Anda di halaman 1dari 6

Nama : Tria Wulandary

NIM : PO.62.20.1.16.164
Mata Kuliah : Asuhan Keperawatan II DM
Tanggal : 29 Oktober 2019
Dosen Pengampu : Ns. Yuyun Christyanni, S.Kep.,M.Kep.

KASUS
Seorang ibu hamil dengan umur kehamilan 32 minggu mengeluh sering kencing, makan, minum
merasa cepat lelah dan gatal pada daerah genetalia sejak memasuki umur 24 minggu.. Ibu
mengatakan ada keturunan diabetes melitus dari orangtuanya. Ibu merasa cemas jika mengidap
penyakit diabetes dan akan mempengaruhi kondisinya serta bayinya. Pada pemeriksaan fisik
diketahui KU baik, CM, TD 150/100 mmHg, Nadi 80x/menit, RR 30x/menit, suhu 36,5 C, BB
57 kg, TB 155 cm, pucat pada kuku dan wajah serta tampak oedem pada wajah dan ekstremitas.
Pada area genetalia tampak bengkak dan kemerahan. Hasil pemeriksaan laboratorium diketahui
GDS 220 mg/dl, terdapat protein dan glukosa dalam urin.
1. Sususnlah assuhan keperawatan dengan minimal 3 buah diagnose keperawatan, mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi pada pasien tersebut dan edukasi yang dibutuhkan.
2. Segala bentuk plagiat, secara otomatis membuat makalah anda tidak dinilai.
3. Silahkan menambahkan data pengkajian yang anda anggap perlu.
4. Laporan tertulis diketik dengan rapi, arrial narrow 12, dalam kertas a4, tuliskan nama dan
nim pada bagian atas.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KASUS IBU DENGAN DM GESTATIONAL

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Klien seorang ibu hamil dengan umur kehamilan 32 minggu.
2. Keluhan Umum
Klien mengeluh sering kencing, makan, minum merasa cepat lelah dan gatal pada daerah
genetalia sejak memasuki umur 24 minggu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan ada keturunan diabetes mellitus dari orangtuanya.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Umur kehamilan 32 minggu.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik, TB: 155 cm, BB: 57 Kg
b. Kesadaran : Compos Mentis (CM), GCS: E4V5M6
c. Tanda-tanda Vital : TD:150/100 mmHg, N:80x/menit,
RR:30x/menit, S:36,5 ℃
d. Kepala dan wajah : Tampak oedem pada wajah
e. Dada : Klien tampak sesak dan pernafasan cepat dalam
f. Kuku : Pucat pada kuku
g. Ekstermitas : Tampak oedem pada ekstermitas
h. Genetalia : Tampak bengkak dan kemerahan
i. Psikososial : Klien merasa cemas jika mengidap penyakit diabetes dan
akan mempengaruhi kondisinya serta bayinya
6. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 29 Oktober 2019
- GDS 220 mg/dl
- Terdapat protein dan glukosa pada urin
B. Diagnosa
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia ditandai dengan
GDS 220 mg/dl.
2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi yang ditandai dengan
oedem pada wajah dan ekstermitas.
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan ibu merasa
cemas.
C. Intervensi
1. Diagnosa ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
ditandai dengan GDS 220 mg/dl.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan masalah
ketidakstabilan kadar glukosa darah dapat teratasi dengan kriteria hasil:
a. GDS dalam batas normal.
b. Klien memahami tanda dan gejala hiperglikemi/hipoglikemi.
Intervensi:
a. Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi
b. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
c. Monitor status cairan termasuk input dan output sesuai kebutuhan
d. Anjurkan untuk membatasi asupan makanan seperti yang mengandung banyak gula,
lemak.
e. Ajarkan pengaturan pola makan yang tepat dan seimbang agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan tetap memperhatikan kondisi klien.
f. Edukasi tentang tanda dan gejala hiperglikemi.
g. Kolaborasi pemberian insulin, jika diperlukan.
2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi yang ditandai dengan
oedem pada wajah dan ekstermitas.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan masalah
hipervolemia dapat teratasi dengan kriteria hasil:
a. Cairan dalam tubuh dalam rentang normal.
b. Oedem berkurang/menghilang.
Intervensi:
a. Kaji tanda gejala hipervolemia.
b. Identifikasi penyebab hipervolemia.
c. Monitor intake dan output klien.
d. Anjurkan untuk membatasi masukan cairan.
e. Timbang BB klien setiap hari pada waktu yang sama.
f. Edukasi tentang pentingnya pembatasan cairan.
3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan ibu merasa
cemas.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam diharapkan masalah ansietas
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
a. Klien tidak gelisah
b. Tanda tanda vital dalam rentang normal.
Intervensi:
a. Observasi tanda-tanda vital.
b. Kaji tingkat kecemasan klien.
c. Anjurkan klien untuk mendiskusikan perasaan dengan orang lain yang memiliki
maslah yang sama.
d. Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
e. Jelaskan pada klien tentang penyakit yang dideritanya

D. Implementasi
1. Diagnosa ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
ditandai dengan GDS 220 mg/dl.
a. Monitor kadar glukosa darah sesuai indikasi
b. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
c. Monitor status cairan termasuk input dan output sesuai kebutuhan
d. Anjurkan untuk membatasi asupan makanan seperti yang mengandung banyak gula,
lemak.
e. Ajarkan pengaturan pola makan yang tepat dan seimbang agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan tetap memperhatikan kondisi klien.
f. Edukasi tentang tanda dan gejala hiperglikemi.
g. Kolaborasi pemberian insulin, jika diperlukan.

2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi yang ditandai dengan


oedem pada wajah dan ekstermitas
a. Mengkaji tanda gejala hipervolemia.
b. Mengdentifikasi penyebab hipervolemia.
c. Memonitor intake dan output klien.
d. Menganjurkan untuk membatasi masukan cairan.
e. Menimbang BB klien setiap hari pada waktu yang sama.
f. Mengedukasi tentang pentingnya pembatasan cairan.

3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan ibu merasa
cemas
a. Mengobservasi tanda-tanda vital
b. Mengkaji tingkat kecemasan klien.
c. Menganjurkan klien untuk mendiskusikan perasaan dengan orang lain yang memiliki
masalah yang sama.
d. Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
e. Menjelaskan pada klien tentang penyakit yang dideritanya

E. Evaluasi
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia ditandai dengan
GDS 220 mg/dl.
S: Klien mengatakan masih sering kencing dan masih mudah lelah
O: GDS 210 mg/dl
A: Masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1) Pantau kadar gula darah.
2) Anjurkan untuk membatasi asupan makanan seperti yang mengandung banyak gula,
lemak.
3) Anjurkan pengaturan pola makan yang tepat dan seimbang agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi dengan tetap memperhatikan kondisi klien.
4) Kolaborasi pemberian insulin, jika diperlukan

2. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi yang ditandai dengan


oedem pada wajah dan ekstermitas.
S: Klien mengatakan telah membatasi minumnya
O:
- Oedem tampak berkurang pada wajah dan ekstermitas
- BB 57 kg
A: Masalah hipervolemia belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
1) Monitor intake dan output klien.
2) Anjurkan untuk membatasi masukan cairan.
3) Timbang BB klien setiap hari pada waktu yang sama.

3. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan ibu merasa
cemas.
S: Klien mengatakan masih cemas dengan kondisi janinnya
O: Klien tidak tampak gelisah
A: Masalah ansietas belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
1) Anjurkan klien untuk mendiskusikan perasaan dengan orang lain yang memiliki
maslah yang sama.
2) Anjurkan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.

Anda mungkin juga menyukai