan,

dapat meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran

biologi.

b. Bagi guru

Memberikan masukan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

menerapkan strategi pemeberian quiz team untuk melaksanakan

proses pembelajaran.

4
c. Bagi sekolah

Menambah tabungan sekolah tentang metode pembelajaran

bagi guru-guru disekolah tersebut dan dapat meningkatkan mutu

pendidikan sekolah yang diteliti.

d. Bagi peneliti

Dapat menambah pengetahuan mengenai pembelajaran quiz

team dan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya serta

sebagai bekal pengalaman untuk di terapkan ketika sudah

dilapangan menjadi seorang guru.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Pembelajaran Quiz Team

1. Pengertian Metode Pembelajaran Quiz Team

Quiz team merupakan metode pembelajaran aktif yang dikembngkan

oleh silberman. Pada metode pembelajran quiz team siswa di bagi menjadi

beberapa kelompok. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk

menyiapkan quiz dan jawaban singkat, dan kelompok yang lain

menggunakan waktunya untuk memeriksa catatan. Pada pembleajaran quiz

team, siswa terlibat aktif dengan membuat quiz berupa pertanyaan dan

jawaban yang nantinya akan di berikan kepada kelompok yang akan tampil

(Ibrahim, 2018)

Menurut Zaini dalam Ibrahim (2018) metode quiz team merupakan

salah satu metode pembelajran bagi siswa yang membangkitkan semangat

dan pola pikir kritis. Secara definisi, metode quiz team yaitu suatau metode

yang bermaksud melemparkan pertanyaan dari kelompok satu ke kelompok

yang lain. Metode quiz team di awali dengan guru menerangkan materi

secara klasikal, lalu siswa dibagi ke dalam kelompok yang semua anggota

bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling

memberikan pertanyaan, dan jawaban untuk memahami materi tersebut.

Setelah selesainya materi, maka di adakan suatu pertandingan akademis.

Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi

6
antara kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan

motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam

pertandingan. Teknik ini meningkatkan kemampuan tanggung jawab

peserta didik terhadap apa yang mereka pelajarai melalui cara yang

menyenangkan dan tidak membosankan.

2. Sintaks Metode Quiz Team

Quiz team adalah metode pembelajaran aktif yang melibatkan semua

siswa dalam satu kelas. Menurut Suprijono dalam Ibrahim (2018) Adapun

langkah-langkah dalam pemeblajaran metode quiz team adalah sebagai

berikut :

1) Guru memilih topik yang bisa disajikan dalam beberapa kelompok.

2) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.

3) Guru menjelaskan metode pembelajaran quiz team.

4) Guru menyajikan materi pelajaran.

5) Guru meminta kelompok A untuk menyiapkan quiz jawaban singkat,

sementara kelompok B dan kelompok C menggunkan waktu untuk

memeriksa catatan mereka.

Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok B, jika

kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, maka kelompok C segera

menjawabnya. Kelompok A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada

anggota kelompok C, dan mengulang proses tersebut. Ketika pertanyaan

selesai, lanjutkan segmen kedua dari pelajaran dan mintalah kelompok B

sebagai pemandu diskusi. Setelah kelompok B menyelesaikan quiznya,

7
lanjutkan dengan segmen berikutnya dari materi yang telah di tetapkan dan

kelompok C sebagai pemandu diskusi (Ibrahim, 2018)

3. Langkah-Langkah Penerapan Metode Pembelajaran Quiz Team

Menurut Zaini (2008) mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan

menggunakan metode Quiz Team adalah sebagai berikut:

1) Pilihlah topik materi yang akan disampaikan pada peserta didik.

2) Bagi peserta didik menjadi tiga kelompok yaitu kelompok A, B, dan C.

3) Sampaikan kepada peserta didik cara-cara penyampaian pelajaran,

kemudian mulai penyampaian materi. Perentasi materi maksimal 10

menit, kemudian di lanjutkan dengan membuka sesi pertanyaan.

4) Setelah persentasi, minta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan-

pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja di sampaikan.

kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan

mereka.

5) Minta kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok B.

Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka

pertanyaan akan di lemparkan kepada kelompok C.

6) Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok

C tidak bisa menjawab pertanyaan, maka akan di lemparkan kepada

kelomok B.

7) Jika tanya jawab ini selesai, lanjutkan penyampaian materi pelajaran

kedua, dan tunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanyanya.

Lakukan seperti proses untuk kelompok A.

8
8) Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya maka di lanjutkan

penyampaian materi pelajaran yang ketiga, lalu tunjuk kelompok C

sebagai kelompok penanya.

9) Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan

sedikit materi yang telah di diskusikan agar peserta didik paham tentang

materi yang telah di diskusikan. dan tidak membuat siswa menjadi

keliru.

4. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Pembelajaran Quiz Team

Setiap metode pembelajaran, pasti memiliki kelamahan dan keunggulan

masing-masing. Adapun kelebihan dan kelemahan metode quiz team

menurut Sanjaya dalam Ibrahim (2018) sebagai berikut :

a. Keunggulan metode pembelajaran quiz team :

1) Siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat

menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri.

2) Dapat mengembangkan kemampuan mengngkapkan ide atau gagasan.

3) Dapat membantuk siswa merespons orang lain.

4) Menggunakan informasi dan kemampuan belajar menjadi bertambah.

b. Kelemahan metode quiz team :

1) Dengan keleluasannya pembelajaran, sehingga apabila keleluasan itu

tidak optimal maka tujuan dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai.

2) Penilaian kelompok akan membutakan penilaian secara individu

apabila guru tidak jeli dalam pelaksanaannya.

9
3) Mengembangkan kesadaran kelompok memerlukan wakatu yang

panjang.

Adapun kelebihan dan kekurangan metode Quiz Team menurut

Ttrisuparni dalam Fathan (2017), kelebihannya antara lain adalah dapat

menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar, membangun

kreativitas diri siswa, meraih makna belajar melalui pemgalaman karena

memfokuskan siswa sebagai subjek belajar, menambah semangat dan

minat belajar siswa. Adapun kelemahan metode ini, antara lain adalah

peserta didik sulit mengorentasikan pemikirannya ketika tidak didampingi

oleh pendidik, pemebahasan terkesan ke segala arah atau tidak terfokus,

memerlukan kendali yang ketat dalam mengondisikan kelas saat keributan

terjadi, hanya siswa tertentu yang di anggap pintar dalam kelompok

tersebut, yakni yang biasa menjawab pertanyaan karena siswa dituntut

cepat dalam memberikan jawaban.

B. Pengertian Hasil Belajar dan Pembelajaran

1. pengertian hasil belajar

Belajar pada hakikatnya proses interaksi terhadap semua situasi yang

ada di sekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarakahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai

pengalaman (Sinar, 2018).

Belajar merupakan proses mencari pengalaman yang membtuhkan

proses yang kompleks. Belajar terjadi pada diri setiap orang sepanjang

hidupnya. Sehingga proses belajar terjadi karena disadari ataupun tidak

10
disadari. Kejadian yang dialami oleh seorang individu membuat orang

tersebut memilki pengalaman-pengalaman yang akan diceritakan nantinya

pada orang lain proses belajar yang baik, membutuhkan kesadaran yang

tinggi dari orang-orang yang ada di lingkungan sekitar. Belajar tidak hanya

terjadi di ruang-ruang kelas tetapi juga dimana seseorang tersebut berpikir

dan melakukan interaksi (Satrianawati, 2018).

Sudjana berpendapat bahwa belajar bukan menghafal dan bukan pula

mengingat, belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai

bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamanya, sikap dan tingkah

lakunya, keterampilannya, kecakapannya, dan kemampunya, daya

redaksinya, daya penerimaannya, dan aspek lainya yang ada pada individu

(fathurrohman, 2017).

Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor inernal

maupun eksternal. Secara perinci uraian mengenai faktor internal dan

eksternal, sebagai berikut :

1. faktor internal : faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam diri pserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor inernal ini meliputi kecerdasan, minat, dan perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

11
2. Faktor eksternal : faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa (Susanto,

2013).

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses

belajar. Perubahan ini berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan

sikap yang biasanya rana kognitif, afektif dan psikomotorik (Husamah,

2016).

Pembalajaran merupakan usaha untuk memengaruhi siswa agar

terjadi perbuatan belajar. Pembelajaran merupakan sebuah upaya

membelajarkan siswa melalui penciptaan kondisi dan lingkungan belajar

yang kondusif. Jadi pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari

berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain,

komponentersebut meliputi : tujuan, materi, metode, dan evaluasi

pembelajaran (Sinar, 2018).

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar

dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih

dominan pada peserta didik, sementara mengajar secara intruksional

dilakuakan oleh guru. Jadi pembelajaran yaitu proses perubahan atas hasil

pembelajaran yang mencakup segala aspek kehhidupan yang mencapai

suatu tujuan tertentu (Rusman, 2017).

12
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui dalam

mengajar. Hal ini berarti metode pembelajaran merupakan cara untuk

mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam kegiatan yang

nyata agar tujuan yang telah tersusun tercapai secara optimal. Metode

pembelajaran mengacu pada suatu cara yang akan digunakan oleh guru

untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan (Lefudin, 2014).

Macam-macam metode pembelajaran yaitu sebegai berikut :

1. Metode umum pembelajaran adalah metode yang digunakan untuk

semua bidang studi atau mata pelajaran, misalnya metode ceramah,

tanya jawab, dan metode diskusi.

2. Metode khusus pembelajaran adalah metode pembelajaran tiap-tiap

bidang studi, misalnya khusus pengajaran bahasa (Kusnadi, 2018).

C. Materi Monera

1. Pengertian Monera

Monera adalah makhluk hidup dengan sel prokariotik tunggal, yaitu

suatu sel yang tidak mengandung nukleus atau organel yang terikat

membran. Bakteri dan Cyanobacteria (ganggang biru) adalah Monera.

Menurut Sulistyorini (2009), monera dijelaskan sebagai berikut.

2. Bakteri

Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu yang berukuran

sangat kecil dan mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Ciri-ciri

bakkteri yaitu:

13
1. Berukuran sangat kecil sekitar 10 – 100 milimikron;

2. Bentuk bakteri beranekaragam ada yang berbentuk batang, spiral.

3. Struktur Bakteri

Struktur utama bakteri yaitu flagel, pili dan kapsul. Flagel atau bulu

cambuk merupakan rambut-rambut plasma yang dapat menembus

dinding plasma.Pili (fimbriae), merupakan filamen atau benang, lebih

kecil, lebih banyak dan lebih pendek dari flagel. Sedangkan kapsul atau

lapisan lender merupakan bahan kental yang mengelilingi dinding sel

bakteri.

Selain tiga struktur utama di luar tubuh bakteri, terdapat struktur

dalam tubuh bakteri. Setelah kapsul ditemukan tubuh bakteri yang batas

terluarnya adalah dinding sel, kemudian di bawahnya terdapat membran

sel. Membran sel pada bagian tertentu membentuk mesosom, lalu bagian

dalam tubuh terdapat sitoplasma dan struktur-struktur di dalam

sitoplasma. Perhatikanlah struktur tubuh bakteri di bawah ini.

Sumber:Pelczar,M.J.dan Chan, 1986 www.e-ukasi.net


Gambar 2. 1. Gambar Struktur Bakteri

14
4. Reproduksi Bakteri

Perkembangbiakan parasekual bakteri dapat terjadi dengan tiga cara,

yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.

1. Transformasi adalah pemindahan potongan materi genetik atau

DNA dari luar ke sel bakteri penerima.

2. Konjugasi adalah penggabungan antara DNA pemberi dan DNA

penerima melalui kontak langsung.

3. Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel

penerima dengan perantaraan virus.

5. Macam-Macam Bakteri

1. Berdasarkan Cara Memperoleh

a. Bakteri Heterotrof

b. Bakteri Autotrof

2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya

a. Bakteri Aerob

b. Bakteri Anerob

6. Peran Bakteri bagi Kehidupan Manusia

1. Bakteri yang Menguntungkan

a) Rhizobium bersimbiosis pada akar leguminosarum untuk mengikat

nitrogen.

b) E. coli membantu pembusukan makanan di dalam usus besar

c) Acetobacter dimanfaatkan untuk mengubah air cuka menjadi

alkohol dan alkohol menjadi asam cuka.

d) Acetobacter xylium dimanfaatkan untuk pembuatan nata de coco.

15
2. Bakteri yang Merugikan

a) Salmonella typhosa penyebab penyakit tifus,

b) Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri,

c) Neisseria meningitidis penyebab penyakit meningitis Monera yang

Merugikan.

d) Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra.

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang masalah serta mengacu pada kajian teori

yang telah penulis kemukakan dapat disusun suatu kerangka pikir guna

menghasilkan hipotesis. Kerangka pemikiran menurut sugiyono, bahwa

kerangka pemikiran dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam

penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. kerangka pemikiran

merupakan penjelesan sementara terhadap gejala yang menjadi objek

permasalahan. Objek permasalahan yang menjadi dasar dalam kerangka

pemikiran ini adalah hasil belajar ranah kognitif peserta didik. Rendahnya

hasil belajar ranah kognitif peserta didik pada umumnya diakibatkan oleh

proses pembelajaran yang masih bersifat konvensional.

Dari uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa kerangka berfikir

adalah suatu penjelasan sementara terhadap gejala yang akan menjadi objek

permasalahan yang akan diteliti.

Dengan penerapan metode Pembelajaran Quiz Team diharapkan dapat

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar ranah kognitif peserta didik.

16
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai

berikut :

Prose pembelajaran di SMA Negeri 9


Makassar

 Penerapan metode pembelajaran oleh guru


yang kurang bervariasi
 Siswa kurang faham dalam menerima
suatu materi pelajaran sehingga
berdampak pada hasil belajar siswa

Penerapan Metode Pemeblajaran


Quiz Team

 Menjadikan siswa lebih aktif dalam


pembelajaran
 Kemampuan berpikir siswa dapat berkembang

Meningkatkan hasil belajar siswa

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Berdasarkan gambar bagan 2.1 diatas proses pembelajaran yang

dilakukan di kelas X SMA Negeri 9 Makassar menujukkan bahwa dalam

proses pembelajaran guru belum menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi. Sehingga siswa kurang faham dalam menerima suatu materi,

sehingga siswa menjadi bosan dalam mengikuti suatu materi pelajaran yang

17
di bawakan oleh guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah, Dimana

masi ada beberapa siswa yang tidak melulusi KKM yang telah di tentukan

oleh sekolah yaitu 75.

Metode Quiz Team menjadi salah satu metode yang akan di tawarkan

dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

di mana melalui metode penerapan Quiz Team ini siswa akan lebih aktif

dalam mengikuti suatu pelajaran.

E. Hipotesis

Berdasarakan tinjauan pustaka dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis

penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah Hipotesis alternatif

menyatakan adanya pengaruh penerapan metode Quiz Team terhadap hasil

belajar siswa pada materi protista kelas X SMA Negeri 9 Makassar.

18
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rangcangan penelitian

1. Jenis penelitian

penelitian ini digunakan penelitian eksperimen dengan jenis penelitian

eksperimen semu (quasi eksperimental) yaitu penelitian eksperimen tetapi

subjek penelitian dipilih secara acak (random) sepenuhnya.

2. Desain penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan adalah Non Equivalent control

Group Design. Desain hampir sama dengan pertest –posstest control group

design. Hanya pada desain ini kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yang tidak dipilih secara acak.

Tabel 3.1 Desain penelitian

Kelas Pre test Perlakuan Post test


Eksperimen O1 X1 O2
kontrol O3 X2 O4
( Sugiyono 2014)

Keterangan :

O1 : pree-test pada kelompok eksprimen.

O2 : post test pada kelompok eksprimen.

O3 : pree test pada kelompok kontrol.

O4 : post-test pada kelompok kontrol.

X1 : Pembelajaran metode Quiz Team

X2 : Pembelajaran menggunakan ekspositori pada guru.

19
3. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat,

yaitu :

Variabel X = Pembelajaran metode team quiz

Variabel Y = Hasil belajar siswa

4. Lokasi penelitian dan subjek penelitian

Penelitian ini akan dilakukan apada sekolah SMA Negeri 9 Makassar.

Subjek pada penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X MIA 6 dan

MIA 8 di SMA Negeri 9 Makassar.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA

Negeri 9 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020.

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 9 Makassar


Kelas Jumlah siswa (orang)
X MIA 1 33
X MIA 2 35
X MIA 3 36
X MIA 4 34
X MIA 5 35
X MIA 6 34
X MIA 7 36
X MIA 8 31
Total 274

20
2. Sampel

Penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik

Purposive random sampling. Teknik ini merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbingan. Berdasrkan hasil diskusi degan guru mata

pelajaran biologi kelas X MIA SMA Negeri 9 Makassar didapatakan dua

kelas IPA yang akan di jadikan sampel penelitian yaitu kelas X MIA 1

dan MIA 8 dengan pertimbngan bahwa kelas tersebut memilki

kemampuan akademi yang tidak jauh berbeda berdasarkan hasil nilai

ulangan harian mata pelajaran biologi.

Tabel 3.3 Distribusi Sampel


Kelas Jumlah siswa keterangan
X MIA 1 33 Kelas Kontrol
X MIA 8 30 Kelas Eksperimen
Jumlah 63

C. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yaitu :

1. Variabel bebas (independent) yaitu pemberian pembelajaran menggunakan

metode Quiz Team merupakan pembelajaran secara berkelompok dengan

memberikan materi kepada kelompok yang akan naik untuk memaparkan

materinya kemudian kelompok yang lainya memberikan pertanyaan kepada

kelompok yang menjadi pemateri.

2. Variabel terikat (dependent variabel) yaitu hasil belajar siswa yang dicapai

oleh peserta didik setelah dilakukanya serangkaian postest dan pretesst

21
adalah 30% atau 18 orang peserta didik yang hasil belajarnya sudah

mengalami kemajuan.

D. Prosedur penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dibagi tiga tahap, yaitu :

1. Tahap Persiapan

a) Permintaan izin kepada pihak sekolah SMA Negeri 9 Makassar

b) Melakukan observasi disekolah yang dijadikan lokasi penelitian, yaitu

SMA Negeri 9 Makassar

c) Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi ajar, serta instrumen-instrumen yang akan

digunakan selama proses pengambilan data.

2. Membuat persiapan mengajar dengan pemeblajaran menggunakan metode

Quiz Team untuk materi Monera

3. Tahap Pelaksanaan

Melakukan pre test dan post test serta melakukan proses

pembelajaran untuk 2 kelas sampel pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020, yaitu pemeblajaran menggunakan metode penerapan quiz team

pada kelas X MIA 8 sebagai kelompok eksperimen dan pembelajaran

konvensional pada kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol.

4. Tahap Evaluasi

Melakukan post test di akhir penelitian pada semua kelas yang

menjadi sampel penelitian.

22
E. Instrument Penelitian

Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes

berupa tes objektif dalam bentuk pretest dan posstes. Tes objektif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda 30 nomor. Tes

tersebut diberiakan pada kelas eksperimen dan kelas control yang dilakukan

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan ( pretest dan posstest ).

F. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes

tertulis. Jenis tes tertulis digunakan sebagai tes hasil belajar, yaitu tes untuk

mengukur mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

Pemberian tes yang disediakan dan diberikan kapada siswa sebanyak 30 soal

pre-test pada awal dan 30 soal post test pada akhir proses belajar mengajar

berlangsung.

G. Teknik Analisis Data

Data yang dihasilkan dari instrumen tes akan dianalisis untuk mengukur

signifikasi peningkatan hasil belajar dan menguji hipotesis yaitu dengan tes

deskriptif dan statistik interferensial.

1. Statistik Deskrptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskrpsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generealasi ( Sugiyono, 2014)

23
2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganilisis data sampel dan hasilnya di berlakukan untuk populasi.

Statistik ini cocok digunakan bila sampel di ambil dari populasi yang jelas,

dan teknik pengambilan sampel dari populasi di lakukan secara pourposive

random sampling.

Sebelum uji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji homogenetas, dan uji hipotesis.

Data yang telah terkumpul baik dari kelas kontrol dan kelas eksperimen

diolah dan di analisis untuk dapat menunjukkan adanya pengaruh

penerapan metode quiz team terhadap hasil belajar siswa pada materi

monera

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data penelitian yang

telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan

yang dilakukan adalah uji Liliefors.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

penelitian (sampel) kelas kontrol dan eksperimen mempunyai variasi

homogen atau tidak. Uji homogenitas dua buah variabel dapat

dilakukan dengan uji ANOVA pada software SPSS 25.

24
c. Uji Hipotesis

Uji hipotesi adalah metode yang digunakan untuk menguji

kesamaan rata-rata dari dua populasi yang bersifat independent. Uji

hipotesis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol menggunakan software SPSS 25.

25
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan jawaban dari masalah yang ditetapkan

sebelumnya yang dapat mengiatkan sebuah hipotesis atau jawaban sementara.

Penelitian ini dilakukan dikelas X SMA Negeri 9 Makassar.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode quiz team

terhadap hasil belajar siswa pada materi monera siswa kelas X SMA Negeri 9

Makassar. Untuk mengambil data digunakan observasi, tes hasil belajar, dan

dokumentasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalsis menggunakan

analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel

dan statistik inferensial menggunakan uji normalitas, uji hipotesis dan uji

homogenitas.

1. Teknik Analisis Deskrptif

a. Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan kelas kontrol

Berikut akan diuraikan hasil analisis statistika deskriptif yaitu hasil

belajar biologi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMA Negeri 9

Makassar yang diajar dengan metode pembelajaran Quiz Team dan diajarkan

dengan secara konvensional dirangkum dalam tabel berikut :

26
Tabel 4.1 Statistik Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol

Jumlah Sampel 30 30

Skor Maksimum 95,0 90,0

Skor Minimum 70,0 60,0

Skor Rata-Rata 83,82 77,25

Varians 57,442 55,545

Standar Deviasi 7,57 7,45

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas dapat diketahui bahwa

nilai perbandingan hasil belajar siswa pada materi monera, skor nilai minimum

kelas eksperimen 70,0 sedangkan pada kelas kontrol skor nilai minimum 60,0.

kemudian skor nilai maksimum kelas eksperimen 95,0 sedangkan pada kelas

konrol 90,0. kemudian skor nilai rata–rata kelas eksperimen yaitu 83,82

sedangkan kelas kontrol 77,25. Kemudian jumlah skor varians pada kelas

eksperimen adalah 57,442 sedangkan pada kelas kontrol yaitu 55,545. Kemudian

jumlah skor standar deviasi kelas eksperimen 7,57 sedangakan pada kelas kontrol

7,45.

27
Tabel 4.2 Kategori Nilai Hasil Belajar Siswa Dikelas X MIA 8 SMA

Negeri 9 Makassar.

Rentang nilai Frekuensi kategori

70 - 80 12 orang Sedang

80 - 95 18 orang Tinggi

Jumlah 30 ramg

Bedasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas, dan melihat atau

memperhatikan 30 peserta didik sebagai sampel dapat diketahui bahwa

tidak terdapat pesrta didik yang mendaptkan nilai dibawa 50 yang

tergolong dalam kategori nilai rendah, 12 orang yang mendapatkan nilai

70 – 80 yang tergolong dalam kategori nilai (sedang), sedangkan 18 orang

yang mendaptakan nilai 80 – 95 yang berada dalam kategori nilai (tinggi).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik dikelas X MIA 8

Memiliki hasil belajar biologi yang tinggi.

Untuk mempermudah tingkat hasil belajar, maka dibuatkan rincian

menurut kategori nilai.

Tabel 4.3 Kategori Nilai Hasil Belajar Siswa Dikelas X MIA 1 SMA Negeri 9
Makassar
Rentang Nilai Frekuensi Kategori
60 - 70 7 orang Rendah

70 - 80 15 orang Sedang

80 - 90 8 orang Tinggi

Jumlah 30 orang

28
Bedasarkan data yang diperoleh pada tabel diatas, dapat dilihat atau

diperhatikan 30 orang peserta didik sebagai sampel dapat diketahui bahwa

terdapat pesrta didik yang mendaptkan nilai 60 yang tergolong dalam kategori

nilai tidak tuntas, yang tidak sesuai dengan nilai KKM yang telah diterapkan oleh

pihak sekolah yaitu 75 , 15 orang yang mendapatkan nilai 70 – 80 yang tergolong

dalam kategori nilai (sedang), sedangkan 8 orang yang mendaptakan nilai 80 – 90

yang berada dalam kategori nilai (tinggi). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

peserta didik kelas eksperimen memilki hasil belajar yang tinggi dibandingkan

dengan kelas kontrol.

2. Teknik analisis inferensial

Pengelohan dan analisis data ststistik inferensial di maksudkan untuk

menganalisis data dengan membuat generalisasi pada data sampel agar

hasilnya dapat diberlakukan pada populasi. Untuk menguji hipotesis

penelitian, dilakukan dengan tahapan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Pengajuan ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebara data

berdistribusi normal atau tidak. Uji nirmalitas dalam penelitian adalah

dengan menggunkan uji kolmogrov smirnov dengan menggunkan taraf

signifikasi 5% atau 0,05. Kriteria pengujiannya adalah data berdistribusi

normal. Jika pvalue ≥ = 0,05.

H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

29
Keterangan :

Jika pvalue ≥ 0,05 maka H0 diterima

Jika pvalue < 0,05 maka H0 ditolak

Degan menggunakan bantuan program komputer dengan

programsattistical product and service solutions (SPSS) versi 25 dengan uji

kolmogrov-smirnov, hasil analisis skor rata-rata untuk post test dapat di lihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

Kelas Nilai Signifikasi

Kelas Eksperimen 0,200


Kelas Kontrol 0,117

Berdasarkan tabel diatas, terlhat bahwa data hasil belajar baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol memilki memiliki nilai sig > 0,05, maka

dapat disimpulkan kelompok data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Setelah diketahui kenormalan data, maka selanjutnya dilakukan uji

homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui tingkat

kesamaan varians antar dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Untuk menerima dan menolak hipotesis dengan

membandingkan harga sig pada leven`s statistc dengan 0,05 (sig > 0,05)

hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut :

30
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
Kelas FHitung Sig Keterangan

Pre - test 0,066 0,799 Homogen


Pos - test 0,061 0,806 Homogen

Dari hasil perhitungan pengujian homogenitas varians diperoleh nilai pre

test FHitung = 0,066 dan hasil sig = 0,799 karena Fhitung < sig, sedangkan dari

perhitungan pengujian homogenitas varian nilai post test Fhitung = 0,061 dan hasil

sig = 0,806. Maka dapat disimpukan bahwa data skor hasil belajar biologi

kelompok yang diajar dengan menggunakan metode quiz team dan kelompok

yang diajar dengan pembelajaran konvensional berasal dari populasi yang

mempunyai varians yang homogen.

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji ANOVA pada software SPSS 25.

Hipotesisnya adalah : “terdapat pengaruh hasil belajar siswa kelas X MIA 8

SMA Negeri 9 Makassar dengan menggunakan metode pembelajaran Quiz

Team.

Berdasarkan pengelohan data yang dilakukan, diperoleh Fhitung dan sig

seperti yang ditujukan pada tabel 4.6

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis


Fhitung Sig Kesimpulan

3,92 3,27 H0 ditolak

31
Berdasarkan data tabel 4.6, maka diperoleh harga Fhitung = 3,92

berada pada daerah penolakan H0 dengan taraf nyata α = 0,05. Untuk uji

hipotesis dua pihak, H0 diterima jika –F (1-α/2) ≤ F ≤ F (1-α/2) = F 3,27 ≤ 3,97

≤F 3,27, Oleh karna Fhitung > sig yang artinya Fhitung berada pada daerah

penolakan H0 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti

“ terdapat perbedaan skor hasil tes belajar biologi yang diajarkan dengan

menggunakan metode Quiz Team.” Adanya perbedaan skor hasil belajar

ini menunjukkan bahwa metode quiz team berpengaruh terhadap hasil

belajar biologi siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa

kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode Quiz Team

lebih baik dibanding siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan hasil belajar biologi peserta didik yang diajar

menggunakan metode Quiz Team dengan peserta didik yang menggunkan

metode konvensional. Hal ini dibuktikan dengan analisis statistik deskriptif.

Analisis deskriptif berdasarkan tabel 4.1 memperlihatkan perbandingan

skor hasil belajar bologi siswa yang diajar secara konvensional. Hal ini terlihat

pada skor rata-rata yang dimilki kelas eksperimen yaitu 83,82 lebih tinggi

dibanding dengan skor rata-rata pada kelas kontrol yaitu : 77,25. Demikan

pula standar deviasi kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 7,57 dengan varians

32
57,442 dibandingkan kelas kontrol yang memilki standar deviasi 7,45 dengan

varians 55, 545.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar

biologi siswa yang diajar menggunakan metode Quiz Team dengan yang diajar

menggunakan metode konvensional. Di mana skor rata-rata hasil belajar bilogi

siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rat pada

kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat diasumsikan bahwa

siswa lebih dapat memahami materi pembelajaran setelah diajar menggunakan

metode Quiz Team.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode Quiz

Team memliki perana yang cukup berarti dalam meningkatkan hasil belajar bilogi

siswa. Dengan demikian salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X MIA SMA Negeri 9 Makassar

adalah dengan menggunkan metode Quiz Team.

Analisis inverensial digunakan untuk menguji normalitas data penelitian,

menguji homogenitas data, serta terakhir menguji hipotesis penelitian. Dalam

pengujian hipotesis, dengan menggunakan uji ANOVA pada software SPSS 25

pada hasil belajar bilgi siswa. Berdasrkan kriteria pengujian hipotesis –F (1-α/2) ≤

F≤F (1-α/2) =F 3,27 ≤ 3,97 ≤ F 3,27, Oleh karna Fhitung > sig yang artinya Fhitung

berada pada daerah penolakan H0 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima.

Dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar biologi

siswa yang diajar secara konvensional. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil

belajar biologi siswa masing-masing kelompok, dimana skor rata-rata pada

33
kelompok yang diajarkan menggunakan metode Quiz Team lebih tinggi dari pada

kelompok yang diajar secara konvensional. Fakta empiris yang telah

dikemukakan, memberi indikasi bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode Quiz Team berpengaruh terhadap hasil belajar biologi peserta didik.

Dari uraian diatas, maka dapat dikemukakan bahwa pembelajaran biologi

dengan menggunakan metode Quiz Team lebih baik dibanding pembelajaran

biologi dengan menggunakan metode konvensional.

34
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Hasil belajar biologi peserta didik kelas X MIA 8 SMA Negeri 9

Makassar tahun ajaran 2019/2020 yang diajarakan menggunakan metode

quiz team berada pada skor rata-rata 83,82 dengan kategori tinggi.

2. Hasil belajar biologi peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 Makassar

tahun ajaran 2019/2020 yang diajar secara konvensional berada pada skor

rata-rata 77,25 dengan kategori sedang.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar biologi diajar menggunakan metode

pembelajaran quiz team dan yang diajar denagan menggunakan metode

konvensional.

Karena terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara pembelajaran

menggunakan metode quiz team dan yang menggunkan metode konvensional.

Dimana hasil belajar biologi peserta didik yang diajar menggunakan metode

quiz team lebih baik dibandingkan dengan yang diajar dengan menggunakan

metode konvensional maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa

penggunaan metode quiz team berpengaruh terhadap hasil belajar biologi

peserta didik.

35
B. Saran

Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

peneliti mengajukan saran sebagai berikut :

1. Kepada guru biologi SMA Negeri 9 Makassar agar dalam pembelajaran

biologi disarankan untuk tidak hanya menggunakan satu model/metode

pembelajaran saja harus lebih bervariasi dan berusaha untuk menciptakan

pembelajaran yang aktif dan kreatif supaya peserta didik tidak merasa

bosan dalam mengikuti pembelajaran biologi.

2. Kepada penentu kebijakan dalam bidang pendidikan agar hasil penelitian

ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan di SMA Negeri 9 Makassar.

3. Kepada peneliti lain yang akan mengkaji variabel sama diharapkan untuk

lebih menyempurnakan langkah-langkah pembelajaran dan dapat

menerapkannya pada materi dan kelas yang berbeda.

36
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :
Fajar Interpratama.

Durmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta : CV.Budi Utama.

Fathurroman. 2014. Belajar dan Pembelajaran Moderen. Yogyakarta : Gran


Waca

Husamah. 2016. Belajar & Pembelajaran. Malang : Apti.


Kusnadi. 2018. Metode Pembelajaran Kolaboratif. Jawa Barat : Edu Pebusher.

Lefudin. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : The Publish

Meiga Sari Sutamtomo. 2018. Pengaruh Quiz Team Terhadap Hasil Belajar IPA
Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa. Jurnal : Ilmiah Pendidikan IPA.
ISSN : 2355-0813. Volume 5. No.2 September 2018.

Rusman. 2017. Belajar Dan Pembelajaran Berorentasi Standar Pendidikan.


Jakarta: PT.Kharima Putra Utama.

Satrianawati. 2018. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta : CV.Budi Utama.

Sinar. 2018. Metode Active Learning. Yogyakarta : CV.Budi Utama.

Suardi, Muh. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakata : CV.Budi Utama.

Sugiyono. 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Wiyono. 2013. Pembelajaran Matematika Model Concept Attaiment Untuk


Menungkatkan Kemapuan Pemecahan Masalah Materi Segitiga. Jurnal
Of Educatiaonal Research And Evaluation. Vol. 02 (1) : 53, ISSN
2252-6420.

37
Yulia Tri Samiha, Syarifah2, Puput Maryati3. 2019. Pengaruh Model
Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pelajaran Biologi Di Ma Sabilulhasana. Jurnal Edubiotik. Vol. 04.(1):33,
P-ISSN : 2528-679X, E-ISSN : 2597-9833.

38

Anda mungkin juga menyukai