PENDAHULUAN
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya saya mampu untuk
menyelesaikan laporan observasi ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk
junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar
bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk laporan ini supaya selanjutnya dapat saya perbaiki
kembali. Karena saya sangat menyadari, bahwa laporan yang telah saya
buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses
penyelesaian laporan ini hingga rampungnya laporan ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya
laporan yang telah saya buat ini mampu memberikan manfaat kepada
setiap pembacanya.
DAFTAR ISI
BAB I :
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………. 5
1.3 TUJUAN ………………………………………………………………………… 5
BAB II :
2.1 PEMBAHASAN ………………………………………………………………. 6
BAB III :
3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………… 8
BAB II
PEMBAHASAN
Wajib hukumnya bagi seorang Muslim mengganti puasa Ramadan
yang ditinggalkan di hari lain. Puasa ganti tersebut, yang dikenal dengan
istilah qadha atau utang bisa ditunaikan kapan saja mulai Syawal hingga
Sya'ban.
Tetapi, ada satu hari yang kedudukannya setara dengan Idul Fitri
dan Idul Adha yaitu Jumat. Sehingga, seorang Muslim tidak dibolehkan
melaksanakan puasa tanpa uzur pada Jumat.
Lantas, bagaimana jika ingin membayar uang puasa Ramadan pada
Jumat?
Berpuasa pada hari jumat, baik puasa sunah maupun qadha, tidak
masalah. Hanya saja, tidak boleh mengkhususkan hari jumat untuk puasa
sunah. Namun jika dia berpuasa sehari sebelum atau sehari setelahnya,
tidak masalah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بعده يوما أو قبله يوما يصوم أن إال الجمعة يوم أحد يصومن ال
“Janganlah kalian berpuasa pada hari jumat, kecuali dia berpuasa sehari
sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, Puasa di hari jumat saja hukumnya sah, hanya saja
makruh. Karena itu, jika anda mampu untuk melakukan puasa qadha
sehari sebelum atau sesudah hari jumat, maka itu lebih baik, sehingga
tidak melanggar yang makruh. Tapi jika anda tidak mampu maka anda
boleh melakukan puasa pada hari jumat untuk qadha, insyaaAllah tidak
masalah.
BAB III
KESIMPULAN
DI SUSUN OLEH :
HARVINA SINDY PRASTIWI
G0A018011