Hasil Revisi
Hasil Revisi
NIM. P27833316046
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian
khusus, khususnya untuk daerah-daerah kota besar. Menurut Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup, pencemaran udara adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke udara oleh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Kualitas udara yang tidak
tercemar dapat menunjang kehidupan manusia secara normal untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Jika pada kualitas udara sudah tercemar maka dapat
menimbulkan dampak terhadap kesehatan manusia, ekosistem maupun iklim.
Pada umumnya gangguan kesehatan akibat dari pecemaran udara masuk secara
inihalasi dan kontak langsung yaitu terjadi pada saluran pernapasan dan organ
penglihatan.
Faktor yang menyebabkan pencemaran udara di wilayah perkotaan
berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik ataupun partikel-partikel yang
lain. Pertumbuhan penduduk yang pesat di wilayah perkotaan dan perpindahan
penduduk daerah ke kota-kota besar berdampak terhadap pencemaran udara.
Pertumbuhan penduduk ini akan berdampak pada meningkatnya kendaraan
bermotor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Emisi gas buang yang di
hasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna atau dari gas buang
kendaraan bermotor ataupun aktifitas lain dapat menyebakan penurunan kualitas
udara. Pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung di wilayah perkotaan akan
terus berbanding lurus dengan pencemaran udara yang ada. Hal ini memberikan
kontribusi besar dalam menurunkan kualitas udara yang dapat mengganggu
kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.
Menurut Dani Syahputra, (2017) menyatakan bahwa terjadi peningkatan
kendaraan bermotor dari tahun 2016 ke tahun 2017. Pada tahun 2016 jumlah
kedaraan di kota Surabaya sebesar 17.078. 429 meningkat pada tahun 2017
sebesar 18.324.366. Jumlah tersebut tediri dari mobil penumpang 1.573.205,
mobil bus 29.454, mobil barang 644.421, sepeda motor 16.075.386 dan
kendaraan khusus 2.000. Kota Surabaya merupakan penyumbang paling banyak
dari seluruh kota di Jawa Timur. Selain itu perkembangan industry di kota
Surabaya semakin meningkat juga sangat mempengaruhi pencemaran udara yang
terjadi di Kota Surabaya. Emisi gas buang yang di hasilkan kendaraan bermotor
diantaranya CO, NO, HC, CO2, SO2, PM10. Mekasnisme pembutkan gas NOx
terjadi karena panas yang tinggi pada ruang bakar akibat proses pembakaran
sehingga kandungan nitrogen pada udara berubah menjadi Nox. (Syahputra,
2017).
Hadirnya pencemaran udara seperti NOx, SO2, CO, HC, NO yang
dihasilkan dari aktivitas manusia yang menggunakan kendaaraan bermotor akan
berpengaruh terhadap lingkungan, baik untuk kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan. Akibat yang timbul pada tubuh manusia karena paparan bahan
pencemar udara di pengaruhi oleh beberapa factor seperti jenis bahan pencemar,
toksisitasnya, dan ukuran partikelnya. Bahan oksidan seperti ozon dan PAN
(Peroxya-cetylnitrate) dapat mengiritasi mukosa saluran pernafasan kronik yang
non spesifik (CNSRD = “Chronic non specific respiratory diseas”), seperti asma
dan bronchitis. Bahan pencemar lain seperti nitrogen oksidan (NOx) juga dapat
mengakibatkan penurunan gangguan pernapasan, jika terpapar dalam jangka
waktu yang lama. (CONSTANTYA, 2017)
TINJAUAN PUSTAKA
1. Peniliti terdahulu
No Nama Judul Persamaan Perbedaan
1. Bovi Rahadiyan Adita Tingkat kemampuan Penilitian di lakukan Penelitian yang
penyerapan tanaman
C. Dan Naniek Ratni J. untuk mengetahui akan dilakukan
hias dalam
A. R menurunkan polutan kemampuan tanaman dengan
karbon monoksida
lidah mertua menganalisis
(sanseviera) dalam efektivitas lidah
menyerap emisi gas mertua terhadap
buang. paparan NOx
2. Jevon Raditye Pengaruh Volume Penelitian ini dilakukan Penelitian yang
Kendaraan terhadap untuk mengetahui akan dilakukan
Konsentrasi kadar NOx di udara unutk mengetahui
Pencemar NOx ambient di sekitar jalan kadar NOx di
pada Udara Ambien tol. dalam udara
di Pintu Tol ruang yang
ditentukan
skalanya serta
menentukan
efektivitas lidah
mertua untuk
mengurangi
polutan NOx.
3. Nurul Haerani1, Inovasi produk Penilitian di lakukan Penelitian yang di
Arayani2, Nurhasanah3, sanseviera sebagai untuk mengetahui lakukan
Novianti Akhriani4, Ince pengharum dan kemampuan tanaman menggunakan
Rezky Naing penyerap asap lidah mertua tanaman lidah
mertua dalam
No Nama Judul Persamaan Perbedaan
(sanseviera) dalam menyerap asap
menyerap gas polutan. rokok yang
mengandung gas
CO
4. Novirina Hendrasarie Kajian efektifitas Penelitian ini Gas yang di
tanaman dalam menggunakan tanaman gunakan dalam
menjerap untuk menjerap gas penelitian ini
kandungan pb di polutan dari emisi gas berasal dari emisi
udara buang kendaraan gas buang
bermotor kendaraan
bermotor yaitu
gas Pb
N2 + O2 ———-> 2NO
2NO + O2 ————> 2NO2
N2+O2→2NO
2NO + O2→2NO2
N2 + M N. + N. + M (2)
di mana M adalah energi panas yang memberikan energi yang cukup untuk
memecah ikatan kimia molekul N2 dan O2. Energi yang dibutuhkan untuk
memecah ikatan oksigen adalah sebesar 118 kkal/mol dan untuk nitrogen
adalah sebesar 225 kkal/mol. Ikatan oksigen dan nitrogen yang telah
terpecah tersebut akan bersatu di dalam reaksi sebagai berikut:
N2 + O NO + N
N + O2 NO + O
N2 + O2 2NO
NO2 terbentuk pada temperatur yang lebih rendah dan kaya akan
konsentrasi HO2. Miller dan Browman (1989) menyatakan bahwa jumlah
NO2 relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah NO sebagai hasil
pembakaran. Pembentukan NO2 melalui reaksi sebagai berikut :
NO + HO2 NO2 + OH
NO + OH NO2 + H
NO + O2 NO2 + O
Gambar. Diagram pembakaran tidak sempurna
4) Manfaat
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Badan
Penerbangan Antariksa Amerika Serikat, lidah mertua merupakan
salah satu tanaman penyerap gas beracun, misalnya Nitrogen
Oksida yang terkandung dalam asap kendaraan bermotor. Selain
itu lidah mertua mampu menyerap beragam unsur polutan
berbahaya di udara seperti timbal, kholoform, benzene, xylene,
dan trichloroethylene. Tanaman lidah mertua mengandung bahan
aktif pregnane glikosid dalam mereduksi polutan
(ABDURRAHMAN, 2019).
BAB III
A) Kerangka Konsep
Udara
Keterangan :
___________ : variable yang diamati
---------------- : variable yang tidak diamati
Jumlah kendaraan bermotor yang semakin tahun semakin
bertambah di kota Surabaya juga menyebabkan polutan udara semakin
bertambah. NOx merupakan salah satu polutan yang dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna akibat mesin kendaraan bermotor. Adanya
polutan di udara akan menyebabkan pencemaran udara. Polutan NOx ini
juga dapat menyebabkan penyakit karena paparannya, penyakit yang
dapat diakibatkan adalah gangguan pernafasan, bronchitis akut serta mual
dan muntah. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah
vegetasi. Vegetasi dilakukan dengan cara adanya lahan terbuka hijau di
jalan raya padat kendaraan. Salah satu tanaman yang sering dijumpai
ialah lidah mertua.
B) Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah efektivitas tanaman hias lidah
mertua terahadap penyerapan gas NOx dari emisi pembakaran kendaraan
bermotor.dengan jumlah helai yang telah di tentukan.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penlitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-experimental design
merupakan rancangan penelitan experimen yang terdiri atas One shot
case study, One group pretest-postest design, dan Intact group.
Rancangan penelitian Pre-experimental design ini cocok di gunakan
karena pada design ini tidak ada variable yang dikontrol demikian juga
pada kelompok sampel tidak di lakukan secara random. Peneliti
menggunakan design One group pretest-postest design karena variable
sebelum diberi perlakuan di lakukan obervasi/diukur terlebih dahulu
setelah itu dilakukan perlakuan dan setelah treatment dilakukan
pengukuran/observasi. Hasil sebelum perlakuan akan di bandingkan
dengan setelah diberi perlakuan. (Hidayat, 2017)
Variable pengganggu
i. suhu
ii. kelembaban,
iii. pemupukan,
iv. penyiraman tanaman,
v. hama dan penyakit
vi. tanaman
3. Definisi Operasional
No. Sub Definisin Operasional Alat ukur Skala Ukur
Variabel
1. Kadar Gas Perbedaan kadar Gas Nox Gas Nominal
pada udara ruang tanpa diberi Analyser (ppm)
lidah mertua dengan ruang
yang diberi lidah mertua
Bibliography
ABDURARAHMAN, N. (2019). PENGARUH TANAMAN LIDAH MERTUA
(SANSEVIERA) SEBAGAI BIOFILTER TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI
TRAKEA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DI BERI PAPARAN ASAP ROKOK. -, 19.
Adita c, B. R., & ratni, N. (2012). Tingkat Kemampuan Penyerapan Tanaman Hias
Dalam Menurunkan Polutan Karbon Monoksida. Surabaya: Universitas
Pembangunan Nasional.
Rosha, P. T., Fitriyani, M. N., Ulfa , S. F., & Dharminto. (2013). Pemanfaatan
Sanseviera Tanaman Hias Penyerap Polutan Sebagai Upaya Mengurangi
Pencemaran Udara Di kota Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sutiman. (2004). UPAYA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
MELALUI PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MOTOR BENSIN DAN
EMAS . Yogyakarta: Unoivesitas Negri Yogyakarta.
Syahputra, D. (2017). INOVASI APLIKASI E-SMART SAMSAT JATIM DI
DIREKTORAT LALU LINTAS (DITLANTAS) KEPOLISIAN
DAERAH JAWA TIMUR.
Tahir MI, S. M. (2008). Sansevieria eksklusif. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.
Tri Cahyono, S. M. (2018). Penyehatan Udara. Purwokerto: Andi.
Wiyandari, M. (2010). Hubungan Volume Kendaraan Terhadap Konsentrasi
Polutan NOx di U
dara (Studi kasus : Jalan Margonda Raya Depok). Depok: Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Lingkungan.