Anda di halaman 1dari 14

Cover

Sambutan
No Jenis Informasi Keterangan
1 Nama Kelompok
2 Kelas IX E
3 Ketua dan Anggota Ketua:
Anggota:
4 Judul/Topik Proyek Penyusunan Teks Eksemplum
5 Jenis Tugas Tugas Kelompok
6 Sumber
7 Cara Pengumpulan Bahan
8 Cara Analisis Bahan
9 Wujud Hasil Analisis
10 Cara Pelaporan
11 Jadwal Pelaksanaan
Taatilah Perintah Orang Tua

Pengalaman ini merupakan pengalaman yang tidak akan pernah aku lupakan. Karena,
dari pengalaman ini mengajariku untuk selalu mendengarkan dan menaati nasihat orang tua.
Cerita diawali saat hari bertepatan dengan 1 syura, tepatnya 6 bulan yang lalu. Aku diajak pergi
dengan beberapa teman dekatku.

Tepat pukul 12 00 WIB, mereka telah sampai dirumahku. Kemudian mereka bertemu
dengan ibuku. Lalu ibuku bertanya “mau kemana kalian?’.Lalu teman temanku menjawab “Kami
mau pergi jalan jalan tante”.ibuku kembali bertanya “Sudah ijin ke orang tua?”.Mereka
menjawab “Sudah”. Lalu kami berpamitan kepada ibuku untuk jalan – jalan ke Malang. Akan
tetapi ibuku mengatakan bahwa cuaca mendung, serta pada malam ini juga bertepatan pada
tanggal 1 Syura. Akan tetapi, aku berusaha untuk meyakinkan ibuku agar ibuku tidak merasa
khawatir dan memberi kami ijin untuk pergi ke Malang. Lalu ibuku pun menyetujuinya, dengan
syarat tertentu, yaitu harus pulang sebelum pukul 23.00 WIB.

Pada awal perjalanan, aku sudah merasa khawatir, karena cuaca yang tidak mendukung.
Selain itu, hari itu juga bertepatan dengan awal bulan Syura. Menurut kepercayaan Jawa, bulan
Syura merupakan bulan yang memiliki daya magis tersendiri. Apalagi pada tanggal 1 Syura.
Meskipun aku secara pribadi tidak mempercayainya. Namun hal tersebut sempat membuat kami
berLima resah. Keresahan tersebut semakin diperkuat dengan cuaca yang tidak mendukung dan
kondisi jalan raya yang relatif sepi.

Lalu, setelah seperempat perjalanan, kilat sudah terlihat. Petir pun sudah mulai
menyambar. Dan tepat kata ibuku, bahwa hari ini akan turun hujan. Tiba – tiba saja hujan turun
dengan derasnya dan membuat sungai di sebelah jalan meluap kejalanan. Kami berhenti di suatu
tempat untuk menunggu air itu surut serta melaksanakan sholat dhuhur. Sudah sekitar setengah
jam kami menunggu, namun air itu belum Surut juga. Lalu dengan perlahan, air yang mekuap itu
mulai surut. Tepat pukul 15 45 kami mulai melanjutkan perjalanan kami kembali.
Kemudian, sekitar pukul 18 00 WIB kami barulah sampai ke tempat tujuan kami. Disana
kami jalan jalan,membeli souvenir serta makan malam. Karena terlalu bahagianya menikmati
keindahan kota malang, sehingga membuatku lupa akan syarat yang diajukan oleh ibuku. Lalu,
tepat pukul 21.30 WIB ibuku mengirim pesan lewat handphone – ku bahwa sudah malam dan
memintaku untuk agar segera pulang. Kami pun bergegas untuk pulang.

Di perjalanan pulang, tiba – tiba ban kendaraan kami mengalami kebocoran. Akhirnya
kami memutuskan mengurangi kecepatan dan mencari tambal ban terdekat . Namun, sepanjang
perjalanan kami tidak menemukannya. Setelah kami bertanya kepada seseorang, ternyata
kebanyakan semua tambal ban tutup, karena hari ini bertepatan dengan malam 1 Syura,kata
orang tersebut. Sudah hampir satu jam kami berjalan, dan tidak menemukan tempat tambal ban.
Kami sudah cemas, karena saat itu sudah lewat jam yang ditentukan oleh ibuku.

Sekitar pukul 22 00 akhirnya kami menemukan satu – satunya tempat tambal ban yang
buka. Kami menunggu sekitar setengah jam untuk menambal ban. Di sela – sela kami
menunggu, ibuku mulai menelponku dengan nada yang cemas. Aku mengatakan tentang
kejadian yang aku alami. Kemudian ibuku meminta agar aku segera pulang setelah sudah
menambal ban.

Lalu, tepat pukul 23.00 WIB, ban kendaraan kami pun sudah dapat dipakai kembali. Akan
tetapi ketika temanku ingin membayar, baru dia sadari bahwa dompetnya sudah tidak ada di
sakunya. Ia pun mulai panik. Dan alhasil akulah yang membayar. Sebelum pulang kami mencari
terlebih dahulu dompetnya di sekitar jalan yang kami lalui. Jadi kami kembali lagi ke jalan yang
kami lalui sebelumnya. Keadaan itu sangat perlu memakan waktu. Dan membuat aku makin
cemas jika aku dimarahi oleh orang tuaku. Sudah satu jam kami mencari akan tetapi tidak
menemukan dompet itu. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

Di perjalanan pulang, tiba – tiba saja mobil yang kami tumpangi mogok. Sehingga
membuat kami harus berhenti sebentar dan memeriksa apa yang telah terjadi. Setelah diperiksa,
ternyata terdapat kabel yang kurang kencang. Hal itu membuatnya mogok.Dengan peralatan
seadanya kami mulai memperbaiki kerusakan itu.Setalah sudah selesai diperbaiki kendaraan itu
bisa dinaiki lagi.

Sekitar pukul 01.30 WIB akhirnya kami sampai ke rumahku dengan keadaan lelah. Setelah
bertemu dengan orang tuaku. Aku pun menceritakan semua kejadian yang kualami. Disaat itu
pula aku baru sadar bahwa nasihat dan peringatan dari orang tua hendaknya didengarkan dan
berusaha dipatuhi. Jika nasihat orang tua tidak dipatuhi maka akan mengakibatkan hal – hal yang
tidak diinginkan. Seperti pengalaman yang aku alami 6 bulan yang lalu.

Dari pengalaman tersebut, aku belajar tentang pentingnya mentaati nasihat orang tua.
karena restu orang tua adalah restu Allah juga.
Paragraf Kalimat Topik
Pertama Pengalaman ini merupakan pengalaman yang
tidak akan pernah aku lupakan

Kedua
Ketiga Pada awal perjalanan, aku sudah
merasa khawatir, karena cuaca yang tidak
mendukung.

Keempat hujan turun dengan derasnya dan membuat


sungai di sebelah jalan meluap kejalanan.

Kelima sekitar pukul 18 00 WIB kami barulah sampai


ke tempat tujuan.

Keenam Di perjalanan pulang, tiba – tiba ban kendaraan


kami mengalami kebocoran.

Ketujuh Sekitar pukul 22 00 akhirnya kami menemukan


satu – satunya tempat tambal ban yang buka

Kedelapan baru dia sadari bahwa dompetnya sudah tidak


ada di sakunya.

Kesembilan . Di perjalanan pulang, tiba – tiba saja


mobil yang kami tumpangi mogok.

Kesepuluh . Kemudian, di tengah perjalanan kami, tiba –


tiba hujan turun kembali

Kesebelas Sekitar pukul 01.30 WIB akhirnya kami sampai


ke rumahku dengan keadaan capek

Keduabelas Dari pengalaman tersebut, aku belajar


tentang pentingnya mentaati nasihat orang tua.
karena restu orang tua adalah restu Allah juga.

Penyutingan
Salah Benar
“mau kemana kalian?’ “Mau kemana kalian?”

berLima berlima

belum Surut belum surut

handphone – ku handphoneku

Kemudian ibuku meminta agar aku segera Kemudian ibuku meminta agar aku segera
pulang setelah sudah menambal ban pulang setelah menambal ban

baru dia sadari bahwa dompetnya sudah tidak baru dia sadari dompetnya sudah tidak ada
ada

Keadaan itu sangat perlu memakan waktu Keadaan itu sangat memakan waktu

Sehingga membuat kami harus berhenti Sehingga kami harus berhenti sebentar
sebentar

Setalah sudah selesai diperbaiki kendaraan itu Setalah diperbaiki kendaraan itu bisa dinaiki
bisa dinaiki lagi. lagi.
Struktur Teks:Hikmah Malam 1 Syura

Pengalaman ini merupakan pengalaman


Abstrak yang tidak akan pernah aku lupakan. Karena,
dari pengalaman ini mengajariku untuk selalu
mendengarkan dan menaati nasihat orang tua.
Cerita diawali saat hari bertepatan dengan 1
syura, tepatnya 6 bulan yang lalu. Aku diajak
pergi dengan beberapa teman dekatku.

Tepat pukul 12 00 WIB, mereka telah sampai


Orientasi dirumahku. Kemudian mereka bertemu dengan
ibuku. Lalu ibuku bertanya “mau kemana
kalian?’.Lalu teman temanku menjawab “Kami
mau pergi jalan jalan tante”.ibuku kembali
bertanya “sudah ijin ke orang tua?”.Mereka
menjawab “Sudah”. Lalu kami berpamitan
kepada ibuku untuk jalan – jalan ke Malang.
Akan tetapi ibuku mengatakan bahwa cuaca
mendung, serta pada malam ini juga bertepatan
pada tanggal 1 Syura. Akan tetapi, aku
berusaha untuk meyakinkan ibuku agar ibuku
tidak merasa khawatir dan memberi kami ijin
untuk pergi ke Semarang. Lalu ibuku pun
menyetujuinya, dengan syarat tertentu, yaitu
harus pulang sebelum pukul 23.00 WIB.
1. Pada awal perjalanan, aku sudah merasa
Insiden khawatir, karena cuaca yang tidak mendukung.
Selain itu, hari itu juga bertepatan dengan awal
bulan Syura. Menurut kepercayaan Jawa, bulan
Syura merupakan bulan yang memiliki daya
magis tersendiri. Apalagi pada tanggal 1 Syura.
Meskipun aku secara pribadi tidak
mempercayainya. Namun hal tersebut sempat
membuat kami berLima resah. Keresahan
tersebut semakin diperkuat dengan cuaca yang
tidak mendukung dan kondisi jalan raya yang
relatif sepi.

Lalu, setelah seperempat perjalanan,


kilat sudah terlihat. Petir pun sudah mulai
menyambar. Dan tepat kata ibuku, bahwa hari
ini akan turun hujan. Tiba – tiba saja hujan
turun dengan derasnya dan membuat sungai di
sebelah jalan meluap kejalanan. Kami berhenti
di suatu tempat untuk menunggu air itu surut
serta melaksanakan sholat dhuhur. Sudah
sekitar setengah jam, kami menunggu, namun
air itu belum sUrut juga. Lalu dengan perlahan,
air yang mekuap itu mulai surut. Tepat pukul
15 45 kami mulai melanjutkan perjalanan kami
kembali. Sebelum kami berangkat tadi.
Kemudian, sekitar pukul 18 00 WIB
kami barulah sampai ke tempat tujuan kami.
Disana kami jalan jalan,membeli souvenir serta
makan malam. Karena terlalu bahagianya
menikmati keindahan kota malang, sehingga
membuatku lupa akan syarat yang diajukan
oleh ibuku. Lalu, tepat pukul 21.30 WIB
ibuku mengirim pesan lewat handphone – ku
bahwa sudah malam dan memintaku untuk
agar segera pulang. Kami pun bergegas untuk
pulang.

2. Di perjalanan pulang, tiba – tiba ban


kendaraan kami mengalami kebocoran.
Akhirnya kami memutuskan mengurangi
kecepatan dan mencari tambal banterdekat .
Namun, sepanjang perjalanan kami tidak
menemukannya. Setelah kami bertanya kepada
seseorang, ternyata kebanyakan semua tambal
ban tutup, karena hari ini bertepatan dengan
malam 1 Syura. Sudah hampir satu jam kami
berjalan, dan tidak menemukan tempat tambal
ban. Kami sudah cemas, karena saat itu sudah
lewat jam yang ditentukan oleh ibuku.

Sekitar pukul 22 00 akhirnya kami


Interpretasi menemukan satu – satunya tempat tambal ban
yang buka. Kami menunggu sekitar setengah
jam untuk menambal ban. Di sela – sela kami
menunggu, ibuku mulai menelponku dengan
nada yang cemas. Aku mengatakan tentang
kejadian yang aku alami. Kemudian ibuku
meminta agar aku segera pulang setelah sudah
menambal ban.
Lalu, tepat pukul 23.00 WIB, ban
kendaraan kami pun sudah dapat dipakai
kembali. Akan tetapi ketika temanku ingin
membayar, baru dia sadari bahwa dompetnya
sudah tidak ada di sakunya. Ia pun mulai panik.
Dan alhasil akulah yang membayar. Sebelum
pulang kami mencari terlebih dahulu
dompetnya di sekitar jalan yang kami lalui.
Jadi kami kembali lagi ke jalan yang kami lalui
sebelumnya. Keadaan itu sangat perlu
memakan waktu. Dan membuat aku makin
cemas jika aku dimarahi oleh orang tuaku.
Sudah satu jam kami mencari akan tetapi tidak
menemukan dompet itu. Akhirnya kami
memutuskan untuk pulang.

Di perjalanan pulang, tiba – tiba saja


mobil yang kami tumpangi mogok. Sehingga
membuat kami harus berhenti sebentar dan
memeriksa apa yang telah terjadi. Setelah
diperiksa, ternyata terdapat kabel yang kurang
kencang. Hal itu membuatnya mogok.Dengan
peralatan seadanya kami mulai memperbaiki
kerusakan itu.Setalah sudah diperbaiki
kenaraan itu bisa dinaiki lagi.

Dari pengalaman tersebut, aku belajar


Koda tentang pentingnya mentaati nasihat orang tua.
karena restu orang tua adalah restu Allah juga.
Ciri Bahasa

 Bahasa Naratif
1. . Aku diajak pergi dengan beberapa temanku
2. Akan tetapi, aku berusaha untuk meyakinkan ibuku agar ibuku tidak merasa
khawatir dan memberi kami ijin untuk pergi ke Semarang
3. Pada awal perjalanan, aku sudah merasa khawatir, karena cuaca yang tidak
mendukung. Selain itu, mala mini juga bertepatan dengan awal bulan Syura.
4. Kami berhenti di suatu tempat. Sudah sekitar setengah jam, kami menunggu,
namun belum juga surut.

 Kalimat Kompleks
1. Tepat pukul 12 00 WIB, mereka telah sampai dirumahku. Kemudian kami
bertemu dengan ibuku.
2. . Setelah bertemu dengan orang tuaku. Aku pun menceritakan semua kejadian
yang kualami.
3. Disaat itu pula aku baru sadar bahwa nasihat dan peringatan dari orang tua
hendaknya didengarkan dan berusaha dipatuhi.

 Kata Rujukan
1. kami sampai ke rumahku dengan keadaan lelah
2. kami barulah sampai ke tempat tujuan.
3. Lalu, setelah seperempat perjalanan, kilat sudah terlihat.
4. seadanya kami mulai memperbaiki kerusakan itu.
5. Di perjalanan pulang, tiba – tiba saja mobil yang kami tumpangi mogok. Sehingga
membuat kami harus berhenti sebentar
6. Ia pun mulai panic
7. karena hari ini bertepatan dengan malam 1 Syura,kata orang tersebut

Anda mungkin juga menyukai