Anda di halaman 1dari 15

LATAR BELAKANG

Kabupaten Pangandaran cukup potensial untuk 3 Pengembangan transportasi yang terintegrasi antar
1
dikembangkan menjadi kawasan pariwisata. destinasi wisata maka diperlukannya moda
Pantai Pangandaran sudah dikenal sebagai transportasi yang ramah lingkungan serta mampu
destinasi wisata yang menarik wisatawan melayani para wisatawan dalam melakukan perjalanan.
baik domestik maupun mancanegara.

2 Berdasarkan RTRW Kabupaten


Pangandaran tahun 2018-2038, Kabupaten 4 Selain pemerintah kabupaten
itu
Pangandaran ingin mengembangkan pangandaran juga ingin
kawasan wisata berskala nasional mengembangkan wisata dengan
dan internasional yang terintegrasi konsep ecotourism. Pengembangan
terhadap lingkungan. Kebijakan ini ecotourism ini harapannya mampu
selanjutnya diturunkan menjadi strategi menjadikan wisata yang ada di kabupaten
pengembangan yaitu mengembangan Pangandaran ini ramah lingkungan.
sistem jaringan transportasi yang terpadu
antar destinasi wisata.

Bikesharing hadir sebagai salah satu moda transportasi yang diperlukan untuk melayani para
wisatawan dan masyarakat sekitar.
RUANG LINGKUP

Pangandaran merupakan salah satu


kabupaten yang ada di Selatan Jawa Barat
yang memiliki letak geografis pada 108°30’
sampai dengan 108°40’ Bujur Timur dan
7°40’20” sampai dengan 7°50’20’’ Lintang
Selatan. Luas wilayah Kabupaten
Pangandaran secara keseluruhan mencapai
101.092 Ha yang terbagi dalam sepuluh
kecamatan.

Batas Wilayah
Utara : Kabupaten Ciamis
Timur: Kabupaten Cilacap
Selatan: Samudera Hindia
Barat: Kabupaten Tasikmalaya
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Penentuan Lokasi Pengadaan Bike Sharing


Penentuan lokasi stategis dari pengadaan bike-sharing dilakukan dengan melakukan analisis secara
spatial dengan melihat dari Kepadatan penduduk, Guna Lahan, serta Kontur di
Kabupaten Pangandaran. Analisis ini ditujukan untuk deliniasi wilayah yang layak berdasarkan
pertimbangan banyaknya kemungkinan penggunaan sepeda yang diketahui melalui analisis Kepadatan
Penduduk. Selain itu pertimbangan deliniasi wilayah yang digunakan adalah Guna lahan untuk melihat
kawasan terbangun yang berpotensi penggunaan Bikesharing dan analisis kontur untuk melihat
kelayakan penggunaan sepeda. Melalui analisis ini didapatkan hasil berupa peta yang berisi tingkatan
potensi, terbagi menjadi potensi rendah, sedang, dan tinggi untuk pengadaan bike sharing di
Kabupaten Pangandaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPADATAN PENDUDUK

Kabupaten Pangandaran
memiliki kepadatan rendah
yaitu 401 jiwa/km2.
Kecamatan dengan
kepadatan tertinggi
adalah Kecamatan
Mangunjaya dan
Kepadatan terendah
berada di Kecamatan
Cigugur.
HASIL DAN PEMBAHASAN

GUNA LAHAN

Kawasan terbangun tersebar di


beberapa kecamatan yaitu Kecamatan
Mangunjaya, Kecamatan Pangandaran,
dan Kecamatan Cijulang. Sedangkan
kecamatan lainnya didominasi oleh
hutan dan sawah. Berdasarkan data
tersebut daerah berpotensi untuk
dapat menerapkan bikesharing di
Kabupaten Pangandaran adalah
Kecamatan Pangandaran,
Kecamatan Mangunjaya, dan
Kecamatan Cijulang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
KONTUR

Berdasarkan data kontur, daerah


yang memungkinkan untuk
pengoperasian sepeda dengan
aman, nyaman dan mudah ada pada
Kecamatan Pangandaran,
Kecamatan Parigi, dan Kecamatan
Cijulang. Pertimbangan peletakan
bikesharing pada Kecamatan
Pangandaran, Kecamatan Parigi, dan
Kecamatan Cijulang berdasarkan
dapat dilakukan jika luas deliniasi
areal wisata memungkinkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kawasan Strategis Bikesharing

Dari hasil analisis didapatkan bahwa di


Kabupaten Pangandaran sendiri yang
memiliki potensi pengadaan bike
sharing paling tinggi menurut 3
indikator yang sebelumnya sudah di
sebutkan maka kawasan yang berada di
Kecamatan Pangandaran dan
Kecamatan Cijulang memiliki potensi
yang paling tinggi di bandingkan
kawasan lainnya.
Penentuan Lokasi

Lokasi plan A

Lokasi A berada di Kecamatan


Pangandaran. Lokasi ini berada dekat
dekat objek wisata Pantai Indah
Pangandaran yang paling banyak
dikunjungi di Kabupaten Pangandaran.
Objek wisata ini berada di bagian selatan
delineasi. Selanjutnya, juga terdapat
pelabuhan yang berada pada bagian
timur dan terminal bus yang berada di
bagian utara daerah delineasi.
Penentuan Lokasi

Lokasi plan B

Lokasi B berada di Kecamatan


Cijulang. Lokasi ini dekat
dengan daerah wisata Pantai
Batukaras yang berada di bagian
timur delineasi. Selain itu, juga
terdapat objek wisata Cukang
Teneuh Cijulang yang berada
pada bagian tengah delineasi.
Selain itu, wilayah delineasi ini
juga dekat dengan Bandara
Nusawiru Cijulang dan
pelabuhan.
Penentuan Lokasi Alternatif Stasiun

Alternatif Stasiun A

Pada daerah delineasi


A terdapat 12 alternatif
lokasi stasiun dengan
mempertimbangkan
indikator yang telah
disebutkan di atas.
Penentuan Lokasi Alternatif Stasiun

Alternatif Stasiun B

Pada daerah delineasi


B terdapat 8 alternatif
lokasi stasiun dengan
mempertimbangkan
indikator yang telah
disebutkan di atas.
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Penentuan Sistem Bike Sharing


Sistem Bikesharing ditujukan untuk menentukan sistem peletakkan operasional
sepeda. Sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu sistem dengan dock dan sistem dokless.
 Sistem dock merupakan sistem yang memiliki stasiun untuk mengakses dan
meletakkannya serta mekanisme pembayaran sepeda hanya dapat dilakukan di
stasiunnya.
 Sistem dockless merupakan sistem yang tidak memerlukan Dock pengunci
yang terletak pada stasiun untuk mengakses dan mengembalikannya serta
sistem transaksi untuk penggunaan sepeda dapat dilakukan dimanapun dengan
menggunakan smartphone.

Analisis sistem Bikesharing ini memperhatikan beberapa faktor diantaranya


ketersediaan infrastruktur, Behavior penduduk lokal dan demografi . Penilaian
faktor melihat pada visibilitasnya untuk penggunaan dock, dockless ataupun dock-dokcless.
HASIL DAN PEMBAHASAN
 Penentuan Sistem Bike Sharing di Kabupaten Pangandaran
Faktor Deskripsi Dock Dockless Dockless-
Dock

Infrastruktur ketersediaan ruang publik v


untuk memarkirkan sepeda

ketertutupan area (terbuka v


untuk umum atau tertutup,ex: Penerapan sistem
kampus) Bikesharing yang cocok
Behavior Penduduk Lokal tingkat kriminalitas v adalah Sistem Dock.
ketertiban (kondisi v
PKL,parkir)

Demorafi usia penduduk v

tingkat pendapatan v

kepadatan v

tingkat penggunaan v
smartphone
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, terdapa 2 lokasi alternatif delineasi pelayanan bikesharing di Kabupaten
Pangandaran. Selanjutnya, dilakukan penentuan lokasi stasiun yang potensial untuk pengadaan bikesharing.
1 Penentuan lokasi stasiun ini mempertimbangkan jarak tempuh rata-rata manusia bersepeda, waktu
tempuhnya dan kedekatan objek wisata atau pusat kegiatan.

Berdasarkan hasil analisis, terdapat 12 lokasi potensial pada daerah alternatif 1 dan 8 lokasi potensi untuk
2 daerah alternatif 2.

Sistem Bikesharing ini memperhatikan beberapa faktor diantaranya ketersediaan infrastruktur, Behavior
3 penduduk lokal dan demografi. Berdasarkan data kondisi aktual di Kabupaten Pangandaran, sistem Dock
lebih cocok diterapkan di Kabupaten Pangandaran.

Anda mungkin juga menyukai