Anda di halaman 1dari 72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 1 (SATU)
MATERI POKOK : HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI
ALOKASI WAKTU : 10 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat mengidentifikasi senyawa karbon.
4. Siswa dapat memahami kekhasan atom karbon.
5. Siswa dapat menjelaskan penggolongan hidrokarbon.
6. Siswa dapat mebedakan alkana, alkena, dan alkuna.
7. Siswa dapat menyebutkan kegunaan senyawa hidrokarbon.
8. Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan danpengolahan minyak bumi.
9. Siswa dapatmenyebutkan kegunaan minyak bumi.
10. Siswa dapat mnejlaskan reaksi pembakaran hidrokarbon yang sempurna dan tidak sempurna.
11. Siswa dapat menyebutkan dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.1. Menganalisis struktur dan sifat 3.1.1. Menyebutkan sumber senyawa karbon
hidrokarbon berdasarkan ke khasan dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-
atom karbon dan golongan senyawanya. hari.
3.2. Menjelaskan proses pembentukan fraksi- 3.1.2. Mengidentifikasi atom C dan H pada
fraksi minyak bumi, teknik pemisahan senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil
serta kegunaannya. pengamatan.
3.3. Mengidentifikasi reaksi pembakaran 3.1.3. Menganalisis kekhasan atom karbon.
hidrokarbon yang sempurna dan tidak 3.1.4. Menganalisis jenis atom C berdasarkan
sempurna serta sifat zat hasil jumlah atom C yang terikat dari rantai
pembakaran (CO2, CO, partikulat atom karbon (atom C primer, sekunder,
karbon). tersier, dan kuarterner).
3.1.5. Mengemukakan pengertian isomer
(isomer rangka, posisi, fungsi, geometri).
3.1.6. Mengklasifikasikan alkana, alkena, dan
alkuna berdasarkan rumus strukturnya.
3.2.1. Menganalisis proses penyulingan
bertingkat sebagai proses pembentukan
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya.
3.2.2. Membedakan kualitas bensin
berdasarkan bilangan oktan.
3.2.3. Menyusun gagasan tentang bahan bakar
alternatif selain dari minyak bumi dan gas
alam.
3.3.1. Menganalisis dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan.
3.3.2. Menyusun gagasan tentang cara
mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan.
4.1. Membuat model visual berbagai struktur 4.1.1. Menentukan rumus umum alkana,
molekul hidrokarbon yang memiliki alkena, dan alkuna berdasarkan analisis
rumus molekul yang sama. rumus strukturnya.
4.2. Menyajikan karya tentang proses 4.1.2. Menuliskan nama senyawa alkana,
pembentukan dan teknik pemisahan alkena, dan alkuna menurut aturan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta IUPAC.
kegunaannya. 4.1.3. Membuat struktur senyawa hidrokarbon
4.3. Menyusun gagasan cara mengatasi (alkana, alkena, dan alkuna)
dampak pembakaran senyawa karbon menggunakan molymod.
terhadap lingkungan dan kesehatan. 4.1.4. Memprediksi isomer dari suatu senyawa
hidrokarbon.
4.1.5. Menganalisis reaksi yang terjadi pada
senyawa hidrokarbon.
4.1.6. Mengaitkan rumus struktur alkana,
alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya.
4.2.1. Menyimpulkan proses pembentukan dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya.
4.2.2. Mempresentasikan gagasan tentang
bahan bakar alternatif selain dari minyak
bumi dan gas alam.
4.3.1. Menyimpulkan dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan.
4.3.2. Mempresentasikan gagasan tentang
cara mengatasi dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Senyawa organik dan senyawa anorganik
2. Identifikasi dan sumber senyawa karbon
3. Kekhasan atom karbon
4. Hidrokarbon
5. Minyak bumi

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Demonstrasi dan Observasi
3. Metode :
 Diskusi tentang sifat-sifat fisik dan reaksi senyawa hidrokarbon, mutu bensin berdasarkan
bilangan oktannya, dan energi alternatif.
 Pengamatan tentang demostrasi atom C dan H pada senyawa karbon, yaitu pada
pembakaran plastik, struktur senyawa hidrokarbon menggunakan molymod, rumus struktur
senyawa n-butana dan 2-metilpropana, dan gambar destilasi bertingkat.
 Penugasan untuk mengembangkan analaisis pengamatan secara berkelompok, membuat
struktur senyawa karbon menggunakan molymod, dan menganalisis tentang dampak
pembakaran bahan bakar.
 Presentasi hasil pengamatan pembakaran plastik, hasil pengamatan rumus struktur
senyawa n-butana dan 2-metilpropana, hasil pengamatan tentang destilasi bertingkat, dan
hasil analisis dampak pembakaran bahan bakar.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Hidrokarbon dan minyak bumi,
 Molymod

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang hidrokarbon dan minyak bumi dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 1 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
senyawa hidrokarbon.
2. Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon
sangat dekat dengan kita. Senyawa hidrokarbon
banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengamati 45
demonstrasi identifikasi atom C dan H pada
senyawa hidrokarbon, yaitu pada pembakaran
plastik.
2. Siswa secara individu melakukan pengamatan
terhadap demonstrasi pembakaran plastik (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisisnya dan berdiskusi tentang kekhasan atom
karbon.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal, siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan 15
tentang kekhasan atom karbon.
2. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan
dengan kekhasan atom karbon.
3. Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan
pada fitur buku teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur dan
tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena,
dan alkuna).

2. PERTEMUAN 2 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang alkana, 15
alkena, dan alkuna.
2. Guru memaparkan bahwa akibat kekhasan atom
karbon, atom karbon dapat membentuk berbagai
jenis senyawa hidrokarbon. Sehingga, jumlah
senyawa hidrokarbon sangatlah banyak dan untuk
membedakannya, tiap senyawa diberikan nama
sesuai dengan yang ditetapkan oleh IUPAC.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa 45
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna.
2. Siswa secara individu memperhatikan penjelasan
guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk
membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana,
alkena, dan alkuna) menggunakan molymod.
5. Guru mengajak siswa untuk mengamati komponen
molymod, misalnya bulatan hitam mewakili atom C,
bulatan putih mewakili atom H, dst.
6. Siswa secara berkelompok melakukan
pengamatan terhadap komponen molymod (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
7. Siswa secara berkelompok diminta untuk
membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan
menggunakan molymod.
8. Siswa secara individual menggambarkan model
molekul, menuliskan rumus struktur, dan
mengelompokkannya ke dalam alkana, alkena,
atau alkuna dalam lembar kerja siswa.
9. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
10. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
11. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon
(alkana, alkena, dan alkuna).
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur
dan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana,
alkena, dan alkuna).
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Isomer, sifat
fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon.

3. PERTEMUAN 3 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang isomer. 15
2. Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon
yang memiliki rumus molekul sama, belum tentu
merupakan senyawa yang sama.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengamati rumus 45
struktur senyawa n-butana dan 2-metilpropana.
2. Siswa secara individu melakukan pengamatan
terhadap rumus struktur senyawa n-butana dan 2-
metilpropana (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisisnya dan berdiskusi tentang sifat-sifat fisik
dan reaksi senyawa hidrokarbon.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan isomer,
sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon.
3. Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep
mengenai alkana, alkena, dan alkuna.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Minyak bumi

4. PERTEMUAN 4 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang minyak 15
bumi.
2. Guru memaparkan bahwa minyak bumi merupakan
sumber utama dari senyawa hidrokarbon. Hasil
pengolahan minyak bumi sebagian besar
dimanfaatkan untuk bahan bakar, seperti bensin,
LPG, dsb.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar 45
distilasi bertingkat minyak bumi.
2. Siswa secara individu melakukan pengamatan
terhadap gambar distilasi bertingkat minyak bumi
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
5. Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang
mutu bensin berdasarkan bilangan oktannya.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
minyak bumi.
2. Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal
yang berkaitan dengan minyak bumi.
3. Tindak lanjut: Penugasan diskusi kelompok
mengenai energi alternatif dan portofolio berupa
laporan tertulis energi alternatif yang telah
didiskusikan.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Dampak
pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
serta energi alternatif.
5. PERTEMUAN 5 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
manfaat senyawa hidrokarbon.
2. Guru memaparkan bahwa persediaan minyak bumi
saat ini sudah mulai menipis sehingga sudah
saatnya memikirkan energi alternatif selain minyak
bumi.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis dampak 45
pembakaran bahan bakar.
2. Siswa secara individu melakukan analisis terhadap
dampak pembakaran bahan bakar (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
5. Siswa secara berkelompok menyajikan laporan
diskusi kelompok mengenai energi alternatif.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
dampak pembakaran bahan bakar dan cara
mengatasinya serta energi alternatif.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan dampak
pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
serta energi alternatif.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Termokimia.
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
 Mengerjakan latihan 1.1 halaman 16
 Mengerjakan latihan 1.2 halaman 19
 Mengerjakan latihan 1.3 halaman 22
 Mengerjakan latihan 1.4 halaman 26
Rubrik penilaian
 Mengerjakan latihan 1.5 halaman 28
 Mengerjakan latihan 1.6 halaman 30
 Mengerjakan latihan 1.7 halaman 40
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 42 –
54
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 1 (SATU)
MATERI POKOK : TERMOKIMIA
ALOKASI WAKTU : 10 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian entalpi suatu zat dan perubahannya.
4. Menjelaskan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
5. Siswa dapat membedakan macam-macam perubahan entalpi.
6. Siswa dapat menetukan ΔH reaksi berdasarkan eksperimen, huku Hess dari dataenergi ikatan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
5.2. Menganalisis perkembangan model 3.2.1. Mendeskripsikan gambar model atom dari
atom dari model atom Dalton, Thomson, teori atom Dalton sampai teori atom Bohr.
Rutherford, Bohr, dan Mekanika 3.3.1. Menganalisis perbedaan struktur atom
Gelombang. berdasarkan teori atom Bohr dan teori
5.3. Menjelaskan konfigurasi elektron dan mekanika kuantum.
pola konfigurasi elektron terluar untuk 3.4.1. Membandingkan perkembangan tabel
setiap golongan dalam tabel periodik. periodik unsur.
5.4. Menganalisis kemiripan sifat unsur 3.4.2. Mengaitkan konfigurasi elektron dan
dalam golongan dan kepriodikannya. diagram orbital dengan letak unsur dalam
tabel periodik dan sifat periodik unsur.
3.4.3. Mengklasifikasikan unsur ke dalam
logam, nonlogam, dan metaloid.
4.2. Menjelaskan fenomena alam atau hasil 4.2.1. Menganalisis perkembangan model atom
percobaan menggunakan model atom. untuk menentukan konfigurasi elektron,
4.3. Menentukan letak suatu unsur dalam diagram orbital, bilangan kuantum, dan
tabel periodik berdasarkan konfigurasi bentuk orbital.
elektron. 4.3.1. Menggunakan prinsip aufbau, aturan
4.4. Menyajikan hasil analisis data-data Hund dan azas larangan Pauli untuk
unsur dalam kaitannya dengan menuliskan konfigurasi elektron dan
kemiripan dan sifat keperiodikan unsur. diagram orbital.
4.3.2. Mengaitkan konfigurasi elektron dengan
bilangan kuantum (kemungkinan elektron
berada).
4.3.3. Menyimpulkan bahwa letak elektron tidak
dapat ditentukan dengan pasti, hanya
dapat diperkirakan posisi elektron
tersebut menggunakan bilangan
kuantum.
4.4.1. Menggunakan data nomor atom untuk
menentukan letak unsur dalam tabel
periodik.
4.4.2. Membandingkan besaran nilai jari-jari
atom, energi ionisasi, afinitas elekton,
dan keelektronegatifan unsur satu
dengan yang lain berdasarkan nomor
atomnya atau letaknya dalam tabel
periodik.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Energi dan perubahan energi
2. Perubahn energi dalam reaksi kimia
3. Entalpi dan perubahan entalpi
4. Penentuan perubahan entalpi
5. Energi ikatan
6. Bahan bakar dan perubahan entalpi

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Demonstrasi, Eksperimen, dan Observasi
3. Metode :
 Diskusi tentang reaksi eksoterm dan endoterm serta diagram energinya.
 Pengamatan tentang gambar suatu reaksi kimia di dalam gelas kimia.
 Penugasan untuk menganalisis hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm,
menganalisis data hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeteri
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja, mengerjakan latihan soal
untuk pengukuran perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan,
menganalisis tabel data nilai kalor beberapa bahan bakar, dan menentukan nilai kalor
beberapa bahan bakar dan menganalisis bahan bakar yang efisien.
 Presentasi hasil pengamatan gambar suatu reaksi kimia di dalam gelas kimia, hukum Hess
dan energi ikatan, dan hasil analisis tabel data nilai kalor beberapa bahan bakar.
 Praktikum tentang merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi,
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
 Membaca tentang literatur mengenai hukum Hess dan energi ikatan.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Termokimia.

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang termokimia dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 6 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
termokimia.
2. Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa
pemerintah mengkonversi minyak tanah menjadi
LPG? Benarkah LPG lebih murah dan lebih efisien
daripada minyak tanah? Dengan mempelajari
termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar 45
suatu reaksi kimia di dalam gelas kimia.
2. Siswa secara individu melakukan pengamatan
terhadap gambar suatu reaksi kimia di dalam gelas
kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya untuk
menentukan mana yang termasuk sistem dan
mana yang termasuk lingkungan.
5. Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang
reaksi eksoterm dan endoterm serta diagram
energinya.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru menunjuk siswa secara random untuk
membuat diagram energi dari contoh reaksi yang
diberikan pada papan tulis.
8. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
9. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
10. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm dan
endoterm, serta diagram energi.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem
dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm,
serta diagram energi.
3. Penugasan individu untuk membuat tabel berisi 5
buah contoh sistem dan lingkungan yang dapat
diamati dalam kehidupan sehari-hari.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
reaksi eksoterm dan endoterm serta entalpi dan
perubahannya.

2. PERTEMUAN 7 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
(sebagai implementasi nilai religius).
a. Orientasi 2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi 15
eksoterm dan endoterm.
2. Guru memaparkan bahwa untuk lebih memahami
tentang reaksi eksoterm dan endoterm, maka akan
dilakukan percobaan reaksi eksoterm dan
endoterm.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
merancang dan melakukan percobaan reaksi
eksoterm dan endoterm.
2. Guru memberi pertanyaan yang berhubungan
dengan materi reaksi eksoterm dan endoterm pada
pertemuan sebelumnya.
3. Siswa secara individu menjawab pertanyaan
mengenai materi reaksi eksoterm dan endoterm
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
4. Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan
eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan
lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas
XI Unggul Sudarmo kegiatan 2.1 halaman 60).
5. Siswa secara berkelompok merancang percobaan
eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan
lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
6. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan
lembar kerja.
7. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
8. Guru mengondisikan siswa agar kembali ke dalam
kelas untuk melanjutkan penjelasan materi
mengenai entalpi dan perubahannya.
9. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
10. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
11. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
entalpi dan perubahannya.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan entalpi
dan perubahannya.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Kalorimetri.
3. PERTEMUAN 8 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
kalorimeter.
2. Guru memaparkan bahwa salah satu cara untuk
mengukur perubahan entalpi suatu reaksi adalah
menggunakan kalorimeter.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan pengukuran perubahan
entalpi dengan kalorimeter.
2. Guru menjelaskan tentang kalorimetri dan cara
penggunaan kalorimeter.
3. Siswa secara individu memperhatikan penjelasan
guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan
pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
yang sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam
buku teks kimia kelas XI Unggul kegiatan 2.2
halaman 71 – 72).
6. Siswa secara berkelompok merancang percobaan
pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
7. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
yang sesuai dengan lembar kerja.
8. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
9. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
10. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
11. Guru menambahkan informasi sebagai tambahan
dan penguatan siswa.Guru menambahkan
informasi sebagai tambahan dan penguatan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
kalorimetri.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
kalorimetri.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan
kalorimeter.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Pengukuran
perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan
energi ikatan.

4. PERTEMUAN 9 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
pengukuran perubahan entalpi reaksi.
2. Guru memaparkan bahwa terkadang pengukuran
perubahan entalpi suatu reaksi tidak dapat
ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya
perubahan entalpi pembentukan standar CO.
Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya
menghasilkan gas CO saja tanpa disertai
terbentuknya gas CO2.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai hukum Hess dan energi ikatan.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
hukum Hess dan energi ikatan (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
5. Siswa secara individual mengerjakan latihan soal
untuk pengukuran perubahan entalpi
menggunakan hukum Hess dan energi ikatan.
6. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
pengukuran perubahan entalpi menggunakan
hukum Hess dan energi ikatan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
pengukuran perubahan entalpi menggunakan
hukum Hess dan energi ikatan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Bahan bakar
dan perubahan entalpi.
5. PERTEMUAN 10 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 10
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang bahan 20
bakar.
2. Guru memaparkan bahwa bahan bakar merupakan
senyawa yang bila dibakar menghasilkan kalor
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Pemilihan bahan bakar harus
mempertimbangkan faktor-faktor seperti nilai kalor
bakar, ketersediaan, tingkat kebersihan, dan
pencemarannya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis tabel 45
data nilai kalor beberapa bahan bakar.
2. Siswa secara individu menganalisis tabel data nilai
kalor bakar beberapa bahan bakar (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
5. Siswa secara berpasangan menentukan nilai kalor
bakar beberapa bahan bakar dan menganalisis
bahan bakar yang lebih efisien.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
bahan bakar dan perubahan entalpi.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bahan
bakar dan perubahan entalpi.
3. Penugasan kelompok untuk membuat makalah
tentang konversi minyak tanah menjadi LPG
(termasuk pengukuran efisiensi masing-masing
bahan bakar).
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Laju reaksi.
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
 Mengerjakan latihan 2.1 halaman 70
 Mengerjakan latihan 2.2 halaman 75
 Mengerjakan latihan 2.3 halaman 78 Rubrik penilaian
 Menegrjakan latihan 2.4 halaman 85
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 87 –
99
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 1 (SATU)
MATERI POKOK : LAJU REAKSI
ALOKASI WAKTU : 10 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat menganalisis data percobaan untuk menentukan laju reaksi dari orde reaksi.
4. Siswa dapat menejlaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
5. Menjelaskan cara pengendalian laju reaksi untuk mencegah kerusakan bahan pangan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.6. Menjelaskan faktor-faktor yang 3.6.1. Menjelaskan terjadinya reaksi kimia
memengaruhi laju reaksi menggunakan menggunakan teori tumbukan.
teori tumbukan. 3.6.2. Mengaitkan faktor-faktor yang
3.7. Menentukan orde reaksi dan tetapan memengaruhi laju reaksi dengan teori
laju reaksi berdasarkan data hasil tumbukan.
percobaan. 3.7.1. Menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi.
3.7.2. Merancang dan melakukan percobaan
untuk mengukur laju reaksi.
3.7.3. Menentukan persamaan laju reaksi
berdasarkan data hasil percobaan.
3.7.4. Menentukan orde reaksi berdasarkan
data hasil percobaan.
3.7.5. Menyimpulkan peran katalis dalam
industri kimia
4.6. Menyajikan hasil pengukuran informasi 4.6.1. Menyajikan hasil pemahaman terhadap
cara-cara pengaturan dan penyimpanan teori tumbukan (tabrakan) untuk
bahan untuk mencegah perubahan menjelaskan reaksi kimia
fisika dan kimia yang tak terkendali. 4.7.1. Merancang percobaan tentang faktor-
4.7. Merancang, melakukan, dan faktor yang memengaruhi laju reaksi
menyimpulkan serta menyajikan hasil (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis)
percobaan faktor-faktor yang 4.7.2. Melakukan percobaan tentang faktor-
mempengaruhi laju reaksi dan orde faktor yang memengaruhi laju reaksi.
reaksi. 4.7.3. Menyajikan data percobaan tentang
faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi dalam bentuk laporan tertulis
4.7.4. Mengolah data untuk membuat grafik laju
reaksi

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian laju reaksi
2. Hukum laju reaksi
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
4. Teori tumbukan
5. Mengendalikan laju reaksi untuk mencegah kerusakan bahan pangan

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Demonstrasi, Eksperimen, dan Observasi
3. Metode :
 Pengamatan tentang reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat
lambat, contoh: petasan dan perkaratan besi.
 Penugasan untuk Mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru, merumuskan
persamaan lau reaksi dan latihan soal yang diberikan, menganalisis data hasil percobaan
tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi, dan mengaitkan faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan.
 Presentasi tentang pengamatan reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang
berjalan sangat lambat, analisis mengenai tumbukan efektif, dan peran katalis dalam
industri kimia.
 Praktikum tentang Merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi,
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
 Membaca tentang literatur tentang persamaan laju reaksi, membandingkan kemungkinan
yang terjadi antara jalanan yang lengang dan jalanan yang padat, dan mengkaji artikel
tentang peran katalis dalam industri kimia.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Laju reaksi

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang laju reaksi dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 11 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang laju 15
reaksi.
2. Guru menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia
seperti pencoklatan apel, pengkaratan besi,
petasan, dll. Guru mengajukan pertanyaan
“Mengapa ada reaksi yang berjalan cepat dan ada
juga yang lambat? Dengan mempelajari
termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengamati reaksi 45
yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang
berjalan sangat lambat, contoh petasan,
perkaratan besi.
2. Siswa secara individu melakukan pengamatan
terhadap reaksi yang berjalan sangat cepat dan
reaksi yang berjalan sangat lambat (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai
pengertian laju reaksi
5. Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok
masing-masing.
6. Siswa secara berkelompok merancang dan
melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi
(terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo kegiatan 3.1 halaman 105 – 106).
7. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah
disediakan oleh guru.
8. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
9. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
10. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
laju reaksi.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan laju
reaksi.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan pengukuran laju reaksi.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Persamaan
laju reaksi

2. PERTEMUAN 12 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
persamaan laju reaksi.
2. Guru memaparkan bahwa untuk mengetahui laju
reaksi yang dimiliki oleh suatu reaksi kimia, dapat
dilihat dari persamaan lajunya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai persamaan laju reaksi.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
persamaan laju reaksi (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
4. Siswa secara individual merumuskan persamaan
laju dari reaksi kimia yang diberikan.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya tentang
persamaan laju reaksi dengan mengerjakan latihan
soal untuk menentukan orde reaksi.
6. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
persamaan laju reaksi.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
persamaan laju reaksi.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Faktor-faktor
yang memengaruhi laju reaksi.

3. PERTEMUAN 13 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang faktor- 15
faktor yang memengaruhi laju reaksi.
2. Guru mengajukan pertanyaan, misalnya “Apakah
kalian pernah mencoba untuk membuat teh manis
dengan air dingin? Apa perbedaan ketika membuat
teh manis dengan air panas dan air dingin?”
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi,
suhu dan katalis).
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar
kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI
Unggul Sudarmo kegiatan 3.3 halaman 112 – 113).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar
kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi untuk menanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi sesuai
dengan lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan faktor-
faktor yang memengaruhi laju reaksi.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori
tumbukan.

4. PERTEMUAN 14 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori 15
tumbukan.
2. Guru memaparkan bahwa reaksi kimia bergantung
pada interaksi antarpereaksi.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk membandingkan 45
kemungkinan yang terjadi antara jalanan yang
lengang dan jalanan yang padat.
2. Siswa secara individu membandingkan
kemungkinan yang terjadi antara jalan raya yang
lengang dan jalan raya yang padat (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa seperti
halnya jalan raya, semakin banyak pereaksi maka
kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar.
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai
tumbukan efektif.
6. Siswa secara berpasangan mengaitkan faktor-
faktor yang memengaruhi laju reaksi dengan teori
tumbukan.
7. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
8. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
9. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
10. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
teori tumbukan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori
tumbukan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks. Serta, penugasan kelompok untuk mencari
artikel mengenai peran katalis dalam industri kimia
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Peran katalis
dalam industri kimia

5. PERTEMUAN 15 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang katalis. 15
2. Guru memaparkan bahwa prinsip dari dunia
industri yang melibatkan reaksi kimia adalah
menghasilkan produk yang maksimal dan dalam
waktu sesingkat mungkin.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan sesuai kelompok masing-masing 45
untuk mengkaji artikel tentang peran katalis dalam
industri kimia.
2. Siswa secara berkelompok mengkaji artikel tentang
peran katalis dalam industri kimia (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Guru menunjuk kelompok untuk menyajikan hasil
diskusi didepan kelas.
4. Siswa secara berkelompok menyajikan hasil
diskusi tentang peran katalis dalam industri kimia
didepan kelas.
5. Siswa dari kelompok lainnya dimotivasi/ diberikan
kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
peran kimia dalam industri kimia.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peran
kimia dalam industri kimia.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya:
Kesetimbangan kimia.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas Individu
 Mengerjakan latihan 3.1 halaman 106
 Mengerjakan latihan 3.2 halaman 111
Rubrik penilaian
 Menegerjakan latihan 3.3 halaman 119
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 121 –
135.
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 1 (SATU)
MATERI POKOK : KESETIMBANGAN KIMIA
ALOKASI WAKTU : 14 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat menjelaskan reaksi kesetimbangan.
4. Siswa dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi pergeserah arah kesetimbangan dan
penerapannya dalam industri.
5. Siswa dapat menemukan hubungan kuantitatif pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.8. Menganalisis sifat larutan berdasarkan 3.8.1. Membuat grafik laju reaksi terhadap
Menjelaskan reaksi kesetimbangan di waktu dalam kesetimbangan.
dalam hubungan antara pereaksi dan 3.8.2. Merumuskan hukum kesetimbangan
hasil reaksi. suatu reaksi setimbang.
3.9. Menganilis faktor-faktor yang 3.8.3. Meramalkan arah reaksi berdasarkan
mempengaruhi pergeseran arah nilai tetapan kesetimbangan.
kesetimbangan dan penerapannya 3.9.1. Menjelaskan hubungan antara Kc dan
dalam indutri. Kp.
3.9.2. Merancang dan melakukan percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan.
3.9.3. Menyimpulkan data hasil percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan.
3.9.4. Menyajikan data hasil percobaan faktor-
faktor yang memengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan dalam bentuk
laporan tertulis.
4.8. Menganalisis sifat larutan berdasarkan 4.8.1. Merancang dan melakukan percobaan
Menjelaskan reaksi kesetimbangan di faktor-faktor yang memengaruhi
dalam hubungan antara pereaksi dan pergeseran arah kesetimbangan
4.8.2. Menyimpulkan data hasil percobaan
hasil reaksi.
faktor-faktor yang memengaruhi
4.9. Menganilis faktor-faktor yang pergeseran arah kesetimbangan
mempengaruhi pergeseran arah 4.8.3. Menyajikan data hasil percobaan faktor-
kesetimbangan dan penerapannya faktor yang memengaruhi pergeseran
dalam indutri. arah kesetimbangan dalam bentuk
laporan tertulis
4.9.1. Menghitung komposisi zat saat keadaan
setimbang
4.9.2. Menentukan nilai tetapan
kesetimbangan (Kc)
4.9.3. Menentukan nilai tetapan
kesetimbangan gas (Kp)
4.9.4. Menentukan derajat disosiasi (α) dalam
sistem kesetimbangan disosiasi

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Reaksi bolak balik dan kesetimbangan kimia
2. Hukum kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan (K)
3. Pergeseran kesetimbangan
4. Kesetimbangan kimia dalam industri

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Eksperimen dan Observasi
3. Metode :
 Penugasan untuk mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru,
mengembangkan pemahamannya terhadap nilai tetapan kesetimbangan dengan
mengerjakan latihan soal untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan dan komposisi zat
saat setimbang, mengerjakan latihan soal dan menganalisis hubungan antara Kc dengan
Kp, Menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam
lembar kerja, mengembangkan hasil analisis dan mengaitkan asas Le Chatelier dengan
faktor-faktor yang memengaruhi pergeseran kesetimbangan, menganalisis dan
mengembangkan pemahamannya terhadap derajat disosiasi dengan mengerjakan latihan
soal pada buku teks untuk menentukan derajat disosiasi dan komposisi zat saat setimbang
pada kesetimbangan disosiasi, serta mengerjakan latihan soal, menganalisis kondisi reaksi
yang optimal dari proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang
maksimal, dan menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses Kontak untuk
menghasilkan asam sulfat dalam jumlah yang maksimal.
 Presentasi tentang hasil analisis mengenai syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang, hasil
analisis mengenai asas Le Chatelier, dan hasil analisis tentang kondisi reaksi yang optimal
dari proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal.
 Praktikum tentang reaksi bolak-balik dan pergeseran kesetimbangan (ukuran, konsentrasi,
suhu dan katalis).
 Membaca tentang literatur tentang reaksi bolak-balik dan kesetimbangan kimia, mengenai
hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc), tetapan kesetimbangan gas
(Kp), asas Le Chatelier, dan derajat disosiasi.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Kesetimbangan kimia

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang kesetimbangan kimia dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
1. PERTEMUAN 16 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
kesetimbangan dinamis.
2. Guru memaparkan bahwa bila air diletakkan
didalam botol terbuka dan dibiarkan dalam waktu
yang cukup lama, maka air didalam botol akan
berkurang karena butir-butir air menguap dari
permukaan air dan keluar dari botol. Tetapi, pada
botol tertutup uap air yang terjadi pada proses
penguapan tidak keluar dari botol. Akibatnya, bila
uap telah menjadi jenuh, ada sebagian uap air
yang akan mengembun kembali.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
tentang reaksi bolak-balik dan kesetimbangan
kimia.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur tentang
reaksi bolak-balik dan kesetimbangan kimia
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai syarat-
syarat terjadinya reaksi setimbang
5. Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok
masing-masing.
6. Siswa secara berkelompok merancang dan
melakukan percobaan tentang reaksi bolak-balik
(terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo kegiatan 4.1 halaman 140).
7. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah
disediakan oleh guru.
8. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
9. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
10. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
kesetimbangan kimia.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
kesetimbangan kimia.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan reaksi bolak-balik.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Hukum
kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan
(Kc)

2. PERTEMUAN 17 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum 15
kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan
(Kc).
2. Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari
hukum kesetimbangan dan nilai tetapan
kesetimbangan, kita dapat meramalkan arah reaksi
serta menentukan komposisi zat saat keadaan
setimbang.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai hukum kesetimbangan dan nilai tetapan
kesetimbangan (Kc).
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
hukum kesetimbangan dan nilai tetapan
kesetimbangan (Kc) (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual merumuskan hukum
kesetimbangan.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap
nilai tetapan kesetimbangan dengan mengerjakan
latihan soal untuk menentukan nilai tetapan
kesetimbangan dan komposisi zat saat setimbang.
6. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
hukum kesetimbangan dan nilai tetapan
kesetimbangan (Kc).
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hukum
kesetimbangan dan nilai tetapan
kesetimbangan(Kc).
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Kp dan
hubungan Kc dengan Kp.

3. PERTEMUAN 18 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang Kp dan 15
hubungan Kc dengan Kp.
2. Guru memaparkan bahwa pada reaksi yang
melibatkan gas, konsentrasi gas dalam suatu
ruangan akan menentukan besarnya tekanan gas
tersebut dalam ruangan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk untuk mengkaji 45
literatur tentang Kp.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur tentang Kp
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual menentukan nilai Kp.
5. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
6. Siswa secara berpasangan menganalisis
hubungan antara Kc dengan Kp.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang Kp 15
dan hubungan Kc dengan Kp.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan Kp dan
hubungan Kc dengan Kp.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
pergeseran kesetimbangan kimia.

4. PERTEMUAN 19 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
pergeseran kesetimbangan.
2. Guru memaparkan bahwa prinsip dalam industri
yang melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan
hasil yang maksimal dengan waktu yang singkat.
Untuk itu, diperlukan kondisi reaksi yang sesuai
agar produk yang diharapkan dapat terbentuk.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan tentang pergeseran
kesetimbangan (ukuran, konsentrasi, suhu dan
katalis).
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan pergeseran
kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja
(terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo kegiatan 4.4 halaman 159 – 160).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan pergeseran
kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar
kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
pergeseran kesetimbangan.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan pergeseran kesetimbangan.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Hubungan
asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang
memengaruhi kesetimbangan kimia.

5. PERTEMUAN 20 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang asas 15
Le Chatelier.
2. Guru memaparkan bahwa apabila ada aksi maka
akan terdapat reaksi.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
tentang asas Le Chatelier.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur tentang
asas Le Chatelier (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai asas
Le Chatelier.
5. Siswa secara individu mengembangkan hasil
analisanya dan mengaitkan asas Le Chatelier
dengan faktor-faktor yang memengaruhi
pergeseran kesetimbangan.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
teori tumbukan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori
tumbukan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat
disosisi dalam kesetimbangan disosiasi

6. PERTEMUAN 21 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat 15
disosiasi.
2. Guru mengingatkan kembali mengenai derajat
disosiasi yang telah dipelajari saat di kelas X pada
materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai derajat disosiasi.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
derajat disosiasi (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual menganalisis nilai derajat
disosiasi suatu reaksi.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap
derajat disosiasi dengan mengerjakan latihan soal
pada buku teks untuk menentukan derajat disosiasi
dan komposisi zat saat setimbang pada
kesetimbangan disosiasi.
6. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
derajat disosisi dalam kesetimbangan disosiasi.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat
disosisi dalam kesetimbangan disosiasi.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya:
Kesetimbangan kimia dalam industri kimia.

7. PERTEMUAN 22 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
kesetimbangan kimia dalam industri kimia.
2. Guru memaparkan bahwa prinsip pergeseran
kesetimbangan banyak diterapkan dalam industri
kimia.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis kondisi 45
reaksi yang optimal dari proses Haber untuk
menghasilkan ammonia dalam jumlah yang
maksimal.
2. Siswa secara individu menganalisis kondisi reaksi
yang optimal dari proses Haber untuk
menghasilkan ammonia dalam jumlah yang
maksimal (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya.
5. Siswa secara berpasangan menganalisis kondisi
reaksi yang optimal dari proses Kontak untuk
menghasilkan asam sulfat dalam jumlah yang
maksimal.
6. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan 15
tentang kesetimbangan kimia dalam industri
kimia.
2. Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan
dengan kesetimbangan kimia dalam industri
kimia.
3. Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan
pada fitur buku teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan
akhir semester ganjil

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
 Mengerjakan latihan 4.1 halaman 147
 Mengerjakan latihan 4.2 halaman 151
 Mengerjakan latihan 4.3 halaman 156
Rubrik penilaian
 Mengerjakan latihan 4.4 halaman 158
 Mengerjakan latihan 4.5 halaman 166
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 171 –
183
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 2 (DUA)
MATERI POKOK : LARUTAN ASAM DAN BASA
ALOKASI WAKTU : 20 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat mendeskripsikan teori asam-basa.
4. Siswa dapat mnegidentifikasi sifat larutan asam-basa.\Memahami derajat keasaman(pH),
derajat ionisasi, dan tetapan kesetimbangan asam-basa.
5. Siswa dapat menganalisis grafik hasil titrasi asam-basa.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.10. Menjelaskan konsep asam dan basa 3.10.1. Menyebutkan contoh-contoh senyawa
serta kekuatannya dan asam dan basa dalam kehidupan.
kesetimbangan pengionannya dalam 3.10.2. Mendekripsikan teori-teori asam dan
larutan.
basa.
3.13. Menganalisis data hasil berbagai jenis
titrasi asam-basa. 3.10.3. Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan sifat asam dan basa.
3.10.4. Mengidentifikasi sifat larutan asam/basa
berdasarkan konsep asam/basa
dan/atau pH larutan.
3.10.5. Menentukan derajat keasaman (pH)
dari suatu larutan asam/basa.
3.10.6. Memahami derajat ionisasi dan tetapan
kesetimbangan asam/basa.
3.10.7. Menghubungkan asam lemah dengan
asam kuat serta basa lemah dengan
basa kuat untuk mendapatkan derajat
ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka).
3.13.1. Memahami prinsip kerja titrasi asam
basa.
3.13.2. Menentukan konsentrasi/ kadar asam
atau basa berdasarkan data hasil titrasi
asam basa.
4.13. Menyimpulkan hasil analisis data 4.13.1. Menentukan trayek pH suatu larutan
percobaan titrasi asa- basa. asam/basa berdasarkan data hasil
percobaan.
4.13.2. Mengajukan gagasan tentang
penggunaan indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa atau
titrasi asam/basa.
4.13.3. Merancang dan melakukan percobaan
pengukuran titrasi asam-basa.
4.13.4. Menyajikan hasil percobaan titrasi
asam-basa dalam bentuk laporan
tertulis.
4.13.5. Membuat kurva titrasi asam-basa
berdasarkan data hasil percobaan.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sifat asam basa
2. Teori asam basa
3. Kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa
4. Derajat keasaman (pH)
5. Reaksi asam dengan basa

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Eksperimen dan Observasi
3. Metode :
 Penugasan untuk menganalisis data hasil percobaan identifikasi sifat asam dan basa
dengan kertas lakmus dan indikator alam untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam
lembar kerja, mengembangkan pemahamannya terhadap teori asam dan basa dengan
mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan teori asam dan basa, menganalisis
pengaruh asam dan basa kuat terhadap kesetimbangan air, menentukan derajat keasaman
(pH) dan menentukan derajat keasaman (pH), menganalisis data hasil percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam-basa untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja, mengembangkan hasil analisanya dan menentukan derajat
keasaman (pH) dari suatu reaksi netralisasi, menganalisis data hasil percobaan reaksi asam
dan basa untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja, mengembangkan
hasil analisis dan menganalisa indikator yang tepat untuk digunakan dalam suatu titrasi
asam-basa dan cara membuat kurva titrasi, Menganalisis data hasil percobaan untuk
menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja dan membuat laporan percobaan
penentuan kadar cuka makan. Serta, masing-masing kelompok mencari artikel mengenai:
pH sebagai indikator kualitas air limbah, hujan asam, dan antasida menyeimbangkan pH
dalam lambung.
 Presentasi tentang hasil analisis mengenai reaksi asam dan basa, dan hasil analisis
mengenai titrasi asam-basa.
 Praktikum tentang identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator
alam, memperkirakan pH menggunakan indikator asam-basa, reaksi asam dan basa, dan
penentuan kadar cuka makan.
 Membaca tentang perbandingan sifat-sifat senyawa asam dan basa, seperti air jeruk dan
sabun, literatur mengenai teori asam dan basa dan membandingkan ketiga teori asam dan
basa, literatur mengenai kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa, literatur
mengenai derajat keasaman (pH), literatur tentang reaksi asam dan basa, literatur tentang
titrasi asam-basa.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Larutan asam dan basa.

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang larutan asam dan basa dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 23 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
(sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat- 45
sifat senyawa asam dan basa, seperti air jeruk dan
sabun.
2. Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat
senyawa asam dan basa, seperti air jeruk dan
sabun. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok
masing-masing untuk melakukan percobaan
identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas
lakmus dan indikator alam.
5. Siswa secara berkelompok identifikasi sifat asam
dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
6. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas
lakmus dan indikator alam.
7. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja (terdapat dalam buku
teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo kegiatan 5.1
halaman 187 – 188).
8. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah
disediakan oleh guru.
9. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
10. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
11. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
sifat asam dan basa.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat
asam dan basa.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan
kertas lakmus dan indikator alam.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori asam
dan basa.

2. PERTEMUAN 24 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori 15
asam dan basa.
2. Guru memaparkan bahwa sifat asam dan basa
suatu larutan dapat dijelaskan menggunakan
beberapa teori asam/basa. Ketiga teori tersebut
memiliki dasar pemikiran berbeda tetapi saling
melengkapi dan memperkaya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai teori asam dan basa.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
teori asam dan basa (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual membandingkan ketiga
teori asam dan basa.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap
teori asam dan basa dengan mengerjakan latihan
soal yang berhubungan dengan teori asam dan
basa.
6. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
teori asam dan basa.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori
asam dan basa.
3. Penugasan untuk membuat peta konsep
berdasarkan hasil diskusi mengenai teori asam dan
basa.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya:
Kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa.

3. PERTEMUAN 25 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa.
2. Guru memaparkan bahwa air merupakan elektrolit
yang sangat lemah karena sebagian kecil dari
molekul air terionisasi.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai kesetimbangan ion dalam larutan asam
dan basa.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual menganalisis pengaruh
asam dan basa kuat terhadap kesetimbangan air.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap
kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa
dengan menganalisis pengaruh asam dan basa
kuat terhadap kesetimbangan air.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa.
3. Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan
pada fitur buku teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat
keasaman (pH).

4. PERTEMUAN 26 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat 15
keasaman (pH).
2. Guru memaparkan bahwa derajat keasaman (pH)
dapat digunakan untuk menentukan kekuatan
asam/ basa suatu larutan.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai derajat keasaman (pH).
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
derajat keasaman (pH) (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa secara individual menentukan derajat
keasaman (pH).
4. Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
5. Siswa menganalisis hubungan antara tetapan
ionisasi asam/basa lemah dengan derajat
keasaman (pH).
6. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
derajat keasaman (pH).
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat
keasaman (pH).
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
untuk memperkirakan pH larutan menggunakan
indikator asam-basa.

5. PERTEMUAN 27 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
indikator asam/basa.
2. Guru memaparkan bahwa untuk memperkirakan
derajat keasaman (pH) suatu larutan asam/basa
dapat menggunakan indikator asam/basa yang
memiliki trayek pH tertentu.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 90
melakukan percobaan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan
lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas
XI Unggul Sudarmo kegiatan 5.2 halaman 209 –
210).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan
lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator
asam/basa sesuai dengan lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
memperkirakan pH menggunakan indikator
asam/basa.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
memperkirakan pH menggunakan indikator
asam/basa.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan memperkirakan pH menggunakan
indikator asam/basa.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi asam
dan basa.

6. PERTEMUAN 28 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam 15
dan basa.
2. Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa
kalian mandi dengan menggunakan sabun?
Apakah setelah mandi, masih terdapat bau asam
dari keringat tubuh kita?
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
tentang reaksi asam dan basa.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur tentang
reaksi asam dan basa (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai reaksi
asam dan basa.
5. Siswa secara individu mengembangkan hasil
analisanya dan menentukan derajat keasaman
(pH) dari suatu reaksi netralisasi.
6. Diskusi kelas tentang pembahasan latihan soal
untuk menentukan derajat keasaman (pH) dari
suatu reaksi netralisasi.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
reaksi asam dan basa.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi
asam dan basa.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
reaksi asam dan basa.

7. PERTEMUAN 29 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi 15
asam dan basa.
2. Guru mengingatkan kembali materi reaksi asam
dan basa pada pertemuan sebelumnya.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan reaksi asam dan basa.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan reaksi asam dan
basa sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam
buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo kegiatan
5.3 halaman 211 – 212).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan reaksi asam dan
basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
percobaan reaksi asam dan basa.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
percobaan reaksi asam dan basa.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan reaksi asam dan basa.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Titrasi asam-
basa.

8. PERTEMUAN 30 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi 15
asam-basa.
2. Guru memaparkan bahwa salah satu penerapan
reaksi asam dan basa (reaksi netralisasi) adalah
titrasi.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
tentang titrasi asam-basa.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur tentang
titrasi asam-basa (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai titrasi
asam-basa.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisanya dan menganalisa indikator yang tepat
untuk digunakan dalam suatu titrasi asam-basa
dan cara membuat kurva titrasi.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
titrasi asam-basa.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan titrasi
asam-basa.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
penentuan kadar cuka makan.

9. PERTEMUAN 31 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi 15
asam basa.
2. Guru memaparkan bahwa, pada botol cuka
biasanya tertulis label yang berbunyi, “Untuk
membuat larutan cuka 5%, campurkan 1 bagian
cuka ini dengan 4 bagian air”. Dari petunjuk
tersebut dapat diketahui bahwa kadar cuka yang
dimaksud adalah 25%. Praktikum penentuan kadar
cuka makan bertujuan untuk membuktikan hal
tersebut.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan penentuan kadar cuka
makan.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan penentuan kadar
cuka makan sesuai dengan lembar kerja (terdapat
dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo
kegitan 5.4 halaman 218 – 219).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan penentuan kadar
cuka makan sesuai dengan lembar kerja (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
penentuan kadar cuka makan sesuai dengan
lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
percobaan penentuan kadar cuka makan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
percobaan penentuan kadar cuka makan.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan penentuan kadar cuka makan. Serta,
masing-masing kelompok mencari artikel
mengenai:
 pH sebagai indikator kualitas air limbah
 Hujan asam
 Antasida menyeimbangkan pH dalam lambung
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Asam-basa
dalam kehidupan.

10. PERTEMUAN 32 (2 ⨉ 45 MENIT)


WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok 15
a. Orientasi diskusi.
2. Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius)
3. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam 15
basa dalam kehidupan.
2. Guru memaparkan bahwa asam basa sangat dekat
dengan kita. Beberapa peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari dapat dijelaskan dan diselesaikan
dengan konsep asam basa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menentukan nomor 45
urut kelompok dalam mempresentasikan laporan
hasil diskusi
2. Siswa secara berkelompok bergantian melakukan
presentasi materi sesuai dengan nomor urut.
3. Siswa dari kelompok lainnya memperhatikan
presentasi materi dari kelompok penyaji (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu)
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa diminta untuk mengemukakan pertanyaan
kepada kelompok penyaji jika ada hal yang belum
dimengerti dari materi yang disajikan.
6. Siswa secara berkelompok mendiskusikan jawaban
yang sesuai dari pertanyaan tersebut. Siswa dari
kelompok lainnya ikut memikirkan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
7. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
materi asam basa dalam kehidupan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan asam
basa dalam kehidupan.
3. Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan
pada fitur buku paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Hidrolisis

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
 Mengerjakan latihan 5.1 halaman 194
 Mengerjkan latihan 5.2 halaman 203
 Mengerjakan latihan 5.3 halaman 207
 Mengerjakan latihan 5.4 halaman 211 Rubrik penilaian
 Mengerjakan latihan 5.5 halaman 216
 Mengerjakan latihan 5.6 halaman 219
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 223 –
233
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 2 (DUA)
MATERI POKOK : HIDROLISIS GARAM
ALOKASI WAKTU : 10 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat menerapkan menerapkan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
(hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gas dalam persamaan reaksi serta
pereaksi pembatas).
4. Siswa dapat menghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volume, bpj, molaritas,
molalitas, dan fraksi mol).

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.11. Menganalisis kesetimbangan ion 3.11.1. Memahami prinsip reaksi hidrolisis
dalam larutan garam dan 3.11.2. Menganalisis garam-garam yang
menghubungkan pH-nya. mengalami hidrolisis.
3.11.3. Menuliskan persamaan reaksi hidrolisis.
3.11.4. Menentukan tetapan hidrolisis dan pH
larutan garam yang terhidrolisis
3.11.5. Menentukan grafik hubungan
perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan sifat garam
yang terhidrolisis.
4.11. Melaporkan percobaan tentang sifat 4.11.1. Merancang, melakukan, dan
asam basa berbagai larutan garam. menyimpulkan percobaan untuk
menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis.
4.11.2. Menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis dalam bentuk
laporan tertulis.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Jenis garam dan reaksi hidrolisis
2. Nilai pH larutan garam

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Eksperimen dan Observasi
3. Metode :
 Penugasan untuk menganalisis data hasil percobaan penentuan jenis garam yang
mengalami hidrolisis untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja,
menganalisis rumus kimia garam-garam dan memprediksi sifatnya, Mengembangkan hasil
analisis dan berlatih menuliskan reaksi hidrolisis dari garam, mengembangkan
pemahamannya terhadap tetapan hidrolisis dan pH larutan garam dengan berdiskusi
mengenai pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, menganalisis
grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam
yang terhidrolisis, mengembangkan pemahamannya dengan berdiskusi untuk menafsirkan
grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam
yang terhidrolisis, dan menyelesaikan soal-soal hidrolisis garam pada lembar kerja siswa
(LKS).
 Presentasi tentang hasil analisis mengenai rumus kimia garam-garam dan memprediksi
sifatnya, dan hasil analisis grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa
untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis.
 Praktikum tentang penentuan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
 Membaca literatur mengenai tetapan hidrolisis dan pH larutan garam dan mempelajari cara
menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah atau asam
lemah dan basa kuat.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Hidrolisis garam

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang hidrolisis garam dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 33 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang garam. 15
2. Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang
terjadi apabila suatu garam dilarutkan dalam air?
Bagaimana pH larutan garam tersebut?
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan penentuan jenis garam yang
mengalami hidrolisis.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan penentuan jenis
garam yang mengalami hidrolisis sesuai dengan
lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas
XI Unggul Sudarmo kegiatan 6.1 halaman 237 –
238).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan penentuan jenis
garam yang mengalami hidrolisis sesuai dengan
lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
penentuan jenis garam yang mengalami hidrolisis
sesuai dengan lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
penentuan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
penentuan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
3. Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan percobaan penentuan jenis
garam yang mengalami hidrolisis.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Jenis garam
dan reaksi hidrolisis.

2. PERTEMUAN 34 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
hidrolisis garam.
2. Guru menjelaskan bahwa pada pertemuan
sebelumnya kita sudah mengetahui jenis garam
yang terhidrolisis. Guru mengajukan pertanyaan,
“Bagaimana garam tersebut terhidrolisis?
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis rumus 45
kimia garam-garam dan memprediksi sifatnya.
2. Siswa secara individu menganalisis rumus kimia
garam-garam dan memprediksi sifatnya. (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai rumus
kimia garam-garam dan memprediksi sifatnya.
5. Siswa secara individual mengembangkan hasil
analisanya dan berlatih menuliskan reaksi hidrolisis
dari garam.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
jenis garam dan reaksi hidrolisis.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan jenis
garam dan reaksi hidrolisis.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: tetapan
hidrolisis dan pH larutan garam.

3. PERTEMUAN 35 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang tetapan 15
hidrolisis dan pH larutan garam.
2. Guru memaparkan bahwa garam dihasilkan dari
reaksi antara asam dan basa. Guru mengajukan
pertanyaan, “Bagaimana pH larutan garam
tersebut? Apakah memiliki pH < 7, pH > 7, atau
netral?”
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai tetapan hidrolisis dan pH larutan garam.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
tetapan hidrolisis pH larutan garam (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual mempelajari cara
menentukan pH larutan garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah atau asam lemah dan
basa kuat.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap
tetapan hidrolisis dan pH larutan garam dengan
berdiskusi mengenai pH larutan garam yang
berasal dari asam lemah dan basa lemah.
6. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
tetapan hidrolisis dan pH larutan garam.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan tetapan
hidrolisis dan pH larutan garam.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Grafik
hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan sifat garam yang
terhidrolisis.

4. PERTEMUAN 36 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang grafik 15
hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan sifat garam yang
terhidrolisis.
2. Guru memaparkan bahwa dengan menganalisis
menganalisis grafik hubungan perubahan harga pH
pada titrasi asam basa, kita dapat menjelaskan
sifat garam yang terhidrolisis.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis grafik 45
hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan sifat garam yang
terhidrolisis.
2. Siswa secara individu menganalisis grafik
hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan sifat garam yang
terhidrolisis (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual mengemukakan hasil
analisanya.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya dengan
berdiskusi untuk menafsirkan grafik hubungan
perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk
menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis.
6. Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan
kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman
materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi
asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang
terhidrolisis.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan grafik
hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan sifat garam yang
terhidrolisis.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Latihan soal
mengenai hidrolisis garam

5. PERTEMUAN 37 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
hidrolisis garam.
2. Guru memaparkan bahwa dengan banyak
mengerjakan latihan soal, kita akan semakin
terbiasa untuk menentukan pH larutan garam.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menyelesaikan soal- 45
soal hidrolisis garam, latihan 61. Halaman 241,
latihan 6.2 halaman 246, dan uji kompetensi
halaman 247 – 257.
2. Siswa secara individu menyelesaikan soal-soal
hidrolisis garam, latihan 61. Halaman 241, latihan
6.2 halaman 246, dan uji kompetensi halaman 247
– 257 (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual menerapkan materi
hidrolisis garam yang dipelajari pada pertemuan
sebelumnya untuk menyelesaikan soal-soal
latihan.
5. Guru megajak siswa untuk berdiskusi kelas
mengenai pembahasan soal-soal latihan.
6. Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap
hidrolisis garam.
7. m dengan menganalisis jawaban soal-soal latihan.
8. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
9. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
10. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
hidrolisis garam.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
hidrolisis garam.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
teks.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Larutan
penyangga.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
 Mengerjakan latihan 6.1 halaman 241
 Mengerjakan latihan 6.2 halaman 246 Rubrik penilaian
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 247 –
257
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 2 (DUA)
MATERI POKOK : LARUTAN PENYANGGA
ALOKASI WAKTU : 10 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan pembuatannya.
4. Siswa dapat menentuan pH larutan penyangga.
5. Siswa dapat menjelaskan fungsi larutan penyangga.
6. Siswa dapat memberikan contoh penerapan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.12. Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan 3.12.1. Mendeskripsikan sifat larutan
pH, dan peran larutan penyangga penyangga dan pembuatannya.
dalam tubuh mahluk hidup. 3.12.2. Memahami prinsip kerja larutan
penyangga dalam mempertahankan pH
larutan.
3.12.3. Menentukan pH larutan garam larutan
penyangga.
3.12.4. Memberikan contoh penerapan larutan
penyangga dalam kehidupan sehari-
hari.
3.12.5. Menganalisis peran larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup.
4.12. Membuat larutan penyangga dengan 4.12.1. Merancang, melakukan, dan
pH tertentu. menyimpulkan percobaan untuk
menentukan sifat larutan penyangga.
4.12.2. Menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan sifat larutan penyangga.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Komposisi larutan penyangga
2. Nilai pHlarutan penyangga
3. Prinsip kerja larutan penyangga
4. Larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Eksperimen dan Observasi
3. Metode :
 Penugasan untuk menganalisis tabel pH suatu sistem penyangga saat ditambahkan air,
asam, atau basa, menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja, menganalisis zat penyusun dari suatu sistem penyangga,
mengembangkan hasil analisis dan berlatih menentukan komposisi zat penyusun dari suatu
sistem penyangga, mengembangkan pemahamannya terhadap pH larutan penyangga
dengan menyelesaikan latihan soal mengenai pH larutan penyangga, dan mengembangkan
pemahamannya terhadap larutan penyangga dengan berdiskusi mengenai peran larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
 Presentasi tentang hasil analisis mengenai tabel pH suatu sistem penyangga saat
ditambahkan air, asam, atau basa, hasil analisis mengenai zat penyusun dari suatu sistem
penyangga, dan hasil analisanya mengenai prinsip kerja sistem penyangga.
 Praktikum tentang penentuan sifat larutan penyangga.
 Membaca tentang literatur mengenai pH larutan penyangga dan mempelajari cara
menentukan pH larutan penyangga, dan literatur mengenai prinsip kerja larutan penyangga.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Larutan penyangga

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang larutan penyangga dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 38 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang larutan 15
penyangga.
2. Guru memaparkn bahwa suatu reaksi kimia
kadang-kadang hanya dapat berlangsung pada
kondisi lingkungan yang mempunyai pH tertentu,
seperti reaksi pemecahan protein pada lambung.
Sehingga, diperlukan suatu sistem yang dapat
mempertahankan nilai pH.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis tabel pH 45
suatu sistem penyangga saat ditambahkan air,
asam, atau basa.
2. Siswa secara individu menganalisis tabel pH suatu
sistem penyangga saat ditambahkan air, asam,
atau basa. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai tabel
pH suatu sistem penyangga saat ditambahkan air,
asam, atau basa.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisanya dan berdiskusi mengenai cara
pembuatan larutan penyangga.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
larutan penyangga dan pembuatannya.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan larutan
penyangga dan pembuatannya.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
penentuan sifat larutan penyangga.

2. PERTEMUAN 39 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat 15
larutan penyangga.
2. Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang
terjadi pada larutan penyangga jika ditambahkan
asam kuat atau basa kuat? Benarkah pH larutan
penyangga tersebut tidak berubah?”
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan penentuan sifat larutan
penyangga.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan penentuan sifat
larutan penyangga sesuai dengan lembar kerja
(terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo kegiatan 7.1 halaman 261 – 262).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan penentuan sifat
larutan penyangga sesuai dengan lembar kerja
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
penentuan sifat larutan penyangga sesuai dengan
lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
sifat larutan penyangga.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat
larutan penyangga.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan penentuan sifat larutan penyangga.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Komposisi
larutan penyangga.

3. PERTEMUAN 40 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
komposisi larutan penyangga.
2. Guru memaparkan bahwa berdasarkan komposisi
zat penyusunnya, terdapat dua jenis sistem larutan
penyangga.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis zat 45
penyusun dari suatu sistem penyangga.
2. Siswa secara individu menganalisis zat penyusun
dari suatu sistem penyangga. (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai zat
penyusun dari suatu sistem penyangga.
5. Siswa secara individual mengembangkan hasil
analisanya dan berlatih menentukan komposisi zat
penyusun dari suatu sistem penyangga.
6. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
komposisi zat penyusun dari suatu sistem
penyangga.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
komposisi zat penyusun dari suatu sistem
penyangga.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: pH larutan
penyangga.

4. PERTEMUAN 41 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang pH 15
larutan penyangga.
2. Guru memaparkan bahwa sistem larutan
penyangga tersusun dari asam lemah dan basa
konjugasinya atau basa lemah dan asam
konjugasinya. Guru mengajukan pertanyaan,
“Bagaimana pH larutan tersebut?”
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai pH larutan penyangga.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
pH larutan penyangga (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual mempelajari cara
menentukan pH larutan penyangga.
5. Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap
pH larutan penyangga dengan menyelesaikan
latihan soal mengenai pH larutan penyangga.
6. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
pH larutan penyangga.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pH
larutan penyangga.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Prinsip kerja
larutan penyangga dan perannya dalam tubuh
makhluk hidup.
5. PERTEMUAN 42 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang prinsip 15
kerja larutan penyangga dan perannya dalam
tubuh makhluk hidup.
2. Guru memaparkan bahwa darah merupakan salah
satu contoh sistem penyangga. Guru mengajukan
pertanyaan, “Apa yang akan terjadi apabila darah
bukan merupakan sistem penyangga?”
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai prinsip kerja larutan penyangga.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
prinsip kerja larutan penyangga (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai prinsip
kerja sistem penyangga.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan
pemahamannya terhadap larutan penyangga
dengan berdiskusi mengenai peran larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
6. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
9.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
prinsip kerja larutan penyangga dan perannya
dalam tubuh makhluk hidup.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan prinsip
kerja larutan penyangga dan perannya dalam
tubuh makhluk hidup.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Kelarutan dan
hasil kali kelarutan
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR
ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
 Mengerjakan latihan 7.1 halaman 269
 Mengerjakan latihan 7.2 halaman 271 Rubrik penilaian
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 275 –
285
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 2 (DUA)
MATERI POKOK : KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
ALOKASI WAKTU : 14 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid.
4. Siswa dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid.
5. Siswa dapat mendeskripsikan peranan koloid dalam berbagai macam industri.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.10. Menjelaskan konsep asam dan basa 3.10.8. Menjelaskan kesetimbangan dalam
serta kekuatannya dan larutan jenuh.
kesetimbangan pengionannya dalam 3.10.9. Memahami prinsip kelarutan dan
larutan.
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).
3.10.10. Menjelaskan faktor-faktor yang
memengaruhi kelarutan.
3.10.11. Menyimpulkan hubungan kelarutan
dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp).
3.10.12. Membandingkan kelarutan suatu zat
berdasarkan tetapan hasil kali
kelarutan.
3.10.13. Memprediksi terbentuknya endapan
dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan data hasil kali kelarutan
(Ksp).
3.10.14. Menentukan pH larutan dalam suatu
reaksi pengendapan .
3.10.15. Menjelaskan pengaruh ion senama
dan pH pada kelarutan.
3.10.16. Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan percobaan untuk
memprediksi terbentuknya endapan.
3.10.17. Menyajikan hasil percobaan untuk
memprediksi terbentuknya endapan
dalam bentuk laporan tertulis.
3.10.18. Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan percobaan untuk
membuktikan pengaruh ion senama.

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Hubungan kelarutan dengan Ksp
3. Makna hasil kali kelarutan (Ksp)
4. Pengaruh ion senama terhadap kelarutan
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Eksperimen dan Observasi
3. Metode :
 Penugasan untuk mengembangkan hasil analisis dan berlatih menentukan kelarutan suatu
zat, menganalisis kesetimbangan yang terjadi dalam suatu larutan jenuh, Mengembangkan
hasil analisanya dan berdiskusi mengenai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp),
mengembangkan hasil analisanya dan berlatih menentukan kelarutan suatu zat
berdasarkan tetapan hasil kali kelarutan dan sebaliknya, mengembangkan hasil analisanya
dan berlatih memprediksi terbentuknya endapan berdasarkan hasil perhitungan,
menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar
kerja, mengembangkan hasil analisanya dan berdiskusi mengenai pengaruh ion senama,
dan menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam
lembar kerja.
 Presentasi tentang hasil analisis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kelarutan, hasil
analisanya mengenai kesetimbangan yang terjadi dalam suatu larutan jenuh, hasil
analisanya mengenai hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan, hasil analisanya
mengenai makna hasil kali kelarutan, hasil analisanya mengenai penentuan pH pada
kelarutan.
 Praktikum tentang prediksi terbentuknya endapan, dan pembuktian pengaruh ion senama.
 Membaca literatur mengenai hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan, literatur
mengenaai makna hasil kali kelarutan, dan literatur mengenai penentuan pH pada
kelarutan.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Kelarutan dan hasil kali kelarutan

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 43 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
kelarutan.
2. Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Mengapa
kapur (CaCO3) sukar larut?”.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis faktor- 45
faktor yang memengaruhi kelarutan.
2. Siswa secara individu menganalisis faktor-faktor
yang memengaruhi kelarutan. (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai faktor-
faktor yang memengaruhi kelarutan.
5. Siswa mengembangkan hasil analisanya dan
berlatih menentukan kelarutan suatu zat.
6. Diskusi kelas tentang pembahasan latihan soal.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
kelarutan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
kelarutan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Hasil kali
kelarutan.

2. PERTEMUAN 44 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang hasil 15
kali kelarutan.
2. Guru memaparkan bahwa dalam larutan jenuh
suatu senyawa ion, terjadi sistem kesetimbangan
antara zat padat dengan ion-ionnya di dalam
larutan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk menganalisis 45
kesetimbangan yang terjadi dalam suatu larutan
jenuh.
2. Siswa secara individu menganalisis kesetimbangan
yang terjadi dalam suatu larutan jenuh. (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai
kesetimbangan yang terjadi dalam suatu larutan
jenuh.
5. Siswa secara berpasangan mengembangkan hasil
analisanya dan berdiskusi mengenai tetapan hasil
kali kelarutan (Ksp).
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan
kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman
materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
hasil kali kelarutan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hasil
kali kelarutan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Hubungan
kelarutan dan hasil kali kelarutan

3. PERTEMUAN 45 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan, kita
dapat membandingkan besar kelarutan antar zat.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai hubungan kelarutan dan hasil kali
kelarutan.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
5. Siswa mengembangkan hasil analisanya dan
berlatih menentukan kelarutan suatu zat
berdasarkan tetapan hasil kali kelarutan dan
sebaliknya.
6. Diskusi kelas mengenai pembahasan latihan soal
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Makna hasil
kali kelarutan (Prediksi terbentuknya endapan).

4. PERTEMUAN 46 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang makna 15
hasil kali kelarutan.
2. Guru memaparkan bahwa tetapan hasil kali
kelarutan dapat memberikan informasi tentang
kelarutan suatu senyawa dalam air.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenaai makna hasil kali kelarutan.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
makna hasil kali kelarutan (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai makna
hasil kali kelarutan.
5. Siswa mengembangkan hasil analisanya dan
berlatih memprediksi terbentuknya endapan
berdasarkan hasil perhitungan.
6. Diskusi kelas mengenai pembahasan latihan soal.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
makna hasil kali kelarutan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan makna
hasil kali kelarutan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
memprediksi terbentuknya endapan

5. PERTEMUAN 47 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang sifat 15
larutan penyangga.
2. Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang
terjadi jika dua larutan yang mengandung ion-ion
yang sukar larut direaksikan? Apakah terbentuk
endapan?”
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan prediksi terbentuknya
endapan.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan memprediksi
terbentuknya endapan sesuai dengan lembar kerja
(terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo kegiatan 8.1 halaman 301).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan memprediksi
terbentuknya endapan sesuai dengan lembar kerja
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
prediksi terbentuknya endapan sesuai dengan
lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
prediksi terbentuknya endapan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan prediksi
terbentuknya endapan.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan prediksi terbentuknya endapan.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Penentuan pH
dan pengaruh ion senama.

6. PERTEMUAN 48 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
penentuan pH dan pengaruh ion senama.
2. Guru memaparkan bahwa pH ikut memengaruhi
terbentuknya suatu endapan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai penentuan pH pada kelarutan.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
penentuan pH pada kelarutan. (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai
penentuan pH pada kelarutan.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisanya dan berdiskusi mengenai pengaruh ion
senama.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
penentuan pH dan pengaruh ion senama.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
penentuan pH dan pengaruh ion senama.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
pembuktian pengaruh ion senama

7. PERTEMUAN 49 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
pengaruh ion senama.
2. Guru mereview materi pengaruh ion senama.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan pembuktian pengaruh ion
senama.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan pembuktian
pengaruh ion senama sesuai dengan lembar kerja.
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan pembuktian
pengaruh ion senama sesuai dengan lembar kerja
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
pembuktian pengaruh ion senama sesuai dengan
lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
pengaruh ion senama.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
pengaruh ion senama.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan pembuktian pengaruh ion senama.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Koloid.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
 Mengerjakan latihan 8.1 halaman 292
 Mengerjakan latihan 8.2 halaman 295
 Mengerjakan latihan 8.3 halaman 298 Rubrik penilaian
 Mengerjakan latihan 8.4 halaman 300
 Mengerjakan uji kompetensi halaman 303 –
313
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SEKOLAH :
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : 2 (DUA)
MATERI POKOK : KOLOID
ALOKASI WAKTU : 10 ⨉ 45 MENIT

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa meningkatkan rasa syukur kepada tuhan YME.
2. Siswa mengembangkan sikap kerja sama dan teliti.
3. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid.
4. Siswa dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan sifat-sifat koloid.
5. Siswa dapat mendeskripsikan peranan koloid dalam berbagai macam industri.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.13. Mengelompokkan berbagai tipe sistem 3.13.1. Membedakan sistem koloid dengan
koloid, dan menjelaskan kegunaan larutan dan suspensi
koloid dalam kehidupan berdasarkan 3.13.2. Mengidentifiksi dan mengelompokkan
sifat-sifatnya.
sifat-sifat koloid
3.13.3. Menghubungkan sistem koloid dengan
sifat-sifatnya.
3.13.4. Membedakan koloid liofob dan koloid
liofil.
3.13.5. Menjelaskan proses pembuatan koloid.
3.13.6. Mendeskripsikan peranan koloid dalam
kehidupan.
4.13. Membuat makanan atau produk lain 4.13.1. Merancang, melakukan, dan
yang berupa koloid ataumelibatkan menyimpulkan percobaan untuk
prinsip koloid. membuat sistem koloid
4.13.2. Menyajikan hasil percobaan untuk
membuat sistem koloid dalam bentuk
laporan tertulis

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sistem dispersi
2. Sifat-sifat koloid
3. Pembuatan koloid

D. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : CTL (Contextual Teaching and Learning)
2. Model Pembelajaran : Eksperimen dan Observasi
3. Metode :
 Pengamatan tentang demonstrasi sifat-sifat koloid seperti menyorotkan sinar senter pada
segelas susu.
 Penugasan untuk menganalisis sifat koloid berdasarkan pengamatan terhadap demonstrasi
sifat-sifat koloid seperti menyorotkan sinar senter pada segelas susu, mengembangkan
hasil analisanya dan berdiskusi mengenai koloid liofil dan koloid liofob, menganalisis data
hasil percobaan pembuatan koloid untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar
kerja, dan mengembangkan hasil analisis dan membuat peta konsep mengenai koloid, sifat-
sifat koloid, kestabilan koloid, dan pembuatan koloid.
 Presentasi tentang menganalisis data hasil percobaan sistem koloid untuk menjawab
pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja, mengemukakan hasil analisis mengenai sifat
koloid berdasarkan pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan, mengemukakan
hasil analisis mengenai kestabilan koloid, dan mengemukakan hasil analisis mengenai
peran koloid dalam kehidupan.
 Praktikum tentang sistem koloid dan pembuatan koloid.
 Membaca literatur mengenai kestabilan koloid dan artikel mengenai peran koloid dalam
kehidupan.

E. MEDIA PEMBELAJARAN
 Power point : Koloid

F. SUMBER BELAJAR
 Buku Kimia Unggul Sudarmo untuk SMA/MA Kelas XI.
 Buku kimia referensi Raymon Chang.
 Informasi tentang koloid dari internet.
 Fenomena kimia di lingkungan sekitar yang menarik.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Sikap : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga
mencipta.
Keterampilan : mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

1. PERTEMUAN 50 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang koloid. 15
2. Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Apa yang
terjadi jika kalian mendiamkan santan atau susu?”
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan sistem koloid.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan mengenai sistem
koloid sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam
buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo kegiatan
9.1 halaman 319 – 320).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan mengenai sistem
koloid sesuai dengan lembar kerja (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
sistem koloid sesuai dengan lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
sistem koloid.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem
koloid.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan sistem koloid.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Sifat-sifat
koloid.

2. PERTEMUAN 51 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa 15
tentang kelarutan.
2. Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Pernahkah
kalian memperhatikan sorot lampu mobil saat
malam hari?”.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru melakukan demonstrasi sifat-sifat koloid 45
seperti menyorotkan sinar senter pada segelas
susu.
2. Siswa secara individu mengamati dan
menganalisis sifat koloid berdasarkan pengamatan
terhadap demonstrasi yang dilakukan. (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai sifat
koloid berdasarkan pengamatan terhadap
demonstrasi yang dilakukan.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisanya dan berdiskusi mengenai sifat-sifat
koloid lainnya berdasarkan pengamatan terhadap
contoh-contoh koloid dalam kehidupan.
6. Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
sifat-sifat koloid.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat-
sifat koloid.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Kestabilan
koloid.

3. PERTEMUAN 52 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
kestabilan koloid.
2. Guru mengajukan pertanyaan, seperti “Bagaimana
peran sabun dalam membersihkan piring kotor.”
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur 45
mengenai kestabilan koloid.
2. Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai
kestabilan koloid (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai
kestabilan koloid.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisanya dan berdiskusi mengenai koloid liofil
dan koloid liofob.
6. Diskusi kelas mengenai hasil diskusi kelompok.
7. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
kestabilan koloid.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
kestabilan koloid.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum
pembuatan koloid

4. PERTEMUAN 53 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius).
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang 15
pembuatan koloid.
2. Guru memaparkan bahwa terdapat dua cara untuk
membuat koloid, yaitu dispersi dan kondensasi.
Kegiatan Inti 1. Siswa didudukkan secara berkelompok untuk 45
melakukan percobaan pembuatan koloid.
2. Guru mengajak siswa untuk merancang dan
membuat hipotesis percobaan pembuatan koloid
sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku
teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo kegiatan 9.2
halaman 326 – 327).
3. Siswa secara berkelompok merancang dan
membuat hipotesis percobaan pembuatan koloid
sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
4. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
5. Siswa secara berkelompok melakukan percobaan
pembuatan koloid sesuai dengan lembar kerja.
6. Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil
percobaan untuk menjawab pertanyaan yang
tersedia dalam lembar kerja.
7. Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
8. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
9. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang 15
pembuatan koloid.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan
pembuatan koloid.
3. Penugasan kelompok untuk membuat laporan
percobaan pembuatan koloid. Serta, tugas
kelompok untuk mengkaji artikel di internet
mengenai peran koloid dalam kehidupan.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Peran koloid
dalam kehidupan.
5. PERTEMUAN 54 (2 ⨉ 45 MENIT)
WAKTU
TAHAP AKTIVITAS
(MENIT)
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan berdoa bersama 15
a. Orientasi (sebagai implementasi nilai religius)
2. Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
b. Apersepsi 1. Guru menggali pengetahuan siswa tentang peran 15
koloid dalam kehidupan.
2. Guru mengajak siswa untuk menyebutkan contoh-
contoh koloid dalam kehidupan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Guru mengajak siswa untuk mengkaji artikel 45
mengenai peran koloid dalam kehidupan.
2. Siswa secara individu mengkaji artikel mengenai
peran koloid dalam kehidupan. (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
3. Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
4. Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisanya mengenai peran
koloid dalam kehidupan.
5. Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil
analisanya dan membuat peta konsep mengenai
koloid, sifat-sifat koloid, kestabilan koloid, dan
pembuatan koloid.
6. Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila
terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
7. Secara klasikal siswa menyepakati hasil
pengembangan materi dari diskusi kelas untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
8. Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan siswa.
Penutup 1. Guru membimbing siswa menyimpulkan mengenai 15
koloid dan peranannya dalam kehidupan.
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan koloid
dan peranannya dalam kehidupan.
3. Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku
paket.
4. Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan akhir
semeter genap

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Sikap Observasi selama kegiatan belajar Catatan harian jurnal guru
Pengetahuan Tugas
Rubrik penilaian
 Latihan uji kompetensi halaman 334 – 341
Keterampilan Presentasi Rubrik penilaian presentasi
Praktik Rubrik penilaian praktik

Anda mungkin juga menyukai