Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Aminuddin Zulfi

NIM : 17030174021

Miskonsepsi :

Seringkali siswa sulit memahami kata-kata pada soal aritmatika sosial untuk diubah ke dalam

model matematika atau kalimat matematika dengan benar.

Contoh.

Seorang pengecer buah apel menerima kiriman dua kotak buah apel “arumanis”

dengan harga seratus enam puluh ribu rupiah. Pada setiap kotak tertera bruto 40 kg dan netto

35 kg. Pengecer menjual kembali buah mangga itu dengan harga per kilo gramnya sebesar

tiga ribu rupiah. Tanpa memperhatikan biaya lainnya, maka buatlah model matematikanya

untuk menentukan persentase untung atau rugi yang diperoleh pengecer tersebut!

Dari soal tersebut muncul konsep harga beli, bruto, netto, harga jual, dan persentase untung

atau rugi. Berikut kemungkinan jawaban siswa yang mengalami miskonsepsi terjemahan.

Diket :

Hb = 2 kotak = 40 = 160.000

Netto = 35

Ditanya : Model matematika?

Jawab.

Hj = 3.000/kg × (bruto + netto)

= 3.000 × (40 + 35) = Rp. 225.000,00

U=

Jawaban tersebut termasuk miskonsepsi terjemahan karena pada jawaban tersebut terdapat

pernyataan “Hb = 2 kotak = 40 = 160.000”. Pernyataan tersebut merupakan kesalahan dalam

menterjemahkan soal ke dalam bahasa matematika. Padahal sebenarnya “Hb ≠ 2 kotak ≠ 40

≠160.000”, hal ini mengindikasikan bahwa siswa belum memahami cara menyajikan hal-hal
yang diketahui dari soal dengan benar. Selain itu, pada model perhitungan Hj juga terjadi

miskonsepsi terjemahan dikarenakan kesalahan siswa memahami makna bruto dan netto,

sehingga bruto dan netto dapat dijumlahkan.

Anda mungkin juga menyukai