Anda di halaman 1dari 5

Amin M, Sudalhar, Pratama TWY/Tinjauan Pelaksaan Retensi dan Pemusnahan Berkas

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DAN PEMUSNAHAN


BERKAS REKAM MEDIS DI PUSKESMAS KAPAS
Mahbub Amin1), Sudalhar1), Tegar Wahyu Yudha Pratama1)

1)Program Studi Diploma III Perekam dan Informasi Kesehatan


Stikes Muhammadiyah Bojonegoro

ABSTRAK

Latar Belakang : Proses retensi dan pemusnahan masih menjadi yang asing bagi pihak
Puskesmas khususnya di Puskesmas Kapas, karena dari wawancara yang peneliti lakukan
dengan kepala puskesmas ditemui fakta bahwa pihak puskesmas belum mengetahui apa itu
retensi dan pemusnahan berkas rekam medis padahal proses retensi dan pemusnahan adalah
bagian penting untuk mewujudkan sistem pengelolaan berkas rekam medis yang baik dan benar
guna menunjang efektifitas pelayanan pada pasien.
Tujuan : Mempelajari faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan proses retensi
dan pemusnahan di Puskesmas Kapas.
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Hasil : Dari penelitian ini diketahui bahwa Puskesmas Kapas sudah pernah melaksanakan
retensi dan pemusnahan pada tahun 1991 dan sarana prasarana yang tersedia di Puskesmas
Kapas terbilang lengkap.
Kesimpulan : Di Puskesmas Kapas sarana dan prasarana yang tersedia sudah memadai
namun tidak didukung dengan SDM yang berkompeten dibidangnya.

Kata Kunci : Retensi dan Pemusnahan, Pengelolaan, Rekam Medis

Korespondensi:
Mahbub Amin. Program Studi Diploma III Perekam dan Informasi Kesehatan Stikes
Muhammadiyah Bojonegoro. Jl. Ahmad Yani No. 14 Kapas Bojonegoro. Mobile: Email:
stkesmuhbjngr@gmail.com. Mobile: +6285607838260.

LATAR BELAKANG berjalan selama 18 tahun, terdapat ± 4000


Retensi atau penyusutan adalah proses berkas rekam medis di ruang filling di
memindahkan arsip rekam medis aktif ke Puskesmas Kapas dan seluruh berkas rekam
inaktif dengan cara memilah pada rak medis tersebut belum pernah dilakukan
penyimpanan sesuai dengan tahun proses retensi dan pemusnahan, padahal
kunjungan dan Pemusnahan adalah suatu bila di tinjau dari tahun diberlakukannya
proses kegiatan penghancuran secara fisik berkas rekam medis tentunya sudah
arsip rekam medis yang telah berakhir terdapat berkas yang memenuhi kriteria
fungsi. Proses retensi dan pemusnahan untuk di retensi dan dimusnahkan.
merupakan bagian penting untuk Dari uraian singkat diatas maka
mewujudkan sistem pengelolaan berkas solusi yang akan dilakukan adalah
rekam medis yang baik dan benar guna melakukan pengenalan terkait proses
menunjang efektifitas pelayanan pada retensi dan pemusnahan berkas rekam
pasien.
medis dan mempertimbangkan faktor faktor
Berdasarkan apa yang telah diamati di
Puskesmas Kapas sudah memberlakukan apa saja yang dapat mempengaruhi proses
berkas rekam medis sejak tahun 2007 dan retensi dan pemusnahan rekam medis di
jika dihitung hingga saat ini berarti sudah Puskesmas sehingga proses retensi dan

41
Jurnal Hospital Science (2019), 3(2): 41-45
ISSN: 2598-0122 (online);

pemusnahan berkas rekam medis di Jumlah 16 100


Puskesmas Kapas dapat berjalan secara
lancar.
2. Karakteristik Responden Berdasar-
Sehubungan dengan hal tersebut kan Kualitas Tidur Bayi Setelah di
maka peneliti melakukan penelitian tentang Pijat
“Tinjauan Retensi Dan Pemusnahan Berkas Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan
Rekam Medis Di Puskesmas Kapas.” kualitas tidur bayi setelah di pijat di Rumah
Sakit Aisyiyah tahun 2018.
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian No Kualitas Frekuensi Persen
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif dengan Tidur tase
pendekatan kualitatif. Penelitian ini bayi (%)
dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus
2018 di Puskesmas Kapas, Jl. Raya Kapas 1 Baik 12 75
no. 123 Kapas Bojonegoro.
2. Definisi Operasional 2 Buruk 4 25
Sumber daya manusia, fasilitas sarana
dan prasarana, standar operasional Jumlah 16 100
prosedur.
3. Instrument Penelitian
Metode pengumpulan data dalam 3. Tabulasi Silang Efektifitas Pijat
penelitian ini dengan mengunakan Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi
pedoman wawancara berencana dan Tabel 3 Tabulasi silang efektifitas pijat bayi
observasi terhadap kondisi berkas rekam terhadap kualitas tidur bayi usia 3 – 6 bulan
medis dan ruang penyimpanan berkas di Rumah Sakit Aisyiyah tahun 2018
rekam medis. No Kualitas Frekuensi Persenta
4. Etika Penelitian Tidur se (%)
Etika penelitian meliputi informed Bayi
consent (lembar persetujuan), anonimity
(tanpa nama), Confidentiality 1 Baik 4 25
(kerahasiaan).
2 Buruk 12 75
HASIL
Jumlah 16 100
1. Karakteristik Responden Berdasar-
kan Kualitas Tidur Bayi Sebelum di 1. Sarana dan Prasarana
Pijat Pengelolaan Rekam Medis
Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan Tabel 4. 1 Ketersediaan Sarana dan
kualitas tidur bayi sebelum di pijat di Rumah Prasarana
Sakit Aisyiyah tahun 2018. No. Sarana Ada Tidak
Ada
1. Ruang Filing √
No Kualitas Frekuensi Persentase 2. Rak Berkas √
Tidur (%) 3. Computer √
4. Printer √
Bayi 5. Scanner √
6. Alat Penghancur √
1 Baik 4 25 berkas
Dari hasil observasi diketahui bahwa
2 Buruk 12 75
sarana prasarana yang ada di Puskesmas
Kapas bisa dibilang lengkap karena dari

42
Amin M, Sudalhar, Pratama TWY/Tinjauan Pelaksaan Retensi dan Pemusnahan Berkas

total 6 sarana terdapat 5 sarana yang telah basicnya adalah bidan dan ada yang
terpenuhi dan hanya 1 saja yang belum, basicnya adalah penjaga malam
namun pelaksanaan retensi dan Puskesmas”.
pemusnahan belum dapat berjalan 2. Pengetahuan Petugas Terhadap
sebagaimana mestinya. Pelaksanaan Retensi dan
Dari wawancara peneliti dengan Pemusnahan
responden keenam diketahui bahawa Tabel 4. 2 Pertanyaan Seputar Pengetahuan
petugas yang berhubungan langsung Retensi dan Pemusnahan
dengan rekam medis bukan lulusan No. Pertanyaan Benar Salah
perekam medis jadi tidak mengetahui 1. Apa yang anda ketahui 2 4
terkait retensi dan
tentang retensi dan pemusnahan, petugas pemusnahan
juga tidak bisa fokus terhadap satu 2. Bagaimana alur dan 0 6
pekerjaan saja dikarenakan di Puskesmas prosedur pelaksanaan
sendiri setiap petugas memiliki lebih dari 1 retensi dan
tugas, diantaranya seperti petugas pemusnahan
3. Berapa lama 2 4
pendaftaran yang merangkap sebagai seharusnya berkas
petugas bagian pelaporan dan terkadang disimpan sebelum
juga membantu di bagian KIA karena latar dimusnahkan
belakang pendidiannya sendiri merupakan
Total 22% 78%
D3 Kebidanan, petugas bagian
penyimpanan juga memiliki tugas lain yakni Pertanyaan pertanyaan tersebut
sebagai supir ambulan dan juga penjaga diberikan kepada 6 reseponden untuk
malam di Puskesmas. mengetahui tingkat pengetahuan responden
Hal tersebut didukung dengan hasil terhadap pelaksanaan retensi dan
wawancaran peneliti dengan responden pemusnahan.
keenam yang menyatakan bahwa: 3. Pelaksanaan Retensi dan Pe-
“ya jadi karena selama ini di Puskesmas musnahan di Puskesmas Kapas
Kapas petugas yang berada di bagian Puskesmas Kapas sudah
pendaftaran tidak bertahan cukup lama di mempergunakan rekam medis sejak tahun
Puskesmas Kapas jadi memang selalu 1976, awal mulanya rekam medis hanya
setiap hampir setiap tahun itu ada berupa lembaran yang berisikan catatan
peralihan petugas atau pergantian pengobatan pasien, rekam medis tersebut
petugas, selama ini yang terjadi juga e dipergunakan sampai tahun 1991 hingga
yang berada di pendaftaran itu adalah kemudian diganti dengan bentuk buku yang
bukan dari lulusan rekam medis jadi merupakan arahan langsung dari dinas
memang petugas yang bertugas hanya kesehatan.
menjalankan apa yang sebelumnya Setelah peralihan bentuk berkas tersebut
menggantian, kemudian juga karena yang awalnya berupa lembaran ke bentuk
bukan dari rekam medis jadi tidak buku pihak Puskesmas Kapas
mengetahui tentang retensi dan memusnahkan berkas lama yang berupa
pemusnahan. Kemudian juga pernah lembaran catatan pasien, berdasarkan hasil
arahan dari dinas kesehatan rekam medis wawancara dari dinas kesehatan juga sudah
harusnya dilakukan retensi dan memberi arahan bahwa berkas rekam medis
pemusnahan tapi memang belum perlu dimusnahkan setiap 5 tahun sekali
dilakukan karena tidak mengetahui teknis namun tidak disertai dengan adanya SOP.
secara detail atau tidak pernah Hal tersebut didukung dengan hasil
mendapatkan pelatihan secara khusus wawancara peneliti dengan responden
terkait retensi dan pemusnahan tersebut, pertama yang menyatakan bahwa :
jadi petugas pendaftaran itu memang yang “memang untuk anjuran dari kabupaten
di Puskesmas Kapas itu bukan lulusan dari seperti itu, tergantung nanti ya soalnya
rekam medis jadi memang ada yang untuk rekam medik biasanya 5 tahun, 5

43
Jurnal Hospital Science (2019), 3(2): 41-45
ISSN: 2598-0122 (online);

tahun pemusnahan tapi dia berkelanjutan 1) Kompetensi pokok


buku yang baru.” a. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit
b. Aspek hukum dan etika profesi
c. Manajemen rekam medis dan
PEMBAHASAN informasi kesehatan
1. Sarana dan Prasarana Pe- d. Menjaga mutu rekam medis
ngelolaan Rekam Medis e. Statistik kesehatan
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa 2) Kompetensi pedukung
di Puskesmas Kapas sarana dan prasarana a. Manajemen unit kerja rekam medis
penunjang pengelolaan rekam medis sudah b. Kemitraan profesi
terbilang lengkap diantaranya ada ruang Dalam penerapan di Puskesmas Kapas
filing yang mecukupi, rak berkas yang seluruh petugas yang berhubungan dengan
mencukupi, komputer, printer dan scaner. pengelolaan rekam medis tidak memiliki
Hal tersebut sesuai dengan apa yang latar belakang pendidikan rekam medis,
menjadi acuan kami pada Mulyani (2008) sehingga segala sesuatu yang dilakukan
yang menyatakan bahwa sarana dan untuk pengelolaan rekam medis hanya
prasarana merupakan hal-hal atau fasilitas mengikuti arahan dari dinas kesehatan dan
yang mendukung akan berlangsungnya kepala Puskesmas bukan berdasarkan
kegiatan yang berkaitan dengan pengetahuan yang memiliki acuan pasti
perkantoran. dalam pelaksanaan pengelolaan rekam
Akan tetapi dengan tercukupinya sarana medis secara umum dan khususnya terkait
dan prasarana tersebut tidak didukung retensi dan pemusnahan.
dengan jumlah SDM yang berkompeten 3. Pelaksanaan Retensi dan Pe-
dibidangnya dan beban kerja petugas juga musnahan di Puskesmas Kapas
terlalu tinggi dikarenakan setiap petugas Berdasarkan hasil penelitian ini
tidak hanya fokus pada satu bagian saja diketahui bahwa Puskesmas Kapas pernah
melainkan merangkap tugas lain sehingga melaksanakan pemusnahan berkas rekam
pelaksanaan retensi dan pemusnahan medis ketika dilakukan peralihan dari
belum bisa dilaksanakan sebagaimana rekam medis yang bentuk awalnya berupa
mestinya. lembaran catatan pasien ke buku yang
2. Pengetahuan Petugas Terhadap masih digunakan sampai saat ini.
Pelaksanaan Retensi dan Pemusnahan tersebut juga dilakukan sudah
Pemusnahan cukup lama yakni pada tahun 1991 jadi
Dari data yang telah diperoleh, diketahui terhitung sudah 27 tahun yang lalu, dan
bahwa dari 3 pertanyaan yang diberikan pada waktu itu dalam pelaksanaan
oleh peneliti kepada 6 responden di pemusnahan, berkas langsung
Puskesmas Kapas terdapat 22% jawaban dimusnahkan begitu saja.
benar dan 77% jawaban salah. Dalam Permenkes No.
Hal tersebut bertentangan dengan apa 269/MenKes/PER/III/2008, berdasarkan
yang ada pada PERMENKES RI BAB IV, Pasal 8 ayat a tentang
No.377/MENKES/SK/III/2007 tentang penyimpanan dokumen rekam medis bahwa
standar profesi perekam medis, bahwa ada : Rekam medis di rumah sakit/puskesmas
2 kategori kompetensi yang harus dimiliki wajib disimpan sekurang kurangnya untuk
perekam medis dan informasi kesehatan. jangka waktu 5 tahun terhitung dari tanggal
Kategori tersebut adalah kompetensi pokok pasien berobat atau dipulangkan.
dan kompetensi pendukung yang dua Pada Budi (2011) yang menyebutkan tata
duanya harus dimiliki oleh seorang perekam cara pemusnahan adalah sebagai berikut :
medis dan informasi kesehatan untuk 1) Pembentukan tim pemusnahan yang di
menjalankan tugas di sarana pelayanan syahakan oleh direktur rumah sakit
kesehatan. terdiri dari :
Dua kompetensi tersebut terdiri dari : a. Unsur rekam medis

44
Amin M, Sudalhar, Pratama TWY/Tinjauan Pelaksaan Retensi dan Pemusnahan Berkas

b. Tata usaha Kesehatan Republik Indonesia,


2) Membuat daftar tabel pertelaan Jakarta.
dokumen rekam medis. Mulyani, S (2008). Modul Memahami
Dalam membuat daftar tabel pertelaan Prinsip-Prinsip
dokumen rekam medis meliputi nomor Penyelenggaraan Administrasi
rekam medis, tahun terakhir berobat, Perkantoran, Erlangga, Jakarta
jangka waktu penyimpanan, dan Notoatmodjo, S (2005). Metodologi
diagnosa akhir. Penelitian Kesehatan Jakarta ; Rineka
3) Penentuan pelaksanaan pemusnahan Cipta.
a. Dibakar dengan incinerator atau (2007). Promosi Kesehatan
dibakar biasa dan Ilmu perilaku. Jakarta : Rineka
b. Dicacah/dibuat bubur Cipta.
c. Pihak ke 3 disaksikan TIM pemusnah (2011). Pendidikan dan
4) Pembuatan berita acara pemusnahan Perilaku Kesehatan. Cetakan
a. Dibuat rangkap 2 untuk rumah sakit 2. Jakarta ; Rineka Cipta.
dan pemilik rumah sakit Rustiyanto, E dan Rahayu. WA
b. Ditandatangani ketua dan sekretaris (2011),Manajemen Filing
dan diketahui direktur rumah sakit. Dokumen Rekam Medis dan
5) Khusus rekam medis yang rusak dapat Informasi Kesehatan, Permata
langsung dimusnahkan dengan membuat Indonesia, Yogyakarta
pernyataan diatas materai diketahui Sugiyono (2014). Metode Penelitian
direktur rumah sakit/Kepala Puskesmas. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Dalam pelaksanaan di Puskesmas Kapas Kualitatif Dan R&D. Bandung;Alfabeta
belum sesuai dengan apa yang menjadi
acuan kami, hal tersebut dikarenakan
kurangnya pengetahuan petugas terhadap
pelaksanaan retensi dan pemusnahan dan
belum adanaya petugas dengan klasifikasi
khusus seorang perekam medis.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S (2012). Metode Penelitian, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
BPPRM RS (2006). Buku Pedoman
Pengelolaan Dan Prosedur
Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.
Budi, SC (2011). Manajemen Unit Kerja
Rekam Medis. Yogyakarta:
Quantum Sinergis Media
Hatta, GR (2008). Pedoman Manajemen
Informasi Kesehatan Disarana
Pelayanan Kesehatan,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(2008). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
269/PER/MENKES/2008
tentang Rekam Medis, Menteri

45

Anda mungkin juga menyukai