Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Oleh :
Muhammad ikhsan dwi kuncoro
(1700006025)
Aisyah nurul amini
(1700006026)
Rosi Pratiwi
(1700006030)
Rafina pratikaningtyas
(1700006031)

KELAS A

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.seseorang
di anggap telah belajar apabila dia dapat menunjukan perubahan prilakunya.untuk
mempermudahkan dalam proses belajar atau untuk mewujudkan hasil ynag ingin di
capai dalam suatu pembelajaran maka di kenal dengan namanya model
pembelajaran,seiring dengan berkembangnya zaman dan penemuan tekhnologi yang
semakin maju maka model pembelajaran pun bersifat dinamis dimana banyak
penemuan-penemuan model pembelajaran dengan menggunakn tekhnologi yang
sedang trend , karna terjadinya peleburan budaya maka terjadi pula perbedaan
karakteristik siswa yang bersifat heterogen,jadi di sini pendidik harus bisa mendidik
siswa dengan menerapkan suatu model pembelajaran agar siswa dapat mengerti apa
yang di ajarkan oleh pendidik.ada banyak jenis model pembelajaran salah satunya
adalah model belajar NHT (Numbered Heads).

1.2 RUMUSAN MASALAH


A. apa yang di maksud dengan model belajar NHT ?
B. apa manfaat dari model belajar NHT?
C. apa kelebihan dam kekurangan dari model belajar NHT ?
D. bagaimana langkah-langkah model belajar NHT ?
E. bagaimana contoh penerapan NHT dalam pembelajaran ?

1.3 TUJUAN
A. dapat mengerti apa yang dimaksud dengan metode belajar NHT.
B. dapat mengerti apa manfaat dari model belajar NHT.
C. dapat mengerti apa kelebihan dan kekurangan dari model belajar NHT.
D. dapat mengerti langkah langkah model belajar NHT.
E. bisa mengerti untuk di terapkan dalam hal apa saja model belajar NHT.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN NHT


NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang banya di
terapkan di sekolah-sekolah.Model pembelajaran NHT (numbered heads together) ini
di kembangkan oleh Spencer kagan (1992).Number head together adalah suatu model
pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari,mengolah dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akan di
presentasikan (Rahayu,2006).tekhnik ini memberikan kesempatan pada siswa untuk
membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.selain itu
tekhnik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat bekerja sama mereka.
Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang
menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung
pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan
sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan
terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang
telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para
siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan
peneliti
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan
adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk
mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok
kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat
secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini
sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan
penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28)
dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran
kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural : Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social : Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam
kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada
konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :
a) Pembentukan kelompok;
b) Diskusi masalah;
c) Tukar jawaban antar kelompok
2.2 MANFAAT MODEL PEMBELAJARAN NHT
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap
siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim
(2000: 18), antara lain adalah :

1. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi


2. Memperbaiki kehadiran
3. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
4. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
5. Konflik antara pribadi berkurang
6. Pemahaman yang lebih mendalam
7. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
8. Hasil belajar lebih tinggi

2.3 kelebihan dan kekurangan model pembelajaran NHT


Kelebihan
 Terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara bersama dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
 Siswa pandai maupun siswa lemah sama-sama memperoleh manfaat melalui
aktifitas belajar kooperatif.
 Dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi pengetahuan akan
manjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa dapat sampai pada kesimpulan yang
diharapkan.
 Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan
bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat kepemimpinan.

Kelemahan

 Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan


sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.
 Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin
pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.
 Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda
serta membutuhkan waktu khusus.

2.4 LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN NHT


Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi
enam langkah sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario
Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Langkah 2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5
orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama
kelompok yang berbeda. Penomoran adalah hal yang utama di dalam NHT, dalam tahap
ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan tiga
sampai lima orang dan memberi siswa nomor sehingga setiap siswa dalam tim
mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok.
Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang
sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan
kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-
masing kelompok.
Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku
panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang
diberikan oleh guru.
Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang
akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari
pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.
Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang
berhubungan dengan materi yang disajikan.

2.5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah : SMP 3 BANGUNTAPAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII A/ I (Satu)
Hari/ Tanggal : Rabu, 15 Agustus 2018
Pertemuan Ke : 1 (Satu)
Materi Pokok : Bilangan
Sub Bab : Opersi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 kali pertemuan)
Jam ke- : 1-3

A. Kompetensi Inti (KI)

KI (I) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

KI (II) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


Menjelaskan dan melakukan operasi  Melakukan operasi hitung bilangan
hitungan bilangan bulat dan pecahan campuran berbagai bentuk pecahan.
3.2
dengan memanfaatkan berbagai sifat  Menyelesaikan masalah sehari-hari
operasi. yang melibatkan pecahan.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat :

1. Melakukan operasi hitung campuran berbagai bentuk pecahan.


2. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang melibatkan pecahan.

D. Materi Pembelajaran

Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Pecahan

E. Model Pembelajaran

Number Head Together (NHT)

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran : Scientific

Metode Pembelajaran : Diskusi,Penugasan,Presentasi

G. MAS

 Media Pembelajaran

1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

2. Video

2. Lembar Penilaian Pengetahuan dan Kreatifitas Siswa (Keterampilan)

 Alat Pembelajaran

1. Papan Tulis

2. Spidol

3. Laptop

4. LCD

 Sumber Pembelajaran

1. Buku Matematika edisi revisi 2014 dan 2016 kelas VII

H. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
- Guru memberikan salam dan memimpin
Pendahuluan 15 menit
untuk berdoa.
- Guru mencek kehadiran siswa.
- Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahami operasi hitung
campuran pada biangan pecahan.
- Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa
ingin tahu dan berpikir kritis, siswa diajak
memecahkan masalah mengenai operasi
hitung campuran pada biangan pecahan.
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
- Guru menyampaikan kegunaan
memahami operasi hitung campuran pada
biangan pecahan.
- Guru membagi kelompok heterogen serta
meminta siswa berkolaborasi untuk
menyelesaikan masalah.

Mengamati
- Masing-masing kelompok mengamati dan
mencermati permalahan pada LKS.

Menanya
- Siswa berdiskusi secara kelompok untuk
menganalisis, menalar, mencoba
mempraktekkan dan menyimpulkan
langkah penyelesaian operasi hitung
campuran pada bilangan pecahan yang ada
pada LKS.
- Guru meminta siswa menyelesaikan soal
yang ada pada LKS 90 menit
- Guru memanggil nomor masing-masing
siswa dari tiap kelompok untuk maju
kedepan mempresentasikan hasil kerjanya.
Inti
Mengeksplorasi
- Siswa berdiskusi dalam menyelesaikan
masalah.
- Guru membimbing jalannya diskusi.

Mengasosiasi
- Siswa menganalisis dan menyimpulkan
pentingnya penggunaan operasi hitung
campuran pada bilangan pecahan.

Mengomunikasikan
- Siswa mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya ke depan dan siswa yang
lain menanggapi.
- Guru memberikan penjelasan tambahan
agar siswa lebih mengerti
- Guru menanyakan kepada siswa kesan
belajar hari ini
- Guru memberikan beberapa soal sebagai
bentuk penilaian pengetahuan dari hasil
Penutup 15 menit
belajar.
- Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
pesan untuk tetap semangat belajar dan
salam.
BAB III
Kesimpulan
1. NHT (Numberheadtogether) adalah suatu model pembelajaran kooperatif struktural
yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akan di presentasikan . Tekhnik ini
memberikan kesempatan pada siswa untuk membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, sehingga mendorong siswa untuk
meningkatkan semangat bekerja sama mereka.
2. Model pembeljaran NHT memiliki manfaat yaitu antar siswa bisa saling menerima dan
menghargai pendapat, bisa saling memahami dan membantu satu sama lain.
3. Kelebihan NHT salah satunya adalah dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat
kepemimpinan.
4. Adapun kelemahannya adalah siswa yang pandai akan cenderung mendominasi
sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.
5. Langkah - langkah model pembelajaran NHT yaitu persiapan, pembentukan kelompok,
sumber materi tiap kelompok, diskusi, pemamanggilan nomor, kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi, Yasin, B. & Senduk, A.G. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching
and Learning/TCL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM PRESS.

Suwarno. 2010. Pembelajaran Kooperatif Jenis Numbered Heads Together.


(http://suwarnostatistik.wordpress.com)

Anda mungkin juga menyukai