Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONSEP ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. AFRELI FURQON
2. KHAIRUNISA
3. MUSTIKA AMALIA
4. SAEPUDIN RAHMAN
5. RUDINI
6. AYU SULMI A

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG D3

MATARAM

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalahetikakeperawatan yang berjudul
“HukumKesehatan”. Salawat dan salam tidak lupa kami kirimkan kepada baginda
Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kebodohan menu zaman yang serba modern dengan perkembangan ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.

Ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam


penyusunan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Ucapan terima kasih kepada Ibu Bahjatun Nadrati, SS.Kep yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun dalam
rangka untuk mengetahui tugas pada mata kuliah “ETIKA KEPERAWATAN”

Kami menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Penyusunan makalah


ini masih banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari Ibu Dosen selaku
pembaca makalah ini untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata kami
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat untuk kita semua.

Mataram, 2 April 2017

i
Contents
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
 TUJUAN KODE ETIK PROFESI ................................................................ 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Profesi perawat dewasa ini sangat diminati karena bidang pelayanan


kesehatan masyarakat masih banyak membutuhkan tenaga-tenaga kesehatan
profesional yang berkompeten di bidang pelayanan kesehatan. Perawat termasuk
posisi vital dalam dunia pelayanan kesehatan selain dokter. Menjadi perawat
profesional membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus.
Namun, dalam menjalankan profesinya sebagai perawat, perawat dituntut
memahami dan menerapkan kode etik keperawatan serta hukum kesehatan yang
mengatur relasinya baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap dokter, tenaga
medis yang lain, pasien/klien, dan masyarakat secara keseluruhan. Tujuan
perawat adalah menyelamatkan sesama manusia. Tugas ini sangatlah mulia
sehingga dalam menjalankan tugasnya, perawat tidak bisa dilepaskan dari kode
etik keperawatan dan hukum kesehatan di manapun perawat itu berada dan
bekerja.
Seiring dengan kemajuan zaman, ilmu teknologi, dan informasi yang
semakin canggih. Membuat masyarakat menjadi lebih kritis. Perkembangan ilmu
dan teknologi kesehatan yang semakin maju membuat derajat kesehatan
masyarakat menjadi tinggi. Perkembangan ini diikuti dengan perkembangan
hukum di bidang kesehatan, sehingga secara bersamaan petugas kesehatan
menghadapi masalah hukum terkait dengan aktivitas, perilaku, sikap, dan
kemampuannya dalam menjalankan profesi kesehatan. Ketika masyarakat
merasa tidak puas dengan pelayanan atau apabila seorang petugas kesehatan
melakukan kesalahan yang merugikan pasien, tidak menutup kemungkinan
untuk di meja hijaukan.
Oleh karena itu, berbagai masalah yang timbul dalam pelayanan kesehatan
tersebut, menjadi hal yang perlu diperhatikan dan didukung pemahaman petugas
kesehatan mengenai kode etik dan hukum kesehatan, dasar kewenangan, dan

1
aspek legal dalam pelayanan kesehatan. Untuk itu dibutuhkan suatu pedoman
yang baik dan benar-benar terpercaya tentang sikap dan perilaku yang harus
dimiliki oleh seorang petugas kesehatan, pedoman tersebut adalah kode etik dan
hukum kesehatan. Dari uraian latar belakang di atas maka penulis merasa
tertarik untuk membuat sebuah makalah dengan judul “Konsep Etik dan Hukum
Kesehatan”.

1.2 Rumusan Masalah

latar belakang masalah di atas dapat disusun rumusan masalah sebagai


berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan etika keperawatan?


2. Apa tujuan dari etika keperawatan?
3. Apa fungsi dari etika keperawatan?
4. Apa yang dimaksud dengan kode etik keperawatan?
5. Apa saja prinsip-prinsip etik?
6. Apa saja kode etik keperawatan Indonesia?
7. Bagaimana penyelesaian dilema etik keperawatan?
8. Apa yang dimaksud dengan hukum kesehatan dan apa saja hukum
tersebut?

1.3 Tujuan

1. Untuk memahami pengertian dari etika keperawatan.


2. Untuk memahami tujuan dari etika keperawatan.
3. Untuk memahami fungsi dari etika keperawatan.
4. Untuk memahami pengertian kode etik keperawatan.
5. Mampu memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip etik.
6. Mampu memahami dan melaksanakan kode etik keperawatan Indonesia.
7. Mampu memahami dan menyelesaikan masalah dilema etik keperawatan.
8. Mampu memahami hukum kesehatan yang telah ditetapkan.

2
1.4 Manfaat

Menambah wawasan dan pengetahuan lebih mendalam mengenai konsep


etik dan hukum kesehatan khususnya dalam bidang keperawatan.

3
BAB II
KONSEP ETIKA PROFESI

2.1 Konsep Etika Profesi


Etika secara defenitif adalah cabang ilmu yang berisi sistem dan pedoman
nilai yang berkaitan dengan konsepsi benar salah yang berlaku disuatu
komunitas. Sedangkan profesi dipahami sebagai suatu bidang pekerjaan yang
didasarkan pada suatu kompetensi khusus, berbasis intelektual, praktikal, dan
memiliki standart keprofesian tertentu yang membedakannya dari profesi
lainnya. Dengan mengolaborasi kedua defenisi tersebut maka kita dapat
mendefenisikan bahwa etika profesi merupakan pedoman nilai berperilaku yang
disepakati pada tatanan suatu profesi.

2.2 defenisi etika profesi


Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi. Etika profesi adalah
cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau
norma-norma etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan
manusia

2.3 ciri ciri etika profesi


Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini
dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi
harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan

4
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka
untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Dengan melihat ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku
yang berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan tantangan yang
sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatu kejelasan mengenai pola perilaku
yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat. Seandainya semua bidang
kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang
tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yang semakin
baik.
2.4 Fungsi Kode Etik Perawat
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi
status profesional dengan cara sebagai berikut:
1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab
yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat
2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal
3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang
harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai
teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor
dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan
4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

2.5 kode etik profesi


Kode etik profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi
merupakan lanjutan dari norm-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan
dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas
dan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya
norma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi.Dengan demikian kode

5
etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas
serta terperinci tentang apa yang baik da tidak baik, apa yang benar dan apa yang
salah, dan perbuatan apan yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh
seorang professional.

2.6 Kode Etik Keperawatan Indonesia


PPNI sebagai satu-satunya organisasi profesi perawat di Indonesia,
menetapkan kode etik profesi bagi para anggotanya. Kode etik ini disusun oleh
Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Munas
PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Seorang perawat harus selalu
berpegang teguh terhadap kode etik profesinya. Berikut ini adalah kode etik
keperawatan yang dikeluarkan oleh DPP PPNI :

1. Tanggung jawab perawat terhadap klien/pasien

 Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman


kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan
keperawatan individu, keluarga, dan masyarakat.
 Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan,
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,
keluarga dan masyarakat .
 Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga, dan
masyarakat, senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan. Tanggungjawab terhadap tugas .
 Perawat senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan individu,
keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan, khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggungjawab terhadap tugas
 Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi,
disertai kejujuran professional dalam menerapkan pengetahuan serta

6
keterampilan keperawatan, sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga
dan masyarakat.
 Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya, sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.
 Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan untuk tujuan yang (melakukan hal) yangbertentangan dengan
norma kemanusiaan.
 Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha
dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan
agama yang di anut, serta kedudukan social.
 Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien
dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan
tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan .

3. Tanggung jawab terhadap sesamaperawat dan profesi


kesehatan lainnya
 Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antar sesamaperawat dan
dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.
 Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamannyakepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan
pengalamannya kepada sesama perawat, serta menerima pengetahuan dari
profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang
keperawatan.

4.Tanggung Jawab Perawat terhadap Sejawat


 Tanggung jawab perawatterhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lain adalah sabagai berikut :

7
 1. Perawat memelihara hubungan baik antar sesame perawat dan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
 2. Perawat menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalamnnya kepada sesam perawat, serta menerima pengetahuan
dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan
dalam bidang keperawatan.
5. Tanggung jawab perawat terhadap Profesi
 1. Perawat berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya
secara sendiri-sendiri dan/atau bersam-sam dengan jalan menambah
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya, yang bermanfaat
bagi perkembangan keperawatan.
 2. Perawat menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan menunjukan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.
 3. Perawat berperan dalam menentukn pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan, serta menerapkannya dalam kegiatn pelyanan
dan pendidikan keperawatan.
 4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu
organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdianya.
 6.Kode Eik Menurut ICN
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di
Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode
etiknya adalah sebagai berikut :
1. Tanggung jawab utama perawat :
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi
penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut,
perawat harus meyakini bahwa :
a. kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat
adalah

8
sama.
b. pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
c. dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat
mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
Analisis : Menurut kami
2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat.
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu ,
dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan
lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau
kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan
hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan.
ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang
didirikan pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di
Hanover Square, London dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode
etiknya adalah sebagai berikut :
1. Tanggung jawab utama perawat :
Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi
penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung jawab utama tersebut,
perawat harus meyakini bahwa :
a. kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat
adalah
sama.
b. pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi

9
manusia.
c. dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat
mengikutsertakan kelompok dan instansi terkait.
Analisis : Menurut kami
2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat.
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu ,
dalam menjalankan tugas, perawat perlu meningkatkan keadaan
lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau
kliennya. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan
hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang
berkepentingan atau pengadilan

10
 .
 Kode Etik Menurut ANA
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan
bagi perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan
buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban
dan tanggungjawab moral.
1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat
kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan
status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah
kesehatan.
Analisis: Dalam kode etik menurut ANA. Menurut analisis kami,
bahwa point ini sangat penting sekali dalam sebuah profesi terutama
perawat, karena dalam sebuah pekerjaan terutama kita sebagai calon
perawat diwajibkan untuk memberikan pelayanan dengan baik, sopan,
santun, serta dengan penuh hormat terhadap pasien. Dan kita juga
jangan pernah membeda-bedakan pasien, seperti keluarga pejabat
dengan keluarga tukang becak, semuanya harus diperlakukan sama.
Tapi sesuai dengan fakta sekarang bahwa pelayanan diberbagai RS, 75
% sangat membeda-bedakan antara keluarga perawat dengan keluarga
tukang becak. seharusnya pelayanan seperti itu harus dihapuskan
karena pelayanan seperti itu tidak adil, tidak sesuai dengan kode etik
keperawatan.

2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh


informasi yang bersifat rahasia.
Analisis : Menurut kami, point ini sangat pentingsekali dalam sebuah
profesi terutama perawat. Karena dalam sebuah profesi terutama kita
sebagai orang kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan
pelayanan dengan baik, sopan, santun, serta menghormati privasi klien.
Selain itu, kita sebagai tenaga kesehatan sudah seharusnya melindungi,
memenuhi hak-hak klien dan menjaga penuh segala informasi-
informasi yang bersifat rahasia. Sesuai dengan fakta sekarang, yang

11
terjadi saat ini, bahwa pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit,
agak tidak sesuai dengan tugas perawat sebagaimana mestinya, karena
perawat sekarang bekerja dengan apa adanya, serta kurangnya fasilitas-
fasilitas kesehatan yang disediakan di rumah sakit tersebut.
3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan
keselamatannya terancam oleh praktek seseorang yang tidak
berkompoten, tidak etis atau illegal.
Analisis : Menurut analisis kami, tentang pernyataan tersebut bisa
diartikan bahwa sebagai seorang perawat harus bisa menjaga kesehatan
dan keselamatan klien dan publik karena hal tersebut merupakan tugas
pokok yang harus dikerjakanoleh seorang perawat. seorang perawat
juga harus bisa melakukan tugasnya dengan etika, legal, juga
berkompeten. supaya klien dan publik selamat, tidak terancam gagal
praktek, sehingga klien dan publik dapat terlimdungi dengan baik.
Sedangkan menurut pandangan agama : Seperti yang telah kita ketahui
bahwa setiap orang adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan
diminta pertanggungjawaban atas segala tugas-tugasnya, oleh karena
itu, seorang perawat yang profesional harus bisa bertanggung jawab
terhadap segala tugas-tugas dan perbuatannya.
Sedangkan penerapannya dilapangan : Belum diterapkan karena
kebanyakan perawat belum menerapkan etika kerja profesional dan
kebanyakan perawat dilapangan bekerja dengan setengah hati, belum
benar-benar bisa menerapkan tugas dan tanggungjawabnya kepada
klien dan publik dengan baik.
4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan
perawatan yang dijalankan masing-masing individu.
Analisis : Menurut pendapat kami Betul, karena seorang perawat harus
bisa mempertanggung jawabkan atas semua tindakan dan
pertimbangannya terhadap pasien yang dirawatnya. Apabila terjadi
sesuatu yang tidak dikehendaki ataupun diluar prediksi, maka seorang
perawat harus semaksimal mungkin bias mengembalikan keadaan
menjadi seperti sedia kala karena dengan adanya kode etik

12
keperawatan tersebut, semua perawat yang mempunyai jiwa tanggung
jawab yang tinggi, akan melaksanakan semua pelayanan kepada pasien
dengan professional dan mengacu kepada kode etik tersebut. sehingga,
pasien akan merasa puas dengan pelayanan perawat tersebut. Menurut
kami, fakta yang sekarang ada, tidak semua perawat pada umumnya
dapat bertanggung jawab pada tindakan yang diberikan kepada pasien,
banyak perawat yang lari dari tanggungjawab sehingga banyak pasien
tidak mempunyai kpercayaan kepada perawat, oleh sebab itu, kita
harus bertanggungjawab terutama pada profesi kita yaitu profesi
keperawatan.
5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan.
Analisis : artinya, perawat harus tetap mempertahankan bahkan
menambah atau mengembangkan wawasan yang mereka miliki. supaya
bisa berlomba dengan perawat lain untuk menjadi perawat yang lebih
baik. dan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi seluruh
klien. Namun faktanya sekarang masih banyak pelayan kesehatan,
yang memberi pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan bagi
masyarakat sehingga pelayanan kesehatan tersebut kurang baik dimata
mastarakat.
6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan
menggunakan kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria
dalam mengusahakan konsultasi, menerima tanggung jawab dan
melimpahkan kegiatan keperawatan kepada orang lain.
Analisis : Menurut analisis kami, point ini sangat penting dalam kode
etik keperawatan. Jadi kita sebagai perawat harus bisa mempunyai dan
memahami body knowledge keperawatan dengan baik. Sehingga kita
bisa menjadi narasumber dan memberikan pendidikan kepada
masyarakat baik individu ataupun kelompok sehingga dapat
dipertangungjawabkan.
7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan
pengetahuan profesi.
Analisis : meurut analisis saya, poin tersebut sangat penting dalam

13
kode etik keperawatan. karena seorang perawat itu harus aktif,
beraktivitas sesuai profesinya. selain itu juga perawat harus
mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang profesinya.
selain untuk dirinya sendiri, seorang perawat harus bisa
mengembangkan pengetahuan profesinya kepada orang lain, salah
satunya bisa dilakukan dengan cara pelatihan-pelatihan atau seminar
kesehatan. dengan cara tersebut, sedikitnya wawasan kita akan
bertambah, dari yang tidak tahu akan menjadi tahu. selain itu juga,
dalam turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan
pengetahuan profesi, salah satu cirinya dengan adanya organisasi
keperawatan . Nah, sebagai seorang perawat, kita harus ikut
berpartisifasi dalam organisasi tersebut, guna untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan. Dilihat dari fakta sekarang, bahwa tidak semua
perawat ikut berkecimpung didalam organisasi keperawatan, hanya
sebagian saja. Tetapi didalam mengembangkan pengetahuan
keperawatan menurut saya sudah cukup, karena terbukti dengan
adanya bahkan banyak sekali sekolah-sekolah keperawatan yang ada
saat ini, walaupun sebagian mungkin fasilitas-fasilitas keperawatannya
masih kurang.
Sudut pandang menurut agama :
agama islam mengajarkan kepada kita supaya kita selalu senantiasa
memberikan atau mengamalkan ilmu pengetahuan yang kita miliki
kepada orang lain, walaupun itu hanya sedikit saja, tetapi itu semua
akan bermanfaat bagi kita.
8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan
dan meningfkatkan standar keperawatan.
Analisis : Point ini sangat penting dalam kode etik keperawatan karena
sebagai seorang perawat kita harus bisa memberikan sesuatu yang
terbaik untuk profesi kita. memang sudah selayaknya perawat itu
bekerja sesuai standar etika keperawatan. Dan bila perlu prawat itu
lebih mengembangkan wawasannya dan meningkatkan standar
keperawatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada klien atau

14
masyarakat agar tercipta image yang baik dimata masyarakat. Fakta
sekarang membuktikan bahwa tidak sesuai dengan kode etik di atas,
karena memang perawat sudah berusaha untuk menjadi perawat
profesional tetapi nyatanya karena sarana dan prasarana yang ada
kurang memadai jadi menuju perawat profesional itu memang sulit.
9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk
dan membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan
yang berkualitas.
Analisis : maksudnya sebagai seorang perawat kita harus memberi
pelayanan kepada masyarakat itu yang berkualitas baik dimata
masyarakat jangan sampai mengecewakan masyarakat,karna kalau
masyarakat sudah pada tau bahwa pelayanan kita itu berkualitas maka
masyarakat tidak akan menghormati dan memberi kesan yang baik
kepada kita selaku pelayanan kesehatan.
10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi
publik terhadap informasi dan gambaran yang salah serta
mempertahankan integritas perawat.
Analisis : Menurut analisis kami, point ini sangat penting dalam kode
etik keperawatan karena sebagai perawat harus bisa meluruskan
terhadap arah yang menyimpang dalam propesi keperawatan. sehingga
pihak lain dalam hal ini selain propesi perawat, bisa memprespektifkan
informasi dan gambaran yang di terima secara benar, serta propesi
perawat bisa mempertahankan cakupan kerjanya atau bidang garapnya
agar tidak terambil oleh propesi lain.
11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan public.
Analisis : Point tersebut penting dalam kode etik karena seorang
perawat harus bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan yang
lain, demi meningkatkan mutu kesehatan publik, selain itu perawat
harus bekerja sama dengan warga masyarakat lainnya, demi
terwujudnya rasa kepercayaan dari warga masyarakat kepada perawat

15
sehingga akan terjadinya pelayanan kesehatan yang baik. kalau di
pandang menurut agama point ini adalah hal yang baik karena sama
halnya dengan menjalin hubungan baik antaa sesama manusia. selain
itu disini juga akan terjadi musyawarah karena antara perawat dan
anggota profesi kesehatan akan mengupaiakan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan public. Fakta yang ada adalah perawat banyak
bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan, satu sama lain saling
membutuhkan tetapi antara perawat dengan warga masyarakat belum
sepenuhnya terciptanya rasa kepercayaan dari masyarakat kepada
perawat.
 TUJUAN KODE ETIK PROFESI
 1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
 3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
 5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
 6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
 7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
 8. Menentukan baku standarnya sendiri.

16
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari makalah konsep etik dan hukum kesehatan, maka penulis
menyimpulkan sebagai berikut:

1. Etika keperawatan adalah suatu tindakan keperawatan yang memiliki


standar dan kriteria tertentu yang sesuai dengan peraturan dan norma yang
telah ditetapkan, dapat dinilai dengan baik atau buruk perilaku seseorang.
2. Tujuan dari etika keperawatan adalah merekatkan hubungan harmonis
antara perawat dan pasien, menyelesaikan segala persoalan yang dialami
oleh klien atau pasien ketika menerima pelayanan dari seorang perawat,
melindungi seorang perawat yang diperlakukan secara tidak adil oleh
institusi yang menaunginya dan lain sebagainya.
3. Fungsi etika keperawatan adalah intinya agar para perawat mampu
melaksanakan peran dan fungsinya dengan benar dan maksimal sesuai
dengan kebijakan pemerintah kepada masyarakat dalam pelayanan
kesehatan.
4. Kode etik keperawatan menjadi pedoman para perawat dalam menjalankan
peran dan fungsinya sesuai standar profesi keperawatan yang akan
melindungi perawat dan pasien.
5. Prinsip-prinsip etik yaitu otonomi, berbuat baik, keadilan, tidak
merugikan, kejujuran, menepati janji, kerahasiaan, dan akuntabilitas.
6. Kode etik keperawatan Indonesia yang dikeluarkan DPP PPNI yaitu
tanggung jawab perawat terhadap pasien, tanggung jawab perawat
terhadap tugas, tanggung jawab terhadap sesamaperawat dan profesi
kesehatan lainnya, tanggung jawab terhadap profesi keperawatan,
tanggung jawab terhadap pemerintah, bangsa dan Negara.
7. Penyelesaian dilema etik keperawatan adalah suatu cara untuk berdiskusi
atau mencari solusi dari masalah dilema etik keperawatan tetapi dilema
etik ini susah untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat

17
menimbulkan stres pada perawat karena dia tahu apa yang harus
dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya. Kode Etik
Perawat Nasional Indonesia adalah aturan yang berlaku untuk seorang
perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/ fungsi perawat. Kode etik
keperawatan menjadi pedoman para perawat dalam menjalankan peran dan
fungsinya sesuai standar profesi keperawatan yang akan melindungi
perawat dan pasien.
8. Hukum kesehatan adalah semua ketentuan-ketentuan atau peraturan-
peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan yang mengatur hak
dan kewajiban individu, kelompok atau masyarakat sebagai penerima
pelayanan kesehatan pada satu pihak, hak dan kewajiban tenaga kesehatan
dan sarana kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan di pihak
lain yang mengikat masing-masing pihak dalam sebuah perjanjian
terapeutik dan ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan lainnya yang berlaku secara lokal, regional,
nasional dan internasional.

 Saran

Berdasarkan uraian dari makalah konsep etik dan hukum kesehatan, maka kami
ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Dengan adanya makalah ini hendaknya pembaca khususnya mahasiswa


keperawatan lebih memahami tentang konsep etik dan hukum kesehatan.
2. Mahasiswa dan perawat dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam praktik keperawatan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, Hadi. 2009. Etika Profesi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Putri, Trikaloka H. dan Achmad Fanani. 2011. Etika Profesi Keperawatan.


Yogyakarta:

Citra pustaka.

Sumijatun. 2011. Membudayakan Etik dalam Praktik Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika

Wulan, Kencana dan M.Hastuti. 2011. Pengantar Etika Keperawatan. Jakarta:


Prestasi

Pustakaraya

Amelia, Nindy. 2013. Prinsip Etika Keperawatan. Jogjakarta: D-Medika

Rifiani, Nisya dan Hartanti Sulihandari. 2013. Hukum Keperawatan

Jakarta: Dunia Cerdas

19
20

Anda mungkin juga menyukai