Anda di halaman 1dari 4

Resume Genetika

Kelompok 10

1. Siti Aisyah Parinduri

2. Sahara Zetira Rambe

“Ekspresi Kelamin Pada Sel Eukariotik”

Ekspresi kelamin tidak hanya dimiliki oleh organisme eukariotik saja namun juga
organisme prokariotik. Ekspresi kelamin pada organisme prokariotik misalnya pada
bakteri Eschericia coli. Perkelaminan pada prokariotik, sel-sel kelamin jantan dan betina
tidak didasarkan pada karakter morfologi namun dari ada tidaknya kromososm kelamin yang
tidak lazim atau faktor F yang merupakan DNA untaian ganda sirkuler. Jika E.coli memiliki
faktor F (F+) maka berkelamin jantan, sedangkan jika tidak memiliki faktor F (F–) maka
berkelamin betina. Sel berkelamin jantan (F+) akan mentransferkan gen kedalam sel
berkelamin betina (F–) melalui proses konjugasi, transfer ini menyebabkan terjadi pindahnya
satu untaian DNA ke sel berkelamin betina dan berreplikasi melalui Rolling circle
replication. Sel berkelamin jantan (F+) yang faktor F-nya terintegrasi dengan kromosom
utama disebut sel Hfr (High frequency of recombination). Sehingga sel berkelamin betina
bisa saja berubah berkelamin jantan.

Sedangkan ekspresi kelamin pada organisme eukariotik diantaranya sebagai berikut:

Jenis Kontrol jenis dan ekspresi kelamin

Secara genetik dibedakan kelamin/mating type +


dan yang ada pada satu kontrol gen. Sifat jantan
Chlamydomonas
betina ini relatif dan bersangkut paut dengan
kerja hormon.

Kelamin dibedakan kelamin/mating type + dan –


atau mating a (spesifikasi alela MAT α) dan α
Saccharomyces dan Neurospora
(spesifikasi MAT α). Kelamin ini termanifestasi
bila salah satu alela menempati lokus MAT
Tumbuhan
Heterotalitik, kelamin dipengaruhi oleh 1 pasang
Jamur Basidiometes faktor Aa atau 2 pasang faktor AaBb pada
kromosom yang berbeda.

Kromosom X dan Y terpisah meiospora, X


Lumut Hati menjadi gamet betina, dan Y menjadi gamet
jantan, XY menjadi sporofit

Tumbuhan rumah satu dan dua Pada jagung terdapat gen mutan ba dan ts, bila
homozigot baba jagung jantan, bila homozigot
tsts jagung betina, hal ini dikendaalikan oleh 2
gen pada lokus yang berlainan.
Pada tumbuhan berumah dua secara genetik kelamin
dikendalikan oleh gen pada satu lokus saja misalnya
ditentukan oleh kombinasi pasangan 3 alela aD, a+, ad

Jenis kelamin juga bersangkut paut dengan


adanya kromosom kelamin yaitu dengan
Marga Melandrium keseimbangan antara kromosom X, Y dan
autosom. Kromosom X dan autosom betina,
kromosom Y jantan.

Punya 8 kelamin dengan kemampuan


Paramecium bursaria
berkonjugasi dengan satu dari ke 7 tipe lain

Kelamin terpisah, tipe kelamin ditentukan oleh


ukuran, ketika masih kecil berkelamin jantan,
Ophryotrocha
dan ketika tumbuh besar berkelamin betina
karena perubahan lingkungan gonad

Hermafrodit, terdapat 2 gonad yang terpisah


Cacing tanah
segmen

Hermafrodit, terdapat 1 gonad penghasil


Helix
telur/sperma

Kelamin bertahap, tahap jantan à tahap perantara


Crepidula
à tahap betina
Hewaan Punya kromosom kelamin X dan Y, XX maka
invertebrata Lygaeus turcicus betina, XY maka jantan

Telur à dibuahi à individu berkelamin betina


diploid. Sedangkan telur à tidak dibuahi à
Hymenoptera berkelamin jantan haploid. Pola ekspresi ini
adalah haplo-diploidy, tidak diperankan oleh
kromosom. Terdapat pula gynandromorph.

Kromosom X dan Y. Memiliki mekanisme


perimbangan kromosom X, Y dan A (autosom).
Jika rasio AA>XY maka jantan, AA<XX maka
betina, AA=XX maka intersex. Selain itu juga
Drosophila melanogaster melalui ekspresi beberapa gen yaitu gen Sx1
(Sex lethal), gen dsx (double sex), dan gen tra
(transformer).
1. Kromosom X à memicu gen Sx1 à betina
2.Kromosom autosom àmemicu gen Sx1 àjantan

3. Gen dsx: mengubah jantan/betina menjadi


intersex

4. Gen tra: mengubah betina menjadi individu


jantan steril. Gen ini dipengaruhi suhu.

1. Perkelaminan gonochoristik yaitu ada gonad


yang belum berdiferensiasi (sebagian menjadi
ovarium-sebagian testis) dan ada yang sudah
berdiferensiasi (menjadi ovarium/testis).
2.Ada tipe hermaproditisma (sinkronous,
protogynous, protandrous)
Pisces
3.Ekspresi kelamin kromosom ZZ-ZW pada
kelompok ikan yang komposisi telurnya
menentukan kelamin turunan.

4. Kromosom-kromosom heteromorfik. Jantan


berupa XO, XY dan XXY sedangkan betina
berupa ZW.

1. Kromosom kelamin tipe XX-XY (heterogami


Amphibia jantan) atau ZZ-ZW (heterogami betina)
2. Ada yang tidak memiliki kromosom kelamin.
Hewan
Vertebrata 1. Heterogametik betina (ZW) dan
heterogametik jantan (ZZ),
Reptilia
2. Ekspresi kelamin beberapa reptil dipengaruhi
suhu. Suhu tinggi à betina, suhu rendah à jantan.

Kromosom kelamin XX atau ZZ aves jantan dan


Aves XO, ZW, ZO betina. Hal ini bergantung
keseimbangan.

Secara genetik penentuan kelamin melalui:


1.Differensiasi kelamin sekunder oleh gonad

2. Differensiasi kelamin primer oleh gonad


Mamalia
Beberapa gen yang berperan dalam ekspresi
kelamin:

Gen Sxr (Sex-reversed trait), gen TDF (Testis


Determining Factors) untuk perkembangan
testis, Gen HY yang terpaut kromosom Y untuk
spermatogenesis, gen Tfm terpaut kromosom X.

Reference
Corebima,A.D. 2013. Genetika Kelamin. Surabaya: Airlangga Univesity Press.

Anda mungkin juga menyukai