Sekalipun mayat itu orang yang membunuh diri, wajib melaksanakan atasnya
fardu kifayah. Apabila telah yakin mati seorang Islam itu, hendaklah
disempurnakansemuaperkaraitudenganseberapasegera.
PENGURUSAN JENAZAH
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jiwa (roh)
seorang mukmin itu tergantung (tidak sampai menuju hadirat ALLAH) karena utangnya,
hinggadibayarterlebihdahuluutangnya itu”.
[HR. AhmaddanTurmuzi,hadis hasan]
Dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Utang itu ada 2
macam. [1] Barangsiapa mati meninggalkan utang, sedangkan ia berniat akan membayarnya,
maka saya yang akan mengurusnya (menanggungnya). Dan [2] barangsiapa mati
meninggalkan utang, sedangkan ia tidak berniat untuk membayarnya, maka pembayarannya
akan diambilkan dari pahala kebaikannya, karena diwaktu itu (pada hari kiamat) tidak ada
emasdan perak”.
[HR. Thabrani,hadis hasan]
PENGURUSAN JENAZAH
Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang
meninggal dunia dan ia mempunyai tanggungan puasa, maka walinya harus berpuasa untuk
membayar tanggungannya”.
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawuddan Ahmad]
Dari Ibnu Abbas, bahwa seorang perempuan datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan berkata: Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia dan ia mempunyai
tanggungan puasa sebulan. Beliau bertanya: “Apa pendapatmu jika ibumu mempunyai utang
kepada orang lain, apakah engkau akan membayarnya?” Ia menjawab: Ya. Beliau bersabda:
“UtangkepadaALLAH adalahlebih berhakuntukdibayar”.
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad dan Ad-Darami]
PENGURUSAN JENAZAH
Memandikan mayat sudahlah cukup seperti halnya kita mandi dengan cara
membasuh tubuh mayat itu memakai sabun hingga daki dan kotorannya
hilang. Jika kita sanggup lebih baik dan lebih bersih maka itu lebih baik,
misalnyadenganmenggosokgiginya dll.
Dari UmmuAthiyah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk menemui kami
dan kamisedang memandikanputrid beliau (Zainab).
Beliau bersabda: “Mandikanlah ia 3 kal i atau 5 kali atau lebih daripada i tu dengan ai
r dan Sidr. Dan jadikanlah [bilasan] yang terakhi r dengan kapur barus . Apabila
kaliansudah selesai,makaberitahukanlahkepadaku”.
Ketikasudah selesai, kamimemberitahu beliau, maka beliau melemparkan sarungnya kepada
kamidan bersabda: “Pakaikanlah [sarung ini ] untuknya”.
Ayyub (perawi) berkata: “Hafsah telah menceritakan kepadakuseperti hadis Muhammad”.
Sedangkan dalam hadis Hafsah dikatakan “Mandikanlah ia dalam jumlah yang
ganjil”. Disebutkan pula “Tiga kali, atau lima kali, atau tujuh kali”. Kemudian
disebutkan pula bahwa beliau SAW bersabda: “Mulailahpada bagian kanan dan
tempat-tempat wudu ”. Dan dikatakan: “Sesungguhnya UmmuAthiyah berkata: Kami
menyisir rambutnya dan menjadikannya 3 kepang ”.
[HR. Bukhari]
Dan masih banyak hadis Bukhari dan Muslim lainnya, namun intinya sama saja. Jadi 1 hadis
ini kita anggap sudah mewakili banyak hadis lainnya, termasuk dari hadis Kitab Sunnan.
PENGURUSAN JENAZAH
3. 1. Memandikan Mayat
Sifat-sifat yang mesti ada pada seseorang yang hendak menguruskan Jenazah:
1. Berani.
2. Sabar.
3. Amanah.
4. Mempunyai kemahiran dan ilmu yangcukup
Dari Abu Rafi’ Aslam [pelayan Rasulullah SAW], ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa memandikanmayatkemudian ia menyembunyikan
rahasianya, makaALLAH memberi ampunan baginya (tukang mandi mayat)yaitu 40 kali”.
[HR. Baihaqi, hadis hasan. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, menurutnya hadis shahih
sebagaimana persyaratan Muslim]
PENGURUSAN JENAZAH
1. Kain putih
2. Kapas
3. Papan alas mandi
4. Sabun
5. Akar sintuk
6. Serbuk cendana
7. Minyakatar
8. Air mawar
9. Tikar
10. Gunting
11. Kapur barus
12. Sarung tangan
13. Tuala (handuk) mandi
14. Jug air
15. Kain batik lepas (sarung) atau sebarang kain basahan
16. Sikat
17. Bantal (2biji)
18. Baldi (ember) &gayung (cebok)
Angkatsedikitbahagiankepalanyasehinggaparasdadanya.
Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau memicit-micit perutnya
secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Basuh dengan menggunakan sarung tangan
agar tidak tersentuh auratnya dan kotorannya. Siram dan basuh dengan air sabun
sahaja dahulu.
PENGURUSAN JENAZAH
12. Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki3 kali
dengan air bersih.
13. Siram sebelah kanan 3 kali.
14. Siram sebelah kiri 3 kali. *semuanya 9kali
15. Mengiringkan mayat ke kiri, basuh bahagian lambungkanan
16. Mengiringkan mayat ke kanan, basuh bahagian lambung sebelah kirinyapula.
17. Terlentangkan semula mayat, ulangi menyiram sepertibil. 13 hingga 17.
18. Siram dengan air kapurbarus.
19. Wudukkan mayatdengan niat untukmewudukkanmayatitu karenaALLAH ta’ala.
Siram dengan air sembilankali.
20. Setelah selesai dimandikan dan diwudukkannya dengan baik dan
sempurna hendaklah dilapkanmenggunakan tuala (handuk) pada seluruh
badan mayat.
21. Cawatkanbahagian kemaluan mayatdengan cawat(celana) yangdisediakan.
22. Usung ke tempat mengkafan dengan menutup seluruh anggota auratnya.
23. Segala apa-apa yang tercabutdari anggota mayat, hendaklah dimasukkanke dalam
kapan bersama (Contoh : rambut, kuku dll).
PENGURUSAN JENAZAH
Terlentangkan mayat, siram atau basuh dari kepala hingga hujung kaki 3 kali dengan
air bersih.
Siram sebelah kanan 3 kali.
Siram sebelah kiri 3 kali.
NOTE:
Siram dalam masyarakat kita adalah disiram dengan menggunakan
cebok (gayung), bukan seperti dalam gambar ini yang disiram
dengan selang air semprot.
Foto ini hanyalah sekedar ilustrasi memandikan mayat!!!
PENGURUSAN JENAZAH
1. Lelaki sebanyak 3 (Tiga) lapis kain putih, Boleh ditambah dgn sehelai baju &
serban
Dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dibungkus kafan dengan tiga
pakaian yang berasal dari Yaman, putih dan halus, yang terbuat dari katun. Tidak ada gamis
dan sorban.
[HR. Bukhari&Muslim]
Dari Laila binti Qanif, ia berkata: “Saya salah seorang yang ikut memandikan Ummi Kalsum
binti Rasulullah SAW ketika ia wafat. Yang pertama kali diberikan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada kami adalah [1] kain basahan, kemudian [2] baju, [3] tutup kepala,
kemudian [4] kerudung, dan [5] sesudah itu dimasukkan ke dalam kain yang lain [yang
menutupiseluruhbadannya]”.
Laila berkata: “Sedangkan Nabi SAW berdiri di tengah pintu membawa [semua lima kain]
kafannya,danmemberikannyakepadakamidengansehelai demi sehelai”.
[HR. AhmaddanAbu Dawud, hadis hasan]
PENGURUSAN JENAZAH
Dari Sahal bahwaseorang wanitadatang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan
membawaburdah yang disulam pinggirannya.
Kemudian beliau bersabda: “Tahukah kalian apakah burdah itu?”
Mereka menjawab:“Selimut”.
Beliau bersabda: “Benar”.
Wanita itu berkata: “Akumenyulamnya dengan tanganku sendiri, dan aku datang untuk
memakaikannya kepadaTuan”.
Maka Nabi SAW mengambilnya karena memerlukannya. Kemudian beliau keluarmenemui
kamidengan memakaiselimut itu. Maka seseorang (si fulan) memujinya dan berkata:
“Berikanlah kepadaku, sungguh indah”.
Orang-orang berkata: “Sikapmu itu tidak baik, Nabi memakainya dan membutuhkannya,
kemudian engkau memintanya padahal engkau tahu bahwa beliau tidak menolak
permintaan”.
Orang itu berkata: “Demi ALLAH, sesungguhnya akutidak bermaksud meminta untuk
dipakai, melainkan untukdijadikan kafanku”.
Sahal berkata: “Makaselimut itu menjadi kafannya”.
[HR. Bukhari]
PENGURUSAN JENAZAH
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pakaikanlah olehmu kain putih [sebagai
pakaian], karena sesungguhnya kain putih itu sebaik-baiknya kainmu. Dan kafanilah mayatmu
dengankainputih itu”.
[HR. Turmuzi,hadis hasan]
Dari Jabir, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang
darikamumengkafanisaudaranya,makahendaklahkafannya dibaikkan”.
[HR. Muslim]
Dari Ali bin Abu Thalib, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kamu berlebih-lebihan [dengan membeli kain yang mahal] untuk kafan. Karena
sesungguhnya kafan itu akan hancurdengan segera”.
[HR. Abu Dawud,hadis hasan]
PENGURUSAN JENAZAH
1. Niat
2. 4 kali takbir (termasuk takbiratul-ihrom)
Membaca Al-Fatihah selepas takbirpertama
Membaca salawatke atas nabi selepas takbir yang kedua
Membaca doa selepas takbir yang ketiga
Mengucap salamselepas takbir yang keempat.