Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ...............................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................................... 1

Tujuan Pembelajaran .................................................................................................. 2

KONSEP MATERI PEMERIKSAAN SENSITIVITAS KAKI ........................................ 3

A. Pengertian ............................................................................................................ 3
B. Tujuan Dilakukan Pemeriksaan............................................................................. 4
C. Alat dan Bahan Pemeriksaan ................................................................................ 4
D. Prosedur Pemeriksaan.......................................................................................... 5
E. Hasil Pemeriksaan ................................................................................................ 7

RANGKUMAN ............................................................................................................ 8

SOAL ......................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

1
TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan dilakukan pembelajaran pemeriksaan sensitivitas kaki ini adalah untuk


mengetahui adanya penurunan sensasi atau sensitivitas rasa pada telapak kaki
penderita diabetes sebagai tanda awal berkembangnya neuropati perifer
(gangguan yang terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf perifer atau sistem
saraf tepi) yang dapat menyebabkan ulkus kaki dan amputasi atau hilangnya
bagian tubuh yang merupakan salah satu akibat dari komplikasi Diabetes
Melitus.

2
KONSEP MATERI

PEMERIKSAAN SENSITIVITAS KAKI

A. Pengertian
Kaki diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes
melitus yang tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes melitus dapat di
sebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan dan
adanya infeksi. (Soegondo, Soewondo, Subekti, dkk, 2019)
Masalah kaki pada penderita diabetes merupakan penyebab
utama kesakitan dan kematian penderita diabetes dan berkontribusi
terhadap mahalnya biaya perawatan kesehatan pasien. Pemeriksaan
monofilamen merupakan salah satu pemeriksaan yang dapat
memprediksikan kemungkinan terjadinya ulkus kaki diabetes yang dapat
berujung pada amputasi (Bowering & Embil, 2013)
Pemeriksaan monofilamen adalah pemeriksaan sensitivitas kaki
yang murah, mudah, dan portabel untuk mengetahui penurunan sensasi
rasa yang menunjukkan kehilangan sensasi perlindungan terutama di
kaki. Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk mendeteksi adanya
neuropati perifer yang merupakan salah satu komplikasi DM. Gejala yang
muncul bisa berupa nyeri, kesemutan, kram otot, susah buang air kecil
tegang, rasa baal. Monofilamen, yang sering disebut dengan Semmes-
Weinstein Monofilaments adalah sebuah alat dengan yang terdiri dari
satu serabut nilon.
Ukuran monofilamen yang sering digunakan untuk mendeteksi
adanya neuropati perifer adalah:
1. 4,17 yang membutuhkan tekanan 1 g untuk menekuk
2. 5,07 yang membutuhkan tekanan 10 g untuk menekuk
3. 6,10 yang membutuhkan tekanan 75 g untuk menekuk

Monofilamen diletakkan pada telapak kaki. jika seseorang mengalami


penurunan sensasi, maka orang tersebut tidak akan dapat merasakan
adanya monofilamen yang disentuhkan dan ditekankan di telapak

3
kakinya. Monofilamen 5,07 atau 10 g adalah ukuran monofilamen yang
terbaik untuk

B. Tujuan Dilakukan Pemeriksaan


Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui adanya penurunan
sensasi rasa pada telapak kaki penderita diabetes sebagai tanda awal
berkembangnya neuropati perifer yang dapat menyebabkan ulkus kaki
dan amputasi.

C. Alat Dan Bahan Pemeriksaan


1. Semmes-Weinstein monofilament

Gambar 1

(sumber: https://www.rainiermeded.com/monofilament-5-07-to-10
gramp/monofilament.htm)

2. Hand scrub/sabun cuci tangan


Gambar 2

(sumber: https://www.clinica.co.za/product/clinica-medical-hand-scrub-
soap-pump-500ml/)

4
D. Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan monofilamen dilakukan di telapak kaki di area
seperti gambar 3. Terdapat 4 lokasi pada masing-masing kaki, sehingga
terdapat 8 titik pada kedua kaki. hindari pemeriksaan pada area kaki yang
telah terdapat kalus karena kalus menyebabkan penurunan sensasi rasa.
Pada setiap titik, sentuhkan monofilamen dengan arah tegak lurus, lalu
tekan monofilamen hingga monofilamen menekuk lalu biarkan selama 1-3
detik. Seseorang yang dapat merasakan adanya monofilamen tersebut
menunjukkan bahwa tidak ada penurunan sensasi rasa.
Gambar 3

(sumber: Primanda. 2015)

Gambar 4

(sumber: Primanda. 2015)

5
Prosedur
1. Cuci tangan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan
menggunakan HAND SCRUB)
2. Tunjukkan Semmes-Weinstein monofilament
3. Tempatkan pasien dalam posisi telentang atau duduk dengan
sepatu dan kaus kaki dilepas.
4. Sentuh kawat monofilamen pada kulit pasien di lengan atau kaki
untuk menunjukkan apa yang dirasakan
5. Anjurkan pasien untuk merespon "ya" setiap kali mereka
merasakan tekanan dari monofilamen pada kaki mereka selama
pemeriksaan
6. Atur posisi yang nyaman, berbaring atau duduk dengan telapak
kaki datar
7. Anjurkan pasien menutup mata
8. Lakukan kalibrasi:
a. Sentuhkan monofilamen pada bagian dorsal dari ibu jari kaki,
bagian proksimal kuku kaki.
b. Gunakan gerakan lembut di kulit.
c. Tekan monofilamen 1 detik hingga menekuk dan angkat.
d. Minta pasien mengidentifikasi sensasi yang dirasakan sesuai
step 5
Gambar 5

(sumber: Primanda. 2015)


9. Sentuhkan ujung monofilamen pada 4 titik di masing-masing kaki
kanan dan kaki kiri dengan posisi monofilamen tegak lurus dengan
telapak kaki
10. Tekan monofilamen hingga menekuk
11. Tahan monofilamen 1 detik
12. Lakukan pemeriksaan pada setiap titik secara acak

6
13. Angkat monofilamen dari kulit, pemeriksaan tidak berlaku selama
ada kalus, bekas luka, atau jaringan nekrotik
14. Jangan menggosok atau menggeser monofilamen pada kulit.
15. Observasi keadaan pasien
16. Bereskan alat
17. Cuci tangan setelah tindakan (Lakukan gerakan 6 langkah cuci
tangan dengan menggunakan HAND SCRUB)

E. Hasil Pemeriksaan
Nilai hasil pemeriksaan monofilamen ditentukan berdasarkan ada
atau tidak adanya sensasi rasa yang dipersepsikan oleh pasien saat
monofilamen disentuhkan di telapak kaki pasien. Penilaian berdasarkan 8
titik di telapak kaki yang diperiksa. Untuk setiap titik, berikan skor sesuai
dengan nilai di tabel 3.

Tabel 3 Penilaian Pada Setiap Titik Pemeriksaan


Nilai Keterangan
1 Jika tekenan dipersepsikan normal
0,5 Tekanan dirasakan tetapi tidak sekuat tekanan yang dirasakan
jika tes dilakukan di dahi atau sternum
0 Tekanan tidak dirasakan

Setelah semua titik diperiksa, maka jumlahkan hasil penilaian dari


8 titik tersebut. Hasil akhir dari pemeriksaan monofilamen dapat dilihat
dari tabel 4.

Tabel 4 Hasil Pemeriksaan


Nilai Keterangan
0-3 Telah terjadi neuropati
3,5-5 Resiko tinggi terjadi neuropati 4 tahun ke depan
5,5-8 Resiko rendah terjadi neuropati 4 tahun ke depan

7
RANGKUMAN

Pemeriksaan monofilamen adalah pemeriksaan untuk mengetahui


penurunan sensasi rasa yang menunjukkan kehilangan sensasi perlindungan
terutama di kaki. Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk mendeteksi adanya
neuropati perifer yang merupakan salah satu komplikasi DM. Gejala yang muncul
bisa berupa nyeri, kesemutan, kram otot, susah buang air kecil tegang, rasa baal.

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya penurunan sensasi


rasa pada telapak kaki penderita diabetes sebagai tanda awal berkembangnya
neuropati perifer. Pemeriksaan tidak berlaku selama ada kalus, bekas luka, atau
jaringan nekrotik

SOAL

1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, terdiagnosa Diabetes Melitus selama 3


tahun yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM dari ayahnya. Saat pengkajian
pasien mengatakan mengeluh merasakan kebas pada kaki selama 2 bulan
yang lalu. Kemudian perawat melakukan pemeriksaan TTV. HasilnyaTD :
130/80 mmHg, Nadi : 80 x/menit, RR : 20 x/menit dan suhu : 36,5 C.
Pernyataan diatas menunjukkan, apa tindakan pertama dan sebagai perawat
sebelum melakukan tindakan pemeriksaan menggunakan monofilamen yaitu

a. Mencuci tangan
b. Memberi penjelasan
c. Memakai alat pelindung
d. Melakukan perawatan kaki
e. Mencatat hasil

Jawaban : A

Pembahasan :

Mencuci tangan adalah tindakan pertama sebelum melakukan tindakan


terhadap pasien dan menjaga kondisi tangan tetap bersih dan mengangkat
mikroorganisme yang ada di tangan sehingga dapat mencegah terjadinya

8
infeksi. Tindakan membersihkan tangan yang bertujuan untuk menghilangkan
kotoran, organik material, atau mikroorganisme yang menempel pada tangan.

Indikasi Mencuci Tangan (Five Moment)

Semua petugas dirumah sakit dan pengunjung pasien harus memahami 5


saat mencuci tangan ini, sehingga salah satu prinsip pencegahan dan control
infeksi dapat berjalan dengan baik.

Five moment dan fungsi

1) Sebelum kontak dengan pasien


Melindungi pasien dari kuman yang anda bawa
2) Sebelum tindakan aseptik
Juga untuk melindungi pasien
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
Melindungi anda, pasien dan lingkungan dari kuman
4) Setelah Kontak dengan pasien
Melindungi anda, pasien dan lingkungan dari kuman
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Melindungi anda, pasien dan lingkungan dari kuman

2. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, terdiagnosa Diabetes Melitus selama 3


tahun yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM dari ayahnya. Saat pengkajian
pasien mengatakan mengeluh merasakan kebas pada kaki selama 2 bulan
yang lalu. Kemudian perawat melakukan pemeriksaan TTV. Hasilnya TD :
130/80 mmHg, Nadi : 80 x/menit, RR : 20 x/menit dan suhu : 36,5 C.
Apakah tindakan perawat selanjutnya setelah melakukan pemeriksaan
monofilament?
a. Memberikan contoh pada pasien
b. Mengatur pasien pada posisi nyaman
c. Mencatat hasil
d. Meminta pasien mengikuti instruksi
e. Memberikan pendidikan kesehatan

9
Jawaban : C

Pembahasan :

Mencatat hasil dari tindakan yang telah di lakukan tujuannya untuk


mengetahui pengobatan selanjutnya, untuk menegaskan atau menetapkan
diagnose dalam suatu penyakit, dan untuk mengetahui tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya.

3. Seorang wanita berusia 55 tahun, terdiagnosa Diabtes Melitus selama 2


tahun yang lalu. Klien dating berobat ke Poliklinik DM dengan keluhan kaki
terasa kesemutan, klien langsung melakukan pemeriksaan sensitivitas kaki
dengan monofilament. Hasil dari penjumlahan sensitivitas kaki kiri 1 dan kaki
kanan 1 dari penjumlahan empat titik pada masing-masing kaki. Dari
pemeriksaan kedua kaki tersebut kita mendapatkan hasil 2.
Masuk tahap apakah hasil penilaian monofilament padakedua kaki Ny. A ?
a. Resiko tinggi neuropati
b. Resiko rendah neuropati
c. Telah terjadi neuropati
d. Telah terjadi luka Diabetes
e. Tekanan tidak di rasakan

Jawaban : C

Pembahasan :

Karena hasil yang di dapat dari kedua pasien berjumlah 2 ,maka sesuai
keterangan dari table hasil pemriksaan 0-3 = Telah terjadi neuropati.

Tabel Hasil Pemeriksaan

Nilai Keterangan
0-3 Telah terjadi neuropati
3,5-5 Resiko tinggi terjadi neuropati 4 tahun ke depan
5,5-8 Resiko rendah terjadi neuropati 4 tahun ke depan

10
4. Seorang laki-laki berusia 56 tahun, terdiagnosa Diabtes Melitus selama 3
tahun yang lalu. Klien datang berobat ke Poliklinik DM dengan keluhan kaki
terasa kebas, klien langsung melakukan pemeriksaan sensitivitas kaki
dengan monofilament. Hasil dari penjumlahan sensitivitas kaki kiri 2 dan kaki
kanan 1,5 dari penjumlahan empa tititk pada masing-masing kaki. Dari
pemeriksaan kedua kaki tersebut kita mendapatkan hasil 3,5.
Masuk tahap apakah hasil penilaian monofilament pada kedua kaki pasien ?
a. Resiko Neuropati
b. Tekanan tidak dirasakan
c. Terjadi luka diabtes
d. Telah terjadi neuropati
e. Resiko tinggi terjadi neuropati 4 tahun kedepan

Jawaban : E

Pembahasan :

Karena hasil yang di dapat dari kedua kaki 2 ,maka sesuai keterangan dari
tabel hasil pemeriksaan 3,5 = Resiko tinggi terjadi neuropati 4 tahun
kedepan

Tabel Hasil Pemeriksaan

Nilai Keterangan
0-3 Telah terjadi neuropati
3,5-5 Resiko tinggi terjadi neuropati 4 tahun ke depan
5,5-8 Resiko rendah terjadi neuropati 4 tahun ke depan

5. Seorang laki-laki berusia 58 tahun, terdiagnosa Diabtes Melitus selama 2,5


tahun yang lalu. Klien dating berobat ke Poliklinik DM dengan keluhan kaki
terasa baal, klien akan melakukan pemeriksaan sensitivitas kaki dengan
monofilament. Berapa ukuran monofilament yang terbaik untuk mengukur
sensitivitas kaki ?
a. 4,17 yang membutuhkan tekanan 1 g untuk menekuk
b. 5,07 yang membutuhkan tekanan 10 g untuk menekuk
c. 6,10 yang membutuhkan tekanan 75 g untuk menekuk
d. Semua monofilament baik

11
e. Semua jawaban benar

Jawaban : B

Pembahasan :

Monofilamen 5,07 atau 10 g adalah ukuran monofilamen yang terbaik untuk


mendeteksi adanya penurunan sensasi (Dros,Wewerinke, Bindels, & van
Weert, 2009).

6. Seorang laki-laki berusia 58 tahun, terdiagnosa Diabtes Melitus selama 4


tahun yang lalu. Klien dating berobat ke Poliklinik DM dengan keluhan kaki
terasa baal, klien akan melakukan pemeriksaan sensitivitas kaki dengan
monofilament. Apa tujuan pemeriksaan sensitivitas kaki ?
a. Mengetahui adanya penurunan sensasi rasa pada telapak kaki penderita
diabetes
b. Mengetahui adanya luka pada kaki Diabetes
c. Untuk membersihkan kaki
d. Untuk perawatan kaki diabetes
e. Semua jawaban benar

Jawaban : A

Pembahasan :

Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengetahui adanya penurunan sensasi


rasa pada telapak kaki penderita diabetes sebagai tanda awal
berkembangnya neuropati perifer yang dapat menyebabkan ulkus kaki dan
amputasi.

7. Seorang laki-laki berusia 57 tahun, terdiagnosa Diabtes Melitus selama 4


tahun yang lalu. Klien datang berobat ke Poliklinik DM dengan keluhan kaki
terasa baal, klien akan melakukan pemeriksaan sensitivitas kaki dengan

12
monofilament.Termasuk dalam tahapan apa jika hasil pemeriksaan
sensitivitas kaki berjumlah 5,5-8 ?
a. Resiko Rendah Terjadi Neuropati 4 tahun kedepan
b. Tekanan tidak dirasakan
c. Terjadi luka diabtes
d. Telah terjadi neuropati
e. Resiko tinggi terjadi neuropati 4 tahun kedepan

Jawaban : A

Pembahasan :

Maka sesuai hasil tabel pemeriksaan 5,5-8 = Resiko Rendah Terjadi


Neuropati 4 tahun kedepan

Tabel Hasil Pemeriksaan

Nilai Keterangan
0-3 Telah terjadi neuropati
3,5-5 Resiko tinggi terjadi neuropati 4 tahun ke depan
5,5-8 Resiko rendah terjadi neuropati 4 tahun ke depan

8. Seorang pasien laki-laki datang kepuskesmas dengan keluhan kaki sering


terasa kebas dan baal, dan perawat berniat melakukan pemeriksaan
sensivitas kaki dengan monofilament, namun setelah diperiksa terdapat
callus pada bagian telapak kakinya.
Sebagai perawat apa yang akan anda lakukan
a. Tetap melakukan tindakan mengguakan monofilament
b. Pasien disuruh untuk pulang dengan diberikan resep obat
c. Pasien dianjurkan menggunakan alas kaki
d. Perawat membuang callus yang ada terlebih dahulu, kemudian
melakukan pemeriksaan monofilament
e. Perawat menyuruh pasien untuk perbanyak olah raga

Jawaban : D

13
Pembahasan :

Karena dengan adanya callus makan pemeriksaan monofilament tidak akan


efektif, dengan adanya callus menyebabkan berkurangnya sensasi pada
telapak kaki pasien

9. Seorang wanita berusia 64 sudah menderita DM selama 4 tahun, dan pasien


datang ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya. Apakah
pemeriksaan monofilament harus dilakukan kepada pasien
a. Tidak perlu karena pasien tidak merasakan baal
b. Nanti bila pasien sudah menderita DM diatas 5 tahun
c. Harus dilakukan, agar dapat mengetahui apakah pasien mengalami
neuropati
d. Harus karena pasien ingin mencoba pemeriksaan monofilament
e. Tidak perlu karena belum ada luka

Jawaban : C

Pembahasan :

Karena pasien DM kemungkinan besar akan mengalami komplikasi


neuropati, yang disebabkan karena menumpuknya gula dalam darah yang
memungkinkan terjadinya kurangnya sensasi rangsangan pada kaki pasien

10. Tn.W usia 57 tahun ke poli kaki untuk memerikasaan kesehatannya


mengenai DM yang yang dideritanya sekarang, pemeriksaan terkaikaitan
dengan sensitivitas kaki klien.
Memerika sensitivitas kaki klian menggunakan pemeriksaan.
a. Spuit 5 cc
b. Pemeriksaan monofilament
c. Tensimeter
d. Kayu
e. Kapas

14
Jawaban : B

Pembahan :

Pemeriksaan monofilament adalah pemeriksaan untuk mengetahui


penurunan sensasi rasa yang menunjukkan kehilangan sensasi perlindungan
terutama dikaki. Pemeriksaan ini direkomendasikan untuk mendeteksi
adanya neuropati perifer yang merupakan salah satu komplikasi DM.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bowering dan Embil, 2013. Foot Care.


https://www.canadianjournalofdiabetes.com/article/S1499-
2671(13)00041-5/pdf . Diakses pada tanggal 09 Desember 2019

Vera, Bril. 2018. Neuropathy.


http://www.guidelines.diabetes.ca/cpg/chapter31. Diakses pada tanggal
09 Desember 2019

Primanda. 2015. BukuPanduan Blok Elektif Diabetes Educator (NS 472).


https://text-id.123dok.com/document/6qmod749y-alat-bahan-lokasi-
pemeriksaan-monofilamen-test-interpretasi-hasil-pemeriksaan-
monofilamen.html. Diakses pada tanggal 09 Desember 2019

Soegondo, Soewondo, Subekti, dkk. 2019. Penatalaksanaan Diabetes


Melitus Terpadu. Jakarta. Badan Penerbit FKUI

Rainier Medical Education Programs. 2010.


http://www.rainiermeded.com/monofilament-5-07-to-10
gramp/monofilament.htm. Diakses pada tanggal 09 Desember 2019

Clinica. 2010. https://www.clinica.co.za/product/clinica-medical-hand-


scrub-soap-pump-500ml/ Diakses pada tanggal 09 Desember 2019

16

Anda mungkin juga menyukai