Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rani Dwi Putri

Nim : 0801183308
Kelas : G (7) Semester III

Pertolongan Pertama Gawat Darurat Dalam Kedaruratan Bencana


Berbasis Masyarakat

Kejadian gawat darurat biasanya berlangsung cepat dan tiba-tiba sehingga sulit
memprediksi kapan terjadinya. Langkah terbaik untuk situasi ini adalah
waspada dan melakukan upaya kongkrit untuk mengantisipasinya. Harus
dipikirkan satu bentuk mekanisme bantuan kepada korban dari awal tempat
kejadian, selama perjalanan menuju sarana kesehatan, bantuan di fasilitas
kesehatan sampai pasca kejadian cedera. Tercapainya kualitas hidup penderita
pada akhir bantuan harus tetap menjadi tujuan dari seluruh rangkai pertolongan
yang diberikan.
Jadi prinsip dan tujuan dilakukannya PPGD adalah :
1. Menyelamatkan kehidupan.
2. Mencegah keadaan menjadi lebih buruk.
3. Mempercepat kesembuhan.
Upaya Pertolongan terhadap penderita gawat darurat harus dipandang sebagai
satu system yang terpadu dan tidak terpecah-pecah, mulai dari pre hospital
stage, hospital stage, dan rehabilitation stage.
 Harus tenang. Hanya orang yang tenang bisa membantu orang lain.
 Selamatkan diri Anda terlebih dulu, kemudian orang sekitar Anda -
Periksa keadaan bahaya lalu lintas, kebakaran, aliran listrik, atau apa saja
yang mengancam keselamatan Anda, orang lain dan korban. Dekati
korban setelah kondisi benar-benar aman.
 Mintalah bantuan. Jangan tinggalkan korban sendirian. Kirim orang lain
untuk segera cari pertolongan. Bila Anda satu-satunya orang yang berada
di tempat kejadian dan bantuan tidak kunjung tiba, Anda bisa pergi
tinggalkan korban untuk cari pertolongan.
 Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas medis terdekat. Pesan yang diberikan
kepada layanan gawat darurat harus singkat: di mana lokasi korban,
kondisi korban, dan berapa banyak korban.
 Jangan pindahkan korban patah tulang atau bagian belakang tanpa tandu.
 Jangan berikan makanan atau minuman kepada korban.
Periksa kondisi korban
 Penolong bisa gerakkan bahu korban perlahan sambil memanggil korban.
Bila sadar, korban akan bisa menggerakkan tubuhnya, mengeluarkan
suara atau menjawab pertanyaan sebagai bentuk reaksi yang diberikan.
Jika tidak ada gerakan anggota tubuh atau reaksi, berarti korban tidak
sadar,maka yang harus dilakukan adalah:
Hubungi 118 atau nomor telepon gawat darurat yang bisa dihubungi. Bisa
minta bantuan orang lain untuk melakukannya jika ada banyak orang di
sekitar lokasi kejadian.
 Baringkan korban dan berlututlah di sebelahnya, tegak lurus dengan bahu
korban.
 Periksa pernapasannya dengan Lihat - Dengar - Rasakan selama 5 – 10
detik. Lihat naik turun (kembang-kempis) dada bagian bawah dan perut.
Dengarkan dan rasakan keluarnya udara dari hidung dan mulut dengan
melekatkan pipi Anda ke wajah korban. Jika korban tidak bernapas,
segera lakukan pernapasan bantuan dari mulut ke mulut.
 Angkat dagu korban. Tutup hidung korban. Tarik napas dan letakkan
mulut Anda di atas mulut korban. Mulut Anda harus menutupi
sepenuhnya mulut korban. Berikan napas bantuan sebanyak 2 kali setiap
5 detik sambil tetap Lihat - Dengar - Rasakan hembusan napasnya dan
lihat apakah dada korban naik saat udara dihembuskan. Jika masih belum
ada napas, mulailah pernapasan bantuan dengan menekan dada dan
jantung; taruh satu telapak tangan di antara tulang dada dan tulang
belakang dan tangan yang lain di atasnya. Tekan dada korban sedalam 4-
5cm dengan cepat. Lakukan 30 tekanan untuk setiap 2 pernapasan (100
tekanan per menit).
 Ketika korban bernapas lagi, miringkan dia dalam posisi pemulihan.
Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD)adalah serangkaian usaha-usaha pertama
yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam rangka menyelamatkan pasien dari
kematian.
PENOLONG PERTAMA adalah masyarakat awam yang sudah dibekali pengetahuan teori dan
praktek bagaimana merespon dan melakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian
 Kita tidak dapat selalu mengandalkan layanan ambulan atau para medik segera tiba
dilokasi kejadian
 Alat dan waktu yang kita miliki terbatas
Rantai Penyelamatan
Rantai Penyelamatan adalah konsep yang menjelaskan tahapan secara prioritas untuk
memastikan korban memiliki kesempatan terbaik untuk bertahan hidup
Realita menunjukkan bahwa bila kita dapat segera mengidentifikasi masalah, akses dini
ke Unit Gawat Darurat dan memberikan bantuan dengan benar dan baik kepada korban
maka besar pula kesempatan korban terselamatkan.
 Akses Dini (Rantai Pertama), Keadaan Darurat diketahui dan melaksanakan
prosedur keadaan darurat. Saksi mata yang mengetahui kejadian menghubungi
pihak yang berwenang (bila di tempat kerja sesuai dengan prosedur keadaan
darurat yang sudah ditetapkan)
Pelaporan berisi :

 Nama Pelapor
 Lokasi Kejadian
 Kondisi korban (sadar/tidak sadar)
 Cidera yang dialami
 Jumlah korban, dst
 Bantuan Hidup Dasar Dini (Rantai Kedua), adalah cara mempertahankan jalan
napas, memberikan bantuan napas dan mempertahankan sirkulasi yang
merupakan dasar kehidupan tanpa menggunakan peralatan medis. Henti jantung
mendadak adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia (700.000
orang/tahun). Kasus henti jantung mendadak di luar rumah sakit menunjukkan
Ventricular Fibrillation (Jantung kehilangan kemampuan untuk berkoordinasi
dan berhenti memompakan darah secara efektif).
 Defibrilasi Dini (Rantai Ketiga), adalah upaya agar mengembalikan agar
irama/fungsi jantung kembali normal dengan Defibrillator. Penolong Pertama
dan Petugas Medis harus sudah terlatih dalam penggunaan Defibrillator.
Defibrillator yang digunakan sebaiknya defibrillator ekternal otomatis
(operator/petugas hanya menempelkan elektroda ke dada korban dan diaktifkan
dengan satu tombol) .
 Bantuan Hidup Lanjut Dini (Rantai Keempat), Adalah tindakan khusus lanjutan
yang diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan korban bertahan hidup. Tim
bantuan hidup lanjut adalah tim dokter dan para medik yang kompeten.
Langkah-langkah Dasar
Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D (Airway –
Breathing – Circulation – Disability). Keempat poin-poin tersebut adalah poin-poin
yang harus sangat diperhatikan dalam penanggulangan pasien dalam kondisi gawat
Darurat.

Anda mungkin juga menyukai