PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran
dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk dapat
membelajarkan siswa, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah dengan
menerapkan pendekatan CBSA. Pendekatan ini merupakan merupakan pendekatan
pembelajaran yang tersurat dan tersirat dalam kurikulum yang berlaku.
CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan mental siswa terhadap bahan yang
dipelajari. CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi proses-proses
mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik. Melalui
proses kognitif pembelajaran akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Akan tetapi
dengan CBSA para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi dikerjakan dikelas secara bersama-
sama
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan masalah
sebagai berikut :
“Bagaimanakah CBSA konsep pembelajaran?”
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi
pembelajaran dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur
strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran
(target) yang harus mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif
untuk mencapai tujuan
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak
titik awal sampai mencapai sasaran
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard)
untuk mengetahui/menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha
Pendekatan CBSA dinilai sebagai suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan
siswa secara fisik, mental, intelektual dan emocional guna memperoleh hasil belajar yang
berupa perpaduan antara matra kognitif, motorik, afektif, dan psikomotorik. ( A.Yasin, 1984,
hal 24)
C. Kadar CBSA
Kadar CBSA ditandai oleh semakin banyaknya dan bervariasinya keaktifan dan keterlibatan
siswa dalam proses belajar mengajar.
Kebaikan CBSA
Kebaikan-kebaikan CBSA, yang dikemikakan oleh T. Raka Joni bahwa,
1. Ditunjukan melalui keberanian memberikan urung pendapat tanpa secara eksklusif
diminta.
2. Keterlibatan mental di dalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukan dengan peningkatan diri kepada tugas.
3. Belajar dengan pengalaman langsung indicator dari CBSA.
4. kekayaan bentuk dan variasi alat kegiatan belajar mengajar.
5. Kualitas interaksi antar siswa.
Kelemahan CBSA
Beberapa kelemahan dari CBSA menurut Oemar Hamalik;
1. Tidak menjamin dalam melaksanakan keputusan.
2. Diskusi tak dapat diramalkan.
3. Memasyarakatkan agar siswa memiliki keterampilan berdiskusi yang diperlukan secara
aktif.
4. Membentuk pengaturan fisik dan jadwal yang luwes.
5. Dapat menjadi palsu jika pemimpin mengalami kesulitan mempertemukan berbagai
pendapat.
6. Dapat didominasi oleh seseorang atau sejumlah siswa sehingga dia menolak pendapat
peserta lain.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa dalam pembelajaran
ditemukan adanya dua pelaku, guru berinteraksi dengan siswa, yang keduanya mencapai
tujuan pembelajaran atau sasaran belajar yang serupa. Kadar CBSA dalam interaksi tersebut
berbeda-beda. Pembelajaran ber-CBSA baik berciri (i) pembelajaran berpusat pada siswa, (ii)
guru bertindak sebagai pembimbing pengalaman belajar, (iii) orientasi tujuan pada
perkembangan kemampuan siswa secara utuh dan seimbang, (iv) pengelolaan pembelajaran
menekankan pada kreativitas siswa, dan (v) optimalisasi kadar CBSA tersebut dapat
diprogramkan dalam desain instruksional (persiapan mengajar) guru. Pembelajaran ber-
CBSA merupakan wujud kegiatan atau unjuk kerja guru. Hampir dapat dikatakan bahwa guru
profesional diduga berkemampuan mengelola pembelajaran berkadar CBSA tinggi.
DAFTAR PUSTAKA