id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
lain jeruk nipis (Sunda), jeruk pecel (Jawa), jeruk dhurga (Madura), lemo (Bali),
mudutelong (Flores) dan sebagainya. Jeruk nipis merupakan tumbuhan obat dari
sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rotales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
dalam famili Rutaceae. Jeruk nipis termasuk salah satu jenis Citrus gemuk yang
termasuk jenis tanaman perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting.
Tingginya sekitar 0,5-3,5 meter. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
kersa, sedangkan permukaan kulit luarnya berwarna tua dan kusam. Daunnya
diameter 1,5-2,5 cm. Buahnya berbentuk bulat, sebesar bola pingpong dengan
diameter 3,5-5 cm berwarna (kulit luar) hijau atau kekuningan. Buah jeruk nipis
yang sudah tua rasanya asam. Tanaman jeruk umumnya tumbuh di tempat-tempat
sebanyak 7-7,6%, dammar lemak, mineral, vitamin B1, minyak terbang (minyak
2. Ekstraksi
Ekstraksi adalah penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah
obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang diinginkan dapat
larut. Ekstrak merupakan sediaan sari pekat tumbuh-tumbuhan atau hewan yang
diperoleh dengan cara melepaskan zat aktif dari masing-masing bahan obat,
menggunakan pelarut yang cocok, diuapkan semua atau hampir semua dari
pelarutnya dan sisa endapan atau serbuk diatur untuk ditetapkan standartnya
(Anonim, 1986).
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung
zak aktif. Zat aktif akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi di dalam sel
dengan yang diluar sel. Maserasi umumnya dilakukan dengan cara : 10 bagian
kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama
5 hari terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Cairan penyari yang
digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol atau pelarut lain. Keuntungan cara
penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan yang digunakan
3. Skrining Fitokimia
antara lain sederhana, cepat, dapat dilakukan dengan peralatan minimal, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
keterangan ada tidaknya senyawa tertentu dari golongan senyawa yang ada.
dengan uji tabung dan atau uji kualitatif secara KLT. Kedua metode ini dapat
(Harbone, 1987).
4. Antibakteri
Antibakteri adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi,
yang dapat menghambat atau membasmi mikroba lain. Zat yang digunakan untuk
membasmi mikroba penyebab infeksi pada manusia harus memiliki sifat toksisitas
selektif setinggi mungkin. Zat tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk
mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk hospes (Setiabudy dan Gan, 1995).
1) Bakteriostatik
2) Bakterisidal
a. pH lingkungan
b. Komponen-komponen perbenihan
c. Stabilitas obat
e. Masa pengeraman
5. Plak Gigi
disebabkan oleh plak gigi, yang sampai saat ini masih menjadi masalah utama
dalam bidang kesehatan mulut dan gigi. Plak gigi merupakan lengketan yang
(Kidd dan Bechal, 1992). Bakteri yang berperan penting dalam pembentukan plak
dalam jumlah besar pada plak penderita karies adalah Streptococcus mutans
(Roeslan, 1996).
dibersihkan dengan sempurna, email yang tidak tertutup oleh kotoran akan
bersentuhan dengan air ludah sehingga dalam beberapa menit akan menjadi
yang berasal dari ludah dan terjadi tanpa adanya bakteri. Bakteri dapat tumbuh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
dengan cepat pada permukaan pelikel dan melekat sehingga terbentuk plak.
Sebagian terdiri dari gram positif anaerob kokus dan setelah 6-10 hari mulai
tampak gram negatif anaerob. Bakteri kokus ditemukan berjumlah banyak, salah
Komposisi kimia plak terdiri dari 80% air dan 20% materi organik yaitu
40-50% protein, 13-18% karbohidrat dan 10-14% lipid serta materi anorganik
sebagai materi tambahan seperti kalsium dan fosfor. Plak mengandung 70-80%
bakteri yang di dalamnya terdapat lebih kurang 200-400 spesies yang berbeda.
Setiap 1 mm3 plak seberat 1 mg mengandung lebih dari 108 bakteri (Anggraeni
dkk., 2000).
beberapa penyakit gigi seperti karies gigi (Kidd dan Bechal, 1992) dan
akumulasi plak gigi untuk menjaga kesehatan gigi. Pengendalian akumulasi plak
gigi dapat dilakukan secara mekanik maupun kimia. Pengendalian secara kimia
plak gigi.
6. Streptococcus mutans
(tidak bergerak), bakteri anaerob fakultatif. Memiliki bentuk kokus yang sendirian
berbentuk bulat atau bulat telur dan tersusun dalam rantai. Bakteri ini tumbuh
ditemukan pada rongga gigi manusia yang luka dan menjadi bakteri yang paling
Kingdom : Monera
Divisio : Firmicutes
Class : Bacilli
Orde : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Salah satu penyakit yang umum pada rongga mulut akibat kolonisasi
merakit glukosa menjadi dekstran. Residu fruktosa adalah gula utama yang
difermentasi menjadi asam laktat. Akumulasi bakteri dan dekstran menempel pada
Prinsip metode ini adalah mengukur zona hambatan pertumbuhan bakteri yang
terjadi akibat difusi zat yang bersifat sebagai antibakteri didalam media padat.
Luas daerah berbanding lurus dengan aktivitas antibakteri, semakin kuat daya
aktivitas antibakteri maka semakin luas daerah hambatnya. Metode ini adalah
b. Metode dilusi
Kadar Bunuh Minimum, KBM). Cara yang digunakan adalah membuat seri
pengenceran agen antibakteri pada medium cair yang ditambahkan dengan bakteri
uji. Larutan uji agen antibakteri pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa
ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya dikultur ulang pada media cair
tanpa penambahan bakteri uji ataupun agen antibakteri dan diinkubasi selama 18-
24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi ditetapkan sebagai
8. Obat Kumur
III adalah sediaan berupa larutan, umumnya pekat yang harus diencerkan dahulu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
Menurut definisi yang lain, obat kumur adalah larutan yang biasanya
umumnya sebagai antibakteri, dalam formulasi obat kumur, bahan tambahan lain
yang digunakan adalah (Sagarin dan Gershon, 1972): dapar, surfaktan, dan aroma.
bicarbonate.
bakteri lisis. Di samping itu aksi busa dari deterjen membantu mencuci
Beberapa bahan inaktif juga terkandung dalam obat kumur, antara lain:
3. Bahan pewarna.
Secara garis besar, obat kumur dalam penggunaannya dibedakan menjadi tiga
1. Obat kumur untuk kosmetik; terdiri dari air (dan biasanya alkohol), flavor,
nafas. Komponen antiseptik dari obat kumur ini memegang peranan utama
efek langsung pada mukosa mulut, juga untuk mengurangi flokulasi dan
dahulu.
protein.
pribadinya terhadap produk yang disajikan. Tujuan dari uji penerimaan ini adalah
untuk mengetahui apakah produk obat tersebut disukai. Uji penerimaan yang
terhadap warna, rasa dan aroma dari sampel obat kumur yang diberikan.
hedonik yang digunakan adalah 1-7, dimana angka 1= sangat tidak suka, 2= tidak
suka, 3= agak tidak suka, 4= netral, 5= agak suka, 6= suka, 7= sangat suka. Data
dicelupkan pada larutan sampel dan dibiarkan beberapa saat sampai diperoleh
c. Pengukuran Viskositas
mata kucing yang terdapat pada alat. Selanjutnya sampel (100mL) dicelupkan
sampai batas spindle yang telah ditetapkan. Viscometer dinyalakan selama ±10
dengan mengkonversi nilai viskositas yang telah ditetapkan dengan skala pada
spindel.
steril. Untuk setiap sampel digunakan dua cawan (duplo). Kemudian media PCA
steril yang telah didinginkan hingga suhunya 47-50°C dituang ke dalam cawan
sebanyak 10-15 ml dan digoyangkan secara mendatar di atas meja supaya sampel
menyebar rata. Cawan berisi agar yang telah membeku diinkubasi dengan posisi
terbalik pada suhu 30°C selama 48 jam. Total mikroba ditetapkan dengan SPC
(Standard Plate Count). Cara penghitungan koloni dalam Standard Plate Count
Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni
Suatu deretan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal
a. Sakarin Natrium
Pemerian : Serbuk hablur; putih; tidak berbau atau agak aromatik; sangat
manis.
Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air dan dalam 50 bagian etanol (95%) P.
tetapi sejak 1900 digunakan sebagai pemanis. Sakarin dengan rumus C7H5NO3S
dan berat molekulnya 183,18 disintesis dari toluen biasanya tersedia sebagai
sakarin cukup tinggi, yaitu kira-kira 200-700 kali sukrosa 10 %. Disamping rasa
manis, sakarin juga mempunyai rasa pahit yang disebabkan oleh kemurnian yang
rendah dari proses sintesis. Sakarin secara luas digunakan sebagai pengganti gula
karena mempunyai sifat yang stabil, nonkarsinogenik, nilai kalori rendah, dan
harganya relatif murah, selain itu sakarin banyak digunakan untuk mengganti
sukrosa bagi penderita diabetes mellitus atau bahan pangan berkalori rendah.
siklamat atau aspartam. Hal itu dimaksudkan untuk menutupi rasa tidak enak dari
sakarin dan memperkuat rasa manis. Sebagai contoh kombinasi sakarin dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
gelatin rendah kalori, dan hasil olahan lain tanpa gula. Selain itu sakarin
digunakan sebagai bahan tambahan pada produk kesehatan mulut seperti pasta
b. Natrium Benzoat
Pemerian : Butiran atau serbuk hablur; putih; tidak berbau atau hampir tidak
berbau.
dihasilkan dari Mentha spicata. Jenis pertama dan kedua banyak dikenal di
c. Minyak Permen
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, kuning pucat atau kuning kehijauan, bau
Natrium benzoat adalah garam sodium dari asam benzoat dan ada dalam bentuk
garam ketika dilarutkan dalam air. Hal ini dapat diproduksi dengan mereaksikan
sodium hidroksida dengan asam benzoat. Pengawet ini banyak dijual dipasaran
digunakan untuk mengawetkan berbagai pangan dan minuman seperti sari buah,
minuman ringan, saus tomat, saus sambal, selai, jeli, manisan, kecap dan lain-lain
(Cahyadi, 2006).
Asam benzoat sangat sedikit larut dalam air dingin tetapi larut dalam air
panas, dimana ia akan mengkristal setelah didinginkan; asam benzoat larut dalam
alkohol dan eter dan jika direaksikan dengan larutan besi (III) klorida akan
membentuk endapan besi (III) benzoat basa berwarna jingga kekuningan dari
B. Kerangka Pemikiran
Jeruk nipis adalah salah satu tanaman obat yang tumbuh di Indonesia.
Tanaman ini memiliki banyak khasiat disetiap bagiannya terutama pada bagian
kulit. Kulit jeruk nipis dalam pengobatan tradisional digunakan sebagai obat
karies gigi. Untuk mencegah terjadinya infeksi ini diperlukan pencegahan. Salah
satu upaya pencegahan adalah menciptakan lingkungan yang aseptis pada rongga
mulut. Hal ini dapat dilakukan dengan kumur-kumur dengan bahan antiseptik
yang dapat menurunkan jumlah populasi flora kuman pada rongga mulut. Obat
kumur yang tersedia di pasaran saat ini sangat banyak macamnya dan kesemuanya
warna pada gigi dan lidah, serta ada rasa pahit dan seakan tidak sensitif
membedakan rasa selama beberapa menit sampai beberapa jam setelah berkumur.
individu.Untuk memperoleh obat kumur yang aman dan tidak ada efek
antibakteri. Sehingga dilakukan pembuatan sediaan obat kumur dari kulit jeruk
nipis serta uji aktivitas antibakteri dari obat kumur tersebut terhadap
ekstraksi dibuat dalam berbagai konsentrasi sediaan obat kumur dan diujikan pada
Streptococcus mutans.
bening. Zona bening yang terbentuk diukur diameternya. Hasil yang diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
kemudian dianalisis dengan uji statistik One Way Anova untuk mengetahui beda
C. Hipotesa Penelitian
sebagai berikut :
1. Sediaan obat kumur yang mengandung ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus
2. Sediaan obat kumur yang mengandung ekstrak kulit jeruk nipis (Citrus
mutans).