Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

kanker serviks merupakan suatu jenis kanker yang terjadi pada daerah leher rahim, yaitu bagian
rahim yang terletak di bawah yang membuka ke arah lubang vagina. Kanker ini disebabkan oleh infeksi
Human Papilloma Virus (HPV). Menurut WHO dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2010)
sekitar 490.000 wanita di seluruh dunia didagnosa menderita kanker serviks dan 240.000 kasus
kematian wanita akibat kanker serviks dan 80% kasus terjadi di negara berkembang. Menurut Yayasan
Peduli Kanker Serviks Indonesia tahun 2012 penderita kanker serviks di Indonesia mencapai 15.000
kasus. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kejadian kanker leher rahim tersebut antara lain
paritas tinggi dengan jarak persalinan pendek, melakukan hubungan seksual pada usia muda atau
menikah di usia muda, berganti-ganti pasangan seksual, perokok pasif dan aktif, penggunaan
kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang lama lebih dari 5 tahun, penyakit menular seksual, dan status
ekonomi yang rendah.
Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) adalah pemeriksaan leher rahim secara visual
menggunakan asam cuka dengan mata telanjang untuk mendeteksi abnormalitas setelah pengolesan
asam cuka 3-5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sankaranarayanan, et. al tentang
perbandingan pasien kanker leher rahim yang meninggal dunia pada kelompok yang dilakukan 3 deteksi
dini dengan IVA dan pada kelompok yang tidak dilakukan deteksi dini pada negara berkembang (India)
didapatkan hasil bahwa mereka yang melakukan skrining IVA, 35% lebih sedikit yang meninggal dunia
dibanding mereka yang tidak mendapat skrining IVA.
Permasalahan
Salah satu faktor penyebab tingginya angka kejadian kanker serviks pada wanita akibat rendahnya
cakupan deteksi secara dini akibat kurangnya informasi pada masyarakat. Deteksi dini pada kanker
serviks ini merupakan sebuah terobosan yang inovatif dalam kesehatan untuk mengurangi angka 3
kematian dan kesakitan akibat kanker tersebut. Sebagian besar wanita yang didiagnosis kanker leher
rahim tidak melakukan skrinning test atau menindak lanjuti setelah ditemukan hasil yang abnormal,
selain itu biaya untuk pemeriksaan dini kanker serviks tersebut tidak murah, sehingga keterlambatan
pemeriksaanpun terjadi akibat kurangnya pengetahuan pada masyarakat tentang kanker serviks,
sehingga kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks tidak dilaksanakan.
Saat ini deteksi dini dengan metode IVA merupakan praktek yang dianjurkan untuk fasilitas dengan
sumber daya rendah dibandingkan dengan jenis penapisan lain.

Perencanaan & Pemilihan Intervensi


Kegiatan deteksi dini kanker mulut rahim dengan IVA rutin dilaksanakan di Puskesmas BU 2
setiap minggu sekali pada hari Rabu. Pada pasien yang hasil IVA test positif akan dirujuk ke
faskes lanjutan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Pelaksanaan
Kegiatan IVA dilaksanakan pada hari Rabu 27 November 2019. Pasien yang ingin melalukan
pemeriksaan seperti biasa daftar di pendaftaran kemudian menunggu antrian ke Ruang KIA.
Pasien yang diperiksa IVA merupakan yang sudah aktif secara seksual. Pada kegiatan terdapat 5
orang yang akan memeriksakan IVA, Pemeriksaan IVA dilakukan oleh Bidan dan Dokter.
Sebelum pemeriksaan pasien disuruh untuk buang air kecil dahulu.

Monitoring & Evaluasi


Sebelum dilakukan pemeriksaan pasien dianamnesis mengenai apakah ada keluhan seperti
keputihan, nyeri saat berhubungan, atau keluar darah diluar waktu menstruasi. Pada kegiatan
terdapat 5 orang yang akan memeriksakan IVA namun, hanya 4 orang yang dapat diperiksan
karena 1 orang sedang mengalami servisitis, selain itu juga terdapat keputihan. Pasien yang
servisitis diberikan metronidazol 2 gram single dose dan cefixime 2x200 mg. Selanjutnya
disarankan kontrol minggu depan. Dari ke 4 pasien yang melakukan pemeriksaan IVA, semua
hasil menunjukkan IVA negatif. Kemudian ada 1 pasien yang selain dilakukan IVA juga
dilakukan swab vagina karena mengalami keputihan dan didapatkan PMN dan bakteri gram
positif bentuk basil, artinya pasien mengalami Bakterial vaginosis dan diberikan metronidazol 2
gram dan cetirizine 1x10mg serta diedukasi untuk menjaga kebersihan.

Anda mungkin juga menyukai