138 37 371 1 10 20190703 PDF
138 37 371 1 10 20190703 PDF
ABSTRAK
Latar Belakang : Proses retensi dan pemusnahan masih menjadi yang asing bagi pihak
Puskesmas khususnya di Puskesmas Kapas, karena dari wawancara yang peneliti lakukan
dengan kepala puskesmas ditemui fakta bahwa pihak puskesmas belum mengetahui apa itu
retensi dan pemusnahan berkas rekam medis padahal proses retensi dan pemusnahan adalah
bagian penting untuk mewujudkan sistem pengelolaan berkas rekam medis yang baik dan benar
guna menunjang efektifitas pelayanan pada pasien.
Tujuan : Mempelajari faktor faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan proses retensi
dan pemusnahan di Puskesmas Kapas.
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kualitatif.
Hasil : Dari penelitian ini diketahui bahwa Puskesmas Kapas sudah pernah melaksanakan
retensi dan pemusnahan pada tahun 1991 dan sarana prasarana yang tersedia di Puskesmas
Kapas terbilang lengkap.
Kesimpulan : Di Puskesmas Kapas sarana dan prasarana yang tersedia sudah memadai
namun tidak didukung dengan SDM yang berkompeten dibidangnya.
Korespondensi:
Mahbub Amin. Program Studi Diploma III Perekam dan Informasi Kesehatan Stikes
Muhammadiyah Bojonegoro. Jl. Ahmad Yani No. 14 Kapas Bojonegoro. Mobile: Email:
stkesmuhbjngr@gmail.com. Mobile: +6285607838260.
41
Jurnal Hospital Science (2019), 3(2): 41-45
ISSN: 2598-0122 (online);
42
Amin M, Sudalhar, Pratama TWY/Tinjauan Pelaksaan Retensi dan Pemusnahan Berkas
total 6 sarana terdapat 5 sarana yang telah basicnya adalah bidan dan ada yang
terpenuhi dan hanya 1 saja yang belum, basicnya adalah penjaga malam
namun pelaksanaan retensi dan Puskesmas”.
pemusnahan belum dapat berjalan 2. Pengetahuan Petugas Terhadap
sebagaimana mestinya. Pelaksanaan Retensi dan
Dari wawancara peneliti dengan Pemusnahan
responden keenam diketahui bahawa Tabel 4. 2 Pertanyaan Seputar Pengetahuan
petugas yang berhubungan langsung Retensi dan Pemusnahan
dengan rekam medis bukan lulusan No. Pertanyaan Benar Salah
perekam medis jadi tidak mengetahui 1. Apa yang anda ketahui 2 4
terkait retensi dan
tentang retensi dan pemusnahan, petugas pemusnahan
juga tidak bisa fokus terhadap satu 2. Bagaimana alur dan 0 6
pekerjaan saja dikarenakan di Puskesmas prosedur pelaksanaan
sendiri setiap petugas memiliki lebih dari 1 retensi dan
tugas, diantaranya seperti petugas pemusnahan
3. Berapa lama 2 4
pendaftaran yang merangkap sebagai seharusnya berkas
petugas bagian pelaporan dan terkadang disimpan sebelum
juga membantu di bagian KIA karena latar dimusnahkan
belakang pendidiannya sendiri merupakan
Total 22% 78%
D3 Kebidanan, petugas bagian
penyimpanan juga memiliki tugas lain yakni Pertanyaan pertanyaan tersebut
sebagai supir ambulan dan juga penjaga diberikan kepada 6 reseponden untuk
malam di Puskesmas. mengetahui tingkat pengetahuan responden
Hal tersebut didukung dengan hasil terhadap pelaksanaan retensi dan
wawancaran peneliti dengan responden pemusnahan.
keenam yang menyatakan bahwa: 3. Pelaksanaan Retensi dan Pe-
“ya jadi karena selama ini di Puskesmas musnahan di Puskesmas Kapas
Kapas petugas yang berada di bagian Puskesmas Kapas sudah
pendaftaran tidak bertahan cukup lama di mempergunakan rekam medis sejak tahun
Puskesmas Kapas jadi memang selalu 1976, awal mulanya rekam medis hanya
setiap hampir setiap tahun itu ada berupa lembaran yang berisikan catatan
peralihan petugas atau pergantian pengobatan pasien, rekam medis tersebut
petugas, selama ini yang terjadi juga e dipergunakan sampai tahun 1991 hingga
yang berada di pendaftaran itu adalah kemudian diganti dengan bentuk buku yang
bukan dari lulusan rekam medis jadi merupakan arahan langsung dari dinas
memang petugas yang bertugas hanya kesehatan.
menjalankan apa yang sebelumnya Setelah peralihan bentuk berkas tersebut
menggantian, kemudian juga karena yang awalnya berupa lembaran ke bentuk
bukan dari rekam medis jadi tidak buku pihak Puskesmas Kapas
mengetahui tentang retensi dan memusnahkan berkas lama yang berupa
pemusnahan. Kemudian juga pernah lembaran catatan pasien, berdasarkan hasil
arahan dari dinas kesehatan rekam medis wawancara dari dinas kesehatan juga sudah
harusnya dilakukan retensi dan memberi arahan bahwa berkas rekam medis
pemusnahan tapi memang belum perlu dimusnahkan setiap 5 tahun sekali
dilakukan karena tidak mengetahui teknis namun tidak disertai dengan adanya SOP.
secara detail atau tidak pernah Hal tersebut didukung dengan hasil
mendapatkan pelatihan secara khusus wawancara peneliti dengan responden
terkait retensi dan pemusnahan tersebut, pertama yang menyatakan bahwa :
jadi petugas pendaftaran itu memang yang “memang untuk anjuran dari kabupaten
di Puskesmas Kapas itu bukan lulusan dari seperti itu, tergantung nanti ya soalnya
rekam medis jadi memang ada yang untuk rekam medik biasanya 5 tahun, 5
43
Jurnal Hospital Science (2019), 3(2): 41-45
ISSN: 2598-0122 (online);
44
Amin M, Sudalhar, Pratama TWY/Tinjauan Pelaksaan Retensi dan Pemusnahan Berkas
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S (2012). Metode Penelitian, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
BPPRM RS (2006). Buku Pedoman
Pengelolaan Dan Prosedur
Rekam Medis Rumah Sakit Di
Indonesia. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.
Budi, SC (2011). Manajemen Unit Kerja
Rekam Medis. Yogyakarta:
Quantum Sinergis Media
Hatta, GR (2008). Pedoman Manajemen
Informasi Kesehatan Disarana
Pelayanan Kesehatan,
Universitas Indonesia, Jakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(2008). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
269/PER/MENKES/2008
tentang Rekam Medis, Menteri
45