Anda di halaman 1dari 67

BIOCONVERSI

TECNOLOGY
FOR
SUSTAINABLE
ORGANIC FEED BUDI DAYA
& MAGGOT
WASTE SOLUTION
OLEH :
HENRI SUPRANTO
Omah Maggot Jogja
Melikan Sumberharjo Prambanan
Sleman DI Yogyakarta
APA ITU BLACK SOLDIER FLY
(BSF)/LALAT TENTARA HITAM
 Berikut klasifikasi dan siklus
hidup bsf:
Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
Class :Insecta
Order :Diptera
Suborder :Brachycera
Infraorder :Tabanomorpha
Superfamily :Stratiomyoidea
Family :Stratiomyidae
Subfamily :Hermetiinae
Genus :Hermetia
Species :H. illucens
Black Soldier Fly

Black soldier fly adalah satu dari banyak jenis lalat yang ada di
muka bumi, lalat ini tersebar di seluruh dunia termasuk di
Indonesia. Black soldier fly ada di sekeliling kita namun
jumlahnya tidak sebanyak lalat hijau atau dikenal dengan
nama sebutan lalat sampah.

Berbeda dengan jenis lalat lain, Black Soldier Fly tidak


makan selama hidupnya dan berumur pendek, ini adalah
fenomena dan menunjukan bahwa BSF tidak terindikasi
menjadi lalat penyebar penyakit seperti lalat hijau (Asnil
2009; Tomberlin et al. 2002).
APA ITU MAGGOT
 Maggot adalah
larva dari lalat
Black Soldier Fly
(BSF)

Fase pre pupa dan


fase larva usia 1 s/d 18
pupa usia diatas 18
hari
hari
Siklus Hidup BSF
4 FASE UTAMA BSF
1. FASE DEWASA (IMAGO) 2. FASE MAGGOT(LARVA)
fase ini cukup singkat rata rata Fase cukup lama yaitu : 3
antara 6 – 8 hari dan maksimal minggu.( 1 – 21 hari)
14 hari

3. FASE PRE PUPA 4. FASE PUPA


Setelah umur diatas 21 hari ± 7 hari sampai 14 hari
KANDUNGAN NUTRISI MAGGOT BSF/HERMETIA ILLUCENS

Hasil rata-rata analisa dari beberapa jumlah


peneliti, dan ditemukan nilai rata-rata nutrisi
antara 39% - 46%. Beberapa pihak dan
lembaga yang mengeluarkan data dan
observasi terkait mengenai kandungan nutrisi
maggot bsf :

1. Maggot bsf mengandung 46.48% protein


kasar, 4.32% serat kasar, 23.56% lemak
kasar, 2.39% kalsium, 1.03% fosfor, dan
3457 kcal/kg eneri metabolism (Science
and Technology Laboratory, IPB, 2008).
2. (Newton et al, 2009; Gunawan, 2012) : BSF maggot meal
mengandung 46.58% protein kasar, 4.32% serat kasar,
2. 23.56%
Tepunglemak
maggot kasar, 2.39% kalsium,
H. illucens 1.03%protein
mengandung posfor, kasar
and
3457 kcal/kg
46,48%, seratenergy metabolism.
kasar 4,32%, lemak kasar 23,53%, kalsium
2,39%, fosfor 1,03%, dan energi metabolis 3457 kkal/kg
(Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak UNPAD,
2009).
MANFAAT MAGGOT BSF

1. ALTERNATIF PENGOLAH LIMBAH ORGANIK


2. MEMPEROLEH PAKAN ALTERNATIF YANG MURAH DAN
BERKUALITAS
3. MEMPEROLEH PUPUK ORGANIK

4. DLL
BUDI DAYA BSFF GIMANA
CARANYA...
............
??????

HARUS MULAI
DARI MANA
BROOO..... ?????
NIAT YANG KUAT

BELAJAR

ACTION / MELAKUKAN : BUDI DAYA BSF

DARI TELUR
DARI PUPA
DARI LARVA

DARI DOELOEEEE .......


BUDIDAYA BLACK SOLDIER FLY (BSF)
DAN MAGGOT BSF

Ada 2(dua) kegiatan utama yaitu:


Budi daya lalat dan budi daya maggot
yang keduanya dijalankan dalam satu
rangkaian kegiatan budidaya yang
berkaitan
1. Budidaya BSF / lalat
Budidaya lalat dilakukan dalam
kandang. Tujuannya budidaya ini
adalah untuk memproduksi telur-
telur lalat yang akan kita tetaskan
diluar menjadi larva/maggot.
2. Budidaya Maggot BSF Kegiatan kedua ini
mungkin dapat dikatakan sebagai kegiatan inti,
tujuannya adalah untuk memproduksi maggot
sebagai pakan ternak dan banyak hewan
peliharaan, dan mempunyai produk sampingan
yaitu kasgot/bekas maggot sebagai pupuk
organik. Budidaya maggot ini sekaligus menjadi
kegiatan yang dapat menyerap sampah organik
yang sering menjadi kendala di lingkungan kita,
dimana dalam budidaya ini maggot berperan
sebagai “mesin” biokonversi yang mengurai
sampah sebagai makanannya.
1. Budidaya Black Soldier Fly (BSF)
Lalat Tentara Hitam

a. Persiapan kandang

Ukuran Kandang :

Disesuaikan lokasi dan skala budi daya


untuk skala rumahan ukuran 1m X 80 Cm X
2 m cukup.
Lokasi kandang
KONSTRUKSI KANDANG

Kontruksi kandang bisa dari apa saja : bisa kayu, besi, holo dll
yang penting bisa menunjang jarin dinding atau warin atau
kelambu dan pastinya kuat dari terpaan angis dan hujan.

Contoh kontruksi kandang :


Kandang ukuran 2,5m x 5m konstruksi besi hollow &
galvanis
Konstruksi pada contoh kandang ini terbuat dari besi hollow
4x6 sebagai struktur utama tiang di empat sudutnya,
dikombinasikan dengan besi hollow baja ringan (galvanis)
ukuran 4x4 sebagai partisi penahan jaring dinding kandang.
Kelengkapan dalam
kandang
bisa dibuat dari potongan kardus, atau
sejenis kardus yang terbuat dari plastik), dan
kayu tipis yang ditumpuk diberi celah
diantaranya. Disarankan jika dibanding
memakai kardus kertas media yang
berbahan plastik jauh lebih baik karena
alasan daya tahan yang lebih dibanding
kardus yang rentan hancur ketika terkena
air/basah. Media seperti ini bisa didapatkan
di toko-toko buku.
Tempat bertelur BSF dari papan
tipis
4. Tempat pupa

Wadah pupa tersusun dalam


rak. Ketebalan pupa dalam
wadah antara 1 – 1,5 cm.
5. Tanaman
Tanaman ini bersifat opsional,
bukan prinsip
c. Kegiatan Budidaya
1. Melakukan penyemprotan
kandang
2.Pengambilan telur dan
penggantian media dan air
3. Pemindahan telur ke tempat penetasan

Telur yang diletakan pada media penetasan.


Telur yang berwarna pucat dan kering
menandakan telur telah menetas dan larva-
larva akan jatuh ke dalam media di
bawahnya. Jaga agar media tetap lembab
dengan cara melakukan penyemprotan.
4. Memasukan pupa sebagai bibit
dan membuang cangkang pupa
Pupa yang ada dalam
kandang otomatis akan
berkurang seiring
dengan penambahan
lalat di dalam kandang,
untuk itu kita harus
menjaga jumlah pupa
dalam wadah yang
diambil dari hasil panen
pupa pada kegiatan
maggot.
4. Maintenance kandang
Pemeliharaan / maintanance
kandang dilakukan dalam jangka
waktu yang diperlukan sesuai
kondisi. Perhatikan jaring penutup
kandang jangan sampai ada yang
robek, terpal penutup wadah
pupa, bangkai bsf dibersihkan,
media makanan diganti, air dalam
kaki rak pupa dibersihkan dan
ditambah, jika pohon diberikan
dalam kandang juga dijaga
dan dirawat.
2. Budidaya Maggot BSF
Budidaya maggot adalah budidaya larva
lalat/maggot/belatung pada suatu tempat tertentu
yang disiapkan untuk nantinya diambil larva muda
/maggot muda atau larva dewasa / prepupa .
Beberapa karakter maggot adalah :
1. Suka menggali kebawah dasar
media kultur ( sehingga
ketebalan dan kondisi media
dasar harus disesuaikan)
2. Maggot dapat memanjat
3. Maggot penyusup yang handal
4. Maggot pada saat masuk fase pre
pupa (pada usia sekitar 3 minggu)
akan mencari tempat yang aman,
kering untuk “bertapa” hingga
saatnya masuk fase pupa
5. Maggot dikenal sebagai hewan
yang memiliki daya tahan tinggi,
termasuk kuat tidak mengkonsumi
makanan dalam waktu yang lama .
A. Budidaya Maggot Skala Rumahan

 Wadah atau tempat


budidaya
Box plastik atau kayu,
tidak harus terlalu tinggi,
untuk box polos cukup
dengan tinggi 15 cm
dan untuk box dengan
penambahan ramp
ketinggannya 19-20 cm.
Box yang ditambah
ramp sebagai jalan
migrasi prepupa
Aplikasi penggunaan wadah box
pada budidaya skala rumahan secara
vertikal

Pengembangan secara vertikal =


hemat tempat
B. Budidaya pada skala kecil /
menengah
Media / tempat budiaya pada skala ini tentu
berukuran lebih besar dan tidak lagi menggunakan
box tapi barupa bak yang kami sebut BIOPOND yang
mengandung arti kolam sebagai tempat budidaya
dimana terjadinya proses biokonversi di dalamnya.
 Proses pembuatan biopond

1) Bentuk kotak Biopond dengan batako/bata merah,


berikan urugan tanah sesuai kebutuhan sambil
melakukan pembentukan dasar ramp. Berikan pipa
untuk sanitasi buangan air dengan jarak 1,5m. Sanitasi
ini hanya untuk berjaga-jaga jika ada kelebihan
kandungan air pada kultur, bila kita dapat
mempertahankan kultur dengan baik maka hampir
tidak ada air yang akan keluar, pipa buangan ini
akhirnya hanya berfungsi untuk saluran pembersihan
jika dilakukan pengosongan biopond.
2) Bentuk ujung ramp dengan pipa ” agar tersedia
ruang sebagai tempat menyimpan wadah
penampunya prepupa yang bermigrasi. Kita dapat
juga membuat biopond dengan system penampung
seperti parit, akan tetapi kami lebih menyukai
menggunakan system wadah yang dibuat dari
talang air sehingga akan lebih cepat dalam
pengambilan prepupa, cukup dengan menuangkan
talang air tersebut ke dalam box pengumpulan hasil
panen.
3) Setelah ramp kering lepas cetakan pipa ” dan
hasilnya akan terlihat seperti pada gambar diatas,
periksa dan yakinkan ujung ramp cukup kuat, lalu
rapikan pekerjaan dengan melakukan pengacian
halus.
4) Setelah bipond beres dan rapi, pasang wadah
penampungan (talang air). Untuk bentang
panjang kita bisa memotong talang air tersebut
menjadi beberapa bagian agar memudahkan
pengambilan saat penuangan hasil panen.
Berikan separator (pemutus jalan) pada ramp
sehingga pre pupa akan jatuh tepat pada
wadah yang disediakan (gambar sebelah
kanan).
BIOPOND VERTTIKAL
C. Memulai Budidaya Maggot
bsf
a. Menetaskan telur bsf

media penetasan dapat dibuat dari bahan ampas tahu


atau dedak, atau campuran keduanya, hindari
penggunaaan 100% ampas tahu karena ampas tahu
mempunyai karakter cepat tengik.
b. Pembesaran Maggot pada biopond
 Mempersiapkan kultur awal pada
biopond
• Media pembesaran :

KOHE : Kotoran Hewan

Sampah Organik : Sebagai Media Dasar dan


MediaSuport
 Populasi ideal dalam biopond dan analisa produksi
Populasi dan analisa produksi dapat diukur dengan
2
pendekatan perhitungan :
•Perhitungan jumlah populasi maggot berdasarkan perhitungan
cluster /koloni telur .
Populasi larva yang ideal dalam sebuah luasan media
kurang lebih sekitar 110 cluster /m2.
Catatan :
-Jumlah prepupa / Kg = 7000 – 7500 ekor –
-Jumlah telur / cluster = 500 buah telur (penelitian 500 –
900 telur/cluster)
- Artinya untuk 1 Kg prepupa = 14 cluster (7000:500)
- Populasi ideal 110 cluster/m² = 7,8 Kg /m²

(110 x 500 = 55.000 ekor ~ 55.000 : 7.000 = 7,8 Kg)


Dibulatkan 8Kg / m²
Aplikasi sebuah kasus :
Contoh kasus pada biopond berukuran 7,5m² (1,5m x
5m), dilakukan penebaran larva dengan perhitungan
berdasar pada populasi yang ideal diatas
•Perhitungan jumlah maggot berdasarkan berat telur (telur
ditimban dahulu dalam patokan berat ideal terhadap luasan .
media).
Populasi “tebar padat”

Populasi tebar padat ini dapat dilakukan apabila kita


bermaksud memproduksi larva-larva muda sebagai
konsumsi ternakan yang masih kecil atau binatang
peliharaan seperti burung, ikan, dsb (ternak dewasa
tentu menyukai larva muda). Tebar padat dapat
dilakukan dengan menebar larva diatas perhitungan
ideal tadi.
c. Mengelola pemberian pakan & mengatur
kondisi kultur budidaya

1. Pemberian kohe sebagai makanan


2. Pemberian limbah pasar sebagai
makanan
Jenis bahan organik sebagai
pakan

1. Ampas kelapa./ Ampas tahu

2. Limbah pasar bersifat daunan


seperti sawi, kol, sawi putih,dsb

3. Limbah pasar berdaging


seperti mentimun, labu, ubi-ubian,
wortel, terong, dsb
d. Mekanisme panen

1. Panen Larva.

2. Panen prepupa

Self Harversting System (SHS)


f. Manajemen budidaya maggot bsf

1. Tentukan pembagian tugas pekerja.

2. Jadwal pencarian sampah organik.

3. Manajemen stok bahan makanan

4. Jadwal pemberian makan


5. Maintenance kultur media
Kondisi kultur media sangat penting diperhatikan yaitu
ketebalannya, kelembaban dan teksturnya.
6. Penanganan kasgot

Anda mungkin juga menyukai