OLEH :
KELAS : A
ABSTRAK
The influence of the environment outside the family on one's honesty and how to
respond. The purpose of this writing, the author will explain the results of
research on various factors that influence the honesty of someone from outside the
family environment, as well as how to respond. From some of the data that I have
collected, as well as the facts that the author has met, it can be concluded that the
role of the family is very important to be a source of honesty for someone since an
early age. Why is that, because when someone grows up and starts living a social
life outside the family environment, there are so many factors from the outside
community that can affect or even change one's character. Examples of
environments outside the family: community environment, school environment,
and home environment (neighbors). Therefore, efforts to avoid various factors and
bad influences from outside, instilling the character to be an honest person is very
important for the family. One example that we take is by giving punishment that
educates so that someone feels reluctant to repeat an act of lying based on
education and religious values.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salam serta salawat tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan nabi
besar Muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman
kegelapan menuju jaman yang terang benerang seperti yang kita rasakan seperti
saat-saat sekarang ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Abstrak
Abstract
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan masyarakat
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu :
4. Metode penulisan
a) Observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan ataupun prosedur kerja
yangberhubungan dengan objek yang diteliti.
b) Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan salah satu
remaja di Desa Sariwangi Rt.01/Rw.015
c) Mengumpulkan data
Yaitu mengumpulkan data dari beberapa sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama.
Predikat ini mengindikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan
keluarga dalam pembentukan perilaku dan kepribadian anak.
Pandangan yang sangat menghargai posisi dan peran keluarga sebenarnya bukan
merupakan sesuatu yang istimewah. Pandangan seperti ini sangat logis dan mudah
dipahami karena beberapa alasan berikut ini.
“Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di
antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman” [3]
Sudah dapat dipastikan, bahwa seorang teman memiliki pengaruh yang
sangat besar terhadap temannya. Teman bisa mempengaruhi agama, pandangan
hidup, kebiasaan dan sifat-sifat seseorang.
Syaikh ‘Abdul Muhsin Al-Qâsim [4] berkata, “Sifat manusia adalah cepat
terpengaruh dengan teman pergaulannya. Manusia saja bisa terpengaruh bahkan
dengan seekor binatang ternak.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual
minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya,
dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan
pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun
tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari
5534 dan Muslim 2628)
3. Lingkungan Masyarakat
Dalam kehidupanya, manusia dibimbing oleh nilai-nilai yang merupakan
pandangan mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Nilai yang baik harus
diikuti, dianut, sedangkan yang buruk harus dihindari, sesuai dengan aspek
rohaniah dan jasmaniah yang ada pada manusia, maka manusia dibimbing oleh
pasangan nilai materi dan nonmateri. Apabila manusia hendak hidup secara damai
di masyarakat, maka sebaiknya kedua nilai yang merupakan pasangan tadi
diserasikan akan tetapi kenyataan dewasa ini menunjukkan bahwa nilai materi
mendapat tekanan lebih besar daripada nilai non-materi atau spiritual. hal ini
terbukti dari kenyataan bahwa sebagai tolok ukur peranan seseorang dalam
masyarakat adalah kebendaan dan kedudukan. Sebagaimana rasulullah SAW
mengajarkan cara memilih dalam mencari teman yang baik.
Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh.
Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya.