Anda di halaman 1dari 4

LAMPIRAN 2

Pembuatan Larutan
1. Pembuatan Larutan NaOH 3,5%
Pembuatan larutan NaOH 3,5 % dilakukan berdasarkan perhitungan berikut ini : 3,5% = 3,5
100

Sehingga :
Sebanyak 3,5 gram NaOH ditimbang, dimasukkan dalam beaker gelas dan dilarutkan dengan aqua
DM secukupnya hingga larut. Selanjutnya dimasukkan dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan hingga
tanda batas.

2. Pembuatan Larutan NaOH 50%


50 % =

Sehingga :
Sebanyak 50 gram NaOH beaker gelas ditimbang, dimasukkan dalam beaker gelas dan dilarutkan
dengan akuades secukupnya hingga larut. Selanjutnya dmasukkan dalam labu ukur 100 ml dan
diencerkan hingga tanda batas.

3. Pembuatan Larutan HCl 1N Perhitungan konsentrasi HCl 1N


M = x 1,19 x 1000 x 1
36,5
= 12,063 M
Pembuatan larutan HCl 1 N dilakukan berdasarkan perhitungan berikut ini :

V HCl 37% x N HCl 37% = V HCl 1 N x V HCl 1 N


12,063 N x V1 = 1000 ml x 1 N
V1 = 82,89 ml

4. Pembuatan Larutan CH3COOH 1%


Pembuatan larutan CH3COOH 1 % dilakukan dengan mengencerkan CH3COOH 100% melalui
perhitungan berikut ini :
V1 x M1 = V2 x M2
V1 x 100% = 100 ml x 1 % V1 = 1 ml Sehingga :
Sebanyak 1 ml larutan CH3COOH 100 % dipipet kemudian dimasukkan dalam labu ukur 100
ml. Selanjutnya diencerkan dengan akuades hingga tanda batas.
LAMPIRAN 3
PERHITUNGAN DERAJAT DEASETILASI
KITOSAN METODE BASELINE

Po = 97,4
Po= 98

P = 94,8
P = 92,5

Rumus penentuan derajat deasetilasi ,Sabnis and Block (1997) :


𝑃
A = 𝑙𝑜𝑔10 𝑃𝑜
Dimana,
A = absorbansi
P0 = % transmitan pada garis dasar
P = % transmitan pada puncak maksimum

𝐴 1662,27
DD = 97,67 − [(𝐴 3362,66 𝑥 26,486)]
Dimana :
A 1662,27 = serapan dari gugus amida
A 3362,66 = serapan gugus hidroksil
DD = Derajat Deasitilasi
94,8
A 1662,27 = 𝑙𝑜𝑔 10 97,4 = - 0,0118

92,5
A 3362,66 = 𝑙𝑜𝑔 10 = - 0,0251
98

0,0118
DD = 97,67 − [(0,0251 𝑥 26,486)]
=97,67 − 12,4516
= 85,22

Anda mungkin juga menyukai