Anda di halaman 1dari 25

kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayahnya yang sangat
besar sehingga kami kelompok satu dapat menyelesaiakan makalah
tentang sistem pernafasan . Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok dari mata kuliah anatomi fisiologi.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen mata


kuliah anatomi fisiologi sehingga makalah ini dapat disusun.
Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna, kami juga menyadari bahwa makalah yang kami susun ini
masih memiliki banyak kekurangan, maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi


pembacanya, amin.

Gorontalo 29, juli 2019

penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGNTAR ...........................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................2

BAB 1. PENGAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................3
B. Rumusan masalah................................................................3
C. Tujuan .................................................................................3

BAB 2. TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan tentang saraf..........................................................4


1. Bagian-bagian saraf........................................................5
2. Implus saraf ...............................................
3. Tipe saraf........................................................................6
B. Sistem saraf pusat................................................................7
1. Neuroglia........................................................................7
2. Menigen.........................................................................9
C. Saraf otak...........................................................................1o
1. Serebrum......................................................................10

2
2. Batang otak..................................................................11
3. Serebelum....................................................................12
4. Medula spinalis............................................................13
5. Substansi albikan..........................................................13
D. Sistem saraf perifer ..............................................
1. Saraf kranial.................................................................14
2. Sistem saraf otonom.....................................................17
3. Sistem saraf simpatik....................................................21
4. Sistem saraf parasimpatik.............................................21

BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................22
B. Tujuan................................................................................22
C. Daftar pustaka....................................................................22

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem persarafan mendeteksimdan berespons


terhadap perubahan yang terjadi di dalam dan diluar tubuh,
bersama dengan kelenjar endokrin, sistem ini mengendalikan
aspek penting fungsi tubuh dan mempertahankan
homeostatis. Stimulasi sitem persarafann memberikan
respons yang lebih cepat daripada aktivitas endokron. Sistem
persarafan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu sebagai
berikut :

1. Sistem saraf pusat (ssp) yang terdiri atas otak dan medula
spinalis

2. Sistem saraf perifer (sst) tersiri atas semua saraf diluar


otak dan medulaspinalis.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu saraf ?
2. Apa bagian-bagian saraf ?
3. Apa itu sistem saraf pusat ?
4. apa bagian-bagian saraf pada otak

C. Tujuan

Pembaca dapat mengetahui tentang Ssaraf-saraf yang


berada di dalam tubuh manusia.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan tentang Saraf

Sistem persarafan mendeteksi dan berespons terhadap


perubahan yang terjadi didalam dan diluar tubuh. Bersama
dengan kelenjar endokrin, sistem ini mengendalikan aspek
penting fungsih tubuh dan mempertahankan homeostatis,
stimulasi sistem persarafan, memberikan respons yang lebih
cepat dari pada aktivitas endokrin.sistem persarafan dapat
dikelompokan menjadi 2 yaitu: Sistem saraf pusat(SSP) yang
tgerdiri atas otak dan medula spinalis dan Sistem saraf
perifer/tepi (SST) terdiri atas semua saraf diluar otak dan
medula spinalis. SST terdiri atas saraf kranial dan sakral
sebagian saraf ini adalah saraf sensoris, sebagian lainnya
adalah saraf motorik dan sebagian lainnya campuran saraf
sensorik dan motorik. Saraf motorik terlibat dalam aktivitas
Volunter sistem saraf somatik (pergerakan otot volunter) dan
Involunter sistem saraf otonomi (fungsi otot polos dan
jantung serta kelenjar) yang memiliki dua bagian yaitu
simpatik dan prasimpatik

5
1). Bagian-bagian saraf (neuron)

Neuron memiliki karakter iritabilitas dan konduktivitas.


Iritabilitas adalah kemampuan untuk menginisiasi implus
saraf dalam berespons terhadap stimuli dari luar tubuh
(misal sentuhan cahaya) dan dalam tubuh (misal
perubahan konsentrasi karbon dioksida dalam darah
memengaruhi pernafasan) sedangkan konduktivitas adalah
kemampuan untuk menghantarkan implus.

(a). Badan sel

Sel saraf memilikiukuran dan bentuk yang


sangan beragam, kelompok badan sel disebut nuklei
berada di sistem saraf pusat, sedangkan ganglia
berada di SST kecuali basal ganglia (nuklei) yang
berada di serebrum.

(b). Akson

Tiap sel saraf hanya memiliki satu akson yang


membawa implus saraf keluar sel tubuh. Akson
biasanya lebih panjang dari pada dendrit, kadang
memiliki panjang 100 cm.

Membran akson disebut aksomela dan


membran ini menyelubungi perpanjangan sitoplasma
badan sel. Akson berukuran besar dan akson yang ada
pada saraf perifer dikelilingi oleh selubung mielin.
Selubung ini terdiri dari serangkaian sel schwan yang
tersusun disepanjang akson. Tiap sel schwann ini
diselubungi oleh sejumlah lapisan membran plasma
pekat. Antara lapisan membran plasma, terdapat
sedikit subtansi lemak yang disebut mielin. Lapisan
terluar membran plasma sel schwann yang berdekatan
disebut nodus ranvier, yang mampu membantu
menghantarkan implus saraf yang cepat dalam neuron
bermielin.

(c). Dendrit

6
Dendrit berfungdi menerima dan membawa
implus yang datang ke badan sel. Dendrit memiliki
struktur yang sama dengan akson, tetapi biasanyan
beukuran lebih pendek dan bercabang. Pada neuron
motorik dendrit membentuk sinaps dan pada neuron
sensoris dendrit membentuk reseptor sensoris yang
berespons terhadap stimulasi spesifik.

2). Tipe saraf

(a).saraf sensoris atau eferen.

Saat potensial aksi dibangkitkan oleh reseptor


sensori pada dendrit neuron ini, potensial aksi
ditransmisikan kemedula spinalis oleh serat saraf
sensoris. Implus selanjutnya dapat melalui otak atau
neuron arkus refleks penghubung dimedula spinalis.

Ujung neuron sensoris khusus berespons


terhadap stimuli (perubahan) yang berbeda didalam
dan diluar tubuh.

(1). Somatik, kutaneus.

Reseptor ini terdapat pada kulit. Stimulasi ini


meliputi nyeri, sentuhan, panas dan dingin. Ujung
saraf sensoris dikulit merupakan filamen halus tanpa
selubung mielin. Saat distimulasi, implus dibangkitkan
dan dihantarkan oleh saraf sensoris keotak dimana
sensasi dipersiapkan.

(2). Indra proprioseptor

Reseptor ini berada diotot dan sendi serta


befungsi dalam mempertahankan keseimbangan dan
postur.

(3). Indra khusus.

Indra ini meliputi penglihatan, pendengaran,


keseimbangan, penciuman dan pengecapan.

7
(4). Saraf eferen autonom

Reseptor ini berada diorgan internal, kelenjar,


dan jaringan. Misal baroreseptor, kemoreseptor, dan
berhubung dengan regulasi refleks aktivitas involunter
dan nyeri visera.

(b). Saraf eferen atau motorik

Saraf motorik berasal dari otak, medula spinalis


dan ganggliaotonom. Saraf ini menghantarkan implus
keorgan efektor, yaitu otot dan kelenjar. terdapat dua
jenis saraf motorik yaitu saraf somatik yang terlibat
dalam kontrraksi dan refleks otot rangka volunter,
sedangkan saraf otonom (simpatik dan parasimpatik)
yang terlibat dalam kontraksi otot polos dan jantung
secara sejresi kelenjar.

(c). Saraf campuran.

Pada medula spinalis, saraf sensori dan


motoriktersusun dalam kelompok terpisah atau
ttrakstur. Diluar medula spinalis, saraf sensoris dan
motorik yang terselubung dalam selubung jaringan
ikat yang sama, disebut saraf campuran.

B. Sistem saraf pusat

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis.


Selain itu, sistem saraf pusat ditunjang oleh neuroglia,
meningen, serta ventrikal otak dan cairan serebrospinal.

1). Neuroglia

Neuroglia adalah sistem saraf pusat ditunjang oleh


mepat jenis sel glia, yang tidak dapat dirangsang dan
menyusun seperempat hingga setengah jaringan volume otak.
Tidak seperti sel saraf, sel ini bereplikasi hingga seumur hidup.
Sel ini terdiri atas astroit, oligodendrosit, mikroglia dan sel
ependimal.

(a). Astrosit.

8
Sel ini membentuk jaringan penunjang utama sistem
saraf pusat. Bentuk sel saraf ini seperti bintang dengan
prosesus bercabang halus dan berada di subtansi dasar
mukopolisakarida. Pada ujung bebas prosesus bercabang,
terdapat penonjolan kecil yang disebut prosesus kaki. Astrosit
ditemukan dalam jumlah besar dan berdekatan dengan
pembuluh darah dengan prosesus kakinya yang membentuk
semacam lengan di sekitarnya. Hal ini berarti bahwa darah
terpisah dari neuron oleh dinding kapiler dan lapisan prosesus
kaki astrosit yang bersama-sama membentuk barier darah
otak. Fu8ngsi barier ini analog dengan fibroblas yang ada di
tubuh.

Barier darah otak adalah barier selektif yang melindungi otak


dari zat toksi dan berbagai subtansi kimia potensial di darah,
misalnya setelah makan. Oksiegen, karbon dioksida, alkohol,
barbiturat, glukosa, dan substansi lipofili dengan cepat,
menyembrangi barier keotak. Sebagian molekul berukuran
besar, obat, ion anorganik, danm asam amino melalui darah
ke otak dengan lambat.

(b). Oligodendrosit

Sel ini lebih kecil daripada astrosit dan ditemukan


berkelompok disekitar badan sel saraf yang berada disubtansi
grisea dan berdekatan serta berada disepanjang serat saraf
bermielin. Oligodendrosit membentuk dan mempertahankan
mielin, memiliki fungsi yang sama seperti sel schwann di saraf
perifer.

(c). Mikrogolio

Sel ini berasal dari monosit yang berpindah dari darah


ke sistem saraf sebelum kelahiran. Mikroglia ditemukan
terutama di area pembuluh darah, mikroglia membesar dan
menjadi bersifat fagositik, menyingkirkan mikroba dan
jaringan yang rusak pada area inflasmasi, serta penghancur
sel.

(d). Selependimal

9
Sel ini membentuk epitel yang melapisi ventrikel otak
dan kanalis senralis medula spinalis. Sel tersebut yang
membentuk plekus koroid ventrikel menyekresikan cairan
serebrospinal.

2). Meningen

Otak dan medula spinalis dikelilingi oleh tiga lapisan


jaringan, meningen (selaput otak) yang terletak
diantaratengkorak dan otak, serta antara foramen vetebrata
dan medula spinalis.

(a). Dura meter

Dura meter serebral terdiri atas dua lapisan jaringan


fibrosa padat. Dura merupakan lapisan paling luar yang padat
dan keras yang berasal dari jaringan ikat dan kuat. Diantara
dura meter dan selaput araknoid terdapat ruang yang disebut
subruda. Terdapat ruang antara dua lapisan ini, kecuali di
mana lapisan terdalam menyusut kedalam diantara hemisfer
serebri untuk membentuk falks serebri antara hemisfer
serebulum untuk membentuk falks serebri anatar serebrum
dan serebelum untuk membentuk tentorium serebulum,
darah vena dari otak mengalir ke sinus vena antara lapisan

10
dura meter. Sinus sagitalis superior dibentuk oleh falks serebri
dan tentorium serebulum membentuk sinus transversum dan
linear.

Dura meter spinalis membentuk selubung longgar


disekitar medula spinali, memanjang dari foramen magnum
ke vertebrata dengan periosteum koksigis. Selubung ini
merupakan filum terminal dan bergabung dengan periosteum
koksigis. Selubung ini merupakan perpanjangan lapisan
terdalam dura meter serebral dan terpisah dari periosteum
vertebradan ligamen dalam kanal neuron oleh epidural atau
ruang.

(b). Araknoid mater

arknoid meter merupakan lapisan jaringan fibrosa


yang terletak diantara dura dan pia meter. Antara dura meter
dan araknoid dipisahkan oleh ruang subdura, sedangkan
antara araknoid dan pia meter, dipisahkan oleh ruang
subraknoid, yang mengandung cairan srebrospinal.

(c). Pia meter

Pia meter merupakan lapisan jaringan ikat yang


mengandung banyak pembuluh darah, pia meter melekat
pada otak dan berlanjut menyelubungi medula spinalis.

11
C. Saraf otak

Otak menyusun sekitar seperlimah puluh berat badan dan


terletak di rongga kranial.

1). Serebrum

Serebrum merupakan bagian terbesar otak dan


menempati fossa kranial tengah dan anterior. Serebrum
dibagi oleh suatu celah yang dalam,fisure serebri longitudinal,
menjadi hemisfer kiri dan kanan, di mana setiap hemisfer ini
berisi satu ventrikel lateral. Di otak bagian dalam, hemisfer
dihubungkan oleh masa substansi albikan (serat saraf)yang
disebut korpus kalosum (corpus callosum). Falks serebri
dibentuk oleh dura meter. Bagian superfisial serebrum terdiri
atas badan sel saraf atau substansi grisea, yang membentuk
korteks serebri korteks serebri, dan lapisan dalam yang terdiri
atas saraf atau substansi albikan.

Korteks serebri menunjukan banyak galur atau lipatan


berbagai kedalam. Area yang terpapar lipatan adalah girus
atau konvolusi dan girus ini dipisahkan oleh sulkus (fisura).
Fungsi korteks serebri berkaitan erat dengan tiga aktifitas.

(a). Aktivitas mental yang terlibat dalam memori,intelegensial,


berpikir, rasionalisasi, rasa bertanggung jawab,moral, serta
belajar.

(b). Persepsi sensori meliputi persepsi nyeri, suhu, sentuhan,


penglihatan, pendengaran, pengecapan, dan penghirup.

(c). Inisiasi dan kontrol kontraksi otot rangka.

Untuk tujuan deskriptif, tiap hemisfer dibagi menjadi


lobus yang terdiri atas lobus frontal, parietal, temporal, dan
oksipital, batas antara lobus ditandai suatu sulkus yang dalam
dan terdiri atas suklus lateral, sentral dan parietooksinital.

Terdapat beberapa tipe area fungsuional korteks


serebri yaitu :

(1). Area motorik

12
(2). Area sensoris

(3). Area asosiasi

(4) area lain diserebrum

(5). Hipotalamus

2) batang otak

(a). Otak tengah (mit briemnd). Otak tenga berada disekitar


akuaduktus serebri anatara serembrum diatasnya dan pons
dibawahnya. Otak tengah terdiri atas nuklei dan serat saraf
(traktus), yang menghubungkan serebrum dengan bagian
bawah otak dan dengan medula spunalis. Nuklei bekerja
sebagai stasiun menyiar bagi serat saraf asendens dan
desendes.

(b). Pons berada di depan serebelum, dibawah otak tengah.


Pons terdiri atas serat saraf yang membentuk jembatan
antara dua hemisfer serebelum, dan serat yang melalui antara
posisi otak yang lebih tinggi dan medula spinalis. Terdapat
nuklei yang membentuk pusat neumotaksik dan apnustik yang
berhubungan dengan pusat pernafasan di medula oblongata.

13
(c). medula oblongata memanjang dari pons hingga medula
spinalis. Panjangnya sekitar 2,5 cm dan terletak tepat didalam
kranium diatas foramen magnum permukaan anterior dan
posterior ditandai oleh fisura sentral. Bagian terluar terdiri
atas substansi aldikan yang melalui otak hingga medula
spinalis, dan substansi grisea, yang terletak ditengah. Pusat
vital terdiri atas kelompok sel (nuklei) yang berhubungan
dengan aktifitas refleks otonom, yang berada pada struktur
dalamnya, yakni pusat kardiovaskular, pusat nafas, pusat
refleks muntah, batuk, bersin dan menelan.

(d). Formasi retikular merupakan kumpulan neuron di dalam


inti batang otak, yang dikelilingi oleh jalur saraf yang
mengonduksi impuls saraf asendens dan desendens diantara
otak dan medula spinalis. Formasi retukular memiliki banyak
sinaps sehingga secara konstans menerima informasi yang
dihantarkan ketraktus asandens dan desnedens.

3). Serebulum

Serebulum berada dibelakang pons dan dibawah


bagian posterior srebrum yang ditempati fossa kranial
fosterior. Sereberum berbentuk oval dan memiliki dua
hemisfer, yang dipisahkan oleh suatu garis tengah yang
sempit disebut vermis. Serebelum berfungsi dalam koordinasi
gerakan otot volunter, vostur, dan keseimbangan. Serebelum
juga terlibat dalam proses bahasakan dan belajar. Kerusakan
area ini menyebabkan gerakan otot yang tidak koordinasi,
kikuk dan gaya berjalam diseret.

4). Medula spinalis

Medula spinalis merupakan bagian sistem saraf pusat


yang berbentuk silinder dan panjang yang terdapat disaluran
vertebrata serta dikelilingi oleh meningen (selaput otak). Saat
CCS diperlukan untuk spesimen, dilakukan pungsi lumbal,
yakni prosedur pengambilan cairan di titik dibawah ujung,
pada vertebrata lumbak ke-2 ruang subaraknoid.

14
Medula spinalis merupakan jaringan saraf yang
menghubungkan anata otak dan bagian tubuh lainnya.
Medula spinalis terdiri atas saraf-saraf spinalis. Saraf ini
menyampaikan impuls dari otak keberbagai organ dan
jaringan yang turun melalui medula spinalis.

5). Substansi grisea

Susunan substansi grisea di medula spinalis


menyerupai bentuk H, memiliki dua posterior, dua anterior
dan dua kolum lateral. Area substansi grisea yang terletak
dalam posisi melintang adalah komisura transversum. Sel
saraf tubuh dapat berupa :

(a). Neuron sensoris yang menerima implus dari perifer tubuh

(b). Neuron motorik bawah, yang menghantarkan implus ke


otot rangka

(c). Neuron konektor, yang menghubungkan neuron sensoris


dan motorik, yang membentuk arkus refleks spinal

Kolum posterior substansi drisea terdiri atas sel tubuh


yang distimulasi oleh implus sensoris dari perifer tubuh, serat
saraf sel ini berperan dalam membentuk substansi albikan
medula spinalis dan menghantarkan implus sensoris ke otak.
Kolum anterior terdiri atas neuron motorik atas atau
penghubung neuron yang menghubungkan kolum anterior
dan posterior untuk membentuk arkus refleks, ganglia ujung
posterior pleh badan sel saraf sensoris.

6). Substansi albikan

Substansi albikan medula spinalis tersusun dalam tiga


kolum atau traktus, yaitu anterior, posterior dan lateral.
Traktus di bentuk oleh serat saraf sensoris asendends keotak,
serat saraf motorik desendens dari otak, dan serat neuron
penghubung, traktus ini meliputi bagian-bagian berikut :

15
(a). Traktus sensori (reseptor kutaneus yang menghasilkan
sensasi di kulit, dan reseptor sensoris khusus yang distimulasi
oleh regangan pada tendon, otot, serta sendi)

(b). Traktus motorik (gerakan volunter seperti kontraksi otot


rangka dan involunter pada otot polos, otot jantung, dan
sekresi kelenjar). Neuron motorik terdiri atas neuron motor
atas (upper motor neuron, UMN) dan neuron motor bawah
(lower motor neuron, LMN) dalam pergerakan, UMN
mengirim pesan ke LMN untuk melakukan suatu
gerakan,berdasarkan anatomi dan fisiologi, UMN terbagi
dalam susunan piramida/kortikospinal yang berfungsi
menghaluskan gerakan yang bertujuan).

D). Sistem saraf perifer

Sistem saraf perifer/tepi memiliki 31 pasang saraf spinal, 12


pasang saraf kranial dan sistem saraf otonom.

1). Saraf spinal

Terdapat 31 pasang saraf spinal yang keluar dari


kanalis vertebra melalui formina invertebrata yang dibentuk
oleh vertebrata yang berdekatan. Pengelompokan namanya 8
servikal, 12 torasik, 5 lumbal, 5 sakral, dan 1 koksigis.
Walaupun hanya tedapat tujuh servikal vertebra, tetapi
terdapat 8 saraf spinal karena pasangan pertama keluar dari
kanalis vertebra diantara tulang oksipital dan atlas,
sertapasangan kedelapan keluar di bawah vertebra servikal
pertama. Selanjutnya, saraf duberi nama dan nomor vertebra
seperti di atas.

2). Saraf kraniall

Terdapat 12`pasang saraf kranial yang beras dari


nuklei di permukaan inferior otak, sebagian saraf sensoris,
sebagian saraf motorik, dan sebagian saraf campuran. Saraf
tersebut adalah sebagai berikut :

(a). Saraf olfaktorius (sensoris)

16
Saraf ini merupakan saraf indra penghirup/pencium.
Resptor dan serat sensoris berasal dari bagian atas membran
mukosa ringga hidung, menjalar ke atas melalui lamina
kribriformis tulang etmoid dan kemudian berlanjut ke bulbus
olfaktorius. Saraf kemudian terletak terlus kebelakang traktus
olfaktorius, kearah resepsi penciuman di lobus temporal
serebrum

(b). Saraf optik (sensoris)

Saraf ini merupakan saraf indra penglihatan, serat


berasal dari retina mata dan serat ini bergabung membentuk
saraf optik. Saraf ini dikirim kebelakang secara medial melalui
bagian posterior rongga orbita. Selanjutnya saraf ini melewati
foramina optik tulang sfenoid ke rongga kranial dan
bergabung dengan kiasma optik. Saraf diteruskan kebelakang
sebagai traktus optik kebadan genikulasi lateral talamus.
Implus melewati talamus kepusat penglihatan dilobus
oksipital dan serebelum. Pada lobus oksipital, penglihatan
diresepsi, sedangkan pada serebulum, implus dari mata ikut
berkontribusi dalam mempertahankan keseimbangan, postur,
dan orientasi kepala pada ruang.

(c). Saraf okulomotorik (motorik)

Saraf ini muncul dari nuklei di dekat akueduktus


serebri, saraf ini mempersarafi 4 dari 6 otot ekstrinstik, yang
menggerakan bola mata 9otot superior, rekti medial dan
inferior, serta obiq inferior) otot intrinstik)otot siliaris yang
mengubah bentuk lensa dan daya refraktifnya, serta otot
sirkular iruis yang mengonstriksi pupil)dan otot palpebra
levator, yang mengangkat kelopa mata atas.

(d). Saraf troklear (motorik)

Saraf ini muncul dari nuklei di dekat akueduktus


serebri. Saraf ini mempersarafi otot obliq superior mata.

(e). Saraf trigeminus (campuran)

17
Saraf ini mengandung serat sensoris dan metorik serta
merupakan saraf kranial terbesar. Saraf ini mengendalikan
saraf sensoris di wajah dan kepala 9termasuk rongga mulut,
hidung, dan gigi) menerima impuls nteri, suhu, dan sentuhan.
Serat motorikmenstimulasi otot mastikasi (pengunyah). Saraf
oftalmik hanya memiliki serat saraf sensoris dan mempersaraf
kelenjar lakrimalis, konjungtiva mata, dahi, kelopak mata,
bagian anterior kulit kepala dan membran mukosa hidung.
Saraf maksilaris hanya memiliki serat saraf sensoris dan
mempersaraf pipi, rahang atas, gigi atas, dan kelopak mata
bawah. Saraf mandibular mengandung serat sensoris dan
motorik. Saraf ni mepersaraf gigi dan gusi rahang bawah,
daun telinga, serta bibi bawah dan lidah. Ser motorik
mempersaraf otot mastikasi

(f). Saraf abdusens (motorik)

Saraf ini muncul dari nuklei yang berada di dasar


ventrikel keempat, saraf ini mempersaraf otot rektur lateral
bola mata.

(g). Saraf fasial (campuran)

Saraf ini terdiri atas serat saraf sensoris dan motorik,


muncul dari nuklei di bagian bawah pons. Serat saraf motorik
mempersaraf otot-otot ekspresi wajah. Serat saraf sensoris
menyampaikan implus dari papila pengecap di dua pertiga
anterior lidah.

(h). Saraf vertibulokoklear/auditorius 9sensoris)

Saraf ini terdiri atas sarafvestibular dan koklear. Saraf


vestibular muncul dari kanalis semisirkularis telinga dalam dan
berfungsi untuk mempertahankan pospur dan keseimbangan
tubuh, sedangkan saraf koklear berasal dari organ spiral
(organ corti) di telinga dalam dan menyampaikan impuls ke
area pendengaran di korteks serebri tempat suara
dipersepsikan.

(i). Saraf glosofaringeal (campuran)

18
Serat motorik muncul dari nuklei di medula oblongata
dan menstimulasi otot lidah dan faring serta sel sekretorik
kelenjar parotis (saliva). Serat sensoris menyampaikan impuls
ke korteks serebri dari lidah posterior, tonsil, dan faring serta
dari papila pengecap di lidah dan faring. Saraf ini penting
dalam refleks gag dan menelan.

(j). Saraf aksesorius (motorik)

Saraf ini muncul dari nuklei di medula oblongata dan


medula di spinalis. Sera saraf ini mempersarfkan otot
sternokleidomastoid dan trapezius. Cabang-cabang
bergabung dengan saraf vagus dan mempersaraf otot
faringeal dan laringeal.

(k). Saraf hipoglosal (motorik)

Saraf ini muncul dari nuklei di medula oblongata, saraf


ini mempersaraf otot lidah dab otot di sekitar tulang hioid
serta berfungsi dalam menelan dan bahasa.

3). Sistem saraf otonom

Bagian otonom atau involunter sistem persarafan


mengendalikan fungsi otomatis tubuh yakni diinisiasi di otak
di bawah serebrum. Walaupun stimulasi tidak terjadi secara
volunter, individu dapat menyadari efeknya, misal
meningkatnya denyut jantung.

Efek aktivitas otonom terjadi cepat dan prgan


efektornya adalah sebagai berikut.

(a). Otot polos, misalnya perubahan jalan napas atau


diameter pembuluh darah

(b). Otot jantung, misalnya perubahan kecepatan dan


tekanan denyut jantung

(c). Kelenjar, misalnya meningkatakan atau


menurunkan sekresi pencernaan.

(1). Efek sistem otonom pada sistem tubuh

19
(a). Sistem kardiovaskular

Stimulasii simpatik

(1). Mempercepat bangkitan nodus sini-atrial di


jantung, meningkatkan denyut jantung

(2). Mendilatasi arteri koroner, meningkatkan suplai


darah ke otot jantung

(3). Mendilatasi pembuluh darah yang memperdarahi


otot rangka, meningkatkan supley oksigen dan
materi nutrisi serta menyingkirkan sisa
metabolisme, dengan demikian dapat
meningkatkan kapasitas otot untuk bekerja

(4). Meningkatkan tahanan parifer dan tekanan darah


dengan mengontruksi arteri kecil dan arterior f
kulit, dengan cara ini, peningkatan suplay darah
tersedia untuk jaringan yang sangat aktif seperti
otot rangka,jantung, dan otak.

(5). Mengonstriksi pembuluh darah di kelenjar sekresi


sistem pencernaan. Konstriksi ini meningkatkan
volume darah yang tersedia untuk sirkulasi
pembuluh darah yang tersedia untuk sirkulasi
pembuluh darah yang berdilatasi

(6). Mempercepat koagulasi darah karena bersifat


vasokonstriksi

Stimulasi parasimpatik

(1). Menurunkan denyut jantung

(b). Sistem pernafasan

Stimulasi simpatik

(1). Relaksasi ototdan dengan demikian mendilitasi


jalan napas, khususnya bronkiolus sehingga
memungkinkan jumlah udara yang besar masuk ke
dalam paru setiap inspirasi

20
(2). Meningkatkan frekuensi pernapasan

(3). Peningkatan asupan oksigen dan keluaran karbon


untuk berhadapan dengan figh of flight

Stimulasi parasimpatik

Menghasilkan kontraksi otot polos dalam dinding jalan


napas (bronkiolus dan bronkus)

(c). Sistem pencernaan dan perkemihan

Stimulasi simpatik

(1). Hati meningkatkan konversi glikogen menjadi


glukosa sehingga membutuhkan lebih banyak
karbohidrat untuk memberikan energi

(2). Usus halus dan lambung. Kontraksi otot polos


(peristaltik) dan penurunan sekresi getah pencernaan,
memperlambat pencernaan dan absorpsi makanan,
serta peningkatan tonus otot sfingter

(3). Kelenjar adrenal distimulasi untuk menyekresikan


adrenalin dan noradrenalin yang meningkatkan dan
mepertahankan stimulasi simpatik.

(4). Sfingter uretra dan anal. Tonus otot sfingter


meningkatkan sehingga menghambat berkemih dan
defekasi

(5). Relaksasi kandung kemih

(6). Peningkatan laju metabolisme

Stimulasi parasimpatik

(1). Hati, peningkatan konversi (pengubahan)glukosa


menjadi glikogen dan sekresi empedu

(2). Lambung dan usus halus, peningkatan motilitas


dan sekresi disertai laju pencernaan dan absorpsi
makanan.

21
(3). Pankreas, peningkatan sekresi getah pankreas dan
hormon insulin.

(4). Sfingter urtera dan anal. Relaksasi sfingter uretra


interna disertai kontraksi otot dinding kandung kemih
sehingga terjadi mikturisi. Relaksasi sfingter anal
interna disertai kontraksi otot rektum menyebabkan
terjadi defekasi. Selain itu, terjadi relaksasi volunter
sfingter eksternal uretra dan anal.

(d). Mata

Stimulasi simpatik

(1). Kontraksi serat otot yang bersada di sekeliling irirs


dan dilatasi pupil

(2). Retraksi otot palpebra levator

(3). Mata terbuka lebar dan menunjukan ekspresi


mata saang terjaga atau senang.

Stimulasi parasimpatik

(1). Kontraksi serat otot sirkular iris yang


menyebabkan kontraksi pupil

(2). Kelopak mata cenderung tertutup, menunjukan


mata mengantuk.

(e). Kulit

Stimulasi simpatik

(1). Peningkatan sekresi keringat yang menyebabkan


peningkatan panas yang hilang dari tubuh

(2). Kontraksi pili arektor (otot di folikel rambut kulit)


yang menyebabkan bulu kuduk tampak berdiri

(3). Konstriksi pembuluh darah perifer meningkatkan


suplai darah ke organ aktif (otot jantung dan rangka)

4). Sistem saraf simpatik

22
Neuron menyampaikan implus dari hipotalamus,
formasi retikular, dan medula oblongata keorga efektor
dan jaringan. Neuron pertama memiliki badan sel di otak
dan seratnya memanjang ke medula spinalis, neuron pra
dan pots ganglion kemudian mengonduksi implus
simpatik ke organ efektor.

5). Sistem saraf parasimpatik

Dua neuron (pre-ganglion dan post-ganglion0 terlibat


dalam penghantar implus dari sumber neuron efektor

23
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem persarafan mendeteksi dan berespons


terhadap perubahan yang terjadi didalam dan diluar
tubuh. Bersama dengan kelenjar endokrin, sistem ini
mengendalikan aspek penting fungsih tubuh dan
mempertahankan homeostatis, stimulasi sistem
persarafan, memberikan respons yang lebih cepat dari
pada aktivitas endokrin.sistem persarafan dapat
dikelompokan menjadi 2 yaitu: Sistem saraf pusat(SSP)
yang tgerdiri atas otak dan medula spinalis dan Sistem
saraf perifer/tepi (SST) terdiri atas semua saraf diluar
otak dan medula spinalis. SST terdiri atas saraf kranial
dan sakral sebagian saraf ini adalah saraf sensoris,
sebagian lainnya adalah saraf motorik dan sebagian
lainnya campuran saraf sensorik dan motorik. Saraf
motorik terlibat dalam aktivitas Volunter sistem saraf
somatik (pergerakan otot volunter) dan Involunter
sistem saraf otonomi (fungsi otot polos dan jantung
serta kelenjar) yang memiliki dua bagian yaitu simpatik
dan prasimpatik

B. Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf,selain membaca
dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan
yang ada( buku,internet,dan lain-lain) kita harus dapat
mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan
kita sehari-hari,agar lebih mudah untuk paham dan
akan selalu diingat.

24
DAFTAR PUSTAKA

Elly nurachmah dan rida angriani, jl. Raya


lenteng agung no. 101 jogakarsa, jakarta 2011 : dasar-
dasar anatomi fisiologi

25

Anda mungkin juga menyukai