Anda di halaman 1dari 9

Active Corrosion Protection

Active Corrosion Protection adalah metode perlindungan permukaan logam yang


menggunakan campuran ataupun mengganti komponen material dengan tujuan
meningkatkan kemampuan material dalam menghadapi korosi. Terdapat dua jenis
metode dalam menerapkan active corrosion protection yaitu:
1. Corrosion Inhibitor
Inhibitor korosi adalah metode perlindungan dengan menggunakan bahan
campuran kimiawi seperti pada gambar 1.1 yang dimana akan membantu
menurunkan laju korosi yang menyerang saat diaplikasikan ke permukaan
material.

Gambar 1.1 Corrosion Inhibitor


2. Cathodic Corrosion Protection (CCP)
Merupakan metode untuk melindungi logam katodik pada suatu komponen.
Metode ini menggunakan sacrificial anode atau anoda tumbal sebagai
pelindung logam katodiknya. Anoda tersebut akan terkorosi lebih dahulu
dibandingkan dengan katodanya. Namun, sacrificial anode tidak dapat
digunakan pada komponen yang terlalu panjang, contoh: pipa. CCP pada
kasus ini dapat dilakukan menggunakan tambahan arus listrik seperti pada
gambar 1.2 agar material lebih sulit terkorosi.
Gambar 1.2 Perlindungan Katodik Menggunakan Arus Listrik Eksternal

Passive Corrosion Protection


Passive Corrosion Protection adalah metode perlindungan permukaan logam
yang menggunakan lapisan pelindung untuk mengisolasi logam dari lingkungan
yang korosif seperti pada gambar 1.3. Pelapis dapat berupa cat pelindung, film,
dan lainnya. Metode ini tidak mengubah kemampuan material dalam menghadapi
korosi dan juga tidak menekan potensi korosi dari lingkungan. Hal ini yang
menyebabkan metode ini disebut sebagai “passive” corrosion protection.

Gambar 1.3 Perlindungan Pasif pada Permukaan Material


Metode ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
1. Metallic Protective Coatings
Coating jenis ini menggunakan lapisan protektif yang mampu menahan
kondisi lingkungan yang ekstrem dengan cara mengganti karakteristik
permukaan dari material.
2. Inorganic Protective Coatings
Coating jenis ini dibuat dengan bahan-bahan non-organik atau bahan kimiawi,
dengan bantuan listrik dan atau tanpa bantuan listrik

.
3. Organic Protective Coatings
Coating jenis ini menggunakan bahan organic sebagai bahan dasar lapisan
proteksinya. Hal ini dapat membuat coating lebih ramah lingkungan dan tidak
merusak ekosistem sekitar.

Permanent Corrosion Protection

Tujuan dari metode perlindungan korosi permanen terutama untuk memberikan


perlindungan di tempat yang mungkin terjadi korosi. Beberapa faktor yang berpengaruh
seperti faktor iklim, biotik dan kimia. Contohnya adalah ketika mesin yang sengaja
disimpan di dalam penyimpanan pabrik untuk menghindari kondensasi yang dapat
menyebabkan korosi akibat variasi suhu yang ekstrem. Tetapi tidak cukup hanya dengan
penyimpanan, harus dilakukan sebuah proteksi permanen untuk mencegah material
mengalami korosi. Contoh metode perlindungan korosi ini adalah:

 Tin plating
 Galvanization
 Coating
 Enameling
 Copper plating
Temporary Corrosion Protection

Merupakan sebuah proteksi korosi yang didesain bukan untuk proteksi permanen
sehingga mudah untuk dihilangkan. Proteksi ini hanya digunakan apabila material akan
menghadapi kondisi lingkungan yang ekstrem. Misalnya saja pada proses manufaktur,
assembly, penyimpanan, atau distribusi, yang membutuhkan perlindungan dari korosi,
makan proteksi sementara ini dapat diterapkan. Beberapa metode proteksi sementara,
adalah:

 Protective coating method


Metode ini mengisolasi permukaan logam dari media agresif, seperti kelembaban,
garam, asam, dan sebagainya. Beberapa cara yang digunakan, yaitu:
1. Solvent-based anticorrosion agents
2. Water-based anticorrosion agents
3. Corrosion-protective oils without solvent
4. Dipping waxes

 Desiccant method
Metode ini menggunakan sebuah desiccant bag untuk melindungi material dari
korosi. Desiccant bag sendiri dimaksudkan untuk melindungi isi paket dari
kelembaban selama pengangkutan dan penyimpanan untuk mencegah korosi,
pertumbuhan jamur dan sejenisnya. Desiccant bag berfungsi untuk menjadi
kondisi lingkungan dari material selama proses penyimpanan ataupun distribusi.

 VCI method
Menggunakan inhibitor untuk menghambat reaksi kimia. Inhibitor ini berupa zat
kimia yang akan berada di permukaan material dan mencegah material tersebut
mengalami korosi. Hanya saja metode ini tidak cocok untuk semua jenis metal dan
dapat menyebabkan kerusakan pada material non-metal seperti plastik.
Kemudian juga substansi aktif yang terdapat dalam VCI dapat menyebabkan
bahaya kesehatan dan lingkungan.

Cladding

Cladding adalah struktur eksterior pada bangunan atau material yang dipasang pada
bagian luar sebagai finishing. Cladding ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai salah satu
elemen yang memberikan tampilan indah pada bangunan atau material serta sebagai
proteksi agar bangunan atau material tidak mudah tersentuh noda atau polusi dan juga
korosi. Cladding tidak serta-merta 100% melindungi kapal ataupun struktur bangunan
tetapi tetap diperlukan untuk kepentingan estetik dan juga menambah ketahanan
material dari korosi.
Gambar 1 Cladding

Dipping

Dipping dilakukan dengan memanaskan logam pelapis sampai diangingin dilapisi


dengan leburan tersebut. Jadi, material yang ingin dilindungi dicelupkan ke dalam
leburan/lelehan tersebut lalu didiamkan sebentar. Setelah itu, material tadi diangkat dan
dibiarkan mendigin di udara. Cara ini sangat bergantung pada kebersihan alat yang
dilapisi dan juga leburan logam tersebut. Jika di salah satu dari kedua logam tersebut
terdapat kotoran, maka dipping atau pencelupan tidak dapat sempurna dan akan tetap
berpotensi untuk terjadi korosi.
Gambar 2 Proses Dipping

Spraying

Spraying adalah proses untuk menutup permukaan metal menggunakan


partikel-partikel yang dileburkan. Beberapa variasi dari teknik tersebut, antara lain:

- Flame Spraying

- Wire arc spraying

- Plasma spraying

- Detonation spraing

- High velocity oxy-fuel coating spraying (HVOF)

- High velocity air fuel (HVAF)

- Warm spraying

- Cold spraying
Proses-proses tersebut bisa juga disebut dengan istilah yang lebih umum, yaitu
thermal spraying. Bagaimanapun, istilah yang lebih umum tersebut termasuk juga
coating yang dibuat dengan tidak hanya metallic materials, tetapi juga oksida dan
keramik.

Metal spraying bekerja dengan cara melelehkan material hingga kondisi lebur.
Leburan material tersebut lalu disemprotkan ke permukaan material yang ingin dilapisi.
Partikel-partikel lelehan tersebut tidak memanaskan permukaan material yang ingin
dilapisi karena panas dari partikel tersebut proporsional dengan ukurannya. Ketika
terjadi kontak, partikel-partikel tersebut kempes dan menempel ke permukaan material
lalu mengeras.

Gambar 3 Spraying
DINAMIKA KAPAL - MN184602

TUGAS KOROSI COATING DAN INHIBITOR

Muhamad Isra’ Fathullah NRP 04111640000061

Dosen Pengampu
Dr. Ir. Heri Supomo, M.Sc.

DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019

Anda mungkin juga menyukai