Dosen Pembimbing:
Evy Marlinda, M.Kep.Sp.Kep.An
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Dita Aulya NIM: P07120118059
Gusti Ervina Amaliah NIM: P07120118065
Melianti NIM: P07120118083
Muhammad Aldi Rahman NIM: P07120118085
Muhammad Sarman NIM: P07120118093
Nurlaili NIM: P07120118103
Nurul Khofizah NIM: P07120118104
Rheina Prasetyaning A NIM: P07120118108
Solihati Roshana NIM: P07120118115
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Dan juga kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Evy Marlinda, M.Kep.Sp.Kep.An sebagai dosen mata
kuliah Metodologi Keperawatan yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini hingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving
yang memerlukan ilmu, teknik, dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari
lima tahap yang sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu pengkajian,
diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap tersebut
berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya
adalah implementasi atau pelaksanaan.
Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan
penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat
untuk mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring). Keperawatan
digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan
asuhan keperawatan dengan mempertimbangkan pasien sebagai figur central
dalam merencanakan asuhan dengan mengobservasi respons pasien terhadap
setiap tindakan sebagai penatalaksanaan dalam suatu asuhan keperawatan.
Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana
keperawatan yang di lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
Sehingga, dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan
tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam
tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari tindakan yang legal.
Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi
keperawatan, perawatan yang diberikan, dan respons pasien.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari implementasi?
2. Apa tujuan dari implementasi?
3. Apa saja tahap-tahap implementasi?
4. Apa saja kategori dalam implementasi keperawatan?
5. Apa saja metode dalam implementasi?
6. Bagaimana pedoman dalam melaksanakan implementasi keperawatan?
7. Bagaimana contoh implementasi keperawatan dalam asuhan
keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari implementasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dari implementasi.
3. Untuk mengetahui tahap-tahap apa dalam implementasi.
4. Untuk mengetahui kategori dalam implementasi keperawatan.
5. Untuk mengetahui metode imlementasi.
6. Untuk mengetahui pedoman dalam melaksanakan implementasi
keperawatan.
7. Untuk melihat contoh implementasi keperawatan dalam asuhan
keperawatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi
keperawatan yang diberikankepada klien terkait dengan dukungan,
pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-
keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yangmuncul
dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan
agarsesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai
kemampuan kognitif(intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal,
dan keterampilan dalammelakukan tindakan.
Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada
kebutuhanklien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan
keperawatan, strategiimplementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi.
Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan klien.
B. Tujuan Implementasi
Adapun tujuan dari tehnik implementasi keperawatan pada asuhan
keperawatan,antara lain:
1. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan untuk selanjutnya di
evaluasi untukmengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang
singkat.
2. Mempertahankan daya tahan tubuh.
3. Mencegah komplikasi.
3
4. Menemukan perubahan system tubuh.
5. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien.
6. Implementasi pesan dokter.
2. Tahap Intervensi
Tindakan keperawatan di bedakan berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara professional antara lain :
a. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa
petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya
Contoh tindakan independent:
1) Memberikan perawatan diri
2) Mengatur posisi tidur
3) Menciptakan lingkungan yang terapeutik
4) Memberikan dorongan motivasi
5) Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual
4
6) Partisipasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
Tipe tindakan independent keperawatan ada 4 yaitu:
1) Tindakan Diagnostik
a) Wawancara dengan klien
b) Observasi dan pemeriksaan fisik
c) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, misalnya
HB dan membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium
tersebut.
2) Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah
klien. Misalnya: Untuk mencegah gangguan integritas kulit
dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada
bagian tubuh yang tertekan.
3) Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada klien. Misalnya:
Perawat mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.
4) Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.
5
c. Dependent, yaitu tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari
profesi lain. seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan
sebagainya.
Misalnya:
Pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh
ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari
bagian fisioterapi. (Asmadi, 2008)
6
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri
dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan
kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil
terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek
dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan
5. Informed Consent
adalah suatu proses penyampaian informasi secara relevan dan eksplisit
kepada pasien/subyek penelitian untuk memperoleh persetujuan medis
sebelum dilakukan suatu tindakan medis/pengobatan/partisipasi dalam
penelitian.
7
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan,
meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik,
menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan
dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain
lain.
F. Metode Implementasi
Beberapa metode yang digunakan dalam tahap implementasi keperawatan
pada asuhan keperawatan yaitu:
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari.
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya
dilakukan dalam sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan,
berpakaian, menyikat gigi, berhias.
2. Konseling
Konseling adalah metode implementasi yang membantu klien
menggunakan proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani
stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal antara klien,
keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk membantu
klien menerima perubahan yang akan terjadi, yang diakibatkan stres
berupa dukungan emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
3. Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk
menyajikan prinsip prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatan
kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien tentang status
kesehatannya.
8
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
9
pelanggaran etika standar keperawatan professional, tetapi juga
merupakan suatu tindakan pelanggaran hukum yang dapat dituntut.
KASUS
Pada tanggal 22 Juni 2010, pukul 11.30 WIB Ny. S datang ke UGD
dengan keluhan diare selama 2 hari. Klien berumur 50 th dan mengatakan
sudah diare selama 2 hari. BAB encer berlendir dengan frekuensi 4-5 kali
setiap harinya. Menurut hasil observasi perawat badan klien panas, warna dan
bau feses khas. Setelah ditanya kembali klien mengatakan sebelumnya makan
makanan pedas.Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital :
Tensi : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37,5 C
Keadaan umum : - Lemah
- Mukosa bibir kering
10
PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN
I. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama : Ny.S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Gadung 1
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Anak klien
Alamat : Gadung 1
11
J. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien menyatakan diare 2 hari.
12
- Minum - Air putih ± 7 gelas/ - air putih ± 7 gelas / hari (±
hari (± 1500 cc) 1500 cc )
13
5. Personal Hygiene
- Mandi - 2x / hari - 1 x / hari
(Belum sejak MRS)
- Keramas - 3x/ minggu - 1x / hari
- Gosok Gigi - 2x / hari - 1x / hari
- Ganti Pakaian - 2x / hari - 1x / hari
L. DATA PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian
b. Konsep Diri
- Body image
Klien menerima penyakitnya dengan ikhlas dan menganggapnya
sebagai cobaan dari Tuhan
- Self Ideal
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar dapat
beraktivitas seperti biasa dan dapat berkumpul dengan keluarganya
kembali.
- Self Esteem
Klien mengatakan diperlakukan dengan baik oleh dokter dan perawat
- Role Performance
Klien di rumahnya berperan sebagai ibu rumah tangga
- Self Identify
Klien adalag seorang ibu dengan tiga orang anak dan seorang istri dari
seorang suami
14
c. Interaksi Sosial
Klien sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian.
d. Spiritual
Klien beragama Islam.
M. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
15
f. Abdomen
- Inspeksi : Bentuk perut datar
- Auskultasi : Bising usus 14x / menit
- Perkusi : Suara hipertimpani
- Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
g. Ekstermitas
- Atas : Jari lengkap, terpasang infus RA : D5 pada tangan kanan,
tonus otot 5 I 5
- Bawah : Jari lengkap, tonus otot 5I5
N. DATA PENUNJANG
- HB : 11,56
- Leukosit : 6100
- Trombosit : 154.000
- PCU : 36
- Widal : TO : -
TH : -
O. TERAPI
- Infus RA : D5 30 TMP
- Injeksi Cefotaxime 3 x 1
- Sanmol 3 x 1
- Plantasit syrup 3 x 1
- Luminal 2x1 / 2
P. DATA SENJANG
DS : - klien mengatakan diare 2 hari
- klien mengatakan BAB klien encer dengan frekuensi 4 – 5 x / hari
- klien mengatakan feses berbau dab berwarna khas feses
16
- klien mengatakan sebelumnya mengkonsumsi makanan pedas
- klien mengatakan badannya panas
ANALISA DATA
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastroenteritis
17
Do : - Keluhan utama lemah
- Konsistensi fases cair
dan berlendir
- Mukosa bibir kering
- Suara perut
hipertimpani
- Tugor kulit menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Dx. Medis : Gastrointeritis
No DIAGNOSA MEDIS
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
cairan sekunder.
18
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Ny.S
Dx.Medis : Gastroenteritis
19
1X24 jam tubuh klien.
diharapkan : 3.Anjurkan klien 3.Membantu mengurangi
- Suhu tubuh untuk memakai penguapan pada tubuh.
normal baju tipis dan dapat
- Keluhan menyerap keringat.
utama kembali
normal 4.Anjurkan klien 4.Menganti cairan yang
- Demam klien minum sedikit tapi hilang.
turun sering.
5.Kolaborasi 5.Menentukan
dengan dokter pemberian obat secara
dalam pemberian tepat.
obat.
No
Tgl/jam Implementasi Tgl/jam Evaluasi ttd
dx
1. 22/Juni/2010 1. Mengukur tekanan 23/Juni/2010 S : Klien
09.00 darah dan suhu 08.00 Mengatakan
badan pasien. diare dan panas
2. Memantau intake O : Keluhan utama
dan output dengan hilang, diare
memperhatikan berkurang 3-
tetesan infus secara 4x/hari, panas,
makro dan BAB, TD = 120/70
BAK klien mmHg, Suhu =
3. Membina hubungan 37 C
saling percaya A : Masalah
20
antara perawat teratasi sebagian
dengan klien P : lanjutkan
4. Memberikan cairan intervensi 1-5
parenteral dengan
memasang infus
ringer lactat pada
klien.
5. Berkolaborasi
dengan dokter.
21
Dari kasus yang kami ambil, tindakan keperawatan berdasarkan kewenangan
dikelompokkan menjadi:
1. Independent
a. Memantau tekanan darah dan suhu tubuh pasien.
b. Memantau intake dan output dengan memperhatikan tetesan infus
secara makro dan BAB, BAK klien
c. Membina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien
d. Memberikan kompres hangat basah pada klien.
e. Memberi klien minum \
2. Interdependent
a. Memberikan cairan parenteral dengan memasang infus ringer lactat
pada klien.
b. Berkolaborasi dengan dokter.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana
tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan tindakan keperawatan harus
diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian
dalam proses keperawatan.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai
cara pendokumentasian implementasi keperawatan sehingga dapat
dikembangkan dalam tatanan layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat
bisa menindak lanjuti pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan
keperawatan sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan di Lingkungan
Rumah Sakit dalam ruang lingkup keperawatan.
23
DAFTAR PUSTAKA