Anda di halaman 1dari 7

MEDIA TRADISIONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas non blok promosi kesehatan

Disusun oleh :
Kelompok 4 :

Ahmad Husein
Dermawan Hakim
Ilma Khairani
Nur Intan
Reta Simahara
Selviana
Rahmat Husein

STIKes RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TINGKAT I SEMESTER 2

TAHUN AJARAN 2017/2018


MEDIA TRADISIONAL

A. Pengertian Media Tradisional

Dongeng adalah salah satu media tradisional yang pernah popular di Indonesia yang
merupakan bagian dari kebudayaan lisan di Indonesia. Di berbagai daerah di
Indonesia, media komunikasi tradisional tampil dalam berbagai bentuk dan sifat,
sejalan dengan variasi kebudayaan yang ada di daerah-daerah. Misalnya, tudung
sipulung (duduk bersama), ma’bulo sibatang (kumpul bersama dalam sebuah pondok
bambu). Disamping itu, boleh juga ditunjukkan sebuah instrumen tradisional seperti
kentongan yang masih banyak digunakan di jawa. Instrumen ini dapat digunakan
untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang mengandung makna yang berbeda,
seperti adanya kematian, kecelakaan, kebakaran, pencurian dan sebagainya, kepada
seluruh warga masyarakat desa, jika ia dibunyikan dengan irama-irama tertentu.
Media tradisional dikenal juga sebagai media rakyat. Dalam pengertiam yang
lebih sempit, media ini sering juga disebut sebagai kesenian rakyat. Dalam hubungan
ini coseteng dan nomenzo (dalam jahi,1988) mendefinisikan media tradisional sebagai
bentuk-bentuk verbal, gerakan, lisan dan visual yang dikenal atau diakrabi rakyat,
diterima oleh mereka, dan diperdengarkan atau dipertunjukkan dengan maksud
menghibur, menjelaskan, mengajar, dan mendidik.
B. Ragam Media Tradisional

Nurudin (2004) mengatakan bahwa membicarakan media tradisional tidak bisa


dipisahkan dari seni tradisional, yakni suatu bentuk kesenian yang digali dari cerita-
cerita rakyat dengan memakai media tradisional. media tradisional sering disebut
sebagai bentuk folklor. Bentuk-bentuk folklor tersebut :
a. Cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng)
Cerita prosa rakyat dapat dibedakan menjadi mite, legenda, dongeng. Kadang-
kadang antara cerita tersebut sangat sulit dibedakan karena dalam legenda pun
adakalanya muncul tokoh-tokoh yang tidak nyata, atau sebaliknya legenda bisa
dianggap sebagai dongeng biasa. Cerita prosa rakyat bersifat anonim artinya tidak
diketahui siapa pencipta atau pengarangnya sehingga pengubahan cerita dari cerita
asalnya sering terjadi. Karena sifatnya yang anonim inilah maka masyarakat yang
mengembangkannya dianggap sebagai pemilik dari cerita tersebut.
b. Ungkapan rakyat (petitih, pepatah)
Ungkapan rakyat ada peribahasa dan pepatah. Pepatah berasal dari papatah yang
merupakan “pahatan kata norma” atau “patokan hukum adat” sumber lain
berpendapat bahwa pepatah adalah “kata pematah lawan bicara”. Petitih berasal
dari bahasa sansekerta petitis yang artinya bentuk ungkapan ini bermaksud untuk
memfokuskan ide pada pepatah, sehingga pepatah itu tepat sasarannya. Unsur
petitih ini dapat berupa kata, frasa, ataupun klausa.
c. Puisi rakyat
Puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang biasanya terjadi dari beberapa deret
kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku
kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Puisi rakyat dapat
berbentuk ungkapan tradisional, pertanyaan tradisional.
d. Nyanyian rakyat
salah satu bentuk folklor yang terdiri dari kata-kata dan lagu nyanyian rakyat lebih
luas dan cepat beredar di kalangan masyarakat karena banyak digemari baik oleh
kalangan bawah maupun atas.
e. Teater rakyat
Arti luas teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang
banyak, misalnya wayang golek, lenong, akrobat, debus, sulap, reog band dan
sebagainya.
f. Alat pengingat
Contohnya seperti pakaian tradisional, alat-alat musik tradisional, peralatan dan
senjata yang khas tradisional dan arsitektur bangunan rumah yang tradisional.

C. Fungsi Media Tradisional


1. Sebagai sistem proyeksi. Folklor menjadi proyeksi angan-angan atau impian
rakyat jelata, atau sebagai alat pemuasan impian (wish fulfilment). Contohnya
adalah cerita bawang merah dan bawang putih. Cerita ini mendidik
masyarakat bahwa jika orang itu jujur, baik pada orang lain dan sabar akan
mendapat imbalan yang layak.
2. Sebagai alat pendidik. Contohnya adalah cerita bawang merah dan bawang
putih. Cerita ini mendidik masyarakat bahwa jika orang itu jujur, baik pada
orang lain dan sabar akan mendapat imbalan yang layak.
3. Sebagai alat paksaan dan pengendalian sosial agar norma-norma masyarakat
dipatuhi.

Media tradisional ini bersifat egaliter, sehingga dapat menyalurkan pesan-


pesan kerakyatan dengan lebih baik daripada surat kabar yang bersifat elit,
film, radio, dan televisi yang ada sekarang ini.

Sifat-sifat umum media tradisional ini, antara lain mudah diterima, relavan
dengan budaya yang ada, menghibur, menggunakan bahasa lokal, memiliki
unsur legitimasi, fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengulangi pesan
yang dibawanya, komunikasi dua arah. Disssanayake (dalam jahi,1988)
menambahkan bahwa media tradisional menggunakan ungkapan-ungkapan
dan simbol-simbol yang mudah dipahami oleh rakyat, dan mencapai sebagian
dari populasi yang berbeda di luar jangkauan pengaruh media massa, dan
yang menuntut partisipasi aktif dalam proses komunikasi.
D. Contoh Media Tradisional
1. Tarian Rakyat
Tari rakyat atau tari tradisional adalah tarian yang tumbuh di kalangan rakyat,
ragam tarian rakyat tumbuh menurut letak geografis, seperti daerah pegunungan,
dan pesisir pantai, hal ini yang membedakan bentuk dan dinamika teriannya.

2. Drama Rakyat
Drama rakyat: drama tradisi: drama yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat, biasanya belum tersentuh pengaruh drama modern dari barat.
Misalnya ranjai.
3. Dongeng Rakyat
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah
nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung
makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga
merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian
diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
DAFTAR PUSTAKA

Hendrayana.2009. sejarah 1 : sekolah menengah atas dan medrasah aliyah Jilid 1


kelas x. Pusat perbukuan, departemen pendidikan nasional.jakarta.

http://www.wartabahasa.com//2016/12/puisi-rakyat-contoh-dan-ciri-
cirinya.html?m=1

http://kebutuhanprimer.blogspot.co.id/2013/09/ungkapan-rakyat-atau-
pribahasa.html?m=1

http://www.budhii.web.id/2016/04/cerita-prosa-rakyat.html?m=1

https://brainly.co.id/tugas/4041062

http://seputarsenibudaya.blogspot.com/2016/01/pengertian-fungsi-dan-bentuk-
teater.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tari rakyat

Anda mungkin juga menyukai