Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang padaakhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek dan tidak akan menyebabkan kecelakaan Pedoman K3 dijadikan acuan oleh seluruh karyawan untuk meningkatkan pengetahuannya tentang keselamatan, sehingga dapat bekerja dalam kondisi selamat. Selamat untuk dirinya, selamat untuk orang lain, dan selamat untuk lingkungan. Ini harus lebih mendapat perhatian lebih dari pihak manajemen dan seluruh karyawan, agar kecelakaan kecil sekalipun harus tidak boleh terjadi. Terbentuknya budaya K3 bergantung pada pemahaman bahwa kesejahteraan dan keamanan tiap orang tergantung pada kerjasama tim dan tanggung jawab masing- masing anggota. Budaya K3 harus dimiliki setiap orang, tidak hanya harapan dari luar yang didorong oleh peraturan lembaga. Budaya K3 Laboratorium sangat tergantung pada kebiasaan kerja masing-masing karyawan/ kimiawan serta tingkat kepedulian dan kesadaran Tim Kerja tim untuk melindungi diri mereka sendiri, tetangga dan komunitas serta lingkungan yang lebih besar. Penerapan SMK3 sudah diuraikan dalam PP No.50 Th. 2012. Namun di bawah ini akan diberikan panduan praktis penerapkan SMK3 di Laboratorium Kimia, yang tentu saja sangat tergantung pelaksanaannya pada kondisi untuk masing-masing lembaga. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium. Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yang ada disekitarnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang efisien, aman dan produktif. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.50/2012.
2.2 Tujuan SMK3
Tujuan sistem manajemen adalah untuk menciptakan suatu sistem K3 di
tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang berintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran, peledakan dan kerusakan yang pada akhirnya akan melindungi investasi yang ada serta membuat tempat kerja yang sehat.
Tujuan SMK3 adalah menciptakan suatu Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah.
2.3 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium