Judul Percobaan
Enzim
aktivitas enzim
substrat ( amilum)
III.Landasan Teori
Sebagai protein, enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk
glikopiranosa akan dipecah oleh enzim pada ikatan alfa-1,4 dan alfa-1,6-
glikosida ( Hart,2003).
pereaksi dan produk tidaklah pasti dan bergantung pada pandangan kita.
jumlah produk dan pereaksi yang sebenarnya dicapai tanpa kehadiran enzim
jadi, jika kesetimbangan tidak menguntungkan bagi pembentukan senyawa,
Enzim amilase dapat diperoleh dari sekresi air liur atau saliva. Saliva
adalah sutau cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas
campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa
oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua
mengeluarkan suatu sekret yang disebut “saliva” (ludah atau air liur).
sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke dalam duktus dan
Jaringan asinar. Enzim amilase didalam tubuh manusia sangat penting. Enzim
sekresi kelenjar saliva mayor dan miner yang ada dalam rongga mulut. Saliva
seluruh Jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang dewasa
dapar/asam) dan jumlah air ludah yang kurang menujukan adanya resiko
menjadi bahan setengah cair ataupun cair sehingga mudah ditelan dan
penceraan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah) dan lipase
terdapat fakor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva,
jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan
air dalam tubuh dan membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan
Setiap hai sekitar 1-1,5 liter saliva dikelurkan oleh kelenjar saliva. Saliva
terdiri atas 99,24% air dan 0,58% terdiri atas ion-ion Ca2+, Mg2+, Na+, K+,
PO43-, CL-, HCO3-, SO42, dan zat-zat organic seperti musin enzim amilase
(ptyalin). Saliva bersifat agak sedikit asam. Saliva mempunyai pH antara 5,75-
Sebagian orang tidak menyadari betapa pentingya fungsi air liur, yaitu:
Selain dalam pencernaan air liur juga berperan dalam kebersihan mulut.
jaringan rongga mulut. Rongga mulut berisi bakteri atau kuman patogen
gigi (gigi berlubang). Air liur juga mencegah kerusakan dengan beberapa cara.
Pertama, aliran air liur itu sendiri membantu membuang bakteri atau kuman
patogen juga partikel makanan yang member dukungan nutrisi metabolic bagi
bakteri itu sendiri. Kedua, air liur mengandung beberapa faktor yang
d. Uji Uriase
Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
Larutan urea 1 % 1 mL 1 mL 1 mL
Filtrat kedelai 10 tetes 10 tetes
Filtrat kedelai 10 tetes
dipananaskan
Phenoftalen 2 tetes 2 tetes 2 tetes
Larutan HgCl2 1% 10 tetes
Campurlah, lalu masukkan dalam penangas suhu 37-40 derajat c selama
5 menit
Hasil: terbentuknya Merah Kuning Kuning
warna merah muda muda
e. Uji enzim invertase
Bahan Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
Larutan sukrosa 1 5 mL 5 mL
%
Laruta maltose 1% 5 mL
Larutan ragi 1 % 1 mL 1 mL
Larutan ragi yang 1 mL
telah dididihkan
Pereaksi barfoed 10 tetes 10 tetes 10 tetes
Ketiga tabung tersebut panaskan di atas penangas air, kemudian amati
perubahan warna yang terjadi
Hasil: terjadi Endapan Endapan merah Endapan merah
endapan merah merah bata bata bata
bata
VII. Pembahasan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi enzim antara lain suhu,
enzim yang dapat dipengaruhi oleh suhu. Di samping itu, karena enzim adalah
suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi dan bagian
lazimnya berkisar antara pH 4,5-8,0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah umumnya enzim menjadi non aktif secara irreversible karena menjadi
denaturasi protein.
struktur atau pengubahan muatn pada residu yang berfungsi dalam pengikatan
satunya bentuk yang mengadakan interaksi adalah SH+ dan Enz-, nilai pH
karena pada pH ini diperoleh aktivitas enzim yang tinggi ( kecepatan reaksi
enzimetik tinggi). Umumnya, kecepatan reaksi enzimatik meninggkat hingga
Berikut merupakan hasil praktikum dari beberapa sifat fisik enzim yang
uji benedict, sedangkan pada uji iod akan memberikan hasil negatif.
Hasil negatif pada uji iod, karena sudah tidak adanya pati akibat
enzim amilase bekerja pada suhu 10°C, suhu kamar 37°C, sedangkan
pada suhu 80°C, enzim amilase tidak dapat menghidrolisis pati. Menurut
Gilvery 1996, enzim amilase bersifat nonaktif pada suhu rendah seperti
suhu 10°C, dan pada suhu tinggi 80°C, enzim amilase dapat rusak.
Enzim amilase pada suhu kamar dapat menghidrolisis pati tetapi tidak
literature ini salah satu ialah suhu yang digunakan lebih dari 10°C,
juga masih dapat menghidrolisis pati pada suhu ruang. Akan tetapi
enzim amilase ini menghidrolisis pati secara optimum pada suhu 37°C.
2. Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
seperti pH 1,0 dan juga rusak pada pH tinggi 9,0. Enzim amilase pada
pH 1,0 positif untuk uji iod dan uji benedict. Enzim amilase seharusnya
memberikan hasil positifuntuk uji iod tetapi negatif untuk uji benedict.
Enzim amilase pada percobaan juga bekerja pada pH tinggi yang mana
gambaran yang jelas yairu dari tabug pertama sampai yang keempat
terbentuk warna kuning, hijau, kuning tua, dan hijau tua.dari hasil
4. Uji uriase
pada bahan. Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
gram kacang hijau dengan mortar, setelah halus pembuatan kacang hijau
kuning keruh pada tabung dua dan tiga, serta terjadi perubahan warna
Pada percobaan ini dilakukan uji invertase dimana di dalam ragi terdapat
menjadi glukosa dan fruktosa. Hal ini bisa dibuktikan dengan uji
barfoed. Jika raginya dimasak, maka aktivitas enzimnya akan hilang, dan